Sebutkan Ranah penggunaan bahasa ragam ilmiah

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH ( FORMAL) A. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Ilmiah itu merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoalan dalam bahasa indonesia bidang ilmu tertentu. Kualitas keilmuan itu didukung juga oleh pemakaian bahasa dalam ragam ilmiah. Jadi, ragam bahasa ilmiah itu mempunyai sumbangan yang tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah. Ragam ilmiah merupakan pemakaian bahasayang mewadahi dan mencerminkan sifat keilmuan dari karya ilmiah.sebagai wadah, ragam ilmiah harus menjadi ungkapan yang tetap bagi kerumitan (sofistifikasi) pemikiran dalam karya ilmiah. Dari pemakaian ragam ilmiah itu juga bukan saja tercermin sikap ilmiah, melainkan juga hati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan (wisdom) dan kecerdasandari penulisnya. Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya. Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan. Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah merupakan salah satu ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip,teori, atau gabungan dari keempatnya, Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. B. Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah adalah sebagai berikut ; 1. Laporan berbentuk naskah Contoh : artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat. 2. Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3) 3. Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah 4. Laporan pertanggung jawaban Contoh : laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham. C. Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum tata bentuka istilah, Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman Pengindonesiaan Istilah Asing dan lain sebagainya. Ragam bahasa ilmiah juga mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain : 1. Baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan. 2. Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.” 3. Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh di bawah ini:Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren. 4. Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren. 5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif. 6. Runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah menurut Moeliono (1989:73-74) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : • Bersifat formal dan objektif • Lazimnya menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan ragam kalimat pasif • Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat konsisten • Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmuan yang sesuai • Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi • Bentuk wacana yang digunakan addalah ekspositoris atau eksposisi • Gagasan digunakan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat • Menghindari ungkapan yang bersifat ekstrim dan emosional • Menghindari kata-kata mubazir • Bersifat moderat • Digunakan sebagai alat komunikasi dengan pikiran dan bukan dengan perasaan • Ukuran panjang kalimat sedang • Penggunaan majas sangat dibatasi • Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar dan tabel • Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang, singkatan dan rujukan. Bearkaitan dengan ciri ragam bahasa ilmiah, Suparno (1984:1-14) mengemukaan 7 ciri bahsa indonesia ragam ilmiah antara lain: • Barnalar • Lugas dan jelas • Bepangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulis • Formal dan objektif • Ringkas dan padat • Konsisten • Menggunakan istilah-istilah teknis Atas dasar pendapat di atas disimpulkan bahwa secara umum ciri ragam bahasa ilmiah antara lain: Atas dasar berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum ciriciri ragam ilmiah antara lain:  Penggunaan diksi yang tepat Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan diksi yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas atau kebakuan suatu kalimat. Untuk mendayagunakan diksi yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan kesesuaian diksi. Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesangguapan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca, seperti yang dipikirkan penulis.  Penggunaan Ejaan yang Benar Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan EYD. Hal-hal yang erkaitan dengan EYD antara lain penggunaan huruf (kapital, miring, tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma), penggunaan angka dan bilangan,dan penggunaan unsur serapan.  Penggunaan kalimat yang efektif Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara, bagaimana ia dapat mengungkapkan pikiran atau perasaan penulia dan pembaca secara segar dan sanggup menarik perhatia pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan.  Penggunaan paragraf yang padu dan koherensi Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Paragraf yang baik hendaknya memiliki tiga syarat utama, yaitu : memiliki kesatuan, memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai. C.Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah Ciri-ciri bahasa ragam ilmiah pada dasarnya ada dua, yaitu ciri umum dan ciri khusus. Ciri umumnya adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah, artinya sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia. Ciri-ciri khusunya adalah: (a) Cendekia (b) Lugas dan logis (c) Jelas (d) Ringks dan padat (e) Formal dan objektif (f) Gagasan sebagai pangkal tolak (g) Penggunaan istilah teknis (h) Konsisten A.Cendekia Ciri cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu mengungkapakan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis. B.Lugas dan Logis Ciri lugas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal sehat. Hal itu membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya dan membantu pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis. C.Jelas Ciri jelas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah jelas struktur kalimat dan maknanya. Hal itu sangat membantu penulis dalam memaparkan gagasan atau pola pikirannya dan mempermudah pembaca untuk memahami makna yang dimaksudkan. D.Padat dan Ringkas Padat yang dimaaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapakan tidak tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperdulikan. Ciri ringkas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan a ilmiah harus singkat, tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan (mubazir). Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan atau pola pikir yang padat dan tertuang dalam kalimat yang ringkas. E.Formal dan Objektif Formal yang dimaksud mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan ilmiah merupakan komunikasi formal atau resmi sehingga bahasa Indonesia yang digunakannya harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa Indonesia yang digunakan harus bahasa yang dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu daoat diukur kebenarannya secara terbuka umum. F.Gagasan sebagai Pangkal Tolak Gagasan sebagai pangkal tolak yang dimaksud adalah bahasa yang yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis. Gagasan sebagai pangkal tolak terkait dengan objektivitas G.Penggunaan Istilah Teknis penulis, artinya penggunaan bahasa tersebut secara dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari penggunaan kata saya,kami, dan kita. Ciri penggunaan istilah teknis yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka, lambing, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu. H.Konsisten Ciri konsisten yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan. Contoh-contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Keseluruhan ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah seperti yang telah disebutkan harus terwujud dalam karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis. Untuk itu, perhatikan contoh-contoh dan ciri-ciri penulisan karya ilmiah berikut. Contohcontoh berikut disajikan dalam bentuk yang salah sekaligus bentuk yang benar. A.Cendekia Contoh : 1) Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilinilai budaya dan moral bangsa Indonesia. 2) Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia. B.Lugas dan Logis Contoh: 1) Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi. 2) Kalau pada zaman Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran agama, sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi. 3) Saat terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi. 4) Saat terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri C.Jelas Contoh: 1) Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya sehari-hari. 2) Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya seharihari. 3) Perkara diajukan kemeja hijau berjumlah lima puluh satu. Sedangkan perkara disidangkan berjumlah dua puluh satu. 4) Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah disidangkan berjumlah 21 buah. D.Padat dan Ringkas Contoh: 1) Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga. 2) Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua. E.Formal dan Objektif Contoh: 1) Menurut Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989) 2) Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. 3) Moeliono (1989) mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. F.Gagasan Sebagai Pangkal Tolak Contoh: 1) Kita semua tahu bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila. 2) Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila. G.Penggunaan Istilah Teknis Contoh: 1) Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di industry pangan. 2) Hazard Anaylisis Critical Control Point (HACCP) adala sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan. H.Konsisten Contoh: 1) Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untik mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.

2) Perluncutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.