Sebutkan dan jelaskan tiga kegunaan atau fungsi sosiologi

Mudabicara.com_Di Indonesia pelajaran sosiologi sudah diajarkan mulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai menjadi jurusan khusus di perguruan tinggi namun banyak yang belum memahami manfaat belajar sosiologi dan apa tujuan mempelajari sosiologi.

BACA JUGA : MENGENAL TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER  

Kawan muda, kali ini mudabicara ingin memberi ulasan tentang apa sih manfaat belajar sosiologi dan pentingnya belajar ilmu sosiologi tersebut.

Apa Pengertian Sosiologi?

Kata sosiologi berasal dari bahasa latin socius yang berati teman atau kawan dan bahasa Yunani logos yang berati cerita atau bicara. Secara terminologi sosiologi adalah pengetahuan atau Ilmu tentang sifat, perilaku dan perkembangan masyarakat

Menurut bapak sosiologi Auguste Comte sosiologi  adalah Ilmu yang mempelajari tentang analisis sosial perkembangan masyarakat. Dengan pendekatan historis maka sosiologi bertujuan menjelaskan dan membaca fenomena masyarakat baik yang terjadi sekarang atau yang akan datang. Sedangkan menurut Max Weber sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku,  perkembangan masyarakat, proses sosial, dan ilmu tentang struktur sosial. sedangkan menurut Encyclopaedia Britannica (2015), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.

BACA JUGA : MENGENAL TEORI HUKUM TIGA TAHAP AUGUSTE COMTE

1. Sosiologi Dapat Menjelaskan Dan Menganalisis Masyarakat.

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di masyarakat dan kemudian dapat menganalisis bagaimana hal tersebut terjadi dan bagaimana penyelesaian jika terdapat masalah.

2. Sosiologi Dapat Meningkatkan Kesadaran Sosial 

Dengan mempelajari sosiologi artinya kawan muda juga mempelajari tentang ilmu sosial, sejarah dan budaya. Sosiologi memberikan gambaran realitas yang terjadi di dalam perkembangan masyarakat sehingga secara langsung dapat mengasah nalar kesadaran sosial kawan muda semua.

3. Sosiologi Dapat Menumbuhkan dan Mengasah Berfikir Kritis

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan di hadapakn fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Beberapa pendekatan historis sosiologi akan membuat kawan muda dapat berfikir kritis dalam melihat keadaan masyarakat sekitar.

4. Sosiologi Dapat Melihat Perkembangan Sosial Masyarakat

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda juga mempelajari perilaku manusia dan dikaitkan dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi dan ditunjang bersama. Tindakan individu yang terus berkorelasi dengan sosial kemasyarakat yang kemudian menghasilkan perkembangan masyarakat. Sehingga mempelajari sosiologi memberi penjelasan yang utuh tentang perkembangan sosial masyarakat suatu kelompok atau wilayah.

BACA JUGA : HAUL GUS DUR KESEBELAS DI ADAKAN DI TIGA KOTA 

5. Sosiologi Dapat menganalisis Tindakan Sosial  

Seperti yang ditulis diatas bahwa sosiologi menurut Max Weber adalah ilmu yang berupaya memahami
tindakan-tindakan sosial. Artinya dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan mampu menganalisis  motif tindakan sosial baik individu atau kelompok yang melatar belakangi tindakan sosial tersebut.

Weber membagi teori tindakan sosial kedalam empat bagian yaitu tindakan sosial tradisional, tindakan sosial afektif, tindakan sosial rasional instrumental dan tindakan sosial rasional nilai.

6. Sosiologi Dapat Memberikan Analisis Sosial

Kehidupan masyarakat selalu menarik untuk di kaji, karena masyarakat adalah sebuah kumpulan manusia yang kompleks dengan berbagai urusan dan persoalannya. Sosiologi salah satu cabang ilmu sosial yang memberi penjelasan tentang kajian masyarakat tersebut.

Dengan mempelajari sosiologi artinya kawan muda dapat menggambarkan kebenaran fakta yang ada dalam masyarakat. Alhasil manfaat belajar sosiologi dapat menciptakan keharmonisan masyarakat sehingga masyarakat dapat mencapai tujuan yang dicita-citakannya

7. Sosiologi Dapat Menjelasakan Pola-Pola Umum Masyarakat

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan mampu menjelaskan pola-pola umum masyarakat. Soejono Sukanto berpendapat bahwa  sosiologi adalah ilmu yang memberi perhatian secara umum pada masyarakat dan menganalisis pola-pola umum kehidupan masyarakat.

8. Sosiologi Dapat Menjelaskan Struktur Masyarakat

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan dapat mempelajari struktur masyarakat secara umum. Sebagaimana kawan muda ketahui bahwa struktur sosial merujuk pada suatu pola yang teratur dalam interaksi sosial.

Maka fungsi struktur masyarakat adalah menciptakan sebuah keteraturan sosial yang ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat. Sehingga mempelajari sosiologi juga dapat memberi pejelasan bagaimana metode dalam menciptakan struktur masyarakat yang teratur.

9. Sosiologi Dapat Memberi Wawasan Budaya

Sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari interaksi dan perilaku masyarakat tentu sosiologi mempunyai kedekatan akar filsafat ilmu dengan ilmu budaya.

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan mendapatkan wawasan budaya secara umum dan luas yang nantinya akan bergunan dalam kehidupan sehari-hari

10. Sosiologi Dapat Memberi Analisis Solusi Dari Permasalahan Masyarakat. 

Dengan mempelajari sosiologi kawan muda akan mampu  memberi solusi dari pemasalahan yang muncul di tengah masyarakat.

Bekal mampu berfikir kritis, menambah kesadaran sosial, dan memahami tindakan sosial tentu pada akhirnya kawan muda akan mampu memberi solusi dalam setiap permasalahan.

BACA JUGA : REFLEKSI PERJUANGAN PEMUDA DI HARI KEMERDEKAAN

Demikian ulasan mudabicara tentang 10 manfaat belajar sosiologi untuk anak muda. Semoga kawan muda tetap semangat dalam mengkaji ilmu sosial agar tumbuh generasi Indonesia maju seperti yang dicita-citakan.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan, sebab tersusun secara sistematis, rasional, dan mempergunakan metode-metode yang akurat. Sebagai ilmu pengetahuan murni, sosiologi bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sementara itu sebagai ilmu pengetahuan terapan, sosiologi berperan membekali para sosiolog untuk mengadakan berbagai observasi lapangan.

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis.

Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Selo Soemardjan dan Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial—termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.

Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi sosial di antara sesama anggota masyarakar RT, RW, dusun, dan nagari.

Hakikat Sosiologi

Beberapa hakikat sosiologi adalah sebagai berikut:

  1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian.
  2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
  3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni.
  4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peritiwa yang terjadi dalam masyarakat.
  5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya.
  7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan yang khusus.

Ciri-Ciri Sosiologi

Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut (dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 1990).

  1. Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
  4. Sosiologi bersifat nonentis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.

Peran dan Fungsi Sosiologi

Menurut Horton dan Hunt (1987), dewasa ini beberapa profesi yang umumnya diisi oleh para sosilog adalah:

1. Sebagai ahli riset, baik itu riset ilmiah untuk kepentingan pengembangan keilmuan atau riset yang diperlukan sektor industri;

2.Sebagai konsultan kebijaksanaan, khususnya ikut membantu untuk memperkirakan pengaruh dari kebijaksanaan sosial tertentu;

3. Sebagai teknisi atau yang populer disebut sosiolog klinis, yakni ikut terlibat di dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat;

4. Sebagai guru atau pendidik yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar;

5. Sebagai pekerja sosial.

Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi memiliki empat macam fungsi atau kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.

Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut:

Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisionalmaupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.

Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antargolongan, juga proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa dipercaya.

  • Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan demikian, pelaksanaan suatu perencanaan sosial diharapkan lebih kecil penyimpangannya.
  • Dengan berpikir secara sosiologi, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya, seperti perkembangan iptek. Hal ini dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
  • Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena:

  • Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.
  • Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
  • Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
  • Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
  • Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.

Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan (dalam Sosiologi Suatu Pengantar edisi kedua, Soerjono Soekanto, 1986) adalah sebagai berikut:

1. Pada Tahap Perencanaan

Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data tersebut mencakup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.

2. Pada Tahap Pelaksanaan

Pada tahan pelaksanaan perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan dalam masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada di masyarakat. Di samping itu, juga harus diadakan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.

3. Pada Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi diadakan analisi terhadap efek pembangunan. Kebersihan pembanguna hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin kemerosotan. Melalui evaluasi dpaat dilakukan pengadaan, pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara proposional (seimbang).

4. Pemecahan Masalah Sosial

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor berikut.

  1. Ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.
  2. Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.
  3. Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.
  4. Kebudayaan, misalnya kejahatan, penceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.

Setelah membaca penjelasan diatas, cobalah untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut bahasa kalian sendiri!
  2. Bagaimana sosiologi berpengaruh dalam masyarakat?
  3. Fungsi yang mana paling berpengaruh terhadap masyarakat? Jelaskan!
  4. Bagaimana cara konkret sosiologi menyelesaikan masalah sosial?

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sumber bacaan:

Mulyadi, Yad, dkk. 2013. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.