Sebutkan tiga nilai proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Sebutkan tiga nilai proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Sebutkan tiga nilai proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah
Lihat Foto

Tribunnews.com

Ilustrasi Shalahuddin Al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah merupakan dinasti muslim Sunni yang beretnis Kurdi. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Sholahuddin Al Ayyubi yang berpusat di Mesir.

Sholahuddin Al Ayyubi merupakan panglima perang muslim yang berhasil merebut Kota Yerusalem pada Perang Salib.

Perang Salib dikenal tidak hanya dikenal di dunia Islam tapi juga peradaban barat. Selama Dinasti Ayyubi berkuasa disebagian besar wilayah Timur Tengah pada abad ke-12 dan ke-13.

Apa faktor pendukung berdirinya Dinasti Ayyubiyah.

Baca juga: Ashabul Kahfi, Kisah 7 Pemuda Tidur Selama 309 Tahun dalam Gua

Berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Dinasti Ayyubiyah dibawah kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil menggantikan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa sebelumnya.

Dinasti Ayyubiyah diketahui telah membawa angin segar bagi pertumbuhan dan perkembangan paham sunni, terutama dalam bidang fiqh syafi'ah.

Karena pada masa Dinasti Fatimiyah yang dikembangkan adalah paham syiah.

Wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah mencapai wilayah wilayah Mesir, Damaskus, Aleppo, Diyarbakr, serta Yaman.

Dalam buku Shalahuddin Al-Ayyubi: Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis (2007) karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, kekuasaan Shalahuddin bermula sejak menjabat sebagai perdana menteri di bawah kekuasaan politik Dinasti Ubaidiyah.

Akan tetapi secara de jure, ia tunduk kepada kekuasaan Nurrudin Mahmud yang berkuasa di Damaskus hingga wafatnya pada 569 H atau 1174 M.

Sebutkan tiga nilai proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Sebutkan tiga nilai proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah
Lihat Foto

New World Encyclopedia

Fransiskus dari Assisi di hadapan Sultan Al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah.

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa sejak abad ke-12.

Pada masa jayanya, dinasti yang pusat pemerintahannya berada di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah Salahuddin Al-Ayubi, yang sebelumnya menjadi wazir (setara perdana menteri) di Mesir, di bawah Dinasti Fatimiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama kurang lebih satu abad, hingga pertengahan abad ke-13.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Sejarah berdirinya

Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah (909-1172).

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah mengalahkan pasukan Salib.

Secara singkat proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah adalah ketika Salahuddīn al Ayyubi, mengambil alih kekuasaan di Mesir, setelah meninggalnya Khalifah dari Al-Aḍid pada tahun 1171  

Pembahasan:

Dinasti Ayyubiyah adalah keluarga dari suku Kurdi, yang kemudian membentuk sebuah kesultanan yang berpusat di Kairo, Mesir, dan berperan penting merebut kembali kota Yerusalem dan wilayah Palestina dari pasukan Salib.

Dinasti ini mulai berkuasa seiring dengan datangnya Asaduddin Syirkuh bin Syadhi dan keponakannya, Salahuddin Al Ayyubi, ke Mesir. Syirkuh saat itu adalah jenderal pasukan yang mengabdi pada Nuruddin Zangi, Amir (penguasa wilayah) Syria di Damaskus.

Syirkuh diundang ke Mesir oleh Khalifah Fatimiyah Al-Aḍid pada tahun 1167, untuk membantu mengalahkan Tentara Salib pimpinan Raja Amalric dari Yerusalem, yang  menyerang Kairo, ibukota Dinasti Fatimiyyah di Mesir. Setelah mengalahkan Pasukan Salib, Syirkuh diangkat sebagai wazir yang baru pada awal tahun 1169. Namun baru beberapa bulan menjabat,  Syirkuh meninggal.

Salahuddīn al Ayyubi (1138 –1193), keponakan Syirkuh yang masih muda, kemudian diangkat sebagai penggantinya. Salahuddīn kemudian mengambil alih kekuasaan di Mesir, setelah meninggalnya Al-Aḍid pada tahun 1171.

Naiknya Salahuddīn sebagai penguasa Mesir mengawali kesultanan Dinasti Ayubiyyah. Dalam masa pemerintahannya Dinasti Ayubiyyah mencapai masa kejayaannya dengan menguasai wilayah di Mesir, Palestina, Jordania, Syria, Hejaz (wilayah sekitar Mekah dan Medinah) serta Yaman.  

Wilayah ini diperoleh dari hasil peperangan danperluasan kekuasaan oleh Salahuddin Al-Ayyubi, misalnya peperangan ke Yaman  (tahun 1174 M) yang dipimpin Turan Shah, adik dari Salahuddin Al-Ayyubi.  

Perang ini juga berupaya untuk menyatukan umat Islam di Syria dan Mesir, yang sebelumnya berseteru dan terpecah antara berbagai dinasti.

Dengan menyatukan wilayah ini, akhirnya Salahuddin dapat mengalahkan pasukan Salib dari Kerajaan Yerusalem di Palestina. Dalam serangan ke Palestina, Salahuddin Al-Ayyubi berhasil mengalahkan pasukan Salib pada pertempuran Hattin pada 4 Juli 1184. Dengan kemenangan ini dia bisa mengepung dan menaklukkan kota Yerusalem pada tahun 1187.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut  

Biografi singkat pendiri Dinasti Ayyubiyah  

brainly.co.id/tugas/5736704  

Detail Jawaban    

Kode: -  

Kelas: VIII  

Mata Pelajaran: Sejarah      

Materi: Sejarah Kebudayaan Islam  

Kata Kunci: Dinasti Ayyubiyah  

Mata pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: V SD

Kategori: Kerajaan Bercorak Islam

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 11.3.2

Kata kunci: berdirinya, dinasti, al ayyubiyah

Jawaban:

berdirinya dinasti al ayyubiyah dipelopori oleh Salahuddin Al-Ayubbi pada tahun 1174M.   Beliau dan Shirkuh telah berhasil menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada tahun 1169.

Salahuddin Al-Ayubbi asalnya dari suku kerdi hadzbani,

Salahudin menyukai bidang teknik dan strategi perang serta politik. Salahudin belajar tentang teologi sunni dalam waktu 10 tahun di Damaskus.

Pembahasan:

Kekuasaan Bani Fatimiyah runtuh sehingga lahir dinasti baru. Setelah berkuasa kurang lebih 262 tahun di Mesir kekuatan Dinasti ini melemah. Dinasti Bani Fatimiyah mengalami kemunduran karena adanya permasalahan di dalam kerajaan yang timbul karena perebutan Jabatan Wazir di antara para Suku di dalam kerajaan.

Pasca Dinasti Fatimiyah runtuh, kendali pemerintahan di Mesir dipegang oleh Salahudin Yusuf Al Ayyubi. Al Ayyubi memerintah di Mesir setelah di angkat perdana mentri oleh Khalifah Bani Fatimiyyah terahir, Al Adid pada tahun 1174 M. dalam pekembangannya, Salahudin Yusuf Al Ayyubi sebagai pendiri Dinasti Ayyubiyah,

Dinasti Ayyubiyah berlawanan prinsip dengan Dinasti Fatimiyah, Letak perbedaan ini yaitu  pada perbedaan sikap politik antara Dinasti Fatimiyah dengan Dinasi Ayyubiyah, yaitu pengakuan terhadap posisi Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

Dinasti Ayyubiyah adalah sebuah daulah besar yang berbentuk dinasti atau kerajaan, berkuasa di Timur Tengah antara abad ke-12 sampai abad ke-13.

Dinasti Ayyubiyah terkenal mengenai jihadnya. Salahuddin Al-Ayubbi mempunyai peran besar dalam menghadapi gempuran musuh dalam perang Salib.

Perjuangan dan proses berdirinya Dinasti Ayyubiyah mencakup faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu perjuangan Salahuddin sebagai seorang panglima dari Nuruddin yang berhasil menakhlukkan Dinasti Fatimiyah kemuian berhasil mengalahkan perlawanan dari anak Nuruddin yaitu Sultan Ismail Malik Syah.

Sedangkan factor ekstern yaitu saat Sultan Salahuddin menghadapi perang Salib atas perebutan Yerussalem yang dimenangkan oleh pasukan Salahuddin.

Salahuddin mempunyai cita-cita terbesar, yaitu

a. Islam Syiah di Mesir digantikan dengan Sunni,

b. memberantas orang-orang Franka dalam perang suci.

Salahuddin Al Ayyubi mengalami kehidpun yang penuh dengan perjuangan dan peperangan, hal itu dilakukannya dalam menunaikan tugas Negara untuk memadamkan sebuah pemberontakan serta menghadapi tentara Salib, semua ppeperangan itu berhasil dimenangkannya. Meskipun demikian , Salahuddin Al Ayyubi bukanlah seorang pemimpin yang tamak , haus kekayaan , dan haus darah. Salahuddin melakukan perang dengan tujuan demi untuk mempertahankan dan membela ISLAM.

Dinasti Zangkiyah memiliki peran besar dalam pembentukan dinasti al ayyubiyah . Dinasti Zangkiyah berperan mendidik Salahuddin sampai menjadi seorang tokoh pejuang di kawasan Timur Tengah.

Mesir telah dikuasai Salahuddin pada tahun 564 H/1169 M, akan tetapi baru dapat menghapuskan kekuasaan Daulah Fatimiyah pada tahun 567 H/1171 M. Dalam kurun waktu 3 tahun itu, Salahuddin telah menjadi penguasa penuh, namun tetap tunduk kepada Nuruddin Zangi dan tetap mengakui kekhalifahan Daulah Fatimiyah.(Lt)