Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya
Renang, ya memang itu adalah salah satu olahraga kesukaan keluarga. Banyak sekali keluarga yang ingin berenang, karena kebersamaannya yang diciptakan dari renang serta keharmonisan saat bersama berenang membuat olahraga air yang satu ini semakin digemari.

Renang juga sebenarnya harus menggunakan perlangkapan renang juga seperti kacamata renang, baju renang hingga scuba adalah contohnya. Meskipun jika anda sudah ahli berenang tetap saja harus menggunakan perlengkapan itu untuk keselamatan anda sendiri.

Tak hanya perlengkapan renang saja anda juga bisa memperhatikan teknik-teknik renang seperti gaya bebas dan gaya dada contohnya, faktanya gaya bebas lebih cepat daripada gaya dada saat berenang. Mengapa demikian? sebenarnya ada 3 alasan yang dapat menjawab pertanyaan itu:
1. Gaya bebas dapat membuat tubuh melaju lebih cepat di air karena tak terbebani dengan patokan gaya sedangkan gaya dada hanyalah untuk gerakan renang rekreasi saja.

2. Gaya bebas juga dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam renang sehingga membuat si perenang melaju lebih cepat seperti yang sudah saya bilang tadi hal ini dikarenakan gaya bebas tak terpaku oleh satu gaya saja.

3. Federasi Renang Internasional (FRI) menyatakan bahwa diantara ketiga nomor renang resmi yang diatur oleh FRI perenang gaya dada merupakan perenang yang paling lambat dibandingkan perenang gaya bebas.

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya lepas sama sekali sedang mengambil napas.

Gaya lepas sama sekali (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya lepas sama sekali, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan diterapkan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh diproduksi menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya lepas sama sekali merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya lepas sama sekali. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya sedang mempunyai teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya lepas sama sekali, sehingga gaya krol identik dengan gaya lepas sama sekali.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya lepas sama sekali sejak masa waktu seratus tahun lawas. Di dunia Barat, gaya lepas sama sekali pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya lepas sama sekali tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya lepas sama sekali dari masyarakat asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang sangat sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya lepas sama sekali yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill mempunyai enam anak laki-laki[4] yang semuanya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di pengahabisan hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah berjumpa dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels diproduksi menjadi gaya lepas sama sekali seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 2

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 3

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 4

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Michael Phelps sedang berenang gaya dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun beda dari gaya tidak terikat, batang tubuh selalu dalam kondisi tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju semakin cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga dinamakan gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang terpopuler untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula berusaha bisa gaya dada atau gaya tidak terikat. Di sela ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya dada semenjak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, tidak jauh Wadi Sora, Mesir barat kekuatan. Gerakan kaki gaya dada dianggarkan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa warga negara Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut telah tersedia pokoknya aktivitas berusaha bisa gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa agung perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sebanyak perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya tidak terikat. Sampai tahun 1873, orang Inggris semakin senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb sukses mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu dilintasinya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya tidak terikat.

Pranala luar

  • (Inggris) Swim.ee, website teknik berenang

edunitas.com


Page 5

Tags (tagged): gaya, lumba lumba, kupu, unkris, lumba, kupu kupu, kedua, belah, lengan, secara, bersamaan, ditekan, ke, bawah, lalu, umumnya, mudah, dikuasai, perenang, pemula, memerlukan, renang, terbaru, dalam, pertandingan, cepat, pada, tahun, berikutnya, 1935, jack, sieg, dari, center, of, studies, developed, on, the, fly, diakses, 5, desember, 28, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 6

Tags (tagged): gaya, lumba lumba, kupu, unkris, lumba, kupu kupu, kedua, belah, lengan, secara, bersamaan, ditekan, ke, bawah, lalu, umumnya, mudah, dikuasai, perenang, pemula, memerlukan, renang, terbaru, dalam, pertandingan, cepat, pada, tahun, berikutnya, 1935, jack, sieg, dari, center, of, studies, developed, on, the, fly, diakses, 5, desember, 28, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 7

Tags (tagged): gaya, lumba lumba, kupu, unkris, lumba, kupu kupu, kedua, belah, lengan, secara, bersamaan, ditekan, ke, bawah, lalu, umumnya, mudah, dikuasai, perenang, pemula, memerlukan, renang, terbaru, dalam, pertandingan, cepat, pada, tahun, berikutnya, 1935, jack, sieg, dari, pusat, ilmu, pengetahuan, developed, on, the, fly, diakses, 5, desember, 28, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 8

Tags (tagged): gaya, lumba lumba, kupu, unkris, lumba, kupu kupu, kedua, belah, lengan, secara, bersamaan, ditekan, ke, bawah, lalu, umumnya, mudah, dikuasai, perenang, pemula, memerlukan, renang, terbaru, dalam, pertandingan, cepat, pada, tahun, berikutnya, 1935, jack, sieg, dari, pusat, ilmu, pengetahuan, developed, on, the, fly, diakses, 5, desember, 28, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 9

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Michael Phelps sedang berenang gaya dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun beda dari gaya tidak terikat, batang tubuh selalu dalam kondisi tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju semakin cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga dinamakan gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang terpopuler untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula berusaha bisa gaya dada atau gaya tidak terikat. Di sela ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya dada semenjak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, tidak jauh Wadi Sora, Mesir barat kekuatan. Gerakan kaki gaya dada dianggarkan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa warga negara Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut telah tersedia pokoknya aktivitas berusaha bisa gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa agung perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sebanyak perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya tidak terikat. Sampai tahun 1873, orang Inggris semakin senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb sukses mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu dilintasinya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya tidak terikat.

Pranala luar

  • (Inggris) Swim.ee, website teknik berenang

edunitas.com


Page 10

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Michael Phelps sedang berenang gaya dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun beda dari gaya tidak terikat, batang tubuh selalu dalam kondisi tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju semakin cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga dinamakan gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang terpopuler untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula berusaha bisa gaya dada atau gaya tidak terikat. Di sela ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya dada semenjak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, tidak jauh Wadi Sora, Mesir barat kekuatan. Gerakan kaki gaya dada dianggarkan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa warga negara Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut telah tersedia pokoknya aktivitas berusaha bisa gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa agung perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sebanyak perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya tidak terikat. Sampai tahun 1873, orang Inggris semakin senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb sukses mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu dilintasinya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya tidak terikat.

Pranala luar

  • (Inggris) Swim.ee, website teknik berenang

edunitas.com


Page 11

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Michael Phelps sedang berenang gaya dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun beda dari gaya tidak terikat, batang tubuh selalu dalam kondisi tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju semakin cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga dinamakan gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang terpopuler untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula berusaha bisa gaya dada atau gaya tidak terikat. Di sela ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya dada semenjak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, tidak jauh Wadi Sora, Mesir barat kekuatan. Gerakan kaki gaya dada dianggarkan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa warga negara Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut telah tersedia pokoknya aktivitas berusaha bisa gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa agung perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sebanyak perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya tidak terikat. Sampai tahun 1873, orang Inggris semakin senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb sukses mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu dilintasinya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya tidak terikat.

Pranala luar

  • (Inggris) Swim.ee, website teknik berenang

edunitas.com


Page 12

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 13

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 14

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 15

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Perenang gaya tidak terikat sedang mengambil napas.

Gaya tidak terikat (bahasa Inggris: front crawl) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan cairan. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan sikap yang dibuat mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya tidak terikat, posisi wajah menghadap ke permukaan cairan. Pernapasan dilaksanakan masa lengan digerakkan ke luar dari cairan, masa tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih sebagai menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya tidak terikat merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju semakin cepat di cairan.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang dipergunakan dalam lomba renang kategori gaya tidak terikat. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih hadir teknik-teknik renang "gaya bebas" lainnya, gaya krol (front crawl) dipergunakan nyaris secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya tidak terikat, sehingga gaya krol identik dengan gaya tidak terikat.

Sejarah

Manusia sudah berenang gaya tidak terikat sejak seratus tahun kuno. Di dunia Barat, gaya tidak terikat pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan remeh mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris masa itu menganggap gaya tidak terikat tidak elegan, karena banyak memercikkan cairan ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.[2]

Sewaktu pergi ke Argentina selang tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya tidak terikat dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 yaitu angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai sikap yang dibuat kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun seperti gaya tidak terikat yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3]

Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill hadir enam anak laki-laki[4] yang seluruhnya perenang bijak, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan sikap yang dibuat kaki lurus melecut naik turun. Wickham yaitu orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan masa 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari bagian keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di akhir hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol (crawl).[4]

Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan sebagai menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya tidak terikat seperti dikenal orang sekarang.

Referensi

Tautan luar

Wikidata: Freestyle swimming

  • (Inggris) Swim.ee, situs web teknik berenang

edunitas.com


Page 16

Tags (tagged): gatineau, unkris, merupakan sebuah, kota, terletak quebec bagian, letaknya dekat, ibu, kota negara ottawa, penduduknya, luas, wilayah, 342 21 km, kepadatan penduduk, 662, 3 jiwa km, acres buckingham, cousineau, farmers rapids gatineau, hull, pusat, ilmu, pengetahuan simmons pranala, luar city, of, gatineau quebec edunitas, gatineau gatineau, pusat ilmu pengetahuan, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, pengetahuan, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 17

Tags (tagged): gatineau, unkris, merupakan sebuah, kota, terletak quebec bagian, letaknya dekat, ibu, kota negara ottawa, penduduknya, luas, wilayah, 342 21 km, kepadatan penduduk, 662, 3 jiwa km, acres buckingham, cousineau, farmers rapids gatineau, hull, pusat, ilmu, pengetahuan simmons pranala, luar city, of, gatineau quebec edunitas, gatineau gatineau, pusat ilmu pengetahuan, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, pengetahuan, kelas, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 18

Tags (tagged): gatineau, unkris, merupakan sebuah, kota, terletak quebec bagian, letaknya dekat, ibu, kota negara ottawa, penduduknya, luas, wilayah, 342 21 km, kepadatan penduduk, 662, 3 jiwa km, acres buckingham, cousineau, farmers rapids gatineau, hull, center, of, studies simmons pranala, luar city, gatineau quebec edunitas, gatineau gatineau, center of studies, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, studies, kelas, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 19

Tags (tagged): gatineau, unkris, merupakan sebuah, kota, terletak quebec bagian, letaknya dekat, ibu, kota negara ottawa, penduduknya, luas, wilayah, 342 21 km, kepadatan penduduk, 662, 3 jiwa km, acres buckingham, cousineau, farmers rapids gatineau, hull, center, of, studies simmons pranala, luar city, gatineau quebec edunitas, gatineau gatineau, center of studies, program, kuliah, pegawai, kelas weekend, studies, kelas, eksekutif, indonesian, encyclopedia


Page 20

Kota yaitu kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh himpunan rumah-rumah yang mendominasi kelola ruangnya dan mempunyai bermacam fasilitas prasarana sebagai mendukung kehidupan warganya secara dapat berdiri sendiri.

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Kota di India, New Delhi

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang yaitu satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berlandaskan ukurannya, kepadatan penduduk, kebutuhan, atau status hukum. Desa atau kampung didominasi oleh area buka bukan pemukiman.

Fungsi

Kota yang telah mengembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang semakin lapang lagi antara lain sebagai berikut :

Ciri-ciri

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:

  • Tersedianya tempat-tempat sebagai pasar dan pertokoan
  • Tersedianya tempat-tempat sebagai parkir
  • Terdapatnya fasilitas rekreasi dan fasilitas olahraga

Ciri kehidupan kota yaitu sebagai berikut:

  • Keadaan pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
  • Keadaan jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
  • Keadaan penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu persoalan dengan pertimbangan perbedaan kebutuhan, situasi dan kondisi kehidupan.
  • Warga kota umumnya sangat menghargai masa.
  • Cara berpikir dan berperan warga kota tampak semakin rasional dan berprinsip ekonomi.
  • Masyarakat kota semakin remeh menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial diakibatkan keadaan keterbukaan terhadap pengaruh luar.
  • Kebanyakan masyarakat kota semakin bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian mengakibatkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap tidak peduli tidak tidak peduli dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi)

Teori struktur ruang kota

Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang sangat dikenal yaitu:

  • Teori Konsentris (Burgess, 1925)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Konsentris

Teori ini menyatakan bahwa Kawasan Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) yaitu pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berwujud bundar yang yaitu pusat kehidupan sosial, ekonomi, kebiasaan istiadat dan politik, serta yaitu zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua anggota, yaitu: pertama, anggota sangat inti atau RBD (Retail Business District) dengan cara dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, anggota di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang didiami oleh kontruksi dengan peruntukan cara ekonomi skala mulia, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan benda/barang supaya tahan lama (storage buildings).

  1. Zona pusat kawasan cara (Central Business District), yang yaitu pusat pertokoan mulia, gedung perkantoran yang berjenjang, bank, museum, hotel, restoran dsb-nya.
  2. Zona peralihan atau zona transisi, yaitu kawasan cara. Penduduk zona ini tidak stabil, sepatutnya dikawal dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Kawasan ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang dinamakan slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini yaitu zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan kawasan di luarnya.
  3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit semakin sepatutnya karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh keadaan rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga mulia. Burgess menamakan kawasan ini yaitu working men's homes.
  4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone), yaitu kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang mempunyai keahlian tertentu. Rumah-rumahnya semakin sepatutnya dibandingkan kelas proletar.
  5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan keadaan kawasan elit, perumahan dan halaman yang lapang. Beberapa penduduk yaitu kaum eksekutif, pengusaha mulia, dan pejabat tinggi.
  6. Zona penglaju (commuters), yaitu kawasan yang yang memasuki kawasan balik (hinterland) atau yaitu batas desa-kota. Penduduknya memperagakan pekerjaan di kota dan tinggal di pinggiran.
  • Teori Sektoral (Hoyt, 1939)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Sektoral

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD mempunyai pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.

  1. Sektor pusat cara bidang usaha yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
  2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
  3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
  4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
  5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
  • Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Inti Berganda

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD yaitu pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Zona ini menampung beberapa mulia cara kota, berupa pusat fasilitas prasarana transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti retailing, distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, mempunyai perbedaan dengan dua teori yang diceritakan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berwujud bundar.

  1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
  2. Kawasan niaga dan industri ringan.
  3. Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
  4. Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
  5. Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
  6. Pusat industri berat.
  7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
  8. Upakota, sebagai kawasan mudyawisma dan adiwisma.
  9. Upakota (sub-urban) kawasan industri
  • Teori Ketinggian Kontruksi (Bergel, 1955).

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota bisa dikawal dari variabel ketinggian kontruksi. DPK atau CBD secara garis mulia yaitu kawasan dengan harga area yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan mempunyai kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD sangat berlandaskan dengan cara perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut hendak didiami oleh fungsi yang sangat kuat ekonominya.

  • Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)

Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam teori ini diceritakan bahwa DPK atau CBD yaitu tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di kawasan ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari kawasan tersebut. Pada kawasan – kawasan yang bersamaan batasnya dengan DPK atau CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang dipergunakan sebagai cara ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan sebagai golongan ekonomi lemah dan beberapa lain dipergunakan sebagai tempat tinggal sementara para imigran.

  • Teori Historis (Alonso, 1964)

DPK atau CBD dalam teori ini yaitu pusat segala fasilitas prasarana kota dan yaitu kawasan dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

  • Teori Poros (Babcock, 1960)

Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Asumsinya yaitu mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas yaitu poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan kawasan anggota luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya masa dalam sistem transportasi yang mempunyai. Sepanjang poros transportasi hendak merasakan perkembangan semakin mulia dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas prasarana transportasi yang cepat.

Lihat juga

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Cahaya kota-kota alam dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff

Pustaka

Catatan kaki

Bibliografi

  • Bairoch, Paul (1988). Cities and Economic Development: From the Dawn of History to the Present. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-03465-8 
  • Chandler, T. Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, NY: Edwin Mellen Press, 1987.
  • Geddes, Patrick, City Development (1904)
  • Jacobs, Jane (1969). The Economy of Cities. New York: Random House Inc 
  • Kemp, Roger L. Managing America's Cities: A Handbook for Local Government Productivity, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, 2007. (ISBN 978-0-7864-3151-9).
  • Kemp, Roger L. How American Governments Work: A Handbook of City, County, Regional, State, and Federal Operations, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK. (ISBN 978-0-7864-3152-6).
  • Kemp, Roger L. "City and Gown Relations: A Handbook of Best Practices," McFarland and Copmpany, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, (2013). (ISBN 978-0-7864-6399-2).
  • Monti, Daniel J., Jr., The American City: A Social and Cultural History. Oxford, England and Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1999. 391 pp. ISBN 978-1-55786-918-0.
  • Mumford, Lewis, The City in History (1961)
  • O'Flaherty, Brendan (2005). City Economics. Cambridge Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 0-674-01918-0 
  • Pacione, Michael (2001). The City: Critical Concepts in The Social Sciences. New York: Routledge. ISBN 0-415-25270-9 
  • Reader, John (2005) Cities. Vintage, New York.
  • Robson, W.A., and Regan, D.E., ed., Great Cities of the World, (3d ed., 2 vol., 1972)
  • Rybczynski, W., City Life: Urban Expectations in a New World, (1995)
  • Smith, Michael E. (2002) The Earliest Cities. In Urban Life: Readings in Urban Anthropology, edited by George Gmelch and Walter Zenner, pp. 3–19. 4th ed. Waveland Press, Prospect Heights, IL.
  • Thernstrom, S., and Sennett, R., ed., Nineteenth-Century Cities (1969)
  • Toynbee, Arnold J. (ed), Cities of Destiny, New York: McGraw-Hill, 1967. Pan historical/geographical essays, many images. Starts with "Athens", ends with "The Coming World City-Ecumenopolis".
  • Weber, Max, The City, 1921. (tr. 1958)

Bacaan lanjutan

Pranala luar


edunitas.com


Page 21

Kota yaitu kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh himpunan rumah-rumah yang mendominasi kelola ruangnya dan mempunyai bermacam fasilitas prasarana sebagai mendukung kehidupan warganya secara dapat berdiri sendiri.

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Kota di India, New Delhi

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang yaitu satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berlandaskan ukurannya, kepadatan penduduk, kebutuhan, atau status hukum. Desa atau kampung didominasi oleh area buka bukan pemukiman.

Fungsi

Kota yang telah mengembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang semakin lapang lagi antara lain sebagai berikut :

Ciri-ciri

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:

  • Tersedianya tempat-tempat sebagai pasar dan pertokoan
  • Tersedianya tempat-tempat sebagai parkir
  • Terdapatnya fasilitas rekreasi dan fasilitas olahraga

Ciri kehidupan kota yaitu sebagai berikut:

  • Keadaan pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
  • Keadaan jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
  • Keadaan penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu persoalan dengan pertimbangan perbedaan kebutuhan, situasi dan kondisi kehidupan.
  • Warga kota umumnya sangat menghargai masa.
  • Cara berpikir dan berperan warga kota tampak semakin rasional dan berprinsip ekonomi.
  • Masyarakat kota semakin remeh menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial diakibatkan keadaan keterbukaan terhadap pengaruh luar.
  • Kebanyakan masyarakat kota semakin bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian mengakibatkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap tidak peduli tidak tidak peduli dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi)

Teori struktur ruang kota

Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang sangat dikenal yaitu:

  • Teori Konsentris (Burgess, 1925)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Konsentris

Teori ini menyatakan bahwa Kawasan Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) yaitu pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berwujud bundar yang yaitu pusat kehidupan sosial, ekonomi, kebiasaan istiadat dan politik, serta yaitu zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua anggota, yaitu: pertama, anggota sangat inti atau RBD (Retail Business District) dengan cara dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, anggota di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang didiami oleh kontruksi dengan peruntukan cara ekonomi skala mulia, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan benda/barang supaya tahan lama (storage buildings).

  1. Zona pusat kawasan cara (Central Business District), yang yaitu pusat pertokoan mulia, gedung perkantoran yang berjenjang, bank, museum, hotel, restoran dsb-nya.
  2. Zona peralihan atau zona transisi, yaitu kawasan cara. Penduduk zona ini tidak stabil, sepatutnya dikawal dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Kawasan ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang dinamakan slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini yaitu zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan kawasan di luarnya.
  3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit semakin sepatutnya karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh keadaan rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga mulia. Burgess menamakan kawasan ini yaitu working men's homes.
  4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone), yaitu kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang mempunyai keahlian tertentu. Rumah-rumahnya semakin sepatutnya dibandingkan kelas proletar.
  5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan keadaan kawasan elit, perumahan dan halaman yang lapang. Beberapa penduduk yaitu kaum eksekutif, pengusaha mulia, dan pejabat tinggi.
  6. Zona penglaju (commuters), yaitu kawasan yang yang memasuki kawasan balik (hinterland) atau yaitu batas desa-kota. Penduduknya memperagakan pekerjaan di kota dan tinggal di pinggiran.
  • Teori Sektoral (Hoyt, 1939)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Sektoral

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD mempunyai pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.

  1. Sektor pusat cara bidang usaha yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
  2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
  3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
  4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
  5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
  • Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Inti Berganda

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD yaitu pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Zona ini menampung beberapa mulia cara kota, berupa pusat fasilitas prasarana transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti retailing, distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, mempunyai perbedaan dengan dua teori yang diceritakan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berwujud bundar.

  1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
  2. Kawasan niaga dan industri ringan.
  3. Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
  4. Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
  5. Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
  6. Pusat industri berat.
  7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
  8. Upakota, sebagai kawasan mudyawisma dan adiwisma.
  9. Upakota (sub-urban) kawasan industri
  • Teori Ketinggian Kontruksi (Bergel, 1955).

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota bisa dikawal dari variabel ketinggian kontruksi. DPK atau CBD secara garis mulia yaitu kawasan dengan harga area yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan mempunyai kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD sangat berlandaskan dengan cara perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut hendak didiami oleh fungsi yang sangat kuat ekonominya.

  • Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)

Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam teori ini diceritakan bahwa DPK atau CBD yaitu tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di kawasan ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari kawasan tersebut. Pada kawasan – kawasan yang bersamaan batasnya dengan DPK atau CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang dipergunakan sebagai cara ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan sebagai golongan ekonomi lemah dan beberapa lain dipergunakan sebagai tempat tinggal sementara para imigran.

  • Teori Historis (Alonso, 1964)

DPK atau CBD dalam teori ini yaitu pusat segala fasilitas prasarana kota dan yaitu kawasan dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

  • Teori Poros (Babcock, 1960)

Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Asumsinya yaitu mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas yaitu poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan kawasan anggota luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya masa dalam sistem transportasi yang mempunyai. Sepanjang poros transportasi hendak merasakan perkembangan semakin mulia dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas prasarana transportasi yang cepat.

Lihat juga

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Cahaya kota-kota alam dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff

Pustaka

Catatan kaki

Bibliografi

  • Bairoch, Paul (1988). Cities and Economic Development: From the Dawn of History to the Present. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-03465-8 
  • Chandler, T. Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, NY: Edwin Mellen Press, 1987.
  • Geddes, Patrick, City Development (1904)
  • Jacobs, Jane (1969). The Economy of Cities. New York: Random House Inc 
  • Kemp, Roger L. Managing America's Cities: A Handbook for Local Government Productivity, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, 2007. (ISBN 978-0-7864-3151-9).
  • Kemp, Roger L. How American Governments Work: A Handbook of City, County, Regional, State, and Federal Operations, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK. (ISBN 978-0-7864-3152-6).
  • Kemp, Roger L. "City and Gown Relations: A Handbook of Best Practices," McFarland and Copmpany, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, (2013). (ISBN 978-0-7864-6399-2).
  • Monti, Daniel J., Jr., The American City: A Social and Cultural History. Oxford, England and Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1999. 391 pp. ISBN 978-1-55786-918-0.
  • Mumford, Lewis, The City in History (1961)
  • O'Flaherty, Brendan (2005). City Economics. Cambridge Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 0-674-01918-0 
  • Pacione, Michael (2001). The City: Critical Concepts in The Social Sciences. New York: Routledge. ISBN 0-415-25270-9 
  • Reader, John (2005) Cities. Vintage, New York.
  • Robson, W.A., and Regan, D.E., ed., Great Cities of the World, (3d ed., 2 vol., 1972)
  • Rybczynski, W., City Life: Urban Expectations in a New World, (1995)
  • Smith, Michael E. (2002) The Earliest Cities. In Urban Life: Readings in Urban Anthropology, edited by George Gmelch and Walter Zenner, pp. 3–19. 4th ed. Waveland Press, Prospect Heights, IL.
  • Thernstrom, S., and Sennett, R., ed., Nineteenth-Century Cities (1969)
  • Toynbee, Arnold J. (ed), Cities of Destiny, New York: McGraw-Hill, 1967. Pan historical/geographical essays, many images. Starts with "Athens", ends with "The Coming World City-Ecumenopolis".
  • Weber, Max, The City, 1921. (tr. 1958)

Bacaan lanjutan

Pranala luar


edunitas.com


Page 22

Kota yaitu kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh himpunan rumah-rumah yang mendominasi kelola ruangnya dan mempunyai bermacam fasilitas prasarana sebagai mendukung kehidupan warganya secara dapat berdiri sendiri.

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Kota di India, New Delhi

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang yaitu satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berlandaskan ukurannya, kepadatan penduduk, kebutuhan, atau status hukum. Desa atau kampung didominasi oleh area buka bukan pemukiman.

Fungsi

Kota yang telah mengembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang semakin lapang lagi antara lain sebagai berikut :

Ciri-ciri

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:

  • Tersedianya tempat-tempat sebagai pasar dan pertokoan
  • Tersedianya tempat-tempat sebagai parkir
  • Terdapatnya fasilitas rekreasi dan fasilitas olahraga

Ciri kehidupan kota yaitu sebagai berikut:

  • Keadaan pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
  • Keadaan jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
  • Keadaan penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu persoalan dengan pertimbangan perbedaan kebutuhan, situasi dan kondisi kehidupan.
  • Warga kota umumnya sangat menghargai masa.
  • Cara berpikir dan berperan warga kota tampak semakin rasional dan berprinsip ekonomi.
  • Masyarakat kota semakin remeh menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial diakibatkan keadaan keterbukaan terhadap pengaruh luar.
  • Kebanyakan masyarakat kota semakin bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian mengakibatkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap tidak peduli tidak tidak peduli dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi)

Teori struktur ruang kota

Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang sangat dikenal yaitu:

  • Teori Konsentris (Burgess, 1925)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Konsentris

Teori ini menyatakan bahwa Kawasan Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) yaitu pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berwujud bundar yang yaitu pusat kehidupan sosial, ekonomi, kebiasaan istiadat dan politik, serta yaitu zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua anggota, yaitu: pertama, anggota sangat inti atau RBD (Retail Business District) dengan cara dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, anggota di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang didiami oleh kontruksi dengan peruntukan cara ekonomi skala mulia, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan benda/barang supaya tahan lama (storage buildings).

  1. Zona pusat kawasan cara (Central Business District), yang yaitu pusat pertokoan mulia, gedung perkantoran yang berjenjang, bank, museum, hotel, restoran dsb-nya.
  2. Zona peralihan atau zona transisi, yaitu kawasan cara. Penduduk zona ini tidak stabil, sepatutnya dikawal dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Kawasan ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang dinamakan slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini yaitu zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan kawasan di luarnya.
  3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit semakin sepatutnya karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh keadaan rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga mulia. Burgess menamakan kawasan ini yaitu working men's homes.
  4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone), yaitu kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang mempunyai keahlian tertentu. Rumah-rumahnya semakin sepatutnya dibandingkan kelas proletar.
  5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan keadaan kawasan elit, perumahan dan halaman yang lapang. Beberapa penduduk yaitu kaum eksekutif, pengusaha mulia, dan pejabat tinggi.
  6. Zona penglaju (commuters), yaitu kawasan yang yang memasuki kawasan balik (hinterland) atau yaitu batas desa-kota. Penduduknya memperagakan pekerjaan di kota dan tinggal di pinggiran.
  • Teori Sektoral (Hoyt, 1939)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Sektoral

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD mempunyai pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.

  1. Sektor pusat cara bidang usaha yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
  2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
  3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
  4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
  5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
  • Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Inti Berganda

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD yaitu pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Zona ini menampung beberapa mulia cara kota, berupa pusat fasilitas prasarana transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti retailing, distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, mempunyai perbedaan dengan dua teori yang diceritakan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berwujud bundar.

  1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
  2. Kawasan niaga dan industri ringan.
  3. Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
  4. Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
  5. Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
  6. Pusat industri berat.
  7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
  8. Upakota, sebagai kawasan mudyawisma dan adiwisma.
  9. Upakota (sub-urban) kawasan industri
  • Teori Ketinggian Kontruksi (Bergel, 1955).

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota bisa dikawal dari variabel ketinggian kontruksi. DPK atau CBD secara garis mulia yaitu kawasan dengan harga area yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan mempunyai kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD sangat berlandaskan dengan cara perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut hendak didiami oleh fungsi yang sangat kuat ekonominya.

  • Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)

Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam teori ini diceritakan bahwa DPK atau CBD yaitu tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di kawasan ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari kawasan tersebut. Pada kawasan – kawasan yang bersamaan batasnya dengan DPK atau CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang dipergunakan sebagai cara ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan sebagai golongan ekonomi lemah dan beberapa lain dipergunakan sebagai tempat tinggal sementara para imigran.

  • Teori Historis (Alonso, 1964)

DPK atau CBD dalam teori ini yaitu pusat segala fasilitas prasarana kota dan yaitu kawasan dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

  • Teori Poros (Babcock, 1960)

Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Asumsinya yaitu mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas yaitu poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan kawasan anggota luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya masa dalam sistem transportasi yang mempunyai. Sepanjang poros transportasi hendak merasakan perkembangan semakin mulia dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas prasarana transportasi yang cepat.

Lihat juga

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Cahaya kota-kota alam dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff

Pustaka

Catatan kaki

Bibliografi

  • Bairoch, Paul (1988). Cities and Economic Development: From the Dawn of History to the Present. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-03465-8 
  • Chandler, T. Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, NY: Edwin Mellen Press, 1987.
  • Geddes, Patrick, City Development (1904)
  • Jacobs, Jane (1969). The Economy of Cities. New York: Random House Inc 
  • Kemp, Roger L. Managing America's Cities: A Handbook for Local Government Productivity, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, 2007. (ISBN 978-0-7864-3151-9).
  • Kemp, Roger L. How American Governments Work: A Handbook of City, County, Regional, State, and Federal Operations, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK. (ISBN 978-0-7864-3152-6).
  • Kemp, Roger L. "City and Gown Relations: A Handbook of Best Practices," McFarland and Copmpany, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, (2013). (ISBN 978-0-7864-6399-2).
  • Monti, Daniel J., Jr., The American City: A Social and Cultural History. Oxford, England and Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1999. 391 pp. ISBN 978-1-55786-918-0.
  • Mumford, Lewis, The City in History (1961)
  • O'Flaherty, Brendan (2005). City Economics. Cambridge Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 0-674-01918-0 
  • Pacione, Michael (2001). The City: Critical Concepts in The Social Sciences. New York: Routledge. ISBN 0-415-25270-9 
  • Reader, John (2005) Cities. Vintage, New York.
  • Robson, W.A., and Regan, D.E., ed., Great Cities of the World, (3d ed., 2 vol., 1972)
  • Rybczynski, W., City Life: Urban Expectations in a New World, (1995)
  • Smith, Michael E. (2002) The Earliest Cities. In Urban Life: Readings in Urban Anthropology, edited by George Gmelch and Walter Zenner, pp. 3–19. 4th ed. Waveland Press, Prospect Heights, IL.
  • Thernstrom, S., and Sennett, R., ed., Nineteenth-Century Cities (1969)
  • Toynbee, Arnold J. (ed), Cities of Destiny, New York: McGraw-Hill, 1967. Pan historical/geographical essays, many images. Starts with "Athens", ends with "The Coming World City-Ecumenopolis".
  • Weber, Max, The City, 1921. (tr. 1958)

Bacaan lanjutan

Pranala luar


edunitas.com


Page 23

Kota yaitu kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh himpunan rumah-rumah yang mendominasi kelola ruangnya dan mempunyai bermacam fasilitas prasarana sebagai mendukung kehidupan warganya secara dapat berdiri sendiri.

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Kota di India, New Delhi

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang yaitu satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berlandaskan ukurannya, kepadatan penduduk, kebutuhan, atau status hukum. Desa atau kampung didominasi oleh area buka bukan pemukiman.

Fungsi

Kota yang telah mengembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang semakin lapang lagi antara lain sebagai berikut :

Ciri-ciri

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:

  • Tersedianya tempat-tempat sebagai pasar dan pertokoan
  • Tersedianya tempat-tempat sebagai parkir
  • Terdapatnya fasilitas rekreasi dan fasilitas olahraga

Ciri kehidupan kota yaitu sebagai berikut:

  • Keadaan pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
  • Keadaan jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
  • Keadaan penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu persoalan dengan pertimbangan perbedaan kebutuhan, situasi dan kondisi kehidupan.
  • Warga kota umumnya sangat menghargai masa.
  • Cara berpikir dan berperan warga kota tampak semakin rasional dan berprinsip ekonomi.
  • Masyarakat kota semakin remeh menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial diakibatkan keadaan keterbukaan terhadap pengaruh luar.
  • Kebanyakan masyarakat kota semakin bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian mengakibatkan penduduk kota dan pendatang mengambil sikap tidak peduli tidak tidak peduli dan tidak peduli ketika berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga bisa ramah dan santun dalam berinteraksi)

Teori struktur ruang kota

Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang sangat dikenal yaitu:

  • Teori Konsentris (Burgess, 1925)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Konsentris

Teori ini menyatakan bahwa Kawasan Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) yaitu pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berwujud bundar yang yaitu pusat kehidupan sosial, ekonomi, kebiasaan istiadat dan politik, serta yaitu zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua anggota, yaitu: pertama, anggota sangat inti atau RBD (Retail Business District) dengan cara dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, anggota di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang didiami oleh kontruksi dengan peruntukan cara ekonomi skala mulia, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan benda/barang supaya tahan lama (storage buildings).

  1. Zona pusat kawasan cara (Central Business District), yang yaitu pusat pertokoan mulia, gedung perkantoran yang berjenjang, bank, museum, hotel, restoran dsb-nya.
  2. Zona peralihan atau zona transisi, yaitu kawasan cara. Penduduk zona ini tidak stabil, sepatutnya dikawal dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Kawasan ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang dinamakan slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini yaitu zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan kawasan di luarnya.
  3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit semakin sepatutnya karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh keadaan rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga mulia. Burgess menamakan kawasan ini yaitu working men's homes.
  4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone), yaitu kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang mempunyai keahlian tertentu. Rumah-rumahnya semakin sepatutnya dibandingkan kelas proletar.
  5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan keadaan kawasan elit, perumahan dan halaman yang lapang. Beberapa penduduk yaitu kaum eksekutif, pengusaha mulia, dan pejabat tinggi.
  6. Zona penglaju (commuters), yaitu kawasan yang yang memasuki kawasan balik (hinterland) atau yaitu batas desa-kota. Penduduknya memperagakan pekerjaan di kota dan tinggal di pinggiran.
  • Teori Sektoral (Hoyt, 1939)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Sektoral

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD mempunyai pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.

  1. Sektor pusat cara bidang usaha yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
  2. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
  3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
  4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
  5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
  • Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Teori Inti Berganda

Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD yaitu pusat kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Zona ini menampung beberapa mulia cara kota, berupa pusat fasilitas prasarana transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, seperti retailing, distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, mempunyai perbedaan dengan dua teori yang diceritakan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berwujud bundar.

  1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
  2. Kawasan niaga dan industri ringan.
  3. Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
  4. Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
  5. Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
  6. Pusat industri berat.
  7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
  8. Upakota, sebagai kawasan mudyawisma dan adiwisma.
  9. Upakota (sub-urban) kawasan industri
  • Teori Ketinggian Kontruksi (Bergel, 1955).

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota bisa dikawal dari variabel ketinggian kontruksi. DPK atau CBD secara garis mulia yaitu kawasan dengan harga area yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan mempunyai kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD sangat berlandaskan dengan cara perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut hendak didiami oleh fungsi yang sangat kuat ekonominya.

  • Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)

Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam teori ini diceritakan bahwa DPK atau CBD yaitu tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di kawasan ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari kawasan tersebut. Pada kawasan – kawasan yang bersamaan batasnya dengan DPK atau CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang dipergunakan sebagai cara ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan sebagai golongan ekonomi lemah dan beberapa lain dipergunakan sebagai tempat tinggal sementara para imigran.

  • Teori Historis (Alonso, 1964)

DPK atau CBD dalam teori ini yaitu pusat segala fasilitas prasarana kota dan yaitu kawasan dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

  • Teori Poros (Babcock, 1960)

Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota. Asumsinya yaitu mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang mempengaruhi mobilitas yaitu poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan kawasan anggota luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya masa dalam sistem transportasi yang mempunyai. Sepanjang poros transportasi hendak merasakan perkembangan semakin mulia dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan fasilitas prasarana transportasi yang cepat.

Lihat juga

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Cahaya kota-kota alam dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff

Pustaka

Catatan kaki

Bibliografi

  • Bairoch, Paul (1988). Cities and Economic Development: From the Dawn of History to the Present. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-03465-8 
  • Chandler, T. Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, NY: Edwin Mellen Press, 1987.
  • Geddes, Patrick, City Development (1904)
  • Jacobs, Jane (1969). The Economy of Cities. New York: Random House Inc 
  • Kemp, Roger L. Managing America's Cities: A Handbook for Local Government Productivity, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, 2007. (ISBN 978-0-7864-3151-9).
  • Kemp, Roger L. How American Governments Work: A Handbook of City, County, Regional, State, and Federal Operations, McFarland and Company, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK. (ISBN 978-0-7864-3152-6).
  • Kemp, Roger L. "City and Gown Relations: A Handbook of Best Practices," McFarland and Copmpany, Inc., Publisher, Jefferson, North Carolina, USA, and London, England, UK, (2013). (ISBN 978-0-7864-6399-2).
  • Monti, Daniel J., Jr., The American City: A Social and Cultural History. Oxford, England and Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1999. 391 pp. ISBN 978-1-55786-918-0.
  • Mumford, Lewis, The City in History (1961)
  • O'Flaherty, Brendan (2005). City Economics. Cambridge Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 0-674-01918-0 
  • Pacione, Michael (2001). The City: Critical Concepts in The Social Sciences. New York: Routledge. ISBN 0-415-25270-9 
  • Reader, John (2005) Cities. Vintage, New York.
  • Robson, W.A., and Regan, D.E., ed., Great Cities of the World, (3d ed., 2 vol., 1972)
  • Rybczynski, W., City Life: Urban Expectations in a New World, (1995)
  • Smith, Michael E. (2002) The Earliest Cities. In Urban Life: Readings in Urban Anthropology, edited by George Gmelch and Walter Zenner, pp. 3–19. 4th ed. Waveland Press, Prospect Heights, IL.
  • Thernstrom, S., and Sennett, R., ed., Nineteenth-Century Cities (1969)
  • Toynbee, Arnold J. (ed), Cities of Destiny, New York: McGraw-Hill, 1967. Pan historical/geographical essays, many images. Starts with "Athens", ends with "The Coming World City-Ecumenopolis".
  • Weber, Max, The City, 1921. (tr. 1958)

Bacaan lanjutan

Pranala luar


edunitas.com


Page 24

Athena
Αθήνα
Athīna

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Dari atas kiri Acropolis, Parlemen Hellenic, Zappeion, Museum Acropolis, Lapangan Monastiraki, Panorama Athena.
Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Lambang

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Populasi (2001)
 • Perkotaan3.130.841
 • Metro4.013.368
Kode wilayah21
Situs webwww.cityofathens.gr

Athena atau Atena adalah ibu kota negara Yunani. Dalam bahasa Yunani Modern (bahasa Dhimotiki) kota ini dinamakan Athina atau Αθήνα, sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Katharevousa dinamakan Ἀθ�ναι "Athēnai", bentuk jamak dari Ἀθήνη-"Athēnē", nama Yunani Dewi Athena.

Kota ini berpenduduk sekitar 700.000 jiwa namun bila dihitung dengan kawasan metropolitannya, jumlah penduduknya adalah sekitar 3,5 juta jiwa. Athena juga dijadikan pusat ekonomi, norma budaya, dan politik Yunani.

Athena juga sering dinamakan sebagai asal dari peradaban barat karena berbagai pencapaian daya upaya budinya pada masa zaman ke-4 dan ke-5 dan membuatnya kaya akan berbagai kontruksi, monumen, dan karya seni kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Akropolis yang dijadikan salah satu bukti seni Yunani klasik. Berbagai warisan norma budaya ini direnovasi dalam rangka Olimpiade Athena 2004.

Daftar inti

  • 1 Transportasi
  • 2 Kota kembar
  • 3 Lihat pula
  • 4 Tautan luar
  • 5 Rujukan

Transportasi

Athena dilayani oleh Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Spata, sekitar 45 menit dengan taksi dari kota ke arah timur. Pembangunan bandara ini adalah salah satu dari berbagai proyek infrastruktur dari negara yang juga dibantu oleh Uni Eropa.

Kota kembar

  • Tripoli, Libya[1]
  • Barcelona, Spanyol (1999)[2]
  • Beijing, Republik Rakyat Cina (2005)[3]
  • Beirut, Lebanon[4]
  • Bethlehem, Palestina (1986)[5][6]
  • Bucharest, Romania[7]
  • Chicago, Illinois, Amerika Serikat (1997)[8]
  • Cusco, Peru (1991)[9]
  • Istanbul, Turki[10]
  • Jakarta, Indonesia
  • Los Angeles, California, Amerika Serikat (1984)[11]
  • Moscow, Rusia[12]
  • Naples, Italia[13]
  • Nicosia, Siprus (1988)[14]
  • Seoul, Korea Selatan (2006)[15]
  • Tirana, Albania[16]
  • Washington, D.C., United States (2000)[17]
  • Yerevan, Armenia (1993)[18]

Lihat pula

Tautan luar

Rujukan

Koordinat: Lintang tidak benar

 
Eropa Timur

Astana, Kazakhstan† · Baku, Azerbaijan† · Bukares, RumaniaUE · Kiev, Ukraina · Kishinev, Moldova · Minsk, Belarus · Moskwa, Rusia† · Sofia, BulgariaUE · Tbilisi, Georgia† · Yerevan, Armenia

 
Eropa Utara

Kopenhagen, DenmarkUE · Helsinki, FinlandiaUE · Longyearbyen, Svalbard dan Jan Mayen · Mariehamn, Åland · Oslo, Norwegia · Reykjavík, Islandia · Riga, LatviaUE · Stockholm, SwediaUE · Tallinn, EstoniaUE · Tórshavn, Kepulauan Faroe · Vilnius, LituaniaUE

 
Eropa Selatan

Ankara, Turki† · Athena, YunaniUE · Beograd, Serbia · Nikosia, SiprusUE · Podgorica, Montenegro · Roma, ItaliaUE · San Marino, San Marino · Pristina, Kosovo · Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina · Skopje, Makedonia · Tirana, Albania · Valletta, MaltaUE · Vatican City, Kota Vatikan · Zagreb, KroasiaUE

 
Eropa Barat

Amsterdam, BelandaUE · Andorra la Vella, Andorra · Bern, Swiss · Brussel, BelgiaUE · Douglas, Pulau Man · Dublin, IrlandiaUE · Gibraltar, Gibraltar · Lisboa, PortugalUE · London, Britania RayaUE · Luksemburg, LuksemburgUE · Madrid, SpanyolUE · Monako, Monako · Paris, PerancisUE · Saint Helier, Jersey · St. Peter Port, Guernsey · Vaduz, Liechtenstein

 
Eropa Tengah
 

† Negara Eurasia, Semuanyanya di Asia Barat Daya tapi memiliki hubungan sosial-politik dengan Eropa, UE negara anggota Uni Eropa
cetak miring ibukota wilayah dependensi


edunitas.com


Page 25

Athena
Αθήνα
Athīna

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Dari atas kiri Acropolis, Parlemen Hellenic, Zappeion, Museum Acropolis, Lapangan Monastiraki, Panorama Athena.
Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Simbol

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Populasi (2001)
 • Perkotaan3.130.841
 • Metro4.013.368
Kode wilayah21
Situs webwww.cityofathens.gr

Athena atau Atena adalah ibu kota negara Yunani. Dalam bahasa Yunani Modern (bahasa Dhimotiki) kota ini dinamakan Athina atau Αθήνα, sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Katharevousa dinamakan Ἀθ�ναι "Athēnai", bentuk jamak dari Ἀθήνη-"Athēnē", nama Yunani Dewi Athena.

Kota ini berpenduduk sekitar 700.000 jiwa namun bila dihitung dengan kawasan metropolitannya, jumlah penduduknya adalah sekitar 3,5 juta jiwa. Athena juga dijadikan pusat ekonomi, norma budaya, dan politik Yunani.

Athena juga sering dinamakan sebagai asal dari peradaban barat karena beragam pencapaian budayanya pada masa zaman ke-4 dan ke-5 dan membuatnya kaya akan beragam kontruksi, monumen, dan karya seni kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Akropolis yang dijadikan salah satu bukti seni Yunani klasik. Beragam warisan norma budaya ini direnovasi dalam rangka Olimpiade Athena 2004.

Daftar inti

  • 1 Transportasi
  • 2 Kota kembar
  • 3 Lihat pula
  • 4 Tautan luar
  • 5 Rujukan

Transportasi

Athena dilayani oleh Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Spata, sekitar 45 menit dengan taksi dari kota ke arah timur. Pembangunan bandara ini adalah salah satu dari beragam proyek infrastruktur dari negara yang juga ditolong oleh Uni Eropa.

Kota kembar

  • Tripoli, Libya[1]
  • Barcelona, Spanyol (1999)[2]
  • Beijing, Republik Rakyat Cina (2005)[3]
  • Beirut, Lebanon[4]
  • Bethlehem, Palestina (1986)[5][6]
  • Bucharest, Romania[7]
  • Chicago, Illinois, Amerika Serikat (1997)[8]
  • Cusco, Peru (1991)[9]
  • Istanbul, Turki[10]
  • Jakarta, Indonesia
  • Los Angeles, California, Amerika Serikat (1984)[11]
  • Moscow, Rusia[12]
  • Naples, Italia[13]
  • Nicosia, Siprus (1988)[14]
  • Seoul, Korea Selatan (2006)[15]
  • Tirana, Albania[16]
  • Washington, D.C., United States (2000)[17]
  • Yerevan, Armenia (1993)[18]

Lihat pula

Tautan luar

Rujukan

Koordinat: Lintang tidak berada

 
Eropa Timur

Astana, Kazakhstan† · Baku, Azerbaijan† · Bukares, RumaniaUE · Kiev, Ukraina · Kishinev, Moldova · Minsk, Belarus · Moskwa, Rusia† · Sofia, BulgariaUE · Tbilisi, Georgia† · Yerevan, Armenia

 
Eropa Utara

Kopenhagen, DenmarkUE · Helsinki, FinlandiaUE · Longyearbyen, Svalbard dan Jan Mayen · Mariehamn, Åland · Oslo, Norwegia · Reykjavík, Islandia · Riga, LatviaUE · Stockholm, SwediaUE · Tallinn, EstoniaUE · Tórshavn, Kepulauan Faroe · Vilnius, LituaniaUE

 
Eropa Selatan

Ankara, Turki† · Athena, YunaniUE · Beograd, Serbia · Nikosia, SiprusUE · Podgorica, Montenegro · Roma, ItaliaUE · San Marino, San Marino · Pristina, Kosovo · Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina · Skopje, Makedonia · Tirana, Albania · Valletta, MaltaUE · Vatican City, Kota Vatikan · Zagreb, KroasiaUE

 
Eropa Barat

Amsterdam, BelandaUE · Andorra la Vella, Andorra · Bern, Swiss · Brussel, BelgiaUE · Douglas, Pulau Man · Dublin, IrlandiaUE · Gibraltar, Gibraltar · Lisboa, PortugalUE · London, Britania RayaUE · Luksemburg, LuksemburgUE · Madrid, SpanyolUE · Monako, Monako · Paris, PerancisUE · Saint Helier, Jersey · St. Peter Port, Guernsey · Vaduz, Liechtenstein

 
Eropa Tengah
 

† Negara Eurasia, Semuanyanya di Asia Barat Daya tapi memiliki hubungan sosial-politik dengan Eropa, UE negara anggota Uni Eropa
cetak miring ibukota wilayah dependensi


edunitas.com


Page 26

Athena
Αθήνα
Athīna

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Dari atas kiri Acropolis, Parlemen Hellenic, Zappeion, Museum Acropolis, Lapangan Monastiraki, Panorama Athena.
Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Simbol

Gaya renang yang membuat perenang dapat melaju lebih cepat adalah gaya

Populasi (2001)
 • Perkotaan3.130.841
 • Metro4.013.368
Kode wilayah21
Situs webwww.cityofathens.gr

Athena atau Atena adalah ibu kota negara Yunani. Dalam bahasa Yunani Modern (bahasa Dhimotiki) kota ini dinamakan Athina atau Αθήνα, sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Katharevousa dinamakan Ἀθ�ναι "Athēnai", bentuk jamak dari Ἀθήνη-"Athēnē", nama Yunani Dewi Athena.

Kota ini berpenduduk sekitar 700.000 jiwa namun bila dihitung dengan kawasan metropolitannya, jumlah penduduknya adalah sekitar 3,5 juta jiwa. Athena juga dijadikan pusat ekonomi, norma budaya, dan politik Yunani.

Athena juga sering dinamakan sebagai asal dari peradaban barat karena beragam pencapaian budayanya pada masa zaman ke-4 dan ke-5 dan membuatnya kaya akan beragam kontruksi, monumen, dan karya seni kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Akropolis yang dijadikan salah satu bukti seni Yunani klasik. Beragam warisan norma budaya ini direnovasi dalam rangka Olimpiade Athena 2004.

Daftar inti

  • 1 Transportasi
  • 2 Kota kembar
  • 3 Lihat pula
  • 4 Tautan luar
  • 5 Rujukan

Transportasi

Athena dilayani oleh Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Spata, sekitar 45 menit dengan taksi dari kota ke arah timur. Pembangunan bandara ini adalah salah satu dari beragam proyek infrastruktur dari negara yang juga ditolong oleh Uni Eropa.

Kota kembar

  • Tripoli, Libya[1]
  • Barcelona, Spanyol (1999)[2]
  • Beijing, Republik Rakyat Cina (2005)[3]
  • Beirut, Lebanon[4]
  • Bethlehem, Palestina (1986)[5][6]
  • Bucharest, Romania[7]
  • Chicago, Illinois, Amerika Serikat (1997)[8]
  • Cusco, Peru (1991)[9]
  • Istanbul, Turki[10]
  • Jakarta, Indonesia
  • Los Angeles, California, Amerika Serikat (1984)[11]
  • Moscow, Rusia[12]
  • Naples, Italia[13]
  • Nicosia, Siprus (1988)[14]
  • Seoul, Korea Selatan (2006)[15]
  • Tirana, Albania[16]
  • Washington, D.C., United States (2000)[17]
  • Yerevan, Armenia (1993)[18]

Lihat pula

Tautan luar

Rujukan

Koordinat: Lintang tidak berada

 
Eropa Timur

Astana, Kazakhstan† · Baku, Azerbaijan† · Bukares, RumaniaUE · Kiev, Ukraina · Kishinev, Moldova · Minsk, Belarus · Moskwa, Rusia† · Sofia, BulgariaUE · Tbilisi, Georgia† · Yerevan, Armenia

 
Eropa Utara

Kopenhagen, DenmarkUE · Helsinki, FinlandiaUE · Longyearbyen, Svalbard dan Jan Mayen · Mariehamn, Åland · Oslo, Norwegia · Reykjavík, Islandia · Riga, LatviaUE · Stockholm, SwediaUE · Tallinn, EstoniaUE · Tórshavn, Kepulauan Faroe · Vilnius, LituaniaUE

 
Eropa Selatan

Ankara, Turki† · Athena, YunaniUE · Beograd, Serbia · Nikosia, SiprusUE · Podgorica, Montenegro · Roma, ItaliaUE · San Marino, San Marino · Pristina, Kosovo · Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina · Skopje, Makedonia · Tirana, Albania · Valletta, MaltaUE · Vatican City, Kota Vatikan · Zagreb, KroasiaUE

 
Eropa Barat

Amsterdam, BelandaUE · Andorra la Vella, Andorra · Bern, Swiss · Brussel, BelgiaUE · Douglas, Pulau Man · Dublin, IrlandiaUE · Gibraltar, Gibraltar · Lisboa, PortugalUE · London, Britania RayaUE · Luksemburg, LuksemburgUE · Madrid, SpanyolUE · Monako, Monako · Paris, PerancisUE · Saint Helier, Jersey · St. Peter Port, Guernsey · Vaduz, Liechtenstein

 
Eropa Tengah
 

† Negara Eurasia, Semuanyanya di Asia Barat Daya tapi memiliki hubungan sosial-politik dengan Eropa, UE negara anggota Uni Eropa
cetak miring ibukota wilayah dependensi


edunitas.com