Hai Sobat, kali inikita akan membahas mengenai Hukum Newton Show
Sejarah Hukum NewtonHukum Newton merupakan salah satu pondasi perkembangan ilmu fisika klasik. Isaac Newton merupakan seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsafat alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Hukum Newton sampai sekarang dibagi menjadi 3 hukum. Mau tau lebih dalam tentang Hukum Newton? Tetap lanjut membaca artikel ini ya. 😀 Hukum Newton merupakan hukum yang dapat mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena fisika mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan dampak yang dihasilkannya. Hukum Newton dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut. Hukum 1 NewtonSetiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya. Hukum Ini menyatakan jika Resultan Gaya (jumlah Vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol maka kecepatan benda tersbut Konstan. ∑ F = 0 dv / dt = 0 Yang berarti:
Hukum 2 NewtonHukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya perubahan momentum linier p terhadap waktu : F = m dv/dt = m a Dimana
Maka total gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan percepatan yang berbanding lurus. Hukum 3 NewtonHukum ketiga berbunyi Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah, atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah. ∑Fa,b=-∑Fb,a Setelah kita mengerti materi Hukum Newton kita juga perlu mengerti apasajakah aplikasinya dalam kehidupan sehari hari. Inilah aplikasinya….. Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari-HariHukum Newton merupakan pondasi dari mekanika klasik, oleh sebab itu banyak sekali terapannya dalam kehidupan sehari hari. Dalam Dunia OtomotifDi kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, kita mengenal “rem”. Rem adalah salah satu aplikasi dari Hukum Newton dimana dengan rem kita dapat memperkirakan berapa gaya gesek yang diperlukan kendaraan tersebut untuk bisa berhenti tanpa menabrak sesuatu yang ada didepannya. Dalam Dunia OlahragaAdapun dalam dunia olahraga khususnya bola bilyard. Pada olahraga ini kita juga menerapkan Hukum 3 Newton yaitu hukum aksi dan reaksi. Saat pemain akan menyodok bola, itu berarti pemain akan melakukan gaya aksi terhadap bola bilyard tersebut. Kemudian setelah pemain tersebut menyodokkan tongkatnya ke bola, maka bola akan memberikan gaya reaksi berupa lontaran atau bergeraknya bola ke arah yang ditentukan. Itulah beberapa contoh penerapan Hukum Newton. Kemudian setelah mengetahui contoh dan aplikasi dalam kehidupan supaya lebih paham mari kita melihat langkah penyelesaian dari Hukum Newton. Kalo masih bingung, simak contoh soalnya yuk, biar makin paham. Baca juga Momen Inersia. Contoh Soal Hukum Newton1. Gaya sebesar 24 N dengan arah ke kanan bekerja ke objek yang berada di atas lantai kasar. Jika objek tersebut dalam keadaan tidak bergerak, hitung besar gaya gesek antara objek dengan lantai! Pembahasan
Diketahui F = 24 N Benda keadaan diam Penyelesaian ∑F=0 F-fs=0 F=fs F=24 N 2. Gaya sebesar 60 N dengan arah ke kanan bekerja ke objek bermassa 3 kg yang berada di atas lantai kasar. Gaya gesek antara objek dengan lantai sebesar 15 N. Hitung percepatan benda! Pembahasan
Diketahui F = 60 N fk = 15 N m = 5kg Penyelesaian ∑F = ma F – fk = ma a = (F – fk) / m a = (60 – 15) / 3 a = 45/3 a = 15 m/s2 3. Seorang ibu (massa 50 kg) dan anaknya (massa 25 kg) berhadapan satu sama lain pada lantai es licin. Dengan menempelkan telapak tangan, mereka saling mendorong. Ibu mengerjakan gaya rata rata 40N pada anaknya.Berapa percepatan masing masing selama proses itu? Berapakah jarak pisah keduanya setelah 10s? Pembahasan
Diketahui m1 = 50kg m2 = 25kg F = 40N t = 10s lantai licin Penyelesaian aanak = F/manak aanak = 40/25 = 1.6 m/s2 Kita menganggap kecepatan awal anak adalah 0 m/s s = v0t + ½ aanak t2 s = 0 + ½ 1.6 102 s = 80m Ibu memberikan gaya aksi sebesar 40N maka ibu tersebut juga mendapatkan gaya reaksi sebesar 40N. aibu = F/mibu aibu = 40/50 = 0.8 m/s2 Dan jarak tempuh yang dialami ibu sejauh s = v0t + ½ aanak t2 s = 0 + ½ 0.8 102 = 40m Maka jarak antara ibu dan anak padakejadian diatas adalah s = 80 + 40 = 120m
Demikian pembahasan mengenai Hukum Newton. Semoga bermanfaat. Kembali ke Materi Fisika
Rumus gaya gesek di dalam ilmu fisika biasanya digunakan untuk menghitung koefisien gesekan statis atau kinetis. Materi ini dibahas berbarengan dengan cabang materi lainnya seperti Hukum Newton dan sebagainya. Gaya bisa berarti suatu dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas. Gaya erat kaitannya dengan Hukum Newton. Sebab, pada rumus gaya yang berbunyi “massa dikali percepatan” sama dengan Newton. Newton sendiri adalah satuan SI turunan dengan lambang N. Singkatnya, Newton merupakan satuan dari gaya. Konsep gaya dapat berupa interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak. Gaya bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Salah satu jenis gaya yang sering diterapkan pada aktivitas sehari-hari adalah gaya gesek. Definisi Gaya GesekSecara sederhana konsep gaya gesek adalah dipengaruhi oleh dua permukaan benda yang saling bertemu. Gaya gesek merupakan bentuk gaya yang saling berlawanan dengan suatu gerak benda. Menurut penjelasan yang ada di buku Dunia IPA, disebutkan kalau gaya gesek bisa terjadi karena adanya benda-benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek termasuk ke dalam gaya kontak (sentuh) karena melibatkan pertemuan antara satu objek dengan objek lainnya. Baca JugaTimbulnya gaya gesek pada benda-benda yang bersentuhan tidak sama besar nilainya. Gaya gesek bisa semakin besar kalau permukaan suatu objek sangat kasar. Hal ini pun berlaku sebaliknya apabila permukaan benda tersebut sangat halus. Artinya, besar kecilnya gaya gesek pada sebuah benda sangat dipengaruhi oleh kasar-licinnya permukaan benda yang bergesekan. Mengutip dari buku berjudul IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika), definisi lain dari gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda pada suatu permukaan. Berdasarkan penjelasan ini, setidaknya ada beberapa sifat-sifat gaya gesek yang antara lain meliputi:
Contoh gaya gesek yang bisa ditemui di kehidupan sehari-hari contohnya seperti ketika seseorang mendorong sebuah meja. Jika meja tersebut didorong pada permukaan yang begitu kasar, maka gaya geseknya akan semakin besar. Sedangkan, kalau permukaannya halus atau meja itu memiliki roda di bawahnya maka gaya geseknya menjadi lebih kecil. Jenis-jenis Gaya GesekGaya gesek dan rumus gaya gesek umumnya melibatkan dua permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesek yang melawan atau juga menahan gaya tarik/dorong ini besarannya berbeda-beda. Di dalam ilmu fisika, yang disebut gaya gesek adalah ketika dua buah benda bersentuhan. Benda atau objek tersebut bisa berbentuk padat, gas, dan cair. Bentuk gaya ini juga merupakan kumpulan akumulasi interaksi mikro antara kedua permukaan yang bersentuhan itu. Baca JugaHingga saat ini ada dua jenis gaya gesek yang diketahui. Pertama adalah gaya gesek kinetis dan kedua yaitu gaya gesek statis. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan lengkapnya berikut ini: Gaya Gesek KinetisSecara harfiah yang dimaksud dengan gesekan yang terjadi saat suatu benda bergerak. Contohnya bisa dilihat saat sebuah roda mobil dan motor sedang melaju di jalan raya. Sejumlah pendapat menyatakan kalau gaya gesek kinetis akan selalu lebih kecil daripada gaya gesek statis. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu artikel di Zenius.com, gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang sedang bergerak. Gaya gesek yang bekerja ketika permukaan kontak saling bergeser tentunya sangat berlawanan dengan gaya gesek statis. Rumus gaya gesek kinetis dapat dinyatakan seperti ini: Keterangan:
Jika melihat dari rumus gaya gesek kinetis di atas, nilai gaya gesek jenis ini merupakan hasil perkalian koefisien geseknya dengan gaya normal suatu objek. Seperti dijelaskan sebelumnya, koefisien gesek selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang sama. Gaya Gesek StatisGaya gesek statis bekerja pada benda-benda yang diam. Karena bekerja pada benda dalam kondisi diam, besar gaya gesek statis merupakan hasil antara koefisien gesek statis dengan gaya normal benda. Koefisien gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua permukaan bidang yang bersentuhan Pada umumnya, koefisien gaya gesek statis akan lebih besar ketimbang gaya gesek kinetis. Untuk rumus gaya gesek ini bisa dinyatakan sebagai berikut: Keterangan:
Rumus Gaya GesekDalam buku Gerak dan Gaya (2019) yang ditulis oleh Bayu Sapta Hari, gaya gesek dibedakan menjadi gaya gesek statis dan kinetis. Besarnya dapat dinyatakan oleh rumus gaya gesek sebagai berikut: Selain uraian di atas berikut rincian tentang rumus gaya gesek statis dan dinamis:
Contoh Soal dan Cara Menghitung Rumus Gaya GesekSetelah memahami rumus gaya gesek, biasanya pembahasan selanjutnya adalah berlatih untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan rumus gaya gesek. Baca JugaMengutip situs Zenius.com dan sumber lainnya, di bawah ini ada beberapa contoh soal rumus gaya gesek: Contoh soal 1:Terdapat sebuah balok bermassa 20 kg terletak di atas lantai kasar. Diketahui bahwa μs = 0,6 dan μk = 0,3. Kemudian balok ditarik dengan gaya sebesar 160 N secara mendatar. Tentukan gaya gesek yang dialami balok! Cara mengerjakannya: Diketahui: m = 20 kg μs = 0,6 μk = 0,3 F = 160 N Ditanya: f? Jawab: Besar gaya normal (N): ΣFY = 0 N – w = 0 N = w N = mg N = (20)(10) N = 200 N Mencari gaya gesek statis: fs = μs x N fs = 0,6 x 200 fs = 120 N Karena F > fs maka balok tersebut bergerak. Maka gaya gesek kinetis nya: fk = μk x N fk = (0,3)(200) fk = 60 N Gaya gesek yang bekerja pada balok tersebut adalah 60 N. Contoh soal 2:Suatu benda bermassa 50 kg berada pada bidang datar. Pada benda, gaya yang bekerja 200 N mendatar. Berapa percepatan pada benda itu kalau bidang itu licin dan bidang kasar dengan koefisien gesek = 0,3 (g = 10 m/s2)? Cara mengerjakannya: Diketahui: m = 50 kg μ = 0,3 F = 200 N g = 10 m/s2 Ditanya: percepatan benda jika bidang licin dan percepatan benda jika bidang kasar (μ = 0,3). Jawab: Bidang licin F = m.a maka a = F/m = 200/50 = 4 m/s Jadi, percepatan jika bidang licin = 4 m/s2. Bidang kasar (μ = 0,3) N = w = mg = 50 x 10 = 500 N Fgesek = μ N = 0,3 x 500 = 150 N Ftotal = F – Fgesek = 200 – 150 = 50 N a = Ttotal/m = 50/50 = 1 m/s Jadi, percepatan jika bidang kasar = 1 m/s2. Itulah beberapa contoh soal yang bisa dijadikan sebagai referensi. Namun, karena materi rumus gaya gesek berkaitan dengan Hukum Newton dan materi lainnya. Maka ada baiknya secara keseluruhan materi tersebut dipahami serta dipelajari terlebih dahulu. Manfaat Penerapan Rumus Gaya Gesek di Kehidupan Sehari-hariMengutip dari buku Dunia IPA, gaya gesek dapat memberikan manfaat dan kerugian dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat penerapan rumus gaya gesek yang kita peroleh misalnya menghasilkan panas, daya kikis, dan daya hambat. Sementara kerugiannya dapat menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian mesin dan pemborosan energi. Lebih lanjut berikut manfaat penerapan rumus gaya gesek di kehidupan sehari-hari:
|