Sebutkan dan jelaskan tiga upaya pengendalian masalah sosial melalui upaya preventif

KOMPAS.com - Konflik adalah proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menghancurkan pihak lain dengan cara membuatnya tidak berdaya.

Show

Dalam suatu masyarakat, semakin tinggi tingkat keberagaman, maka semakin tinggi peluang terjadinya konflik dalam masyarakat tersebut.

Konflik dapat berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok dalam masyarakat. Konflik dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan budaya, perbedaan kepentingan, dan lain-lain.

Terdapat berbagai cara atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi di masyarakat. Berikut upaya mengatasi konflik di masyarakat:

Preventif

Upaya preventif adalah upaya pencegahan masalah berupa tindakan pengendalian sosial untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Tindakan preventif atau pencegahan ini dilakukan baik secara pribadi maupun berkelompok. Tindakan preventif dilakukan karena manusia menyadari adanya potensi terjadi konflik apabila tidak diantisipasi.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Harap Anggota G20 Jadi Solusi

Tujuan dari upaya mengatasi konflik secara preventif adalah mengondisikan keadaan sedemikian rupa. Sehingga dapat mencegah timbulnya masalah antara kedua belah pihak.

Salah satu contohnya adalah Badan Narkotika Nasional atau BNN melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya penggunaan narkoba. Sosialisasi dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya korban akibat penggunaan obat-obatan terlarang.

Represif

Upaya represif adalah upaya penyelesaian masalah yang dilakukan setelah masalah terjadi. Represif kerap dilakukan untuk menindak pelanggaran.

Upaya represif biasanya dilakukan oleh individu, kelompok, atau pemerintahan untuk mengontrol masyarakat. Tujuannya adalah mengembalikan keserasian yang terganggu akibat penyimpangan yang ada.

Tindakan represif dapat digolongkan ke dalam beberapa tindakan, yaitu:

  • Tindakan Pribadi Represif: Pengaruh yang datang dari orang atau tokoh tertentu yang menjadi panutan.
  • Tindakan Institusional Represif: Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya suatu institusi atau lembaga. Pola perilaku lembaga tidak hanya mengawasi para anggota lembaga saja, tetapi juga mengawasi kehidupan masyarakat di sekitar lembaga tersebut.
  • Tindakan Resmi: Pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan dengan sanksi yang mengikat.
  • Tindakan Tidak Resmi: Pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas.

Baca juga: Trauma Masa Kecil Pengaruhi Cara Kita Mengatasi Konflik dalam Hubungan

Kuratif

Upaya mengatasi konflik secara kuratif adalah dengan menanggulangi dan mengatasi dampak yang disebabkan oleh masalah atau konflik yang terjadi.

Sehingga, upaya kuratif merupakan tindak lanjut dalam masalah atau konflik yang sedang berlangsung.

Berikut langkah-langkah mengatasi konflik secara kuratif yang dapat dilakukan:

  • Mencari penyebab terjadinya konflik.
  • Mencari solusi yang bersifat win-win solution atau menguntungkan kedua belah pihak.
  • Melakukan mediasi dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai mediator.
  • Menempuh jalur hukum atau pengadilan sebagai upaya terakhir apabila konflik tidak bisa diatasi secara damai.

Referensi

  • Turmudi, Endang. 2021. Merajut Harmoni, Membangun Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Author : Humas | Rabu, 03 Agustus 2022 | detik jabar - detik jabar

Sebutkan dan jelaskan tiga upaya pengendalian masalah sosial melalui upaya preventif

Foto: Thinkstock 


Represif adalah salah satu sifat dalam sistem pengendalian sosial. Tindakan represif biasanya berbentuk tekanan, kekangan, atau penindasan. Sedangkan pengendalian sosial sendiri adalah suatu proses atau kontrol terhadap kemungkinan penyimpangan sosial. Tindakan represif sering kali ditemukan dalam kehidupan sosial, terutama antara pihak yang lebih berkuasa dan pihak yang lebih lemah. Sebenarnya apa saja yang termasuk tindakan represif? Dalam artikel ini, detikcom akan membahas mulai dari pengertian, jenis, hingga bentuk represif dalam sistem pengendalian sosial.

Sebelumnya, mari pelajari lebih dulu apa itu pengendalian sosial atau social control.


 

Pengertian Pengendalian Sosial Pengendalian sosial adalah suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan dengan tujuan mengajak, membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat untuk mencegah penyimpangan sosial dan mendorong kepatuhan terhadap nilai dan kaidah yang berlaku. Definisi ini dikutip dari buku IPS Terpadu (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) Kelas VIII oleh Nana Supriatna dan kawan-kawan. Supriatna menyebutkan, nilai dan norma digunakan dalam pengendalian sosial untuk mengarahkan anggota masyarakat bertindak dan berperilaku sesuai aturan main yang ditetapkan dalam suatu kelompok masyarakat, serta mengatur hubungan antarpribadi dan antarkelompok. Selain definisi di atas, para ahli juga merumuskan definisi untuk menjelaskan apa itu pengendalian sosial. 1. Astrid S Susanto Menurut Susanto, pengendalian sosial adalah kontrol yang bersifat psikologis dan nonfisik dengan melancarkan 'tekanan mental' terhadap individu sehingga ia akan bertindak dan bersikap sesuai dengan penilaian kelompok di mana individu tersebut berada. 2. Paul B Horton dan Chester L Hunt Pengendalian sosial menurut Horton dan Hunt adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga anggota yang ada di dalamnya bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat tersebut. 3. Robert MZ Lawang Menurut Lawang, pengendalian sosial adalah semua cara yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan orang yang menyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya yang diyakini oleh kelompok masyarakat tersebut. 4. Karel J Veeger Veeger berpendapat bahwa pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan cara-cara dan metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat, biasanya dijalankan secara efektif sehingga perilaku individu akan konsisten dengan yang diharapkan. 5. Joseph S Roucek Pengendalian sosial menurut Roucek adalah segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan yang bertujuan mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah dan nilai sosial yang berlaku. Pengertian Represif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan represif adalah tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas dengan tujuan menyembuhkan. Mengutip Siti Masrur dalam artikel ilmiah yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Malang, tindakan represif bertujuan mengembalikan keserasian yang sebelumnya berlaku dan terganggu akibat suatu pelanggaran. Sederhananya, represi dilakukan dengan cara memberikan hukuman atau sanksi kepada orang yang melanggar. Tindakan represif juga ditujukan untuk mencegah kemungkinan terulangnya kembali pelanggaran terhadap norma dan nilai sosial yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Jenis Tindakan Represif Siti Masrur menjabarkan 4 jenis tindakan represif, mengutip Sartono Kartodirdjo dalam buku Masyarakat dan Kelompok Sosial. 1. Tindakan Pribadi Dalam tindakan represif pribadi, pengaruh datang dari orang atau tokoh yang menjadi panutan. Pengaruh tersebut bisa bersifat baik, bisa juga bersifat buruk. Misalnya pemuka agama memberikan wejangan kepada umat untuk menerapkan toleransi di tengah keberagaman. 2. Tindakan Institusional Tindakan represif institusional terjadi ketika pengaruh timbul dari suatu institusi atau lembaga. Lembaga mengawasi anggota dalam lembaga tersebut sekaligus berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang termasuk dalam kewenangan lembaga tersebut. Misalnya di lingkungan sekitar pondok pesantren, masyarakat diharapkan juga menyesuaikan gaya hidup sesuai aturan pesantren, misalnya dalam hal pakaian dan bertutur kata. 3. Tindakan Resmi Tindakan represif resmi terjadi ketika pengendalian atau pengawasan sosial dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan ini dilengkapi sanksi yang jelas dan mengikat. Misalnya aparat penegak hukum mengawasi ketaatan hukum warga negara. Apabila ada yang melanggar, maka akan diproses secara hukum. 4. Tindakan Tindak Resmi Tindakan represif tidak resmi terjadi di mana pengendalian atau pengawasan sosial dilakukan tanpa rumusan aturan serta sanksi hukum yang jelas. Tindakan represif tidak resmi biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, atau tokoh adat yang dipercaya masyarakat secara luas. Misalnya sanksi sosial berupa dikucilkan atau diusir dari suatu lingkungan. Bentuk Pengendalian Sosial Mengutip buku Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII oleh Mulat Wigati Abdullah, pengendalian sosial memiliki tiga bentuk dan sifat. 1. Pengendalian Sosial Preventif Bentuk pengendalian sosial ini dilakukan dengan tujuan mencegah pelanggaran atau penyimpangan sosial terjadi. Misalnya dengan memberikan pendidikan agama dan budi pekerti kepada anak-anak. 2. Pengendalian Sosial Kuratif Bentuk pengendalian sosial ini dilakukan ketika pelanggaran atau penyimpangan sosial telah terjadi. Tujuannya untuk mengembalikan atau memulihkan keadaan seperti sebelum adanya penyimpangan. 3. Pengendalian Sosial Gabungan Bentuk pengendalian sosial ini adalah gabungan dari pengendalian sosial preventif dan kuratif. Tujuannya untuk mencegah penyimpangan sosial terjadi sekaligus memulihkan keadaan semula jika sudah terjadi penyimpangan. Biasanya dilakukan setelah penyimpangan sosial terjadi dengan harapan penyimpangan itu tidak terulang kembali di masa depan. Sejumlah sarana digunakan untuk melakukan bentuk-bentuk pengendalian sosial tersebut, yakni: Teguran, baik tertulis maupun lisan Gosip (desas-desus) Hukuman Pendidikan Agama Kekerasan fisik (alternatif terakhir) Cara Pengendalian Sosial Pengendalian sosial biasanya dilakukan dengan 4 macam cara, mengutip Mulat Wigati Abdullah dalam buku Sosiologi SMP/MTs Kelas VIII. 1. Persuasif Persuasif adalah cara pengendalian sosial melalui tindakan ajakan, bimbingan, anjuran, atau larangan. 2. Koersif Koersif adalah cara pengendalian sosial dengan kekerasan atau paksaan, biasanya berbentuk hukuman ringan. 3. Compulsion Compulsion adalah cara pengendalian sosial dengan tujuan mengubah perilaku negatif, umumnya berfokus membuat pelaku penyimpangan jera dan tidak mengulangi kesalahan. 4. Pervation Pervation adalah cara pengendalian sosial yang menekankan pada penyampaian norma dan nilai secara terus-menerus dan berulang.

Demikian penjelasan mengenai pengendalian sosial dan tindakan represif secara lengkap. Tindakan represif mana yang sering Anda temui? Semoga bermanfaat, detikers!

Sumber: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6213626/pengertian-represif-adalah-berikut-jenis-tindakan-dan-contohnya