Jakarta - Ada satu sahabat yang sangat ingin sekali menemani perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Sahabat yang menemani Nabi Muhammad hijrah ke Madinah itu adalah Abu Bakar As Shiddiq. Show Dikutip dari buku, "Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1" yang ditulis oleh Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri, Ibu Ishaq mengatakan bahwa Abu Bakar seringkali meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berhijrah ke Madinah. Abu Bakar pun bahkan telah membeli dua ekor unta, sebagai kendaraan untuk persiapan berhijrah. Dua ekor unta itu kemudian ia pelihara di rumahnya, sembari menunggu waktunya tiba.
Namun, Rasulullah bersabda "Janganlah engkau terlalu terburu-buru, mudah-mudahan Allah akan memberimu teman." Kabar dan Persiapan Abu Bakar r.a untuk Hijrah Bersama Rasulullah ke MadinahUrwah bin Az-Zubair dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Rasulullah biasanya datang ke rumah Abu Bakar di waktu sore atau pagi. Pada hari Allah mengizinkan dan memerintahkan beliau untuk berhijrah, beliau datang pada tengah hari." Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah ke rumahnya terkejut dan berkata, "Ya Rasulullah, engkau tidak datang di waktu seperti ini melainkan untuk sesuatu yang penting." Kala itu di dalam rumah Abu Bakar hanya ada kedua anaknya, yaitu Aisyah dan saudarinya Asma' binti Abu Bakar. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengizinkanku keluar dari Mekkah untuk berhijrah." Aisyah berkata, "Demi Allah, aku belum pernah melihat orang menangis karena gembira, saat itu aku melihat pada Abu Bakar." Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah, "Apa aku boleh menemanimu ya Rasulullah?Rasulullah pun menjawab, "Engkau boleh menemaniku." Abu Bakar langsung berkata, "Ya Nabi Allah, sesungguhnya aku telah mempersiapkan dua ekor unta untuk berhijrah, silakan engkau ambil." Rasulullah lalu mengambilnya, namun tidak secara cuma-cuma melainkan membelinya dari Abu Bakar. Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menyewa Abdullah bin Uraiqith seorang dari Bani Ad-Dail bin Bakr dan ibunya yang berasal dari Bani Sahm bin Amr seorang musyrik, yang akan menjadi petunjuk jalan bagi mereka. Akhirnya, Rasulullah dan Abu Bakar menyerahkan unta tersebut kepadanya sampai hari yang telah ditentukan oleh keduanya. Kisah Perjalanan Abu Bakar dan Rasulullah ke MadinahTidak ada orang yang mengetahui perginya Rasulullah dan Abu Bakar untuk berhijrah, kecuali Ali bin Abu Thalib dan Keluarganya Abu Bakar. Keduanya kemudian mulai pergi ke gua Tsur di gunung Mekkah bawah lalu masuk ke dalamnya. Asma binti Abu Bakar dan mantan budak Abu Bakar bernama Amir bin Fuhairah datang ketempat ke gua, membawakan bekal serta kambing-kambing untuk diperah susunya sebagai makanan Abu Bakar dan Rasulullah selama tiga hari mereka berada di dalam gua. Kaum Quraisy telah mendengar kabar tentang banyaknya orang-orang kaum Anshar dan Muhajirin yang telah memeluk agama Islam. Atas dasar tersebut, mereka sangat mewaspadai keluarnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Kemudian, kaum Quraisy bersepakat membuat rencana untuk menyerang, bahkan berencana membunuh Rasulullah saw. Ketika orang-orang kafir dari kaum Quraisy mengetahui bahwa Nabi dan Abu Bakar sudah pergi dari Mekkah, mereka langsung mencari dan menyiapkan hadiah seratus unta bagi orang yang berhasil menangkap Rasulullah untuk diserahkan kepada mereka. Abu Bakar merasa khawatir dan bersedih, setiap kali ada orang yang akan memburu mereka dalam perjalanan. Kemudian Rasulullah bersabda, "Janganlah engkau bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita" lalu beliau melanjutkan membaca doa " Ya Allah, lindungilah kami dari mereka menurut kehendak-Mu." Besarnya rasa cintanya ia kepada Rasullah, sepanjang perjalanan Abu Bakar terkadang berjalan di depan dan terkadang di belakang Rasulullah. Hal dimaksudkan jika ada yang mengejar Rasulullah maka ia akan menjaganya dari belakang, dan apabila ada yang menjebak Rasulullah maka ia adalah orang yang menjaga dari depan. Bagaimana sambutan penduduk Madinah atas kedatangan Nabi Muhammad dan Abu Bakar? Klik Halaman Selanjutnya >>>>
Simak Video "Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad, Perjalanan Spiritual Sang Insan Kamil" (erd/erd)
Quraisy berencana akan membunuh Rasulullah pada malam hari karena khawatir beliau akan hijrah ke Madinah dan memperkuat diri di sana. Memang tak ada yang menyangsikan bahwa Muhammad SAW akan menggunakan kesempatan itu untuk hijrah.Namun karena beliau demikian kuat menyimpan rahasia, sehingga tiada seorang pun yang tahu, termasuk Abu Bakar. Rasulullah memang masih tinggal di Makkah ketika mengetahui keadaan Quraisy itu dan ketika kaum Muslimin sudah tak ada lagi yang tinggal kecuali sebagian kecil. Ma'adh adalah wali kedua anak yatim itu. Ia akan membicarakan soal tersebut dengan kedua anak itu supaya mereka puas. Ia juga meminta kepada Nabi SAW supaya di tempat itu didirikan masjid. Rasulullah mengabulkan permintaan tersebut. Selain dibangun masjid, di tempat itu pula dibangun tempat tinggal Rasul. |