Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Memiliki usaha yang besar dan menghasilkan adalah impian bagi banyak pengusaha baik itu usaha kecil, menengah hingga para pengusaha skala besar. Banyak pula para pengusaha yang berjuang dari usaha kecil dan menengah atau UKM hingga bisa terus berkembang dan bisa menjadi bisnis skala besar. Bisnis UKM atau dikenal juga dengan usaha kecil menengah adalah tipe usaha yang paling banyak di indonesia.

Membuat sebuah usaha untuk terus berkembang dengan cepat dan baik tentu saja bukanlah perkara yang mudah bagi para pelaku usaha terutama untuk usaha kecil dan menengah yang biasanya juga terkendala akan modal. Ada bermacam-macam cara yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis UKM untuk bisa mengembangkan usaha mereka supaya dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang terpenting dalam melakukan usaha tersebut adalah kesabaran, dan juga memusatkan tenaga serta pikiran untuk terus berusaha mengembangkan usaha. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Semakin keras dan cerdas dalam berusaha, akan semakin baik dan cepat pula hasilnya.

Kisah Para Pengusaha Yang Berhasil Dari Nol

Tidak hanya itu, mengembangkan sebuah usaha kecil atau mikro menjadi usaha menengah hingga menjadi usaha besar membutuhkan sebuah strategi yang matang, agar usaha tersebut dapat berkembang dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sebelum berbicara tentang strategi seperti apa yang harus Anda lakukan agar usaha kecil yang Anda bangun sukses, berikut beberapa kisah pengusaha sukses yang dapat menjadi inspirasi Anda:

Bob Sadino

Bob sadino adalah salah satu pengusaha asal Indonesia yang merangkak dari nol dan terus berkembang hingga menjadi pengusaha besar saat ini. Pengusaha yang satu ini sempat menjadi seorang karyawan selama 9 tahun lamanya, namun ia memutuskan untuk keluar dan mencoba untuk menjadi seorang pengusaha.

Seperti kebanyakan orang, usahanya tidak langsung menghasilkan kesuksesan yang besar. Bob sadino mencoba usaha penyewaan mobil namun tidak berjalan lancar. Kemudian karena terdesak ia pun bekerja menjadi buruh bangunan sambil berusaha kembali dengan berjualan ayam. Dengan modal pinjaman dari tetangga, Bob pun memulai usahanya berdagang telur secara kecil-kecilan dari rumah ke rumah. Tak disangka usahanya terus menanjak dan ia pun melanjutkan usahanya ke berbagai bidang yang lain.

Sunny Kamengmau

Sunny kamengmau juga termasuk pengusaha sukses yang berasal dari bawah. Pria yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini telah berhasil membuat produk berupa tas dengan merek yang bernama Robita. Tas yang satu ini sangat populer bahkan di luar negeri seperti di Jepang dan beberapa daerah lainnya. Bahkan tas ini cukup populer dikalangan para sosialita tanah air karena kualitas dan keunikannya.

Sunny merupakan orang yang tidak menyelesaikan pendidikan SMA dan nekat merantau ke Bali untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Pada awalnya ia hanya menjadi seorang tukang sapu. Akibat ketekunannya dan juga semangat dalam berusaha, akhirnya ia mencoba untuk berjualan tas dan akhirnya menjadi pengusaha dengan omset yang besar hingga sekarang.

Masih banyak lagi pengusaha yang merangkak dari bawah seperti Reza Nurhilman yang membuat “Keripik Setan”,  adapula Susi Pudjiastuti sang pengusaha wanita nyentrik yang saat ini menjadi menteri kelautan, dan ada juga Gibran Rakabuming yang merupakan anak dari presiden Joko Widodo yang memiliki usaha katering. Walau memiliki seorang ayah yang berstatus sebagai presiden, namun Gibran tidak menggunakan kuasa dan dana ayahnya namun menggunakan usahanya sendiri secara mandiri.

Baca Juga : Mau Jadi Pengusaha Sukses? Terapkan 6 Langkah Ini

Tips Sukses Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah)

Berkaca dari keberhasilan beberapa pengusaha di atas, tentu memerlukan kerja keras dan disiplin tinggi. Tidak hanya itu, strategi atau pun cara jelas sangat menentukan kesuksesan mereka membangun usaha sejak awal.  Lalu apa saja cara yang dilakukan para pengusaha tersebut hingga akhirnya sukses, berikut Tips Sukses Bisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) agar menjadi seperti para pengusaha di atas.

1. Buatlah Strategi Yang Baik dan Matang

Strategi via ruangfreelance.com

Ketika menjalankan sebuah bisnis atau usaha terutama untuk usaha skala menengah keatas, dibutuhkan sebuah strategi dan perencanaan yang baik dan juga matang. Agar usaha Anda dapat berkembang menuju level yang lebih baik, buatlah sebuah strategi dan perencanaan mulai dari pemasaran, biaya, visi, misi, target, dan lain-lain.

Tujuannya adalah untuk mempermudah dan juga membantu para pelaku usaha agar dapat memperhitungkan anggaran-anggaran yang dibutuhkan serta tidak melenceng dari target. Selain itu strategi ini digunakan agar pengusaha juga dapat selalu fokus. Dengan adanya strategis bisnis, baik itu untuk waktu bulanan, maupun tahunan, akan membuat Anda bisa lebih fokus dan bisa lebih baik dalam menjalankan usaha Anda nantinya.

2. Kenali Pesaing-Pesaing Anda

Kenali Pesaing Anda via growthlightning.com

Tips sukses bisnis UKM yang selanjutnya yaitu cobalah untuk mengenal dan mengetahui baik strategi atau pun hal-hal yang dimiliki oleh para pesaing Anda, termasuk juga kelebihan, kekurangan, cara promosi dan lain-lain. Dengan mengenal para pesaing terutama mereka yang berhasil juga dapat membuat Anda mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak dilakukan. Hal ini juga menuntut Anda untuk terus selalu melakukan hal yang berbeda dengan para pesaing dengan cara inovasi dan kreasi baru, hal tersebut agar Anda memiliki nilai tambah dan dan juga agar dilirik oleh para konsumen dibandingkan dengan banyaknya produk lain dari para pesaing.

3. Hemat Biaya Operasional Bulanan

Hemat Biaya Bulanan via tweakyourbiz.com

Ketika Anda akan mengembangkan usaha agar menjadi lebih besar, Anda tidaklah harus mengeluarkan biaya yang lebih besar atau lebih banyak terutama untuk hal-hal yang dirasa tidak perlu. Para pelaku usaha tidaklah mesti mengeluarkan biaya yang besar dalam hal operasional saat awal usaha dibuka. Usahakan agar Anda hanya mengeluarkan biaya untuk hal yang penting dan memang perlu dilakukan saja, supaya Anda tidak kehabisan biaya sebelum mendapatkan laba yang cukup untuk membesarkan usaha Anda dengan lebih besar lagi.

Khusus untuk pengembangan yang satu ini, usaha dan kreativitas Anda sangat diperlukan untuk bisa menekan biaya-biaya yang tidak perlu dan bisa dihemat. Carilah ide-ide baru dalam hal marketing atau pemasaran yang hanya memerlukan biaya yang kecil dan murah. Seperti melakukan marketing melalui jalur online seperti membuat toko online dibandingkan dengan membuat atau menyewa toko di mall yang pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar.

4. Survei Harga Pasar

Lakukan Survey Pasar via businesslounge.net.au

Jika Anda ingin mengembangkan usaha Anda menjadi lebih baik lagi, sudah seharusnya Anda mengetahui nilai harga pasar secara umum, real time dan lebih lengkap. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui harga pasar yang sebenarnya dan mengetahui harga secara tepat dari waktu ke waktu. Dengan mengetahui harga pasar secara real time, Anda bisa bersiaga dan mengambil langkah baru jika harga yang ada di pasaran mengalami kenaikan ataupun penurunan yang signifikan.  

Baca Juga : Mau Bisnis Tanpa Modal? Ini Dia Caranya!

Pentingnya Pemasaran Untuk Usaha yang Baru Dibuka

Perlu diingat bahwa untuk usaha yang baru dibuka, pemasaran merupakan hal yang paling penting yang harus Anda pelajari dan kembangkan. Berikut ini alasan-alasan mengapa strategi pemasaran penting bagi Anda untuk dimiliki dan terus dikembangkan.

  • Pemasaran bertujuan untuk memberi info dan juga mengkomunikasikan produk secara detail kepada para konsumen kita, termasuk didalamnya fungsi, kelebihan maupun manfaatnya bagi mereka.
  • Pemasaran juga berguna untuk menghadapi persaingan dalam usaha. Contohnya adalah strategi pemasaran dalam harga, promosi, diskon dan hal-hal lain untuk memenangkan persaingan.
  • Strategi pemasaran berguna untuk membangun dan menguatkan merek agar dikenal secara terus menerus.
  • Strategi ini juga berguna untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh para konsumen dan juga mengetahui perilaku dan respon dari pasar. Sehingga kita bisa menyesuaikan dengan strategi pemasaran yang lebih baru.
  • Pemasaran yang baik tentunya akan membuat pertumbuhan usaha Anda menjadi lebih tinggi dan dapat bertahan dalam waktu yang lama, karena setiap usaha yang ingin bertahan lama sangat tergantung akan kekuatan merek dan hal tersebut sangat tergantung dari pemasaran yang baik dan berkelanjutan.

Fokus dan Ulet, Kunci Sukses Bisnis UKM

Strategi dan tips di atas sifatnya adalah teknis atau skill yang harus Anda kuasai agar UKM Anda sukses. Namun dibalik itu ada sifat mental seorang pengusaha sukses yang harus Anda miliki yaitu Fokus dan Ulet. Tanpa sikap mental tersebut, apapun strategi Anda tidak akan berhasil. Jangan mudah menyerah dan gampang tergoda terhadap usaha musiman yang bukan core bisnis atau kompetisi Anda.

Baca Juga : Cari Pinjaman Modal Usaha? Di Sini Anda Bisa Mendapatkannya

Bagikan

Kewirausahaan (entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wikipedia

Kewirausahaan atau Wirausaha dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah entrepreneurship. Secara sederhana, pengertian wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha. Wirausaha kerap disebut juga wiraswasta dan dianggap memiliki definisi yang sama.

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Sebutkan contoh wirausaha di sekitarmu brainly

Definisi wirausaha sendiri kerap berbeda menurut para ahli tergantung pada konteksnya.

  • Richard Cantillon (1775): kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.
  • J.B Say (1803): Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
  • Penrose (1963): kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
  • Harvey Leibenstein (1968, 1979): kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
  • Dan Stein dan Jhon F.Burgess (1993): Wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.

Meskipun banyak ahli yang mengatakan tidak ada perbedaan signifikan antara pengertian wirausaha dan wiraswasta, ada pula yang menafsirkan wirausaha dan wiraswasta sebagai dua hal yang berbeda. Jika orang yang berwirausaha sudah pasti memiliki bisnis atau usaha sendiri, wiraswasta bisa juga dilakukan dengan bekerja dengan orang lain atau perusahaan yang dimiliki orang lain.

Berikut beberapa tujuan utama dari wirausaha:

  • Mendorong semangat atau mensosialisasikan pengaruh wirausaha kepada orang lain.
  • Menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah
  • Bagi si pelaku usaha, maka akan membantu membangun karakteristik wirausaha yang baik dan kompeten.
  • Menghasilkan banyak wirausaha yang berkualitas
  • Membantu membangun kesejahteraan masyarakat

Pelaku wirausaha umumnya memiliki karakteristik atau sikap sebagai berikut:

  • Disiplin
  • Kreatif dan inovatif
  • Jujur
  • Bertanggung jawab
  • Berkomitmen tinggi
  • Kompeten dan terampil
  • Percaya diri
  • Berorientasi pada masa depan
  • Mandiri dan realistis
  • Memiliki kemampuan organisasi yang tinggi
  • Cerdas dalam bidang finansial

Untuk dapat menjadi wirausaha, kamu perlu memahami kategori atau jenis wirausaha di bawah ini:

  • Penemu: Memiliki tugas untuk mendefinisikan atau menciptakan konsep yang bersifat unik dan baru, serta menghasilkan penemuan dan metodologi.
  • Inovator: Seseorang yang menerapkan teknologi baru atau metodologi yang cocok untuk memecahkan suatu masalah.
  • Marketer: Seseorang yang bertugas mengidentifikasikan kebutuhan pasar dan berusaha untuk memenuhinya dengan produk baru atau yang lebih efisien.
  • Oportunis: Dapat berbentuk sebagai broker atau pialang yang bertugas untuk menyesuaikan kebutuhan dengan jasa yang dibutuhkan, serta menghasilkan komisi.

Berikut beberapa contoh dari bentuk wirausaha:

  • Toko pakaian
  • Cafe atau restaurant
  • Waralaba kuliner
  • Laundry
  • katering 
  • Percetakan
  • Usaha ritel
  • Start up
  • Kerajinan tangan, dan masih banyak lainnya.

Jika ingin berhasil dalam berwirausaha, maka sebaiknya kamu memenuhi beberapa faktor di bawah ini:

  • Memiliki tekad dan kemauan yang tinggi
  • Memiliki skill pengusaha dan melatih mental pengusaha dari awal.
  • Mempunyai akses permodalan yang cukup
  • Memahami target pasar
  • Memiliki networking yang luas
  • Siap memberikan pelayanan terbaik
  • Mempunyai aspek inovasi dan kreatifitas yang tinggi
  • Melakukan pemasaran yang efektif
  • Mampu memberi solusi
  • Cepat dalam mengambil kesempatan yang datang.

Berikut penyebab terjadi kegagalan dalam wirausaha:

  • Aspek manajerial yang tidak kompeten dan kurang berpengalaman.
  • Tidak memiliki cukup pengalaman baik secara wawasan, visualisasi usaha, maupun pengelolaan usaha.
  • Kurang mampu mengendalikan keuangan
  • Tidak adanya inovasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga tidak mampu bersaing di pasar.
  • Menghasilkan produk yang tidak dibutuhkan oleh pasar.
  • Menetapkan harga yang kurang tepat.
  • Memilih mentor yang salah dan kurangnya pengasahan wawasan dan kemampuan sebelumnya.
  • Lokasi yang tidak strategis
  • Kegagalan dalam perencanaan.
  • Sikap yang tidak bersungguh-sungguh dan kompeten dalam menjalankan usaha.
  • Kontrol persediaan barang yang buruk.
  • Tidak memiliki kemampuan dalam membuat transisi entrepreneurial