Jakarta - Sosialisasi politik adalah sebuah proses yang menunjukkan sikap-sikap politik atau tingkah laku politik diperoleh suatu masyarakat. Kegiatan sosialisasi politik dapat menjadi sarana sebuah generasi dalam menyampaikan keyakinan politik kepada generasi selanjutnya. Show Menurut Richard E. Dawson (1992) dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Rima dkk, definisi dari sosialisasi politik adalah suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai, dan pandangan-pandangan politik dari orangtua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. Sedangkan menurut Ramlan Surbakti (1992) sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Cara Kerja Sosialisasi PolitikProf. Dr. Damsar (2010) terdapat lima cara dalam melakukan kegiatan politik, antara lain adalah sebagai berikut: 1. ImitasiImitasi atau peniruan adalah cara kerja suatu sosialisasi politik yang bisa dilakukan oleh anak kecil. Imitasi menjadi proses penyaluran atau transmisi dari nilai-nilai, sikap, pengetahuan, kepercayaan atau harapan dalam aspek politik. Dalam proses perkembangan seorang anak, tahap imitasi ini menjadi cara pembentukan identitas seorang anak menjadi seseorang. Pihak yang paling mudah ditiru oleh seorang anak adalah orang tua atau keluarganya. 2. InstruksiInstruksi atau perintah merupakan cara penyampaian sosialisasi politik yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan. Instruksi politik biasa ditemukan dalam kehidupan bernegara atau sistem dalam suatu partai politik. 3. DesiminasiDesiminasi politik kerap dilakukan anggota legislatif dalam menyampaikan agenda politiknya. Contoh dari desminasi ini adalah desminasi pemilihan legislatif, presiden, maupun kepala daerah melalui tatap muka, penyebaran baliho atau pamflet. 4. MotivasiMotivasi politik adalah mekanisme politik dalam membentuk sikap, perilaku seseorang atau sebuah kelompok. Pihak yang bisa memberikan motivasi politik biasanya adalah mereka yang memiliki derajat kepercayaan lebih tinggi. Misalnya adalah konselor, konsultan, orator, dan sejenisnya. 5. PenataranPenataran sudah dikenal sejak zaman orde baru di mana terdapat istilah penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Penataran menjadi sarana dalam menyampaikan nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, sikap, dan pengetahuan yang berdasarkan pancasila. Sarana Sosialisasi PolitikDalam berusaha menyampaikan sosialisasi politik, terdapat beberapa sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan politik, di antaranya: · Keluarga atau grup primer dalam membentuk karakter politik dari seorang individu ini menjadi pintu pertama bagi anak mengenal lingkungan politiknya. · Sekolah merupakan tempat bagi seorang anak membangun kesadarannya tentang dunia politik dan perannya di masyarakat. Sekolah bisa membuka pemikiran seorang anak tentang lembaga politik, hubungan politik, dan lainnya. · Peer group atau agen sosialisasi yang berisikan kumpulan individu dari lingkungan terdekat ini dapat memengaruhi tindakan hingga kebiasaan seseorang dalam menjalankan kegiatan politik. · Media massa atau pers merupakan sarana penyampaian sosialisasi politik yang memiliki pengaruh sangat besar. Akan tetapi, informasi terkait politik terkadang disampaikan secara berlebihan karena media massa biasanya membingkai suatu isu dalam perspektif tertentu. · Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik yang juga sekaligus menjalankan peran politiknya. Dalam menyampaikan pesan politik, pemerintah membentuk sistem pendidikan bahkan kurikulum tertentu. · Partai politik menjadi agen sosialisasi politik yang paling spesifik dibanding agen lainnya. Hal tersebut dikarenakan, partai politik lah yang langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan politik dalam praktiknya secara langsung. Simak Video "Mendagri Penuhi Permintaan DPR, Dana Bantuan Parpol Naik Jadi Rp 3.000/Suara" [Gambas:Video 20detik] (lus/lus)
SOSIALISASI POLITIK 1. Pengertian sosialisasi politik : a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya. b. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola – pola tingkah laku diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik. c. Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak dewasa. d. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik. e. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakatnya. f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: 1). Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu. Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya. 2). Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan. Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik. 3). Di lIngkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya. 4). Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik. Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader danpartisipannya secara periodik. Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image memperjuangkan kepentingan umum. Menurut Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik dilihat dari metode penyampaian pesan : a. Pendidikan Politik Yaitu proses dialogis diantara pemberi dan penerima pesan. Dari sini anggota masyarakat mempelajari simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik. b. Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai , norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa sebagai ideal dan baik. Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik sangant penting karena dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa, serta dapat memelihara kebudayaan politik suatu bangsa, penyampaian dari generasi tua ke generasi muda, dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah kebudayaan politik. Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa dan mememlihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan bentuk penyampaian dari generasi tua kepada generasi muda. Terdapat 6 sarana atau agen sosialisasi politik menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, adalah : a. Keluarga yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu saat lahir. Dalam keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat yang mungkin dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam sistem politik setelah dewasa. b. Sekolah yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi pengetahuan bagi kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya. Disekolah memberi kesadaran pada anak tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara, cinta tanah air. c. Kelompk bermain yaitu kelompok bermain masa anak-anak yang dapat membentuk sikap politik seseorang, kelompok bermain saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain. Seseorang dapat melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu. d. Tempat kerja yaitu organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan seperti serikat kerja, sderikat buruh. Organisasi seperti ini dapat berfungsi sebagai penyuluh di bidang politik. e. Media massa yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana saja dengan cepat diketahui masyarakat sehingga dapat memberi pengetahuan dan informasi tentang politik. f. Kontak-kontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan keputusan politik seseorang. Seperti diabaikan partainya, ditipu, rasa tidak aman,dll. PARTAI POLITIK 1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan. 2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham. 3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota partainya baik bersifat ideal maupun material. FUNGSI PARTAI POLITIK 1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan berbagai macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya. Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu. Upaya yang dilakukan untuk mencapai fungsi ini adalah :
3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan plitik. Dengan demikian memperluas partisipasi politik. Upaya yang dilakukan parpol adalah :
4. Sarana Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan pendapat. Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas nasional. Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untukkepentingan ppularitasnya. Upaya yang dilakukan partai politik adalah :
TUGAS PKn Nama : Novi Ratika Dewi Kelas : XI IPA 1 Nomer : 19 SMA Negri 6 Surakarta Tapel 2013/2014 |