Sebutkan manfaat SIG dalam kesehatan lingkungan secara umum

No ratings yet.

Sebutkan manfaat SIG dalam kesehatan lingkungan secara umum
Pemanfaatan SIG Untuk Kajian Kesehatan Lingkungan dan Mitigasi Bencana

Pemanfaatan SIG Untuk Kajian Kesehatan Lingkungan dan Mitigasi Bencana – SIG merupakan sistem terkomputerisasi yang mendukung pengelolaan data tentang lingkungan dalam bidang Geografi. Bagaimanakah pemanfaatan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan? Bagaimanakah pemanfaatan SIG untuk mitigasi bencana? Berikut penjelasannya.

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai pemanfaatan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan dan mitigasi bencana.

SIG UNTUK KAJIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Secara umum, SIG dapat dimaknai sebagai suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.

Dalam kajian kesehatan lingkungan, SIG lazimnya dimanfaatkan untuk pemetaan kerusakan atau pun pencemaran. Pesatnya perkembangan teknologi telah mendorong pergerakan dan perubahan kehidupan masyarakat, organisasi maupun perekonomian di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara nyata dengan adanya pembangunan yang sangat cepat, contohnya perumahan, pertokoan maupun industri skala besar. Dari segi positif, masyarakat dapat menikmati hasil produksi barang maupun jasa, namun dengan banyaknya pembangunan tersebut, muncul juga kendala baru yang dihadapi oleh alam sekitarnya yaitu kerusakan lingkungan, sebagai contoh adalah pencemaran lingkungan.

Untuk memenuhi kebutuhan menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan, dapat dirancang suatu program aplikasi Sistem Informasi Geografis guna pemetaan tingkat pencemaran industri. Isi dari program berupa peta yang mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi mengenai hasil pemantauan pencemaran udara, sungai, dan laut dengan membandingkan parameter-parameter yang melebihi standar baku mutu. Aplikasi juga bisa dilengkapi informasi lokasi industri dan daerah pengembangan industri. Data-data pencemaran, lokasi industri, dan daerah pengembangan industri bisa diperoleh dari instansi terkait.

Secara konkret, peralatan yang dapat digunakan dalam pemetaan kerusakan atau pun pencemaran (air), di antaranya:

  1. Perangkat keras, yakni komputer, digitizer, plotter.
  2. Perangkat Lunak, yaitu Software Dimple 3.0 untuk pengolahan citra; Arc View Spasial Analysis 3.1 untuk analisis data dan pemetaan/SIG; Microsoft Office untuk pengolahan basis data.
  3. Peralatan untuk pengumpulan data lapangan, meliputi GPS (Global Positioning System) untuk menentukan koordinat titik kontrol geometri citra dan untuk mengetahui koordinat titik sampling.
  4. Contoh air atau bahan lain yang tercemar.
  5. Peralatan laboratorium kualitas air.

SIG UNTUK MITIGASI BENCANA

Dalam mitigasi bencana, SIG dapat berperan sebagai berikut:

Penelitian dan Analisis

Untuk mengetahui daerah rawan bencana, SIG dapat membantu menentukan wilayahnya. Misalkan, pada wilayah Jawa, umumnya sangat berpotensi gempa karena dilalui oleh lempeng samudra dan benua. Jawa juga merupakan daerah busur vulkanik atau daerah yang memiliki banyak gunung api aktif. Khusus wilayah selatan Jawa, berpotensi gempa dan tsunami. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan SIG dapat meningkatkan kesiapsiagaan tehadap ancaman bencana tersebut.

Peta Bencana Berbasis SIG

Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem yang diaplikasikan untuk memperoleh, menyimpan, menganalisa, dan mengelola data yang terkait dengan atribut secara spasial. Pada awalnya, fokus dari SIG adalah terutama pada respon bencana. Namun, seiring perubahan paradigma, aturan manajemen bencana telah berkembang secara cepat. Proses harus berjalan menjadi suatu kejadian yang mengalir dari penyiapan hingga mitigasi, perencanaan hingga prediksi, dan kedaruratan hingga perbaikan. Tiap-tiap aktivitas diarahkan agar mencapai keberhasilan penanganan bencana.

Aturan yang dikembangkan, termasuk cara yang diambil dalam mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan sejumlah keahlian, tergambarkan dari berbagai area yang berbeda. Maka, SIG dapat bertindak sebagai antar muka antara semua ini dan dapat mendukung semua fase siklus manajemen bencana. SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan, dan infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana, serta kajian keutuhan komunitas korban bencana.

SIG menyediakan dukungan bagi pemegang keputusan tentang analisis spasial/keruangan dan dalam rangka untuk mengefektifkan biaya. SIG tersedia bagi berbagai bidang organisasi dan dapat menjadi suatu alat yang berdaya guna untuk pemetaan dan analisis. Penghindaran bencana dapat dimulai dengan mengidentifikasi resiko yang ditimbulkan dalam suatu area, yang diikuti oleh identifikasi kerentanan orang-orang, hewan, struktur bangunan, dan aset terhadap bencana. Pengetahuan tentang kondisi fisik, manusia, dan kepemilikan lainnya berhadapan dengan resiko adalah sangat mendesak.

SIG berdasarkan pemetaan tematik dari suatu area kemudian digabungkan dengan data kepadatan penduduk, struktur yang rentan, latar belakang bencana, informasi cuaca, dan lainnya guna menentukan lokasi yang paling beresiko terhadap bencana. Kapabilitas SIG dalam pemetaan bencana dengan informasi tentang daerah sekelilingnya jelas sangat membantu mendukung proses pembuatan keputusan.

SIG dapat digunakan dalam penentuan wilayah yang menjadi prioritas utama untuk penanggulangan bencana berikut penerapan standar bangunan yang sesuai, mengidentifikasi struktur untuk penyesuaian terhadap resiko bencana, menentukan besarnya jaminan keselamatan terhadap masyarakat dan bangunan sipil, mengidentifikasi sumber bencana, sekaligus merencanakan pelatihan dan kemampuan yang harus dimiliki secara spesifik terhadap bahaya yang mungkin terjadi.

Daerah yang paling rentan terhadap bencana menjadi prioritas utama dalam melakukan tindakan mitigasi. Semua langkah yang diambil bertujuan untuk menghindari bencana ketika diterapkan, sementara langkah berikutnya adalah untuk bersiap menghadapi situasi jika bencana menyerang. SIG dalam kesiapsiagaan bencana sangatlah efektif sebagai sarana untuk menentukan lokasi sebagai tempat perlindungan di luar zona bencana, mengidentifikasi rute pengungsian alternatif yang mendasarkan pada skenario bencana yang berbeda, rute terbaik ke rumah sakit di luar zona bencana, spesialisasi dan kapasitas rumah sakit, dan sebagainya. SIG dapat pula memberikan suatu perkiraan jumlah makanan, air, atau obat yang harus tersedia demi mengantisipasi bencana.

  1. Dalam kajian kesehatan lingkungan, SIG lazimnya dimanfaatkan untuk pemetaan kerusakan atau pun pencemaran.
  2. Untuk mengetahui daerah rawan bencana, SIG dapat membantu menentukan wilayahnya. SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan, dan infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana, serta kajian keutuhan komunitas korban bencana.

Sebutkan manfaat SIG dalam kesehatan lingkungan secara umum


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PEMANFAATAN SIG UNTUK KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 4 ini kalian diharapkan mampu menganalisis pemanfaatan SIG dalam bidang kesehatan.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan


HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia): kesehatan lingkungan ialah suatu kondisi lingkungan yang dapat menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dengan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
WHO (World Health Organization): kesehatan lingkungan ialah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia.

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU No 23 tahun 1992 sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Tempat umum: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.2. Lingkungan pemukiman: rumah tinggal, asrama atauyang sejenisnya3. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri atau yang sejenisnya4. Angkutan umum: kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum5. Lingkungan lainnya: misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, atau tempat yang bersifat khusus lainnya.

2. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan

Menurut Blum ada empat peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan, yaitu :

a. Reservoir

Peran lingkungan sebagai reservoir dapat dijelaskan dengan adanya manusia, hewan dan benda sebagai tempat berkembang biaknya bibit penyakit.  Contoh: air kotor, sampah dan sebagainya.

b. Sebagai Agent ( penyebab penyakit)

Contoh peran lingkungan sebagai penyebab penyakit : adanya beberapa mikroba penyebab penyakit baik dari golongan bakteri, jamur, virus maupun protozoa, adanya zat-zat kimia. Pengaruh di lingkungan, adanya radiasi, tekanan udara, aliran listrik dan sebagainya.

c. Medium Transmisi

Peran lingkungan sebagai medium transmisi dikarenakan lingkungan dapat berperan sebagai benda perantara agent. Contoh: udara, air, makanan dan sebagainya.

d. Vektor

Peran lingkungan sebagai penular atau penyebar penyakit dikarenakan di lingkungan terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai vektor penular atau pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan. Contoh: lalat, kecoa, nyamuk dan sebagainya.

3. Pemanfaatan SIG untuk Kajian Kesehatan Lingkungan

Sistem informasi geografis melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki banyak manfaat termasuk untuk kajian kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, sejak tahun 1990 di Indonesia telah dimulai peningkatan dan perkembangan SIG sebagai bagian informasi oleh industri kesehatan, baik institusi, kesehatan yang dimiliki pemerintah maupun swasta.

Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola, atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit-unit rumah sakit ataupun tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG (Sistem Informasi Geografi)

Sebutkan manfaat SIG dalam kesehatan lingkungan secara umum


 

Menurut WHO, SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan untuk hal-hal berikut.

1. Menentukan distribusi geografis penyakit2. Analisis trend spasial dan temporal3. Pemetaan populasi berisiko4. Stratifikasi faktor risiko5. Perencanaan dan penentuan intervensivikasi6. Monitoring penyakit

Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki beberapa keuntungan dalam metode konvensional yang digunakan dalam perencanaan, manajemen dan penelitian kesehatan.

 
1. Manajemen Data
SIG memberikan kemampuan bagi pengguna/user untuk menyimpan, mengintegrasikan, menampilkan dan menganalisis data dari level molekuler terhadap resolusi satelit kepada komponen spasial yang diperoleh dari sumber data yang berbeda. 

Manajemen data dengan penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat mendukung kegiatan survailans penyakit yang sangat membutuhkan keberlangsungan/kontinuitas, sistematika pengumpulan data serta analisis data.

2. Visualisasi
SIG merupakan alat yang akurat untuk menghadirkan informasi spasial terhadap level secara individual dan melakukan model peramalan/prediksi.

3. Analisis overlay
SIG dapat melakukan analisis secara bersusun dari bagian informasi yang berbeda. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, dan penelitian medis terhadap pemodelan multi-kriteria yang membantu dalam memahami asosiasi/hubungan antara prevalensi penyakit dan gambaran yang spesifik.


4. Analisis buffering
SIG dapat menciptakan zona/wilayah buffer disekitar daeerah yang dipilih. Radius 10 km untuk menggambarkan area Rumah sakit yang dijangkau, atau 1 km disekitar sungai untuk menandai penularan risiko pencemaran melalui air. Pengguna/user dapat mengkhususkan ukuran buffer dan mengkombinasikan dengan informasi data inseidensi penyakit untuk meperkirakan jumlah kasus yang terjadi dalam zona buffer.


5. Analisis statistik
SIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi dalam suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga mengkalkulasi jarak dan area sebagai contoh jarak suatu masyarakat ke pusat kesehatan serta area yang dicakup oleh program kesehatan tertentu (cakupan).


6. QuerySIG memberikan interaksi pertanyaan untuk mendapatkan intisari informasi yang dimasukan dalam peta, table, grafik, dan juga dapat menjawab pertanyaan dari lokasi, kondisi, trend dan pemodelan dan pola spasial. SIG secara bertahap diterima dan digunakan oleh administrator dan ahli kesehatan masyarakat termasuk pengambil kebijakan, ahli statistik, ahli epidemiologi, pegawai dinas kesehatan provinsi/kabupaten.

C. Rangkuman

Dari uraian materi dapat dirangkum beberapa hal berikut:1. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta di antara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia.2. Peranan lingkungan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan padamanusia antara lain sebagai reservoir, sebagai agen, media transmisi dan sebagaivektor.3. Menurut WHO dalam bidang kesehatan peranan SIG antara lain untuk menentukan distribusi geografis penyakit, analisis tren spasial dan temporal, pemetaan populasi berisiko, penilaian distribusi sumber daya, perencanaan dan penentu intervensifikasi dan monitoring penyakit.

D. Latihan Soal

Jawablah pertanyaan berikut!1. Apa yang dimaksud kesehatan lingkungan?2. Sebutkan sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan!3. Jelaskan peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan!4. Sebutkan manfaat SIG dalam bidang kesehatan masyarakat!

5. Bagaimana pemanfaatan SIG dalam penyebaran suatu penyakit?