Show
Apa yang ada dibenakmu ketika orang-orang menyebut kata desa? Mungkin kamu akan teringat kerukunan, sistem gotong royong, dan penduduk yang memiliki toleransi tinggi. Secara fisik pun dapat dilihat sisi keruangan desa, seperti letak hamparan sawah hijau, deretan rumah, dan aliran sungai yang jernih. Banyak hal yang bisa dikulik dari sisi keruangan desa. Mari kita pelajari bersama tentang struktur desa dan segala potensinya. Desa, berasal dari bahasa Sanskerta “dhesi” yang memiliki arti tanah kelahiran. Jadi, desa dipandang sebagai tempat kelahiran. Namun, secara luas desa dipandang sebagai bentuk dimensi sosial budaya yang menggambarkan kehidupan masyarakat dan kegiatan masyarakatnya. Sebutan desa masing-masing wilayah di Indonesia berbeda. Seperti Jawa Barat menyebutnya dengan kampung, gampong (Aceh), nagari (Sumatra Barat), marga (Sumatra Utara), dan wanus (Sulawesi Utara). Beberapa ahli mencoba untuk mendefinisikan pengertian desa: Baca juga: Teori Pusat Pertumbuhan dan Pengembangan Wilayah Suatu wilayah disebut dengan desa jika memiliki karakteristik sebagai berikut: Desa memiliki tiga unsur utama mencakup daerah, penduduk, dan tata kehidupan. Berikut penjelasannya: Daerah (Wilayah)Wilayah yang dimaksud merupakan lahan yang produktif untuk diolah dan tidak. Wilayah ini meliputi, lahan pemukiman, pekarangan, persawahan, pematang, dan tegalan. Yang dilihat selain itu juga mengenai letak, luas, dan batas-batas wilayah. PendudukUnsur penduduk sangatlah penting. Yang perlu diketahui tentang penduduk antara lain, jumlah, pertambahan, pengurangan penduduk, kepadatan, persebaran, jenis kelamin, dan mata pencaharian penduduk setempat. Pencacahan di atas terkait dengan perhitungan kualitas dan kuantitas penduduk. Perkembangan masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh kualitas penduduk. Kualitas penduduk dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, kesehatan, laju pertambahan penduduk, dan tingkat pendapatan. Tata KehidupanTata kehidupan berupa pola perilaku, cara bergaul, dan ikatan kekerabatan di desa. Hal ini berkaitan dengan hubungan dan interaksi kehidupan masyarakat desa (rural society). Tata kehidupan ini juga ada hubungannya dengan usaha penduduk setempat dalam mempertahankan tradisi dan meningkatkan kesejahteraannya. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan hidup (living unit).Kemajuan desa dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut terutama yang berkaitan dengan faktor usaha manusia (human efforts) dan tata geografi. Baca juga: Penelitian Geografi Beserta Contohnya Klasifikasi DesaSetiap desa memiliki unsur-unsur desa. Unsur desa inilah yang selanjutnya akan menentukan potensi keruangan sebuah desa. Perkembangan suatu desa dipengaruhi oleh unsur dan potensi sebuah desa. Maka, berdasarkan perkembangan desa, desa dibagi menjadi empat kelompok yaitu: Desa TradisionalDisebut juga pra desa. Masyarakat desa ini terdiri atas suku terasing yang seluruh kehidupannya tergantung pada alam sekitar. Kehidupan sangat tergantung dengan alam. Misal, hidup dengan cara berburu, bercocok tanam, mengolah makanan, dan cara membuat rumah pun masih alami. Sistem komunikasi cenderung tertutup dan jauh dari jangkauan pihak luar. Sistem perhubungan pun tidak berkembang. Jadi, bisa disebut daerah terisolir. Contoh: desa Suku Baduy Dalam, Suku Kubu, dan lainnya. Desa SwadayaDesa swadaya merupakan tipe desa ini memiliki ciri-ciri penduduknya jarang dan masih terikat dengan adat istiadat. Selain itu beberapa ciri dijelaskan dibawah ini:
Desa SwakaryaDesa swayakarya ini lebih maju dan berkembang. Ciri-cirinya dijelaskan di bawah ini:
Desa SwasembadaDesa swasembada merupakan desa maju yang sudah mampu menyangga kegiatan ekonominya. Biasanya, desa swasembada terletak di dekat kota kecamatan, kabupaten, atau provinsi yang tidak masuk wilayah kelurahan. Berikut ciri-ciri yang lain:
Pola Pemukiman DesaFaktor yang Mempengaruhi Pola Pemukiman DesaBentuk pola desa setiap daerah bisa berbeda karena dipengaruhi oleh kondisi geografis, iklim, keadaan tanah, air, dan topografi. Berikut penjelasannya. Tanah Tanah berkaitan dengan kesuburan tanah. Kesuburan tanah ini akan berpengaruh pada produktivitas tanah dan pertanian. Desa yang tanahnya subur, pola pemukimannya cenderung mengelompok dekat dengan daerah pertanian. Desa yang tanahnya kurang subur, akan menyebar tidak mengumpul pada satu titik tertentu. Air Kondisi air ini adalah keberadaan air tanah. Desa dengan air tanah yang dangkal akan banyak penduduknya dan pola pemukiman. Desa yang air tanahnya dalam akan menyebar. Topografi Desa yang terletak di dataran rendah akan cenderung teratur pola pemukimannya karena wilayahnya datar dan luas. Memudahkan bagi penduduk untuk membangun pemukiman. Sedangkan jika desa terletak di pegunungan atau bukit cenderung menyebar dan tidak teratur karena kondisi tanah yang curam dan bergelombang. Cuaca dan Iklim Cuaca dan iklim suatu daerah bisa dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Selain itu curah hujan dan suhu akan mempengaruhi perkembangan desa. Kondisi iklim yang hangat, curah hujan tinggi, dan cuaca stabil akan membuat sebuah desa berkembang. Karena ini juga berpengaruh pada produktivitas desa. Pola Pemukiman Desasumber:berpendidikan.com Secara garis besar, pola persebaran dan pemukiman desa dapat dibedakan sebagai berikut:
Sementara itu, berdasarkan lingkup bentang alamnya, wilayah desa di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu sebagai berikut:
Baca juga: Batuan Metamorf: Proses Pembentukan dan Contohnya Fungsi dan Potensi DesaFungsi DesaDesa merupakan salah satu pusat perkembangan bagi daerah di sekitarnya. Sehingga keruangan desa memiliki beberapa fungsi yaitu:
Faktor yang Mempengaruhi Potensi DesaFaktor-faktor yang menentukan kemajuan desa sebagai berikut.
Potensi DesaPotensi Fisik sumber: nusakini.comPotensi fisik berupa iklim, manusia, flora, fauna, air, sinar matahari, iklim, lahan, dan segala yang bersifat biotik dan abiotik. Berikut penjelasannya:
Potensi Nonfisik sumber: gurugeografi.idSelain potensi fisik, desa juga mempunyai potensi nonfisik. Berikut potensi nonfisik yang dimiliki oleh desa: Masyarakat desa memiliki hubungan yang erat dan solidaritas yang tinggi. Hal ini menjadi kekuatan untuk membangun dan memajukan wilayah desanya.
Lembaga dan organisasi sosial ini adalah suatu badan perkumpulan yang membantu masyarakat desa untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Contoh: Koperasi Unit Desa (KUD) Aparatur desa bertugas pengurusan administrasi desa, pengawal dalam pengembangan desa dan menggerakan sumber manusianya. Contoh: kepala desa, kepala dusun, ketua RT, ketua RW, dan lainnya. Permasalahan MasyarakatSelain potensi-potensi keruangan desa yang bisa dikembangkan di desa, desa juga menyimpang beberapa permasalahan. Berikut uraiannya:
Baca juga: Konsep Wilayah dan Tata Ruang Geografi Demikian penjelasan tentang dinamika keruangan desa, potensi, dan permasalahan yang ada. Semoga penjelasan di atas mampu memberikan gambaran yang jelas tentang materi keruangan desa. Sumber: Ani Anjani dan Tri Haryanto. (2009). Geografi XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Lili Somantri dan Nurul Huda. (2016). Geografi. Bandung: Grafindo. Tim Alfa Cendekia, Jaka Firman P, dan M Taupan. (2016). Saat Jelang Ujian Nasional Geografi. Bandung: Srikandi Empat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa |