Sebutkan nama sumber alam yang tidak dapat diperbaharui dari daerah Tasikmalaya Selatan

b. sumber daya alam abiotik : sumber daya alam dari benda mati seperti tanah, atau air.

a. Sumber daya alam di darat (teresial) seperti hutan, batu - batuan

b. Sumber daya alam di laut (akuatik) seperti ikan, rumput laut, terumbu karang

Mengingat banyaknya jenis sumber daya alam , maka dalam pembahasan ini dibatasi pada sumber daya alam, Hutan dan barang tambang.

a). Potensi Sumber Daya Hutan

Potensi sumber daya hutan Indonesia besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan.

Selain hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ditemukan di tempat lainnya

Jenis - jenis hutan

a. Hutan produksi : hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya.

Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu. Hasil hutan non kayu adalah buah-

buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera, dan

lain-lain. Hasil hutan berupa kayu ada dua, berupa kayu bulat dan kayu olahan.

b. Hutan konservasi : hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemanya.
Indonesia telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura
).

c. Hutan lindung : hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk: Mengatur tata

air Mencegah banjir Mengendalikan erosi Mencegah intrusi laut Memelihara kesuburan tanah.

a. hutan gugur,

b. hutan sabana,

c. Hutan hujan tropis.

  1. Berdasarkan jenis tumbuhan

a. hutan heterogen,

b. hutan homogen,

c. hutan mangrove,

  1. Berasarkan proses terjadinya :

a. hutan primer ( hutan alam ) ,

b. hutan sekunder (Hutan buatan )

5. Menyimpan air hujan

Kemudian mengalirkannya ke sungai - suanga dan danau, sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan.

6. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan.

7. Tempat hidup florafauna

a. Minyak Bumi dan Gas

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga.

Adapun sebaran penghasil minyak bumi dan gas di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini.

+ Sumatra : Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan)

+ Jawa : Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah).

+ Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua : Klamono, Sorong, dan Babo

b. Batu Bara

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra.

Pertambangan batu bara di

+ Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda),

+ Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

c. Bauksit

Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

d. Pasir Besi

Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

e. Emas

Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan.

Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).

f. Timah

Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

g. Tembaga

Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

h. Nikel

Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

i. Aspal

Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

j. Mangan

Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). Belerang k. Belerang Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.

l. Marmer

Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.

m. Yodium

Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).

Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Di dalam laut ada potensi sumber daya laut berupa ikan, bahan tambang, hutan mangrove, terumbu karang, dan lain-lain.

Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia.

Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, dan bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi air laut. Saat air laut surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang dengan baik di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna.

Hutan mangrove mempunyai dua fungsi yanitu fungsi ekologis dan fungsi ekonomis

+ Fungsi ekologis :1). sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak.

2). untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.

+ Fungsi ekonomis : 1) Menghasikan bahan kayu bakar, bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas.

2). Hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, seperti udang danjenis ikan

lainnya.

Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu kilometer persegi atau setara dengan 18 persen dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia.

Manfaat terumbu karang

  1. Manfaat ekologi : adalah dalam hal hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

a. Sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup di laut.

b. Sumber keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan tingginya keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, terumbu karang

ini menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies yang ditemukan memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi.

c.. Sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi

pantai dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan yang

dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan sekitarnya.

a. Sebagai sumber perikanan dan sumber obat

b. Karena keindahan yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem ini dapat dijadikan objek wisata yang menarik

sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

c. Masyarakat sekitarnya dapat memanfaatkan biota yang hidup di terumbu karang, seperti rumput laut, udang, dan ikan untuk

dijadikan sumber makanan yang nantinya dapat dijual sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

d. Berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut yang hidup di terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk

budidaya.

code classroom

  1. 7.1 = c47gwt5

  2. 7.2 = avhtexv

  3. 7.3 = zkxhnsp

  4. 7.4 = 7s4yuw4

  5. 7.5 = vo4g42o

  6. 7.6 = Iw4bwzn

  7. 7.7 = 4ygaq64

  8. 7.8 = bgwylis

  9. 7.9 = qcb3soc

Dan jangan lupa absen ya.