Sebutkan tiga sifat tercela yang dapat dihindari dengan zakat

TEMPO.CO, Jakarta - Bakhil ataupun kikir yang memiliki arti yaitu menahan atau rakus terhadap apa yang dimiliki orang lain, dan ini merupakan sifat yang dilarang Allah SWT karena termasuk sebagai penyakit hati.

Bakhil dan kikir adalah salah satu bentuk kemaksiatan hati besar dan dapat merusak kehidupan manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal yang dianggap dapat membinasakan kehidupan manusia, yaitu kikir (kebakhilan) yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri." HR. Thabrani.

Dari beberapa penjelasan tersebut bisa kita lihat bahwa Islam sangat membenci sifat bakhil karena sifat tercela ini menjadi salah satu karakter orang munafik yang tidak mau berkorban untuk kebaikan.

Alquran dan hadis menganjurkan umat manusia untuk bersikap prihatin dan peduli antar sesama. Namun, sikap bakhil masih kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Berikut ada beberapa contoh sikap bakhil yang harus dihindari, yaitu seperti enggannya membayar zakat fitrah dan zakat maal, selalu berfoya-foya tapi tidak mau bersedekah, merasa acuh saat melihat anak yatim piatu, tidak.berkurban pada haru raya idul adha padahal ia berkecukupan secara finansial, dan tidak ingin melaksanakan haji dan umrah karena takut hartanya berkurang, padahal ia memiliki harta lebih dari cukup.

Sikap ini benar-benar harus dijauhi oleh setiap umat muslim karena akan terdapat kerugian bagi orang-orang memiliki sikap bakhil dan kikir, berikut adalah hal-hal negatif yang timbul pada orang-orang yang bakhil:

1. Penyebab kebangkrutan. "Tiada datang pagi hari atas manusia melainkan ada dua malaikat turun, dimana salah satu dari keduanya berdoa "Ya Allah berilah ganti (yang lebih baik) bagi orang yang berinfak," dan yang kedua berdoa, "Ya Allah buat lah bangkrut orang yang menahan pemberian." (HR. Bukhari).

Dari sabda Rasulullah SAW tersebut dapat kita lihat, orang yang menyayangi hartanya dan enggan menggunakannya untuk kepentingan yang baik tidak akan membuat orang tersebut bertambah kaya.

2. Mendapat siksaan. Dalam Surah Ali Imran ayat 180, Allah berfirman: "Sesekali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan adalah buruk bagi mereka. Harta bakhil mereka itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

3. Banyak ditimpa masalah.

Dari Nasha'hul 'Ibad Imam Nawawi Al-Bantani, Abu Bakar Ash-Silhiddiq berkata, orang yang bakhil tidak akan bisa terlepas dari salah satu tujuh perkara berikut:

1. Ketika mati hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperi tau kan Allah.

2. Allah akan membangkitkan pengusaha zalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu.

3. Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya.

4. Muncul ide pada dirinya untuk mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan beserta hartanya yang disimpan di dalamnya lenyap.

5. Ditimpa musibah yang dapat yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian, dan lain sebagainya.

6. Ditimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat.

7. Dia menyimpan harta di suatu tempat, kemudian lupa tempat itu sehingga hartanya hilang.

Selain itu, orang yang bakhil atau kikir menimbulkan rasa tidak senang kepada orang lain. Ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menimbun kekayaan, namun ia tidak menikmati hartanya untuk berbagi kepada sesama.

ASMA AMIRAH

Baca: Mamah Dedeh: Jaga Kerukunan Jangan Pelit Resep ke Tetangga

tirto.id - Di antara akhlak tercela yang harus dihindari umat Islam adalah sifat serakah dan kikir.

Jika serakah adalah keinginan untuk menimbun harta, maka sifat kikir adalah enggan mengeluarkan harta tersebut untuk disedekahkan.

Dalam Islam, perkara harta adalah urusan muamalah dengan lingkungan sekitar. Jika seorang muslim memiliki harta berlebih, maka pada harta itu, ada sebagian hak fakir dan miskin.

Karena itulah, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat, sedekah, infak, dan lain sebagainya.

Salah satu tujuan perintah tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran sosial orang Islam untuk saling tolong menolong, menghindari sifat serakah, kikir, dan bakhil.

Selain itu, jika harta ditahan dan tidak dikeluarkan, maka harta itulah yang akan menjadi sebab dari azab Allah SWT di akhirat, sebagaimana dilansir NU Online.

Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 180:

"Janganlah sekali-kali orang-orang menjadi kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya. Mereka mengira bahwa [kikir] itu baik bagi mereka, padahal [kikir] itu buruk bagi mereka. Maka [harta] yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan [di leher] pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan [apa yang ada] di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan," (QS. Ali Imran [3]: 180).

Apa pengertian sifat serakah dan kikir dalam Islam, serta bagaimana cara menghindarinya?

Berikut ini penjelasan mengenai definisi dan cara menghindari dua akhlak tercela tersebut, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak (2020) yang ditulis oleh Mahdum.

Pengertian Sifat Serakah

Serakah adalah keinginan mempunyai harta secara berlebihan. Orang yang serakah tidak pernah puas, merasa kurang, dan ingin menguasai sesuatu lebih dari yang ia miliki.

Sifat serakah adalah bagian dari tabiat mendasar manusia yang harus ditekan. Hal ini digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:

“Jika anak Adam itu diberikan satu lembah emas, dia akan mencari yang kedua, dan jika dia diberikan yang kedua niscaya dia akan mencari lembah ketiga, dan tidak ada yang menutupi mulut anak Adam melainkan tanah, dan Allah SWT akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat,"(H.R. Bukhari dan Muslim).

Orang yang serakah tidak pernah merasa cukup dengan harta yang dimilikinya, rakus terhadap harta, dan menginginkan kekayaan berlebihan.

Selain itu, orang serakah juga lebih mementingkan kepentingan pribadi, kalau perlu mengorbankan kepentingan orang lain.

Cara Menghindari Sifat Serakah

Jika seorang muslim ingin menghindari sifat serakah, ia harus menanamkan sikap kanaah, yaitu merasa cukup atas karunia dan kenikmatan Allah SWT.

Selain itu, Islam menganjurkan hidup sederhana. Artinya, tidak berlebihan dan menjauhi hidup bermewah-mewahan. Islam juga mengimbau umatnya agar tidak boros, apalagi menghabiskan harta untuk perkara sia-sia.

Dengan menyadari bahwa harta yang ia miliki merupakan amanah Allah, maka seorang muslim semestinya sudah terlepas dari sifat serakah. Di akhirat, harta yang diamanahi itu akan diminta pertanggungjawabannya di sisi Allah SWT.

Untuk menghindari sifat serakah, seorang muslim mesti mengingat ancaman dan azab Allah terhadap orang-orang serakah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Humazah:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah [neraka]," (QS. Al-Humazah [104]: 1-4).

Pengertian Sifat Kikir

Sebagaimana serakah yang merupakan tabiat dasar manusia, demikian juga sifat kikir. Sifat kikir dan bakhil adalah keengganan mengeluarkan harta yang seharusnya disedekahkan. Sifat ini merupakan akhlak tercela yang harus dihindari dalam Islam.

Secara implisit, sifat kikir ini merupakan bentuk perebutan harta orang lain. Bagaimanapun juga, terdapat hak fakir dan miskin pada sebagian harta orang-orang berlebih. Hak-hak itulah yang harus dikeluarkan dalam bentuk zakat, sedekah, infak, hibah, dan lain sebagainya.

Orang yang kikir diancam Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Lail sebagai berikut:

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, mereka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa," (QS. Al-Lail [92]: 8-11).

Cara Menghindari Sifat Kikir

Orang Islam yang ingin menghindari sifat kikir harus menyadari bahwa harta kekayaan adalah anugerah Allah SWT.

Karena itulah, jika Allah memerintahkan untuk mengeluarkan zakat atau sedekah, maka ia mesti taat pada perintah Allah tersebut.

Selain itu, harta kekayaan tidaklah kekal, serta tidak dibawa mati. Seorang muslim mesti mengetahui bahwasanya Allah SWT malah mengancam orang yang kikir.

Harta yang ia sayangi dan pertahankan di dunia akan menjadi belenggu di akhirat nantinya.

Artinya, jika tidak dikeluarkan zakat dan sedekahnya, maka harta itulah yang akan menghalanginya masuk surga.

Baca juga:

  • Mengenal Akhlak Tercela Ananiah, Sikap yang Asalnya dari Iblis
  • Arti Akhlak Mazmumah dalam Islam, Contoh & Doa untuk Menghindarinya
  • Jenis-Jenis Akhlak Menurut Islam: Pengertian, Contoh dan Manfaatnya

Baca juga artikel terkait AKHLAK TERCELA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates