Sebutkan lima keberagaman yang ada di sekitar rumahmu

Salah satu keunikan dari negara kita Indonesia adalah keanekaragaman suku yang saling hidup dengan rukun. Orang padang yang ada di Sumatera Barat akan terlihat berbeda dengan saudara kita yang tinggal di tanah papua. Keduanya memiliki karakteristik tersendiri, inilah yang disebut dengan karakteristik individu. Namun, perbedaan ini bukan hanya terletak pada fisik kita saja, namun ada juga keragaman karakteristik individu lainnya. Walaupun kita berbeda, tapi kita tetap bersaudara. Sama-sama orang Indonesia.

Kali ini kita akan coba mempelajari keberagaman karakteristik individu. Dengan belajar ini, pengetahuanmu akan semakin bertambah, dan tentu saja bisa membantu kamu ketika belajar dan saat menjawab soal-soal ujian. Dibaca sampai habis ya, biar ilmunya bisa kamu pahami dengan baik!

Pengertian Keberagaman Karakteristik Individu

Kita sebagai manusia atau seorang individu  memiliki sifat ataupun karakteristik yang berbeda-beda. Ini bisa dilihat secara kasat mata atau secara fisik, maupun secara sifat. Coba saja lihat orang-orang yang ada di sekitar kamu, tentu akan sangat berbeda dengan kamu bukan? Mungkin bisa dari warna kulit, bentuk rambut, bahkan perbedaan hobi. Inilah yang disebut dengan keberagaman karakteristik individu.

Baca Juga : 3 Cara Penyelesaian Konflik dalam Keberagaman

Perbedaan ini dapat dijadikan suatu langkah untuk saling menerima dan menghargai satu sama lain. Dengan saling menerima perbedaan, maka kita akan bisa hidup dengan rukun dan juga saling membantu.

Keberagaman Individu Di Lingkungan Sekitar Kamu

Seperti yang kita ketahui, keberagaman karakteristik individu bisa berbentuk apa saja, nah dibawah ini ada beberapa bentuk karakteristik individu yang bisa kamu temui di lingkungan sekitar kamu. Beserta dengan manfaatnya:

1. Jenis kelamin.

Yang pertama ada perbedaan jenis kelamin. Dengan karakteristik individu ini kita bisa membedakan peranan dalam kehidupan. Misalnya sebagai laki-laki, ketika ada kegiatan gotong royong, akan bisa menjalankan berbagai kegiatan yang lebih membutuhkan fisik. Sedangkan perempuan akan bisa membantu pekerjaan yang lebih ringan.

2. Ras / Suku.

Perbedaan suku/ras dapat memperkaya budaya suatu negara atau lingkungan, dan dengan mempelajari budaya-budaya yang berbeda ini wawasan kita tentang Nusantara bertambah , selain itu kita dapat belajar memahami dan mengetahui karakteristik ras dan suku.

3. Pengetahuan dan kecerdasan.

Tentu saja setiap orang memiliki kecerdasan yang harus  diasah, keberagaman ini akan membawa banyak hal positif. Yang lebih pintar akan bisa membantu teman-teman yang masih belum paham, sehingga nantinya akan terbentuk lingkungan yang baik.

4. Keyakinan atau agama.

Setiap orang memiliki kepercayaan dan agama nya masing-masing. Melalui keberagaman karakteristik individu ini kita bisa belajar untuk saling menghormati satu sama lain. Sekaligus hidup rukun bertetangga tanpa membeda-bedakan keyakinan atau agama yang dianut oleh tetangga kita.

5. Hobi

Keberagaman yang satu ini akan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan juga rasa ingin belajar bersama untuk bisa melaksanakan hobi masing-masing.

6. Umur

Keberagaman usia bisa menumbuhkan rasa saling menyayangi dan menghormati. Yang lebih tua akan menyayangi serta bisa membimbing yang lebih muda, dan yang yang muda akan berusaha menghormati yang lebih tua.

7. Kepribadian

Hal ini bisa menciptakan hidup rukun satu sama lain / kita bisa mengetahui sifat sifat atau karakter dari orang. Kita juga bisa mengatur sikap apabila berjumpa dengan orang tertentu.

Nah itu dia bentuk keberagaman karakteristik individu yang ada di sekitar kita. Dengan mempelajari ini, pengetahuanmu akan semakin bertambah. Jika kamu ingin belajar lebih banyak mengenai hal ini atau berbagai macam materi yang lainnya, kamu bisa nih cobain bimbel online Kelas Pintar. Proses belajar kamu akan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Jika masih ada yang membuat kamu merasa bingung, jangan malu bertanya di kolom komentar ya, dan jangan lupa juga untuk di share ya!

tirto.id - Indonesia adalah negara yang memiliki masyarakat majemuk dengan keberagaman budaya. Keragaman budaya tersebut dapat terlihat dari adanya perbedaan suku, ras, agama, budaya lokal, serta adat istiadat.

Keberagaman ini tercipta karena Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang di setiap daerah memiliki ciri khas dan budayanya masing-masing. Budaya yang dimaksud meliputi bahasa, cara pandang, sistem kepercayaan, hingga tradisi yang dipegang erat oleh masyarakat setempat.

Keberagaman budaya ini tentunya akan menimbulkan dampak tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Ada dampak positif yang menguntungkan, tapi ada pula dampak negatif yang harus diwaspadai.

Dampak Positif Keberagaman Budaya di Indonesia

Dikutip dari buku Khazanah Antropologi 1 yang disusun oleh Siany L., Atiek Catur B, keberagaman budaya di Indonesia memiliki dampak positif sebagai berikut:

1. Kekayaan budaya

Masyarakat majemuk dengan segala perbedaannya membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya ini akan menimbulkan hal-hal positif lainnya, yaitu:

  • Punya rasa bangga sekaligus rasa ikut saling memiliki. Hal ini akan menciptakan rasa kebersamaan, persaudaraan, sekaligus persatuan yang lebih kuat.
  • Munculnya rasa toleransi. Berada dalam satu atap NKRI akan menimbulkan rasa persaudaraan yang erat. Hal ini akhirnya menciptakan rasa toleransi dan saling menghargai perbedaan yang ada.

2. Identitas bangsa

Keberagaman budaya juga bisa menjadi identitas atau ciri khas bangsa Indonesia di mata dunia. Dengan demikian, Indonesia akan dikenal sebagai negara yang unik dengan kekayaan budaya yang tak dimiliki oleh negara lain.

Keberagaman budaya ini juga akan menjadi daya tarik wisata bagi warga asing sehingga mereka tertarik mengunjungi dan mempelajari Indonesia. Secara tidak langsung, hal ini akan menambah devisa negara sekaligus meningkatkan pendapatan daerah/penduduk lokal.

Dampak Negatif Keberagaman Budaya di Indonesia

Keberagaman budaya di Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif sebagai berikut:

1. Konflik sosial

Konflik sosial umumnya terjadi antar etnis dan dipicu oleh sikap etnosentrisme, primordialisme, maupun kesenjangan sosial. Konflik seperti ini biasanya ditandai dengan adanya gerakan separatisme oleh kelompok etnik tertentu.

Contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia adalah munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah pusat. Gerakan ini muncul akibat ketidakpuasan masyarakat Aceh terhadap pemerintah.

2. Dominasi kelompok dominan

Dalam masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, pasti akan ada kelompok yang dominan. Dominasi ini terjadi karena beberapa faktor, mulai dari perbedaan geografis, pengetahuan, politik, pembangunan yang tidak merata, hingga tingkat ekonomi dan kesenjangan sosial.

Dominasi suatu etnis tertentu akan melahirkan kebudayaan dominan dan kebudayaan tidak dominan. Hal ini berpotensi memicu konflik antar etnis yang berkepanjangan, bahkan bisa mengarah ke perpecahan dan mengancam keutuhan NKRI.

Secara garis besar, dampak negatif keberagaman budaya di Indonesia adalah timbulnya suatu konflik yang bisa memicu disintegrasi bangsa. Dikutip dari buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya karangan Tedi Sutardi, konflik seperti ini disebabkan oleh rendahnya pertukaran sosial (social exchange).

Pertukaran sosial memiliki prinsip hubungan timbal balik yang seimbang sehingga bisa menjadi media untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis. Tidak adanya proses pertukaran sosial ini ditandai dengan menurunnya rasa saling percaya.

Tidak adanya rasa saling percaya berakibat menurunnya sikap toleransi. Hal inilah yang akhirnya melahirkan konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga:

  • Konflik Sosial dalam Kehidupan Masyarakat: Pengertian-Sebab, Dampak
  • Apa Saja Dampak Positif-Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
  • Contoh Perubahan Sosial di Kehidupan Sehari-hari & Masyarakat Desa

Baca juga artikel terkait KEBERAGAMAN atau tulisan menarik lainnya Erika Erilia
(tirto.id - erk/ale)


Penulis: Erika Erilia
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Erika Erilia

Subscribe for updates Unsubscribe from updates