Mahsyar (Arab: محشر) adalah dataran yang sangat luas tempat berkumpul para makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup.[1] Dataran Mahsyar berada di alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.[2] Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad.[3] Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.[4] Di Indonesia, tanah Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang Mahsyar, begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.
Keadaan manusia pada hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Setelah fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan makhluk lainnya akan memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/ dihadapkan;
Selama hari yang sangat menyiksa itu, Muhammad akan memberikan pertolongan untuk seluruh makhluk yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab.
Keadaan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga orang terdekat kita tidak lagi memperdulikan keadaan kita, begitu pula sebaliknya disebabkan karena takut terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia. Ketika Matahari padam sehingga bumi dalam kegelapan. Takala mereka dalam keadaan demikian, langit di atas mereka berputar-putar dan meledak pecah berkeping-keping selama 500 tahun sehingga langit terbelah dengan segala kekuatannya kemudian meleleh dan mengalir bagaikan perak yang dipanaskan hingga berwarna merah dan manusia bercampur baur seperti serangga yang bertebaran dalam keadaan telanjang kaki, tidak berpakaian dan berjalan kaki. Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang intensitas panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari. Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenang mencapai lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidung bahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya. Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Muhammad, syafaat itu berupa:
Menurut ajaran Islam, manusia yang menerima syafaat di Mahsyar adalah orang Islam yang selalu berzikir, bershalawat kepada Muhammad, ikhlas membantu orang yang sedang kesulitan.[7] Pada hari ini dinamakan juga "Hari Panggil Memanggil" di dalam Al Qur'an al-Mu'min 32 surah, karena semua orang yang berkumpul di mahsyar sebagian memanggil sehagian yang lain untuk meminta pertolongan.
Pengelompokkan manusiaUmat manusiaPada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:
Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yang menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah." Dua belas kelompok umat IslamPada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba'[8] dan hadits shahih,[9] Golongan itu adalah seperti berikut:
Di padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh:
Tujuh orang yang mendapatkan naunganDi Mahsyar dengan suhu yang sangat panas pada hari hisab, tentulah para manusia menjadi bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan, dan pada hari itulah manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya ialah:
Yawm al Hisãb artinya hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum dihisab, mereka diberitahu tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Amal manusia didunia telah dicatat oleh Malaikat Kirâman Kâtibîn, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Manusia akan menerima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut kemudian ditimbang di atas mizan atau neraca. Barang siapa yang berat amal kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan dimasukkan ke neraka. Apabila buku (catatan) itu berat amal kebaikkannya akan diterima tangan kanan, sebaliknya bila buku itu berat amal kejahatannya akan diterima tangan kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71,
Firman Allah dalam Al-Insyiqaq ayat 7-12:
Setelah habis masa penghakiman, kemudian makhluk yang telah dihisab digiring untuk melalui titian shirath yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang.[11] Dalam kisah lain dikatakan titian ini setipis rambut dibelah tujuh, tetapi tidak pernah ditemukan dalil yang menguatkannya. Di titian tersebut Muhammad-lah yang pertama kali menginjakkan kakinya dan kemudian diikuti oleh kesepuluh kumpulan umatnya.
|