Sebutkan larutan apa saja yang bisa menghantarkan listrik dalam kehidupan sehari-hari

Larutan elektrolit memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Yakni berguna untuk menghantarkan listrik. Sedulur mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya larutan elektrolit bisa menghantarkan listrik? Hal ini disebabkan adanya kandungan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan ini sehingga berperan dalam proses elektrolisis. Lalu kira-kira apa saja sih contoh larutan elektrolit yang ada dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam artikel kali ini, Sedulur akan diajak membahas tentang pengertian dan apa saja sih contoh larutan elektrolit yang Sedulur perlu tahu. Yuk simak penjelasan di bawah ini!

BACA JUGA: Peta Minda: Pengertian, Sejarah, Manfaat & Cara Membuatnya

Jenis-jenis larutan elektrolit

Sebutkan larutan apa saja yang bisa menghantarkan listrik dalam kehidupan sehari-hari
Kumparan

Larutan elektrolit terbagi menjadi dua macam, yakni larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Secara sederhana, contoh larutan elektrolit kuat adalah yang mampu menghasilkan nyala lampu yang terang.

Sementara contoh larutan elektrolit lemah adalah yang menghasilkan nyala lampu yang redup. Hal ini disebabkan karena larutan elektrolit kuat menghasilkan gelembung dalam jumlah yang banyak, sedangkan larutan elektrolit lemah hanya menghasilkan gelembung dalam jumlah yang lebih sedikit.

BACA JUGA: 20 Cara Membuat Kerajinan dari Kerang yang Unik & Mudah

Contoh larutan elektrolit kuat dan lemah

Larutan elektrolit kuat

Sebutkan larutan apa saja yang bisa menghantarkan listrik dalam kehidupan sehari-hari
SlideShare

Dilansir dari Tirto, larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik secara sempurna. Larutan ini mampu menghantarkan arus elektron sampai dapat menyalakan lampu dengan terang.

Adapun contoh larutan elektrolit kuat antara lain:

  1. Asam klorida (HCl)
  2. Asam bromida (HBr)
  3. Asam hidrogen iodida (HI)
  4. Asam nitrat (HNO3)
  5. Asam klorat HClO3)
  6. Asam perklorat(HClO4)
  7. Asam sulfat (H2SO4)
  8. Natrium hidroksida (NaOH)
  9. Litium hidroksida (LiOH)
  10. Kalium hidroksida (KOH)
  11. Kalsium hidroksida (Ca(OH2))
  12. Barium hidroksida (Ba(OH2))
  13. Rubidium hidroksida (RbOH)
  14. Sesium hidroksida (CsOH)
  15. Stronsium hidroksida (CsOH)
  16. Natrium klorida (NaCL)
  17. Kalium bromida (KBr)
  18. Magnesium klorida (MgCl2)
  19. Litium klorida (LiCl)
  20. Kalium klorida (KCl)
  21. Tembaga (II)
  22. sulfat (CuSO4)

Ciri-ciri dari larutan elektrolit kuat antara lain:

  • Larutan ini memiliki daya hantar listrik yang sangat kuat
  • Jumlah ion di dalamnya sangat banyak, inilah yang bisa menghantarkan listrik secara sempurna
  • Tidak ada molekul zat yang netral, sehingga semua zat terlarut dalam bentuk ion-ion
  • Larutan sudah terionisasi secara sempurna

BACA JUGA: 20 Aplikasi Video Editor for PC Terbaik yang Mudah Dipelajari

Sebutkan larutan apa saja yang bisa menghantarkan listrik dalam kehidupan sehari-hari
Chemistry World

Kebalikan dengan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah hanya mampu menyalakan lampu dengan cahaya yang redup. Hal ini karena larutan ini tidak terionisasi secara sempurna, sehingga hanya beberapa bagian saja.

20 contoh larutan elektrolit lemah, antara lain:

  1. Asam Flourida (HF)
  2. Asam Asetat (CH3COOH)
  3. Asam Sianida (HCN)
  4. Asam Sulfida (H2S)
  5. Asam Karbonat (H2CO3)
  6. Asam Nitrit (HNO2)
  7. Asam Fosfat (H3PO4)
  8. Asam Benzoat (C6H5COOH)
  9. Anilin (C6H5NH2)
  10. Amonium Hidroksida (NH4OH)
  11. Aluminum Hidroksida (Al(OH)3)
  12. Beryllium Hidroksida (Be(OH)2)
  13. Fenol (C6H5OH)
  14. Kalsium Kromat (CaCrO4)
  15. Merkuri Klorida (HgCl2)
  16. Merkuri Sulfida (HgS)
  17. Merkuri Nitrat (Hg(NO3)2)
  18. Perak Hidroksida (AgOH)
  19. Perak Klorida (AgCl)
  20. Seng Hidroksida (Zn(OH)2)

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

  • Larutan elektrolit hanya terionisasi sebagian
  • Zat yang terlarut lebih banyak dalam bentuk molekul netral, dan hanya sedikit dalam bentuk ion
  • Jumlah ion lebih sedikit
  • Memiliki daya hantar listrik yang lemah

Larutan nonelektrolit

Sebutkan larutan apa saja yang bisa menghantarkan listrik dalam kehidupan sehari-hari
Grid.ID

Setelah membahas tentang contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya akan dibahas tentang larutan nonelektrolit. Dalam pengertiannya, larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan tidak adanya gelombang ion-ion bebas yang berfungsi sebagai penghantar listrik, karena zat terlartunya tidak terdisosiasi.

Contoh larutan non elektrolit, antara lain:

  1. Larutan gula
  2. Larutan glukosa
  3. Alkohol
  4. Etanol
  5. Sukrosa
  6. Larutan Urea
  7. Metanol

BACA JUGA: 21 Rekomendasi Emulator Android PC Terbaik & Teringan

Cara mengetahui contoh larutan elektrolit kuat lemah dan non elektrolit

Jika Sedulur ingin mengetahui larutan mana yang merupakan larutan elektrolit, sementara mana yang larutan nonelektrolit, maka Sedulur bisa mencoba metode sederhana di bawah ini:

Alat yang dibutuhkan:

  • Batu baterai
  • Dudukan baterai
  • Kabel kecil
  • Lampu LED
  • Elektroda karbon (isi pensil)
  • Gelas plastik

Bahan-bahan:

  • Air
  • Larutan NaCl (garam)
  • Larutan gula
  • Asam sulfat (air accu)
  • Alkohol (etanol)
  • Larutan cuka
  • Larutan NaOH (soda api)
  • Larutan amonia

BACA JUGA: Erosi: Pengertian, Jenis, Dampak, Penyebab, & Cara Mencegah

Percobaan:

  • Rangkai batu baterai dan dudukan baterai, lampu LED, elektroda karbon (isi pensil) dengan kabel kecil.
  • Masukkan masing-masing bahan cairan pada gelas plastik.
  • Masukkan rangkaian elektroda karbon pada masing-masing cairan, dengan 2 ujung elektroda berada di dalam.
  • Jika muncul gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda dan membuat lampu menyala, maka larutan atau cairan tersebut disebut sebagai larutan elektrolit.
  • Sebaliknya, jika tidak muncul gelembung dan lampu tidak menyala, maka bahan atau cairan tersebut masuk dalam golongan larutan nonelektrolit.

Itu dia sejumlah contoh larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kehidupan sehari-hari yang Sedulur perlu tahu. Dapat disimpulkan bahwa larutan atau cairan yang bisa menghantarkan listrik adalah larutan yang memiliki ion-ion di dalamnya.

Dilansir dari Kumparan, daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan. Aliran arus listrik berbentuk pergerakan partikel, baik partikel elektron maupun ion. Sebaliknya, jika jumlah ion semakin sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, maka bisa disebut larutan elektrolit lemah dan non elektrolit.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

Pada artikel ini, kita akan mempelajari mengenai jenis-jenis larutan khususnya larutan elektrolit dan nonelektrolit. Simak artikel ini sampai selesai, yuk kita belajar!

--

Hai, kamu tahu nggak sih, berdasarkan daya hantar listriknya, larutan bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni larutan elektrolit dan non elektrolit. Terus, kamu tahu nggak larutan apa saja yang termasuk larutan elektrolit? Lalu, larutan apa saja yang termasuk larutan non elektrolit? Kalau belum tahu, kita akan bahas di artikel ini. Simak ya!

Sebelumnya, kita membahas lebih lanjut, pastikan dulu untuk memahami mengenai larutan ya. Nah larutan merupakan campuran homogen atau  tercampur baik antara pelarut yang berupa air dan zat terlarutnya.

Kalau bingung, larutan bisa dipahami dari beberapa contohnya. Salah satu larutan misalnya campuran air dengan garam, air dengan gula atau campuran air dengan urea.

Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan non elektrolit? Kamu bisa lihat gambar percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan di bawah ini.

Gambar di atas merupakan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap beberapa larutan:

Gelas A : Larutan nonelektrolit

Gelas B : Larutan elektrolit lemah

Gelas C : Larutan elektrolit kuat

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika dialirkan arus listrik ke dalamnya, larutan ini akan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Hasil percobaan ditunjukan oleh gambar [b] dan [c] yang terlihat lampunya menyala dan ada gelembung gas pada larutan. Maka, kedua jenis larutan tersebut dapat kita golongkan sebagai larutan elektrolit, ya!

Larutan elektrolit bisa menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion bebas yang berasal dari zat terlarut yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Gejala pertama dalam menentukan larutan elektrolit yakni berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

---

Sebelum masuk ke bahasan larutan nonelektrolit, kita kenalan dulu sama fitur Bank Soal dari Ruangguru, yuk! Siapa tau kamu lagi bingung cari bahan latihan soal untuk meningkatkan pemahaman kamu, nih! Baca info lebih lanjut dengan klik banner ini!

Larutan Nonelektrolit

Selanjutnya, larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, yang ditunjukan hasil percobaan [a], di mana lampu alat uji mati dan tidak dihasilkan gelembung gas dalam larutan.

Larutan nonelektrolit ini tidak dapat menghantarkan listrik, sebab tidak terdapat ion-ion bebas dalam larutan, karena zat terlarutnya tidak terdisosiasi.

Baca juga: Mempelajari Konsep Reaksi Redoks [Reduksi-Oksidasi]

Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Kamu bisa mengetahui beberapa contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit pada tabel berikut. Check it out!

Kalau dilihat dari hasil pengujian larutan pada tabel di atas, kita bisa simpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Hal ini karena jenis larutan-larutan tersebut memberikan nyala lampu dan gelembung gas. 

Pada  kondisi selanjutnya, meskipun beberapa larutan tidak membuat lampu menyala namun menghasilkan gelembung gas, maka larutan tersebut tetap tergolong sebagai larutan elektrolit.

Adapun larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, yaitu larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Hal ini karena pada pengujian, jenis larutan-larutan tersebut tidak membuat lampu uji menyala dan tidak menghasilkan gelembung gas pada larutannya.

Sekarang, coba deh perhatikan lagi data larutan yang bersifat elektrolit. Ternyata, ada larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan ada pula yang tidak. Tetapi, semuanya menimbulkan gejala hantaran listrik berupa adanya gelembung gas

Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air kapur.

Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka,dan larutan H2S. 

Jadi, larutan elektrolit kuat adalah larutan yang baik dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit kuat terdisosiasi total atau terurai sempurna di dalam air membentuk ion positif [kation] dan ion negatif [anion]. 

Sehingga, ketika arus listrik yang merupakan arus elektron dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan secara baik. 

Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang buruk dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit lemah terdisosiasi sebagian menjadi ion-ionnya, sehingga hanya sedikit ion yang terbentuk. Akibatnya, elektron menjadi sulit bergerak dan listrik menjadi tidak mengalir dengan baik.

Baca juga: Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya

Okay, supaya lebih jelas, berikut ini contoh larutan elektrolit dan non elektrolit, secara umum:

Gimana, sekarang udah mulai paham kan? Nah, kamu juga bisa lho belajar lebih banyak lagi bareng tutor yang berpengalaman dan tentunya menyenangkan. Caranya, kamu tinggal download aplikasi Ruangguru, terus langganan deh, di ruangbelajar!

Artikel ini telah diperbarui pada 12 Januari 2022.

Video yang berhubungan