Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Pertanyaan (Larissa, bukan nama sebenarnya):

Sampai umur berapakah seorang anak boleh tidur dengan ibu atau ayahnya? Adakah batasan tertentu dalam agama?

Jawaban:

Tidur dengan orang tua memberi anak rasa aman tersendiri. Saat masih bayi, anak tidur dengan orang tua untuk memupuk kedekatan fisik dan psikologis. Di waktu itu juga orang tua membangun kedekatan dan pendidikan sejak dini.

Namun begitu, anak tak boleh selama-lamanya tidur bersama orang tua. Pada umur tertentu, anak harus berpisah tidur dari orang tuanya. Rasulullah ﷺ bersabda:

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada saat mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika meninggalkan shalat pada usia menginjak sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka (HR. Abu Dawud no. 495).

Tujuan pemisahan tempat tidur anak di umur sepuluh tahun adalah karena umur itu adalah usia munculnya syahwat (mazinnah as-syahwat). Selain itu, memisahkan tempat tidur dengan orang tua dapat melatih kemandirian anak..

Imam Taqiyyuddin Al-Hisni berkata, "Jika anak sudah berumur sepuluh tahun maka wajib memisahkan tempat tidurnya dengan ibu, ayah, dan saudara-saudaranya berdasarkan nash-nash yang ada."

Pada dasarnya, perempuan tidak boleh tidur dengan laki-laki maupun perempuan lainnya di kasur yang sama, walaupun keduanya tidur di sisi yang berjauhan. Imam Nawawi menegaskan hukum keharaman lebih kuat apabila salah satu atau keduanya tidur tanpa menutup aurat.

Adapun cara pemisahan tempat tidur ini terbagi dua. Pertama, memisahkan ranjang dan memisahkan ruangan. Kedua, memisahkan tempat tidur tanpa memisahkan ruangan. Cara pertama lebih utama jika memungkinkan. Jika tidak, maka cara kedua dapat dipakai dan sudah memenuhi syarat.

Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Referensi: Abu Dawud As-Sijistani, Sunan Abu Dawud; Taqiy Ad-Din Al-Hisni, Kifayah Al-Akhyar.

###

*Suka dengan artikel ini? Ayo bagikan ke lebih banyak orang untuk menyebarkan manfaatnya. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua.

**Jangan lupa download atau update aplikasi KESAN di Android dan di iOS. Gratis, lengkap, dan bebas iklan.

***Jika punya tulisan menarik, silakan kirim tulisanmu ke [email protected]Akan kami kabari jika bagus untuk dimuat!

Sebelum tidur merupakan momen bonding yang sangat berharga bagi orangtua dan anak. Bahkan, sebagian besar keluarga punya ritual sebelum tidur yang diingat seorang anak hingga ia dewasa.

Saat anak masih bayi hingga batita, tidur bersama orangtua mungkin adalah hal yang wajar. Namun, banyak anak yang merasakan ketergantungan tidur bersama orangtua hingga akhirnya mereka mengalami kesulitan untuk keluar dari kebiasaan ini karena merasa sangat cemas harus tidur sendiri. 

Lalu, sampai kapankah batas anak boleh tidur bersama orangtua? Apa dampaknya jika anak tidur dengan orangtua hingga jelang remaja? Berikut penjelasan Popmama.com dilansir dari motheroflife.com:

Kapankah Batasan Umur Anak Masih Boleh Tidur Bersama Orangtua?

Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Freepik

Sebetulnya, tidak ada patokan usia kapan anak harus belajar tidur sendiri. Namun, sebaiknya dimulai sejak dini, segera setelah anak disapih. Segera sebelum usia 2 tahun adalah waktu yang tepat agar di kemudian hari anak lebih mudah belajar tidur sendiri. Semakin besar anak, akan semakin sulit mengatasi kecemasan menghadapi waktu tidur. 

Dari polling yang diadakan oleh Mother, 40 persen ibu berpendapat bahwa anak harus tidur sendiri di usia 3-5 tahun, sementara 34 persen ibu berpendapat usai 6-8 tahun adalah waktu yang tepat memisahkan anak dari kamar orangtua. 24 persen sisanya menganggap bahwa seharusnya anak sudah dibiasakan tidur terpisah bahkan sejak bayi. 

Orangtua Butuh Ruang dan Waktu Intimnya Sendiri

Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Freepik/Boggy

Psikolog Louise Mauriello dari Clinique de psychologie di Blainville, Kanada, tidak sepakat dengan ide anak masih tidur bersama orangtua selepas usia bayi. Terutama menyangkut kebutuhan intim Mama dan Papa.

Orangtua memang bisa bercinta di tempat lain, tetapi momen intim ini bukan hanya menyangkut masalah bercinta. Mama dan Papa membutuhkan ruang dan waktu untuk mendekatkan diri dan bermanja satu sama lain tanpa diganggu anak. Dan ruang tidur adalah tempat yang tepat untuk melakukan rutinitas ini setiap harinya, di penghujung hari.

"Para ayai yang biasanya merasa lebih frustrasi dengan kebiasaan ini. Sementara para Ibu menganggap keberadaan anak di tempat tidur adalah bagian kedekatannya dengan anak. Padahal, seharusnya di tempat tidur, peranan perempuan sudah berganti, dari ibu menjadi seorang istri. Begitu pula sebaliknya," ujar Mauriello. 

Anak Harus Belajar Melepaskan Keterikatan

Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Pixabay/Ddimitrova

Secara psikologis dan perkembangan seksual anak, ternyata hal ini bisa berpengaruh besar. Dengan memberikan kesempatan anak mengakses tempat privat orangtua, itu artinya memberikan akses keintiman yang bukan merupakan 'jatah' sang Anak. 

Ruang tidur, terutama tempat tidur, merupakan tempat istimewa bagi orangtua, kaya akan simbol dan anak akan merasakannya. Anak harus belajar untuk meninggalkan 'cinta pertama mereka', yaitu orangtua yang berlawanan jenis dengannya dan mengakhiri persaingan dengan orangtua yang sesama jenis. Jika mereka berada di ranjang yang sama, hal ini akan membuatnya kebingungan. 

"Di masa depan, anak akan merasa ketergantungan terhadap sosok ayah atau ibunya. Anak perempuan akan menginginkan kehangatan sosok seperti ayahnya dan menolak kehadiran karakter laki-laki lain dalam hidupnya," ujar Mauriello.

Saling Menghormati Batasan Privasi Sejak Dini

Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Freepik

Dengan memiliki ruang tidur sendiri dan menepati aturan tidur terpisah ini, anak akan belajar soal batasan privasi orangtua. Begitu pula orangtua harus belajar soal batasan privasi akan yang akan terus berubah seiring bertambahnya usia.

Saat anak mulai remaja, ia akan menyadari identitas seksual dan perubahan fisiknya. Jika dulunya di usia 10 tahun anak baru mengalami puber, zaman sekarang fase ini datang lebih cepat, bahkan di usia 7 tahun. Tentu saja rasanya tak nyaman bagi anak maupun orangtua yang berbeda jenis kelamin, saat berada dalam tempat tidur yang sama sementara anak mulai mengalami mimpi basah atau menstruasi pertamanya. 

Walaupun tidak ada hukum negara yang mengaturnya, tetapi sebaiknya hal ini menjadi perhatian orangtua sejak awal karena jika tidak, masalah ini akan menjadi area abu-abu yang akan berdampak besar pada psikologis anak di kemudian hari.

Perlu diingat, dengan tidak tidur bersama dalam satu ruang dan tempat tidur yang sama, bukan berarti kedekatan antara anak dan orangtua berkurang lho, Ma. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk terus mengembangkan kedekatan antara orangtua dengan anak, dengan komunikasi yang solid atau pun aktivitas sehari-hari.

Bagaimana pendapat Mama? Di usia berapakah Mama mulai memberlakukan aturan tidur terpisah bagi anak Mama?

Baca Juga:

  • Susah Tidur Sendiri? Ikuti Sleep Training untuk Anak 3 Tahun
  • Haruskah Anak-anak Berbagi Kamar Tidur? Ini Pro dan Kontranya, Ma
  • Sleep Regression, Penyebab Bayi Terbangun di Tengah Tidurnya

Kapan anak harus tidur terpisah dari orang tua?

American Academy Pediatrics sudah mengeluarkan rekomendasi Safe Sleep Recommendation. Dalam panduan tersebut, AAP menyarankan agar bayi tidur di ruangan yang sama (room sharing) bersama orang tua, bukan bed sharing, hingga usia 6 bulan atau 1 tahun.

Kapan anak harus tidur terpisah menurut Islam?

Bicara mengenai mendidik anak, saat anak sudah dikatakan cukup dewasa atau menginjak remaja, penting bagi orangtua untuk memisahkan tempat tidur anak dengan orangtua atau anak-anak, saudaranya yang lain. Dalam Islam, anak sebaiknya sudah diajarkan tidur sendiri sejak usia mencapai 10 tahun.

Kapan mengajarkan anak tidur sendiri?

Oleh karena itu, melatih anak tidur sendiri perlu dimulai sejak dini, bahkan sejak usia 6 bulan.

Kenapa anak tidak boleh tidur dengan orang tua?

Salah satu risiko berbahaya yang sering terjadi ketika bayi tidur seranjang bersama orang tuanya adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau yang kita kenal dengan sebutan sindrom kematian mendadak pada bayi.