Sebutkan bagian-bagian dari kitab catur weda samhita beserta penulisnya masing-masing

Sebutkan bagian-bagian dari kitab catur weda samhita beserta penulisnya masing-masing

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Sebutkan bagian-bagian dari kitab catur weda samhita beserta penulisnya masing-masing

This is a List of Available Answers Options :

  1. Reg weda samhita,sama weda samhita,vyakarana,yayur weda samhita
  2. Reg weda samhita, sama weda samhita, yayur weda samhita,atharwa weda samhita
  3. Siksa, vyakarana,reg weda,chanda
  4. Reg weda, jyotisa , nirukta,sama weda


The best answer is B. Reg weda samhita, sama weda samhita, yayur weda samhita,atharwa weda samhita.

Reported from teachers around the world. The correct answer to ❝Sebutkan bagian bagian catur weda samhita , yaitu❞ question is B. Reg weda samhita, sama weda samhita, yayur weda samhita,atharwa weda samhita.
I Recommend you to read the next question and answer, Namely Weda Sruti dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu with very accurate answers.

Click Here to See Answer

Dhafi Quiz Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at school.We strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting.

Catur Weda, Empat (4) macam buku suci, yaitu :

  1. Rg Veda ; Berisikan pengetahuan suci merupakan kumpulan mantra-mantra pujaan, terdiri dari 10 Mandala, 21 Sakha, 1.028 Cukta, 10.552 rik / bait / mantra, disusun oleh Bhagawan Pulaka.
  2. Sama Veda ; Memuat kumpulan mantra-mantra tentang ajaran umumnya mengenai lagu-lagu pujaan, terdiri dari 1875 Sakha. Bagian Samhita ini ditulis oleh Bhagawan Jaimini.
  3. Yayur Veda ; Weda ini berisikan mantra-mantra dalam bentuk prosa, terdiri dari 109 Sakha, 1.975 mantra. Bagian ini membentangkan tentang tata cara yadnya keagamaan yang harus dilakukan oleh setiap umat Hindu. Yayur Weda disusun oleh Bhagawan Waisampayana.
  4. Atharva Veda ; Membentang soal sihir, mantra-mantra dan pengobatan. terdiri dari 50 Sakha, 5.987 mantra. Di samping itu diuraikan juga Ilmu Bintang dan Ilmu Pasti. Atharva Veda ditulis oleh Bhagawan Sumantu.

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

Agama Hindu mengenal 4 hal utama dalam menjalankan Dharma, sebagai penuntun hidup umat Hindu. Klik disini tentang empat hal utama atau empat pilar penyangga kehidupan umat Hindu. 


Page 2

Beranda Guestbook Kirim Berita dan Artikel Singkat Disclaimer Les Private 3D

Sumber ajaran agama Hindu adalah Kitab Suci Veda [Weda], yaitu kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi. Veda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa.

Weda secara ethimologinya berasal dari kata “Vid” [bahasa sansekerta], yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Veda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Veda dikenal pula dengan Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi. Juga disebut kitab mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Veda adalah Sruti dan merupakan kitab yang tidak boleh diragukan kebenarannya dan berasal dari Hyang Widhi Wasa.

Weda – Kitab Suci Agama Hindu

Satu-satunya pemikiran yang secara tradisional yang kita miliki adalah yang mengatakan bahwa Veda adalah kitab suci agama Hindu. Sebagai kitab suci agama Hindu maka ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk waktu-waktu tertentu. Diyakini sebagai kitab suci karena sifat isinya dan yang menurunkan [mewahyukan] adalah Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran-Nya kepada umat manusia adalah ajaran suci terlebih lagi bahwa isinya itu memberikan petunjuk atau ajaran untuk hidup suci.

Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama Hindu sebab dari Vedalah mengalir ajaran agama Hindu. Ajaran Weda dikutip kembali dan memberikan vitalitas terhadap kitab-kitab susastra Hindu pada masa berikutnya. Dari kitab Veda [Sruti] mengalirlah ajaran Veda pada kitab-kitab Smrti, Itihasa, Purana, kitab-kitab Agama, Tantra, Darsana dan Tattwa-tattwa yang kita warisi di Indonesia. Swami Sivananda menyatakan : ”Veda adalah kitab tertua dari perpustakaan umat manusia. Kebenaran yang terkandung dalam semua agama berasal dari Veda dan akhirnya kembali pada Veda. Veda adalah sumber ajaran agama, sumber tertinggi dari semua sastra agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Veda diwahyukan pada permulaan adanya pengertia waktu”.

Veda mengandung ajaran yang memberikan keselamatan di dunia ini dan di akhirat nanti. Veda menuntun tindakan umat manusia sejak lahir sampai pada nafasnya yang terakhir. Veda tidak terbatas pada tuntunan hidup individual, tetapi juga dalam hidup bermasyarakat. Bagaimana hendaknya masyarakat bersikap dan bertindak, tugas-tugas aparatur pemerintah melaksanakan tugasnya, bagaimana tingkah laku seorang ibu. Segala tuntunan hidup ditunjukkan kepada kita terhimpun dalam kitab suci Veda.kita miliki adalah yang mengatakan

Bahasa Veda [Weda]

Bahasa yang dipergunakan dalam Veda disebut bahasa Sansekerta, Nama sansekerta dipopulerkan oleh maharsi Panini, yaitu seorang penulis Tata Bahasa Sensekerta yang berjudul Astadhyayi yang sampai kini masih menjadi buku pedoman pokok dalam mempelajari Sansekerta.
Sebelum nama Sansekerta menjadi populer, maka bahasa yang dipergunakan dalam Weda dikenal dengan nama Daiwi Wak [bahasa/sabda Dewata]. Tokoh yang merintis penggunaan tatabahasa Sansekerta ialah Rsi Panini. Kemudian dilanjutkan oleh Rsi Patanjali dengan karyanya adalah kitab Bhasa. Jejak Patanjali diikuti pula oleh Rsi Wararuci.

Isi Weda

Veda adalah kitab suci yang mencakup berbagai aspek kehidupan yang diperlukan oleh manusia. Berdasarkan materi, isi dan luas lingkupnya, maka jenis buku weda itu banyak. maha Rsi Manu membagi jenis isi Weda itu ke dalam dua kelompok besar yaitu Veda Sruti dan Veda Smerti. Pembagian ini juga dipergunakan untuk menamakan semua jenis buku yang dikelompokkan sebagai kitab Weda, baik yang telah berkembang dan tumbuh menurut tafsir sebagaimana dilakukan secara turun temurun menurut tradisi maupun sebagai wahyu yang berlaku secara institusional ilmiah. Kelompok Veda Sruti isinya hanya memuat wahyu, sedangkan kelompok Smrti isinya bersumber dari Veda Sruti, jadi merupakan manual, yakni buku pedoman yang sisinya tidak bertentangan dengan Sruti. Baik Sruti maupun Smrti, keduanya adalah sumber ajaran agama Hindu yang tidak boleh diragukan kebenarannya. Agaknya sloka berikut ini mempertegas pernyataan di atas.

Weda khilo dharma mulam smrti sile ca tad widam, acarasca iwa sadhunam

atmanastustireqaca. [M. Dh. II.6].

Artinya:
Seluruh Weda merupakan sumber utama dari pada agama Hindu [Dharma], kemudian barulah Smerti di samping Sila [kebiasaan- kebiasaan yang baik dari orang-orang yang menghayati Weda]. dan kemudian acara yaitu tradisi dari orang-orang suci serta akhirnya Atmasturi [rasa puas diri sendiri].

Srutir wedah samakhyato dharmasastram tu wai smrth, te sarwatheswam imamsye

tabhyam dharmo winir bhrtah. [S.S.37].

Artinya:
Ketahuilah olehmu Sruti itu adalah Weda [dan] Smerti itu sesungguhnya adalah dharmasastra; keduanya harus diyakini kebenarannya dan dijadikan jalan serta dituruti agar sempurnalah dalam dharma itu.

Dari sloka-sloka diatas, maka tegaslah bahwa Sruti dan Smrti merupakan dasar utama ajaran Hindu yang kebenarannya tidak boleh dibantah. Sruti dan Smrti merupakan dasar yang harus dipegang teguh, supaya dituruti ajarannya untuk setiap usaha.

Masing-masing bagian Catur Weda memiliki kitab-kitab Brahmana yang isinya adalah penjelasan tentang bagaimana mempergunakan mantra dalam rangkain upacara. Disamping kitab Brahmana, Kitab-kitab Catur Weda juga memiliki Aranyaka dan Upanisad. Kitab Aranyaka isinya adalah penjelasan-penjelasan terhadap bagian mantra dan Brahmana. Sedangkan kitab Upanisad mengandung ajaran filsafat, yang berisikan mengenai bagaimana cara melenyapkan awidya [kebodohan], menguraikan tentang hubungan Atman dengan Brahman serta mengupas tentang tabir rahasia alam semesta dengan segala isinya. Kitab-kitab brahmana digolongkan ke dalam Karma Kandha sedangkan kitab-kitab Upanishad digolonglan ke dalam Jnana Kanda.

12345678910111213141516171819202122232425262728»


Beryadnya dengan Sharing

Tak akan Mengurangi Pengetahuan © 2022 Blogger Bali | MahaMeru | Percetakan Bali | CMS plaza | Life Sloka

HINDUALUKTA -- Secara ethimologi Weda berasal dari bahasa sansekerta dari kata Vid yang berarti mengetahui atau pengetahuan. Jadi Weda dapat di artikan sebagai ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kendati demikian, tidak semua ilmu pengetahuan dapat disebut sebagai Veda. Veda adalah ilmu pengetahuan yang mengandung tuntunan rohani agar manusia mencapai kesempurnaan hidup atau paravidya. Veda juga mengandung ilmu pengetahuan tentang ciptaan Brahman atau aparavidya untuk tujuan memuliakan hidup manusia dan alam semesta. 


Secara garis besar Weda dapat dibagi menjadi dua bagian yakni Weda Sruti dan Weda Smerti. Kata Weda berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata "Vid" [Wid], yang berarti tahu [mengetahui] dan kata Veda [Weda] berarti pengetahuan [pengetahuan suci]. Kalau kata weda ditulis dengan aksara [a panjang], maka kata Weda berubah artinya menjadi suatu kata-kata yang diucapkan dengan aturan-aturan tertentu atau dilagukan. Kelompok Weda Sruti isinya hanya memuat wahyu, sedangkan kelompok Smerti isinya bersumber dari Weda Sruti, jadi merupakan manual, yakni buku pedoman yang sisinya tidak bertentangan dengan Sruti. Baik Sruti maupun Smerti, keduanya adalah sumber ajaran agama Hindu yang tidak boleh diragukan kebenarannya.

Karena pada artikel ini kita akan focus membahas mengenai Catur Weda maka disini kita hanya membahas tentang Veda Sruti yaitu kitab wahyu yang diturunkan secara langsung oleh Tuhan [Hyang Widhi Wasa] melalui para maha Rsi. Sruti adalah Weda yang sebenarnya [originair] yang diterima melalui pendengaran, yang diturunkan sesuai periodesasinya dalam empat kelompok atau himpunan. Oleh karena itu Weda Sruti disebut juga Catur Weda atau Catur Weda Samhita [Samhita artinya himpunan]. Adapun kitab-kitab Catur Weda tersebut adalah:

Catur Weda dan Isi Pokoknya

1. Rg Weda Samhita atau Singkatnya dikenal Rg. Weda 

Rg Weda merupakan Weda yang tertua. isinya yakni nyanyian-nyanyian pujaan, terdiri dari 10.552 mantra dan seluruhnya terbagi dalam 10 mandala. Mandala II sampai dengan VIII, disamping menguraikan tentang wahyu juga menyebutkan Sapta Rsi sebagai penerima wahyu. Wahyu Rg Weda dikumpulkan atau dihimpun oleh Rsi Pulaha. Walapaun demikian ada juga yang mengata Rg Weda Samhita disusun oleh Bhagawan Byasa yang dibantu oleh Bhagawan Pulaha.

2. Yajur Weda Samhita

Yajur Veda Samhita terbagi menjadi dua yakni [a] Sukla Yajur Veda dan [b] Kresna Yajur Veda. Sukla Yajur Veda terbagi lagi menjadi tujuh yakni kitab Sakha, Kitab Brahmana, kitab Aranyaka, kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakya dan kitab Anukramani. Kitab Sakha dibagi lagi menjadi dua yakni Vajasayani dan Kanpa. Kemudian Kitab Brahmana hanya dibagi satu yakni Satapatha.

Selanjutnya Kitab Aranyaka dibagi juga menjadi dua yakni Bhradaranyaka [Talavabara] dan Jaiminiyopanisad. Selanjutnya Kitab Upanisad dibagi menjadi dua yakni Bhradaranyaka dan Isyavasya. Begitu pula dengan kitab Kalpa dibagi dua yakni Srautasutra yang terbagi lagi menjadi satu yakni Katyayana dan Grhayasutra yang terbagi juga menjadi satu yakni Paraskara. berikutnya Kitab Pratisakya hanya memiliki satu bagian yakni Sukla yajuh Anukraman. Dan yang terakhir Kitab Anukramani dibagi menjadi tiga yakni Sukla yajuh, Nigama Parisista dan Yajurvidhana.

Kemudian bagian kedua dari Yajur Veda Samhita yakni Kresna Yajur Veda, dibagi juga menjadi tujuh yakni kitab Sakha, Kitab Brahmana, kitab Aranyaka, kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakya dan kitab Anukramani.  Kitab Sakha dibagi menjadi tiga yakni Taittriya, Maitrayani dan Kattha. Kemudian kitab Brahmana hanya dibagi satu yakni Taittriya. Selanjutnya kitab Aranyaka dibagi menjadi dua yakni Taittriya dan Maitrayani. Kitab upanisad dibagi tiga yakni Taittriya, Maitrayani dan Kattha. Kitab Kalpa hanya dibagi dua yakni Srautasutra dan Ghya Sutra. Srautasutra terbagi lagi menjadi enam yakni Baudhayana, Apastamba, Balkhanasa, Bhradvaja, Manava dan Hiranyakasi. Begitu pula dengan Ghya Sutra dibagi menjadi enam yakni Baudhayana, Apastamba, Balkhanasa, Bhradvaja, Manava dan Hiranyakasi. Kitab Pratisakya hanya terdiri dari satu yakni Taittiriyaratisakhya. Selanjutnya kitab Anukramani dibagi menjadi dua yakni Kitab Yajuvarsarvanukramani dan Kitab Kandanu Kramani.

3. Sama Veda Samhita 

Sama Veda Samhita terbagi menjadi enam bagian yakni Kitab Sakha, Kitab Brahmana, Kitab Aranyaka, Kitab Upanisad, Kitab Kalpa, dan Kitab Anukramani]. Kitab Sakha dibagi menjadi tiga yakni Kautumi, Jaiminiya dan Ramayaniya. Kitab Brahmana dibagi menjadi tujuh yakni Tardya [yang terbagi menjadi lima yakni Pancavimsa, Sadvimsa, Adbuta, Mantra dan Chandogya], Arseya, Vamsa, Samhitopanisad, Jaiminiyopanisad, Talavakara, dan Samavidana. Kitab Aranyaka dibagi menjadi dua yakni Jaiminiyopanisad dan Talavakara. Kitab Upanisad juga begitu dibagi dua yakni Chandogya dan Kena. Kitab Kalpa dibagi tiga yakni Srauta [dibagi tiga yakni Masaka, Latyayana dan Drahyayana], Grhya Sutra [dibagi dua yakni Goghita dan Khadira], dan Dharma Sutra [terbagi satu yakni Gautama]. Kitab Terakhir dari Sama Veda Samhita yakni Anukramani hanya terbagi satu yakni Samavidhana.

4. Atharva Veda Samhita 

Atharva Veda Samhita dibagi menjadi enam yakni Kitab Sakta, Kitab Brahmana, Kitab Upanisad, Kitab Kalpa, Kitab Pratisakhya, dan Kitab Anukmanikramani. Kitab Sakha dibagi dua yakni Sunaka dan Paippalada. Kitab Brahmana hanya terbagi satu yakni Ghopatha. Sedangkan Kitab Upanisad dibagi tiga yakni Prasna, Manduka dan Mandhukhya. Kitab Kalpa dibagi dua yakni Srauta Sutra [terbagi satu yakni Valtana], dan Grhya Sutra [terbagi juga menjadi satu yakni Kausika].  Selajutnya Kitab Pratisakhya hanya terdiri satu yakni Atharva Pratisakhya. Sedangkan Kitab Anukmanikramani terbagi dua yakni Brhatsarvanu Karmani dan Atharvavudana.

Demikianlah pembagian Veda Sruti diatas. Yang Perlu kita ketahui bahwa keempat Veda Sruti diatas yakni Rg Veda Samhita, Yajur Veda Samhita, Sama Veda Samhita, dan Atharva Veda Samhita, masing-masing memiliki [a] Kitab Sakha, [b] Kitab Brahmana, [c] Kitab Aranyaka, [d] Kitab Upanisad, [e] Kitab Kalpa, [f] Kitab Pratisakya, dan [g] Kitab Anukramani. Weda itu sebagian besar adalah nyanyian-nyanyian untuk memuja Tuhan. Nyanyian-nyanyian itu adalah nyanyian suci yang berbentuk puisi. Peraturan-peraturan puisi dalam Weda disebut Chanda. Orang yang menghayati dan mengamalkan ajaran Weda akan mendapatkan kerahayuan. Bahasa yang dipakai dalam Weda adalah bahasa Sansekerta. 

Video yang berhubungan