Show
Cara PengobatanPerendaman dapat dilakukan secara langsung di kolam, akuarium atau secara tidak langsung dengan menggunakan wadah lain. Perendaman dapat dibagi 3 cara yaitu : Pengobatan dilakukan pada dosis obat yang tinggi selama beberapa detik. Pengobatan dilakukan pada dosis obat relatif tinggi selama beberapa menit Umumnya dilakukan di dalam akuarium, wadah lain atau kolam selama beberapa jam atau hari Dosis obat dinyatakandalam satuan ppm; 1 ppm = 1 mg/L atau 1 gr obat/m3 air untuk obat serbuk/padat, sedangkan untuk obat bentuk cair 1 ppm = 1 ml obat/m3 air. Pengobatan melalui pakan lebih sedikit menimbulkan stres pada ikan. Tetapi hanya efektif pada tahap awal infeksi, dimana ikan masih memiliki nafsu makan. Dosis obat dinyatakan dalam mg/kg pakan (bila ikan berukuran kecil) atau mg obat/kg bobot tubuh ikan (bila ikan berukuran besar). Pengobatan dilakukan melalui proses penempelan pada ikan, dengan cara sebagai berikut :
Terutama untuk ikan berukuran besar, keuntungannya adalah penggunaan obat sangat efisien dan dosis tepat. Dosis dinyatakan dalam satuan mg obat/kg bobot tubuh ikan. Ada dua cara penyuntikan yang biasa dilakukan, yaitu dimasukkan ke rongga perut (intra peritoneal) dan dimasukkan ke otot (intra maskular). Penyuntikan secara IP dilakukan diantara kedua sirip perut atau sedikit di depan anus dengan sudut kemiringan jarum suntik kira-kira 30°. Penyuntikan secara IM dilakukan di bagian punggung, pada ikan yang bersisik ke 3-5 dari kepala, dengan sudut kemiringan kira-kira 30°-40°. Teknik pengobatan ini umumnya hanya dapat dilakukan terhadap ikan sakit yang memiliki gejala klinis sangat nyata (luka atau borok). Jumlahnya relatif sedikit dan ukuran ikan cukup besar.
Source :Balai Pengembangan Budidaya Ikan Gurame dan Nilem (BPBIGN) Tasikmalaya
Setiap peternak yang akan membudidayakan lele wajib mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit ikan lele. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu resiko yang harus dikendalikan. Hama dan penyakit ikan lele banyak ragamnya, beternak lele tanpa memperhitungkan resiko serangan hama dan penyakit akan membawa malapetaka. Serangan hama dan penyakit ikan lele bisa dihindari dengan memperbaiki manajemen budidaya. Namun meskipun begitu, tetap saja masih ada faktor eksternal yang tidak bisa dielakkan 100 persen. Banyak hal-hal tidak terduga yang bisa terjadi ketika kita membudidayakan ikan lele. Sumber hama dan penyakit ikan lele dari faktor internal, antara lain pengaturan pakan yang tidak tepat, benih yang membawa bibit penyakit, sampai pengaturan air yang buruk. Sedangkan dari faktor eksternal antara lain iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional dan lain sebagainya. Pengendalian hama ikan lele
Dalam beternak lele, hama merupakan gangguan yang bersumber dari organisme besar baik yang sifatnya predator, penggangu dan pesaing. Hama ikan lele yang bersifat predator adalah musang, linsang, dan ular. Di daerah perkotaan kucing pun kadangkala menjadi hama yang perlu di waspadai. Selain itu, ada juga katak yang merupakan predator bagi benih lele yang masih kecil. Hama yang dikategorikan pengganggu adalah belut, terutama untuk yang beternak lele di kolam tanah. Binatang ini seringkali membuat lubang di pematang sehingga kolam bocor. Hama yang dikategorikan pesaing adalah Ikan gabus atau mujair, karena ikan ini bisa berkembang biak dalam kolam melalui saluran masuk atau keluar air. Penanggulangan dari serangan hama bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti memagari pinggiran kolam, menyaring jalan masuk dan keluar air, sampai menutup kolam dengan paranet. Apabila kita beternak lele secara intensif, biasanya gangguan hama jarang terjadi karena kolam relatif terawasi terus menerus. Pengendalian penyakit ikan lelePenyakit ikan lele hampir sama dengan penyakit yang ditemui pada ikan tawar lainnya. Penyakit yang biasa menyerang terdiri dari penyakit infeksi yang disebabkan jamur, protozoa, bakteri dan virus. Berikut beberapa penyakit ikan lele yang disebabkan oleh infeksi:
Selain penyakit ikan lele di atas, terdapat juga sejumlah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi melainkan disebabkan oleh kondisi lingkungan, seperti keracunan dan lain sebagainya. Berikut beberapa penyakit non-infeksi yang penting diketahui dalam beternak lele:
|