Pasti hampir semua orang Indonesia mengenal nama-nama, seperti Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, atau Taufik Ismail. Mereka adalah sosok penyair puisi kebanggaan negeri ini yang tersohor dengan karya puisinya. Show
Di bangku sekolah, kita mempelajari satu di antara karya satra ini. Menurut H.B Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung suatu pikiran-pikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. Dengan kata lain, puisi adalah suatu karya sastra berupa ungkapan isi hati penulis yang di dalamnya memiliki irama, lirik, rima, dan ritme di setiap barisnya. Puisi dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan kata yang padat dan penuh makna. Selain itu, karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri antara satu dengan lainnya. Untuk mengenal lebih dalam mengenai puisi, kamu perlu memahami unsur fisik, ciri-ciri, jenis hingga cara membuatnya. Berikut ini hasil rangkuman pengertian puisi, unsur fisik dan batin, hingga cara membuatnya, dikutip dari laman Gurupendidikan dan Kelaspintar, Selasa (28/6/2022). Pengertian PuisiPuisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus. Puisi mengandung seluruh unsur sastra di dalam penulisannya. Perkembangan dan perubahan bentuk dan isi pada puisi selalu mengikuti perkembangan selera, perubahan konsep estetika dan kemajuan intelektual manusia. Puisi mampu membuat ekspresi dari pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Penyampaian puisi dilakukan dengan bahasa yang memiliki makna mendalam dan menarik. Isi di dalam puisi merupakan catatan dan perwakilan dari pengalaman penting yang dialami oleh manusia. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter, dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun, perbedaan ini masih diperdebatkan dan pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur, tetapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu, puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain masuk ke dalam keadaan hatinya. Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga bermacam-macam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zig zag, dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannya. Puisi kadang hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca, hal tersebut mungkin membuat puisi menjadi tidak atau kurang bisa dimengerti. Namun, penulis selalu memiliki alasan untuk segala “keanehan” yang diciptakannya. Tak ada batasan bagi seorang penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru. Namun, beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri, yaitu “pemadatan kata”. Kebanyakan penyair aktif sekarang, baik pemula ataupun bukan, lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi tersebut. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut. Jadi, puisi seharusnya merupakan seni yang memiliki perasaan ketika melantunkan dan menyelaraskan nya, sehingga pendengar dapat merasakan emosi dan berimajinasi tentang maksud puisi tersebut. Unsur-Unsur dalam PuisiUnsur-unsur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin puisi. Struktur fisik puisi terdiri atas:
2. Struktur Batin PuisiStruktur batin puisi terdiri atas:
Dasar-Dasar Membaca PuisiDalam pembacaan puisi terdapat dasar-dasar penting yang mencakup olah vokal, olah musikal, olah sukma, olah mimik, olah gerak, dan wawasan kesastraan. Jika dasar-dasar tersebut telah dikuasai langkah selanjutnya akan sampai pada proses pembacaan. Saat membaca puisi perlu memperhatikan tahap-tahap yaitu membaca dalam hati yang bertujuan agar puisi tersebut terapresiasi secara penuh, membaca nyaring dengan memperhatikan daya vokal, tempo, timbre, interpolasi, rima, irama dan diksi, membaca kritis dan membaca puitis. 1. GerakGerak dalam pembacaan puisi meliputi ekspresi dan mimik, gestur, dan pantomimik. Ekspresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi sedangkan mimik adalah gerak air muka. Gestur merupakan gerak tangan dan kaki saat membaca puisi yang disesuaikan dengan isi puisi. Sementara itu, pantomimik merupakan perpaduan ekspresi gerak – gerik wajah dan gerak – gerik tubuh. 2. VokalVokal atau suara dalam pembacaan puisi dibagi menjadi tiga yaitu artikulasi, intonasi, tempo, power serta karakter suara.
Puisi merupakan salah satu media komunikasi karena memiliki pengirim pesan, medium, dan penerima pesan. Pesan berupa pengalaman yang hendak disampaikan oleh penyair sebagai pengirim pesan. Medium yang digunakan adalah bahasa dan penerimanya adalah pembaca. Komunikasi di dalam puisi tidak hanya berupa data objektif, tetapi juga data subjektif. Data ini berupa sikap, perasaan, dan imajinasi dari pembicara. 2. Meningkatkan Proses Berpikir KreatifPuisi tidak hanya menyampaikan perasaan penulisnya, tetapi juga sebagai produk dari proses penciptaan yang kreatif. Penciptaan puisi melibatkan strategi, analisis, seleksi, dan sintesis. Kegiatan berpikir kreatif ini dilakukan melalui pemilihan kata dan peringkasan bahasa. Kata-kata di dalam puisi dipilih secara hati-hati sehingga dibaca dengan makna yang indah serta menyampaikan pesan dari penyair secara tepat dan mewakili banyak pengertian. Selain itu, pola bunyi pada puisi juga memiliki keindahan yang disesuaikan dengan selera penulisnya. Puisi dapat digunakan untuk pembelajaran sastra yang dapat meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis dapat dilakukan melalui puisi. Keterampilan membaca dilakukan dengan pembacaan puisi. Keterampilan menyimak dapat dilatih dengan cara mendengarkan puisi yang dibacakan melalui rekaman. Sementara itu, keterampilan berbicara dapat terlatih dengan ikut serta dalam bermain drama. Sedangkan, keterampilan menulis dilatih dengan kegiatan diskusi sastra yang hasilnya dapat dituliskan dalam bentuk esai ataupun puisi.
4. Menunjang Pembentukan WatakPuisi dalam pembelajaran sastra memiliki nilai guna apabila dapat memberikan hiburan dan manfaat. Manfaat puisi dalam pembelajaran sastra ialah pemberian nilai-nilia yang berkaitan dengan tujuan hidup manusia. Selain itu, kebermanfaatan puisi juga diperoleh dari segi pemerolehan pengetahuan dari berbagai teori hasil pengembangan dalam penelitian jenis sastra. Cara Membuat PuisiMembuat puisi bukan hal yang mudah, ada banyak perkara yang harus kamu pahami dan kuasai. Beberapa di antaranya: 1. Tentukan Tema atau JudulDalam menentukan tema atau judul, pilih yang menurut kamu menarik dan sesuai dengan kata hatimu. Puisi bisa menggunakan tema atau judul yang berhubungan dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan atau ungkapan hati. 2. Menentukan Kata KunciJika kamu sudah menentukan tema dan judul, langkah selanjutnya adalah menentukan kata kunci yang akan dikembangkan menjadi kalimat. Misalnya satu kata kunci yang digunakan untuk satu larik, atau satu kata kunci untuk membuat satu bait. 3. DiksiDiksi atau pemilihan kata adalah cara kamu memberikan sebuah keunikan untuk puisi. Banyak puisi bagus yang menggunakan kata-kata sederhana, ada juga puisi bagus yang menggunakan diksi yang unik. Tentukan sendiri diksi yang ingin kamu gunakan karena inilah cara untuk menunjukan keunikan dari puisimu. 4. RimaRima adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk memberikan efek keindahan. Pada bagian ini kamu juga bisa menunjukan kreativitasmu. Gunakan rima untuk membuat puisimu menjadi makin indah. 5. BaitAda banyak pilihan dari bait yang bisa kamu gunakan, seperti distikon, terzina, kuatren, kuint, dan sonata. Manfaatkan bait-bait ini sesuai dengan keinginanmu. 6. Kembangkan Puisi Semenarik MungkinProses selanjutnya adalah mengembangkan puisimu seindah mungkin. Setiap proses yang sudah kamu lewati akan makin ditingkatkan dengan proses pengembangan ini. Jangan takut, tunjukan kreativitas dan imajinasimu di sini. 7. Buatlah Penutup yang BagusAkhir yang mengena adalah cara yang baik dalam menutup sebuah puisi. Ini bisa memancing para pembaca untuk membaca puisi lebih dari satu kali. Kamu juga bisa menunjukan kreativitasmu dan memilih akhir puisi yang justru tidak dapat disangka-sangka oleh pembaca, atau membuat sebuah hal yang berbeda di akhir. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
|