Selain kepada Allah kita harus berterima kasih kepada

Bersyukur dan berterima kasih kepada orang tua memiliki keutamaan.

Antara/Syifa Yulinnas

Pentingnya Berterima Kasih dan Bersyukur kepada Orang Tua. Foto: Warga lanjut usia mengikuti senam lansia. (ilustrasi)

Rep: Meiliza Laveda Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang yang berbakti kepada orang tua adalah orang yang selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Allah dan orang tua, terutama kepada ibu yang telah mengandung dan merawat. Perintah Allah agar selalu bersyukur tercantum pada surat Luqman ayat 14, Allah berfirman:وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."

Ibnu Abbas mengatakan dalam Alquran ada tiga ayat yang diturunkan bergandengan dengan tiga hal dan Allah tidak akan menerima yang satu pun kecuali dengan gandengannya. Pertama, Athiiullaaha wa athiiur Rosuul atau taatlah kepada Allah dan kepada Rasul. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan tidak taat kepada Rasul-Nya maka ketaatannya tidak diterima.

Kedua, Aqimus sholaata wa aatuz zakaata atau tegakkan sholat dan keluarkan zakat. Barangsiapa yang menegakkan sholat tapi enggan berzakat, sholatnya tidak akan diterima. Terakhir, Anisykurlii wali waalidaika atau bersyukur kepada Allah dan kepada orang tua. Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah tapi tidak bersyukur kepada kedua orang tua maka tidak diterima syukurnya.

Ustadz Syamsuddin Noor menjelasan dalam bukunya Dahsyatnya Doa Ibu, disebut bersyukur adalah memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Bersyukur kepada orang tua adalah taat dan patuh kepada mereka selagi itu tidak menyimpang dari perintah dan larangan Allah.

Segala ketaatan dan kepatuhan kepada orang tua disebut Birrul Walidaini yang berarti berbuat baik dan bakti kepada ibu dan ayah ketika mereka masih hidup dan meninggal. Jika anak telah membuat hati mereka tidak ridho maka anak itu telah durhaka dan ia melakukan perbuatan Uququl Walidaini.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. Rasulullah bersabda, “Ridho Allah bergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhari). 

Baca Juga

Selain kepada Allah kita harus berterima kasih kepada

November: Kita Harus Berterima Kasih kepada Allah dalam Segala Hal

November

“Dia memerintahkan mereka agar … Setiap hari mereka hendaknya berterima kasih kepada Tuhan Allah mereka” (Mosia 18:23).

Lengkapilah gagasan yang disediakan di sini dengan beberapa gagasan Anda sendiri. Setiap minggu, rencanakanlah cara-cara untuk (1) mengenali ajaran, (2) membantu anak-anak memahaminya, dan (3) membantu mereka menerapkannya dalam kehidupan mereka. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa yang akan anak-anak lakukan untuk belajar, dan bagaimana saya dapat menolong mereka merasakan Roh?”

Lagu-lagu Pratama membantu anak-anak mengingat ajaran. Pertimbangkan menyanyikan lagu-lagu yang menekankan apa yang Anda ajarkan. Bulan ini beberapa dari lagu tersebut adalah “Anak-Anak di Seluruh Dunia” (BNA, 4–5), “Tuk Kesehatan dan Kekuatan” (BNA, 18), “Aku Tahu Dunia Indah” (BNA, 122), “Allah Kasih padaku” (BNA, 16–17), dan “T’rima Kasih Ya Bapa” (BNA, 15).

Mengenali ajaran (melihat gambar dan membaca tulisan suci): Peragakan gambar seorang anak dan gambar sebuah bait suci. Bacalah 1 Korintus 3:16 dengan keras bersama-sama. Tanyakan: “Apa yang kita pelajari mengenai tubuh kita dari tulisan suci ini?” Tulislah “Tubuh saya adalah bait suci” di papan tulis.

Mendorong pemahaman (membaca tulisan suci): Bahaslah cara-cara bahwa kita memperlihatkan kepada Bapa Surgawi kita berterima kasih untuk tubuh kita; contohnya, kita merawatnya dan kita menjaganya bersih. Jelaskan bahwa para nabi telah menasihati kita untuk merawat tubuh kita dengan tidak merokok, menggunakan alkohol atau narkoba, atau menato tubuh. Bagilah anak-anak menjadi kelompok-kelompok, dan mintalah setiap kelompok membaca dan membahas satu atau lebih dari tulisan suci berikut: Ajaran dan Perjanjian 88:124; 89:7, 8, 9, 10–11, 12, 16–17. Mintalah setiap kelompok untuk membagikan apa yang mereka pelajari dari tulisan suci ini mengenai bagaimana mereka dapat merawat tubuh mereka.

Mendorong penerapan (menetapkan gol): Mintalah anak-anak untuk menulis atau menggambar sesuatu yang akan mereka lakukan selama minggu itu untuk merawat tubuh mereka.

Mengenali ajaran: Tulislah di papan tulis, “Saya berterima kasih untuk berkat-berkat duniawi.” Mintalah anak-anak untuk mengulangi kalimat itu. Jelaskan bahwa berkat-berkat duniawi adalah berkat-berkat yang dapat kita lihat, sentuh, dengar, rasakan, atau cium.

Mendorong pemahaman (bermain permainan menebak): Peragakan objek atau gambar yang melambangkan beberapa berkat duniawi (contohnya, tubuh, rumah, makanan, air, pakaian, kesehatan, matahari, bulan, bintang, bumi, binatang, tanaman, keluarga, teman, mainan, buku dan sekolah). Berilah petunjuk yang menjelaskan salah satu dari berkat tersebut, dan mintalah anak-anak untuk menebak manakah berkat yang Anda uraikan. Untuk anak-anak yang lebih besar, tulislah setiap berkat itu pada lembaran kertas terpisah dan masukkan dalam sebuah wadah. Mintalah seorang anak memilih satu dan berikan petunjuk mengenai hal itu pada anak-anak lainnya. Ketika anak-anak menebak sebuah berkat, tulislah di papan tulis, dan mintalah seorang anak membagikan mengapa dia bersyukur atas hal itu.

Mendorong penerapan (membagikan gagasan): Mintalah anak-anak untuk memikirkan tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperlihatkan rasa syukur bagi salah satu berkat yang Anda bahas. Mintalah beberapa anak membagikan gagasan mereka.

Anak-anak akan belajar dengan lebih efektif ketika beragam metode pengajaran digunakan. Pilihlah kegiatan dan metode pengajaran yang melibatkan semua anak.

Mengenali ajaran dan mendorong pemahaman (membaca tulisan suci): Siapkan sebuah hadiah dengan gambar Juruselamat dan rujukan tulisan suci berikut di dalamnya: Moroni 10:8–17. Tulislah di papan tulis, “Saya berterima kasih untuk berkat-berkat rohani.” Jelaskan bahwa ada banyak berkat rohani yang Tuhan dapat berikan kepada kita; Dia memberikan kepada kita berkat-berkat ini melalui kuasa Roh Kudus. Mintalah seorang anak membuka hadiah itu dan memperlihatkan isinya. Mintalah anak-anak untuk membaca tulisan sucinya dan menemukan berkat-berkat rohani yang Tuhan dapat berikan kepada kita, serta menuliskannya di papan tulis. Bahaslah beberapa dari berkat ini, dan jelaskan bahwa kita hendaknya menggunakannya untuk membantu orang lain.

Papan tulis: Papan tulis adalah salah satu alat mengajar yang paling sederhana, paling tersedia. Anda dapat menggunakan papan tulis untuk mengenali tanggapan dan gagasan anak-anak dengan menuliskannya.

Mengenali ajaran: Perlihatkan kepada anak-anak satu atau dua barang yang seseorang telah berikan kepada Anda. Jelaskan bahwa hadiah ini penting bagi Anda dan bahwa Anda telah mengucapkan “Terima kasih” untuk hadiah itu. Mintalah anak-anak untuk membagikan cara-cara lain kita dapat memperlihatkan rasa syukur kita untuk hadiah-hadiah yang kita terima. Tanyakan kepada anak-anak siapa yang hendaknya kita ucapkan terima kasih untuk semua berkat kita. Bahaslah alasan kita hendaknya berterima kasih kepada Bapa Surgawi untuk semua berkat kita.

Mengundang anak-anak untuk berbagi dalam kelompok-kelompok kecil memberi lebih banyak kesempatan untuk berperan serta. Guru dapat membantu memastikan peran serta dan menjaga kekhidmatan.

Mendorong pemahaman (membuat daftar): Dalam lima kantong terpisah, masukkan selembar kertas, pena, dan satu dari barang-barang berikut: gambar gedung Gereja, satu potong pakaian, tulisan suci, gambar keluarga, dan gambar Juruselamat. Bagilah anak-anak menjadi kelompok-kelompok, dan berilah setiap kelompok satu dari kantong tersebut. Mintalah setiap kelompok melihat barang dalam kantong mereka dan menuliskan pada kertas satu cara mereka dapat memperlihatkan rasa syukur atas hal itu. Kemudian mintalah mereka memasukkan kembali barang itu, kertas, dan pena ke dalam kantong dan mengedarkannya kepada kelompok lain. Biarkan setiap kelompok mendapat giliran dengan setiap kantong, dan kemudian biarkan setiap kelompok membagikan apa yang tertulis pada daftar dalam kantong mereka.

Mendorong penerapan (membagikan gagasan): Mintalah beberapa anak membagikan apa yang telah mereka pelajari dari kegiatan ini dan apa yang akan mereka lakukan untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.