Setiap orang adalah individu bahasa latin individuum yang artinya

Setiap orang adalah individu bahasa latin individuum yang artinya

Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata "individuum", artinya yang tak terbagi. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, atau unsur jiwa dan raga. Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas yang berbeda-beda.

Seseorang bisa dikatakan individu apabila memenuhi unsur-unsur tersebut, jika unsur tersebut tidak menyatu lagi, maka seseorang tidak bisa dikatakan sebagai individu. Manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada pada diri individu tidak terbagi dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jadi, sebutan individu hanya tepat bagi seseorang yang memiliki keutuhan jasmani dan rohani, keutuhan fisik dan psikisnya, atau keutuhan raga dan jiwanya.

Manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat yang sama, tetapi jika kita perhatikan lebih detail lagi, maka kita akan menemukan perbedaan-perbedaannya. Perbedaan itu terletak pada ukuran, bentuk, sifat, dll. Kita bisa membedakan seseorang berdasarkan dengan perbedaan-perbedaan yang ada, baik perbedaan fisik atau psikis.

Ciri individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri-ciri fisiknya, kita juga bisa mengenalinya dengan mudah lewat sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera. 

Karakteristik tersebut sering kita sebut dengan kepribadian. Menurut Nursyid Sumatmadja (1996), "kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologinya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.

Setiap orang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan orang lain. Hal ini disebabkan oleh faktor genotipe (faktor bawaan) dan fenotipe (faktor lingkungan). Orang yang tinggal di daerah pegunungan memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pantai. Mungkin orang yang tinggal di daerah pantai keras dalam berbicara, berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Berbeda lingkungan tempat tinggal, cenderung berbeda pula kebiasaan dan perilaku dari seseorang.

Open donation: Kami membuka donasi bagi siapapun yang ingin menyisihkan sebagian rezekinya untuk pengembangan situs web ini melalui laman; support kami

This preview shows page 16 - 18 out of 29 pages.

SITI IRENE ASTUTI

 Individu

dan Masyarakat

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divided. Artinya : tidak dan terbagi Jadi Individu artinya : tidak terbagi, atau suatu kesatuan

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan dibawa individu sejak lahir.

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.

Pertumbuhan

pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.

Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Misalnya kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis dan sejenisnya

Menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham emperisme.

Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan

Konteks sosial = setiap orang akan mengenal orang lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Manusia = makhluk sosial, karena ada dorongan untuk berhubungan dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Kebutuhan untuk berteman dengan orang didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya. Manusia tidak akn bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengahtengah manusia.

  





Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena : Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila berada ditengah-tengah masyarakat

Cooley memberi nama looking glass-self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain. Cooley berpendapat bahwa looking glass-self terbentuk melalui 3 tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahapan berikutnya seseorang mempunya persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu

Menurut George Herbert Mead, pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Peranan orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi. Game stage, seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Contoh dari Mead, ialah keadaan sebuah pertandingan : seseorang anak yang bermain dalam suatu pertandingan tidak hanya mengetahui apa yang diharapakan orang lain darinya, tetapi juga apa yang diharapkan dari orang lain yang ikut bermain Pada tahap ketiga Sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peranan-peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu mengambil peranan generalized others.

1.

2. 3.

4.

Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu : Manusia tunduk pada norma sosial, aturan Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Menurut Krech, ciri atau unsur masyarakat adalah : 1. Kumpulan orang 2. Sudah terbentuk dengan lama 3. Sudah memiliki system social atau struktur sosial tersendiri 4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1975:308), unsur masyarakat adalah: 1. Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi 2. Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama 3. Memiliki kecendurungan untuk memiliki keyakinan, sikap, dan bentuk tindakan yang sama

Fairchild, et al (1980:300) 1. Kelompok manusia 2. Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama 3. Adanya pertahanan dan kekekalan diri 4. Adanya kesinambungan 5. Adanya hubungan yang pelik di antara anggotanya

1. 2. 3.

Komunitas merupakan bagian kelompok dari masyarakat dalam lingkup yang lebih kecil, serta mereka lebih terikat tempat (teritorial). Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat. Setiap community sentimet memiliki unsur : Seperasaan Sepenanggungan Saling memerlukan

Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial yang dapat juga dinamakan proses sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial.

1. 2. 3. 4.

Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu : Faktor imitasi Faktor sugesti Faktor identifikasi Faktor simpati

1. 2.

1. 2.

3.

Syarat - syarat terjadinya interaksi sosial : Adanya kontak sosial (sosial contact) Adanya komunikasi Kontak sosial dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu : Antara orang perorangan Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau sebaliknya Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

a)

b)

Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu : Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus, yaitu akomodatif, asimilasi, dan akulturasi. Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikaian