Apa saja jenis ancaman terhadap integrasi nasional dan sebutkan contohnya?

Jakarta - Sekarang kita akan membahas ancaman militer. Ancaman militer adalah usaha yang dilakukan dengan menggunakan senjata terhadap ancaman atau yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan suatu bangsa.

Berikut merupakan bentuk-bentuk ancaman militer yang berhasil dirangkum dari "Buku Putih Pertahanan Indonesia" (2008) yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan Republik Indonesia:

Bentuk-bentuk Ancaman Militer:

1. Agresi

Agresi yang dimaksud di sini adalah sebuah tindakan suatu negara, yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain untuk melakukan invasi (serangan bersenjata). Adanya agresi tentu dapat membahayakan kedulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Luas dan terbukanya wilayah kepulauan Indonesia, memberi potensi yang cukup besar untuk memunculkan peluang negara lain melakukan pelanggaran wilayah di Indonesia.

3. Pemberontakan Bersenjata

Pemberontakan bersenjata dapat dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, yang aktivitasnya bisa saja didukung oleh kekuatan asing yang bisa terjadi secara tertutup maupun terang-terangan. Adanya pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan.

4. Sabotase

Sabotase diartikan sebagai pemusnahan atau tindakan merusak sejumlah fasilitas militer, objek vital, dan instalasi strategis bangsa Indonesia. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang pesat, telah menjadi cara yang dimanfaatkan oleh pihak musuh dalam merancang aksi sabotasenya.

5. Spionase

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), spionase merupakan kegiatan penyelidikan yang dilakukan secara khusus dan rahasia terhadap segala sesuatu tentang data kemiliteran dan ekonomi negara lain.

6. Aksi Teror dengan Senjata

Aksi terorisme telah menjadi musuh besar bagi semua orang di seluruh dunia (global), karena hal ini jelas sangat melanggar perikemanusiaan. Terjadinya aksi teror bersenjata dapat menimbulkan banyak korban, serta menebarkan rasa trauma dan ketakutan mendalam yang sasarannya dapat menimpa siapa saja tanpa bisa diprediksi.

7. Ancaman Keamanan Laut dan Udara

Adanya ancaman keamanan laut dan udara, akan membuat terganggunya stabilitas keamanan wilayah yurisdiksi NKRI.

8. Konflik Komunal

Bentuk ancaman militer terakhir yakni konflik komunal. Konflik komunal dapat terjadi di masyarakat umum, yang disebabkan disinegrasi terhadap identitas komunal mencangkup aspek sosial (politik, ideologi, ekonomi, pertahanan, dan keamanan).

Simak Video "Ancaman Joe Biden ke Putin Jika Rusia Menyerang Ukraina"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

tirto.id - Indonesia dikenal sebagai negara multikultural yang di dalamnya terdiri dari berbagai jenis suku, bangsa, maupun agama. Kemajemukan yang ada di Indonesia secara jelas tertulis dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).

Menurut data dari BPS, terdapat 1.331 kategori suku bangsa di Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010. Akan tetapi, keberagaman ini dapat menjadi malapetaka apabila tidak dijaga kesatuan dan persatuannya.

Seiring perkembangan waktu muncul istilah integrasi nasional sebagai salah satu bentuk menjaga kemajemukan di tanah air. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.



Sedangkan nasional dapat diartikan sebagai hal yang bersifat kebangsaan. Oleh karena itu, integrasi nasional dapat diartikan sebagai suatu proses penyatuan aspek-aspek sosial budaya untuk mewujudkan keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Mewujudkan integrasi nasional bukan seolah membalikkan telapak tangan, terdapat berbagai ancaman yang akan dihadapi oleh suatu bangsa. Adapun ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional, yakni sebagai berikut.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para tokoh-tokoh bangsa melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan rapat untuk menentukan dasar (ideologi) negara. Rapat yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 memutuskan bahwa Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
Walaupun ideologi atau dasar negara telah ditetapkan, tidak serta merta membuat keutuhan bangsa aman. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya ancaman masuknya ideologi lainnya. Rosalinah dalam Modul Pembelajaran PPKn Kelas XI (2020: 8), menyebutkan bahwa ancaman integrasi yang pertama yaitu adanya pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 oleh Musso. Selain itu, ancaman berikutnya datang dari Jawa Barat, ketika Kartosuwiryo tahun 1949 mencoba untuk membentuk Negara Islam Indonesia. Upaya ini dilakukannya melalui Gerakan DI/TII bersama Kahar Muzakkar di Sulawesi. Namun, upaya tersebut dapat digagalkan.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik


Mengutip dari Yusnawan Lubis dan Muhammad Sodeli dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI (2017: 150), Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Ancaman dari luar dapat dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik berupa intimidasi, provokasi, atau blokade politik. Ancaman yang bersifat non-militer ini dimaksudkan agar sebuah negara dapat tertekan akibat tindakan tersebut.

Apa saja jenis ancaman terhadap integrasi nasional dan sebutkan contohnya?

Infografik SC Ancaman Integrasi Nasional. tirto.id/Sabit

Sementara itu, ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam negeri. Separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Hal ini yang patut diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa, karena ancaman dari bidang politik dapat dikatakan sebagai suatu musuh yang nyata bagi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ekonomi

Saat ini, dunia perekonomian telah memasuki fase baru dimana semua negara dapat terlibat untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi. Fase ini dapat disebut sebagai globalisasi perekonomian. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian, dapat dilihat dari dua sisi yakni sebagai ancaman maupun peluang. Dalam perjalanannya, apabila bangsa Indonesia tetap berpedoman terhadap konsep ekonomi kerakyatan, maka globalisasi perekonomian akan menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Akan tetapi, jika Indonesia terlena maka ancaman terhadap integrasi nasional akan datang. Adapun ancaman-ancaman integrasi nasional di bidang ekonomi, yaitu:
    • Infrastruktur, sarana dan prasarana yang tidak memadai;
    • Kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat;
    • Ketergantungan terhadap produk asing;
    • Kinerja ekonomi yang buruk.

Ilustrasi integrasi nasional. Dok: Pixabay

Integrasi nasional perlu didukung agar keutuhan negara tetap terjaga. Sehingga segala ancaman terhadap integrasi nasional, baik dari luar maupun dalam, perlu dihapuskan.

Ancaman bagi integrasi atau persatuan nasional bisa datang dari berbagai aspek, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, sampai pertahanan dan keamanan. Ancaman yang datang pun bisa berupa ancaman militer maupun non-militer.

Menyadur dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI karya Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli, berikut adalah berbagai jenis ancaman terhadap integrasi nasional yang dihadapi bangsa Indonesia.

Jenis-Jenis Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

1. Ancaman di Bidang Ideologi

Ancaman jenis ini berupa segala hal yang mengancam ideologi Pancasila. Salah satu contoh dari ancaman ini adalah komunisme. Paham komunisme sangat bertentangan dengan Pancasila dan Indonesia pun dengan tegas menolak adanya paham komunis di wilayah Indonesia.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman yang satu ini bisa bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara yang menerapkan tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya intimidasi, provokasi, atau blokade politik.

Sementara, ancaman yang bersumber dari dalam negeri, misalnya, separatisme dengan bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa.

Ilustrasi ancaman terhadap integrasi nasional. Dok: Pixabay

3. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman secara sosial budaya juga dapat berasal dari dalam dan luar. Intimidasi dari dalam, misalnya, separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal-hal tersebut didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Sementara, ancaman dari luar bisa timbul akibat pengaruh negatif globalisasi. Misalnya, muncul gaya hidup konsumtif yang selalu mengonsumsi barang-barang dari luar negeri, sikap individualisme dalam kehidupan bermasyarakat, dan lain-lain.

4. Ancaman di Bidang Ekonomi

Di bidang ini, contoh ancaman bagi kedaulatan ekonomi Indonesia adalah pengaruh negatif dari globalisasi ekonomi. Misalnya, Indonesia dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal batas-batas negara, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam akibat persaingan bebas, dan masih banyak lagi.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman terhadap integrasi nasonal di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa ancaman militer. Hal tersebut umumnya menggunakan kekuatan bersenjata secara terorganisasi.

Ancaman militer juga dinilai mampu membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Jenis ancaman militer berupa agresi atau invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, serta ancaman keamanan laut dan udara.

Demikian berbagai jenis ancaman terhadap integrasi nasional yang bisa mengancam kedaulatan Indonesia. Bagi warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk mencegah segala ancaman dan mendukung berbagai faktor yang bisa mendorong integrasi nasional.