Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

AKURAT.CO, Provinsi Sumatera Selatan sangat identik dengan Kerajaan Sriwijaya. Ya, Sumatera Selatan memang tempat berdirinya kerajaan maritim terbesar di Nusantara pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi itu. Oleh sebab itu, Sumatera Selatan mendapat julukan sebagai Bumi Sriwijaya.

Tercatat, ada 12 suku yang mendiami wilayah Bumi Sriwijaya. Berikut Akurat.co uraikan ke-12 suku tersebut satu per satu, Kamis, (9/9/2021):

Suku Semendo

Kata se dipercaya memiliki arti satu, dan ende berarti induk atau ibu. Jadi, Semendo kira-kira artinya orang satu ibu atau satu asal nenek moyang.

Konon, Suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pergi merantau ke pulau Sumatera. Kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo. Sementara adat istiadat, mulai dari musik dan tarian, sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu Islam.

Dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari, Suku Semendo menggunakan bahasa Semendo yang setiap kata pada setiap bahasa umumnya berakhiran “e”.

Adapun Suku Semendo terbagi atas dua kelompok, yaitu Semende Darat dan Semende Lembak.

Suku Pasemah

Menurut sejarah, Suku Pasemahini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya (Majapahit) yang menyeberang ke Palembang (Pulau Perca). Suku Pasemah kini berada di sekitar lawasan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam, Kecamatan Kota Agung, Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Ulu Musi dan Kecamatan Jarai. Suku ini pun banyak merantau ke daerah-daerah di Provinsi Bengkulu. Sementara bahasa Pasemah sendiri masih bagian dari rumpun bahasa Melayu.

Suku Lematang

Suku Lematang disebut-sebut berasal dari kerajaan Majapahit, keturunan orang Banten dan Wali Sembilan. Orang Lematang sendiri dikenal sangat terbuka dan ramah. Suku Lematang selalu menyambut pendatang yang ingin tahu tentang kebudayaan mereka. 

Suku Lematang pun tak pernah segan menolong orang lain, bukan hanya orang sesuku saja tapi juga kepada masyarakat luar.

Suku ini menempati wilayah di sepanjang sungai Lematang, di sekitar Kota Muaraenim dan Kota Prabumulih. Mereka juga banyak tinggal di antara Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Daerah ini juga berbatasan dengan daerah Kikim dan Enim.

Suku Ogan

Suku Ogan biasanya disebut orang Pagagan. Mereka hidup tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir, juga terdapat di kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Diperkirakan sebesar 300.000 orang, Suku Ogan terbagi menjadi 3 sub suku yakni Pagagan Ulu, Pagagan ilir dan suku Penesak.

Suku Rawas

Suku Rawas menempati wilayah di Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Rawas Ilir, di Kabupaten Musi Rawas. Di wilayah ini banyak terdapat perkebunan karet yang masih dikelola oleh masyarakat sekitar.

Bahasa Rawas masih tergolong ke dalam rumpun Melayu, yang terbagi ke dalam tiga dialek, yaitu dialek Rupit, Rawas Ulu dan Rawas Ilir. Sementara sistem pemerintahannya dipengaruhi oleh adat Simbur Cahaya, yaitu kodifikasi peraturan adat dari zaman Kesultanan Palembang.

Suku Banyuasin

Mayoritas Suku Banyuasin tinggal di dataran rendah yang penuh rawa dan daerah aliran sungai, di Kabupaten Musi Banyuasin yaitu di Kecamatan Babat Toman, Banyu Lincir dan Banyuasin 2 dan 3. Maka tak heran bila mata pencaharian pokoknya adalah bertani di sawah dan ladang.

Suku Banyuasin sendiri masih sangat percaya dengan hal-hal gaib dan mistis. Jadi, hingga sekarang mereka masih menjalani beberapa upacara dan menjauhi sejumlah pantangan.

Suku Kayu Agung

Suku Kayu Agung hidup berdampingan dengan suku Ogan. Oleh sebab itu, dalam keseharainnya, suku Kayu Agung berbicara dalam dua bahasa, yaitu bahasa Kayu Agung dan bahasa Ogan, tergantung kepada siapa mereka berbicara. Adapun bahasa Kayu Agung mirip dengan bahasa Melayu walaupun banyak terdapat perbedaan.

Suku Ogan banyak bermukim di Kota Agung, dan biasanya pemukiman mereka dilintasi oleh sungai Komering.

Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, namun mereka masih memegang kepercayaan roh yang ada sejak zaman dulu. Itulah alasannya Suku Kayu Agung masih melakukan beberapa ritual. Misalnya, dikuburkan mayat harus dimandikan dengan bunga-bunga. Ini agar arwahnya lupa akan jalan balik ke rumahnya. Mereka juga memercayai beberapa tempat keramat yang jadi tempat bersemayamnya para arwah

Suku Lintang

Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan yang diapit oleh suku Pasemah dan Rejang, merupakan tempat tinggal suku Lintang.

Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi. Meskipun tinggal di tepi sungai, mata pencaharian utama mereka bukan dari sektor pertanian, melainkan bercocok tanam. Mereka bahkan lebih cenderug berternak dengan memelihara kambing, kerbau, ayam dan lain sebagainya. Suku Lintang adalah penganut agama Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dari banyaknya masjid-masjid dan pesantren.

Suku Sekayu

Suku Sekayu banyak tersebar di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, lebih tepatnya di daerah yang langsung berhubungan dengan Sungai Musi. Oleh sebab itu, Suku Sekayu dijuluki manusia sungai. Tidak seperti suku lainnya yang ada di Indonesia, Suku Sekayu dikenal tidak suka merantau. Kebanyakan dari Suku Sekayu hanya mencari keberuntungan sampai Palembang saja. 

Suku Gumai

Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di Kabupaten Lahat. Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial Gumai, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu dan Marga Gumai Talang. Namun kini, Gumai telah terpisah berdasarkan wilayahnya.  Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat.

Suku Komering

Seperti Mentawai, Enggano, Nias, Batak, Kubu dan Orang Laut, Suku Komering termasuk salah satu suku tertua yang ada di Sumatera.  Suku Komering pun terbagi atas beberapa marga di antaranya Paku Sengkunyit, Sosoh Buay Rayap,  Buay Pemuka Peliyung, Buay Madang, dan Semendawai. Suku Komering bermukim dan tersebar di pesisir danau Ranau dan sungai Komering di wilayah kabupaten Ogan Komering. Suku ini lumayan suka merantau dan menjelajah, maka penyebarannya pun cukup luas hingga merambat ke provinsi Lampung. 

Adapun nama Komering diperkirakan berasal dari bahasa Hindu purba yang diberikan oleh pedagang-pedagang India, yang berarti "pinang". 

Suku Palembang

Konon, Suku Palembang merupakan hasil campuran suku Jawa, Melayu, Tionghoa dan Arab. Suku Palembang sendiri terbagi dua kelompok yaitu Wong Jeroo yang merupakan keturunan para bangsawan (sedikit dibawah orang-orang kerajaan) dan Wong Jabo alias rakyat biasa. 

Bukan hanya kelompok suku saja, bahasa Suku Palembang pun terbagi dua, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Mereka mayoritas menetap di daerah Tangga Buntung, Sungai Tawar, Bukit Seguntang, Plaju Jalan Darat dan Kertapati.[]

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah
/ FORUM / All / Hobby / ... / Budaya

Suku-Suku yang ada di Sumatera Selatan

Indonesia memang kaya akan suku bangsanya, khusus dari daerah sumatera selatan saja sudah menyumbang 12 suku besar yang terkenal, belum lagi dengan suku - suku yang kurang terkenal. Ingin tahu suku apa saja yang ada di Sumatera Selatan....??? berikut ini daftarnya: 1. Suku Komering Komering merupakan salah satu suku atau wilayah budaya di Sumatra Selatan, yang berada di sepanjang aliran Sungai Komering. Seperti halnya suku-suku di Sumatra Selatan, karakter suku ini adalah penjelajah sehingga penyebaran suku ini cukup luas hingga ke Lampung. Suku Komering terbagi atas dua kelompok besar: Komering Ilir yang tinggal di sekitar Kayu Agung dan Komering Ulu yang tinggal di sekitar kota Baturaja. Rumah adat suku komering Suku Komering terbagi beberapa marga, di antaranya marga Paku Sengkunyit, marga Sosoh Buay Rayap, marga Buay Pemuka Peliyung, marga Buay Madang, dan marga Semendawai. Wilayah budaya Komering merupakan wilayah yang paling luas jika dibandingkan dengan wilayah budaya suku-suku lainnya di Sumatra Selatan. Selain itu, bila dilihat dari karakter masyarakatnya, suku Komering dikenal memiliki temperamen yang tinggi dan keras. Berdasarkan cerita rakyat di masyarakat Komering, suku Komering dan suku Batak, Sumatra Utara, dikisahkan masih bersaudara. Kakak beradik yang datang dari negeri seberang. Setelah sampai di Sumatra, mereka berpisah. Sang kakak pergi ke selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke utara menjadi puyang suku Batak. 2. Suku Palembang Kelompok suku Palembang memenuhi 40 - 50% daerah kota palembang. Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok : Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan/hartawan dan sedikit lebih rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa. Seorang yang ahli tentang asal usul orang Palembang yang juga keturunan raja, mengakui bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Cina, suku Jawa dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia. suku Palembang sendiri memiliki dua ragam bahasa, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Suku Palembang masih tinggal/menetap di dalam rumah yang didirikan di atas air. Model arsitektur rumah orang Palembang yang paling khas adalah rumah Limas yang kebanyakan didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang. Di kawasan sungai Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya di atas perahu. Rumah adat Palembang 3. Suku Gumai Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di Kabupaten Lahat. Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial GUMAI, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu dan Marga Gumai Talang. Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai menjadi terpisah dimana Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat. Kecamatan Gumay kaya akan destinasi wisata, Seperti Air Terjun dan Megalith Curup Maung Megalith 4. Suku Semendo Suku Semendo berada di Kecamatan Semendo, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan. Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pada beberapa abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo. Hampir 100% penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan pertanian di daerah ini cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut. Ada dua komoditi utama dari daerah ini : kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi, dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk daerah Sumatera Selatan. Adat istiadat serta kebudayaan daerah ini sangat dipengaruhi oleh nafas keIslaman yang sangat kuat. Mulai dari musik rebana, lagu-lagu daerah dan tari-tarian sangat dipengaruhi oleh budaya melayu Islam. Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa Semendo. Setiap kata pada setiap bahasa ini umumnya berakhiran "e." 5. Suku Lintang Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan. Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan : kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dll. Mereka tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai. Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dengan banyaknya mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih kaum mudanya. 6. Suku Kayu Agung Suku Kayu Agung berdomisili di Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan ibukotanya Kayu Agung. Wilayah ini dialiri sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Ogan. Mata pencaharian suku ini bertani, berdagang, dan membuat gerabah dari tanah liat. Bentuk pertanian kebanyakan bersawah tahunan karena daerahnya terdiri dari rawa-rawa. Jadi sawah hanya dikerjakan saat musim hujan. Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, tetapi mereka juga mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia roh. Suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh nenek moyang dapat mengganggu manusia. Oleh karena itu, sebelum mayat dikubur harus dimandikan dengan bunga-bunga supaya arwah roh yang mati lupa jalan ke rumahnya. Mereka juga percaya akan dukun yang membantu dalam upacara pertanian, baik saat menanam maupun saat panen. Selain itu ada tempat-tempat keramat yang mereka anggap sebagai tempat bersemayamnya para arwah. 7. Suku Lematang Suku Lematang tinggal di daerah Lematang yang terletak di antara Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Daerah ini berbatasan dengan daerah Kikim dan Enim. Suku ini menempati wilayah di sepanjang sungai Lematang, di sekitar kota Muaraenim dan kota Prabumulih. Asal usul orang Lematang dari kerajaan Majapahit, keturunan orang Banten dan Wali Sembilan. Orang Lematang sangat terbuka dan memiliki sifat ramah tamah dalam menyambut setiap pendatang yang ingin mengetahui seluk beluk dan keadaan daerah dan budayanya. Mereka juga memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Hal itu terbukti dari sikap gotong royong dan tolong menolong bukan hanya kepada masyarakat Lematang sendiri tetapi juga kepada masyarakat luar. 8. Suku Ogan Suku Ogan terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir. Mereka mendiami tempat sepanjang aliran Sungai Ogan dari Baturaja sampai ke kaskusn. Orang ogan biasa juga disebut orang Pagagan. Suku Ogan terbagi menjadi 3 (tiga) sub-suku, yakni: Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak, dan Suku Pegagan Ilir. Kelompok masyarakat ini adalah penduduk asli dan bertani, tetapi banyak juga yang menjadi pegawai negeri. Makanan pokok suku ini ialah hasil pertanian. 9. Suku Pasemah Suku Pasemah adalah suku yang mendiami wilayah kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu, dan di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di provinsi Bengkulu. menurut sejarah, suku ini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya (Majapahit) yang menyeberang ke Palembang (pulau Perca). Suku ini banyak yang tersebar di pegunungan Bukit Barisan, khususnya di lereng-lerengnya. Menurut mitologi nama Pasemah berasal dari kata Basemah yang berarti berbahasa Melayu. Hasil utama masyarakat suku ini ialah kopi, sayur-sayuran dan cengkeh dengan makanan pokoknya ialah beras. 10. Suku Sekayu Suku Sekayu terletak di Propinsi Sumatera Selatan. Dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Mayoritas penduduknya petani. Hasil pertaniannya adalah padi, singkong, ubi, jagung, kacang tanah dan kedelai. Hasil perkebunan yang menonjol adalah karet, cengkeh dan kopi. Industri rakyat yang terkenal berupa bata dan genteng. Suku Sekayu merupakan "manusia sungai" dan senang mendirikan rumah-rumah yang langsung berhubungan dengan sungai Musi. Tidak seperti umumnya suku-suku di Indonesia, suku Bugis, Minangkabau atau Jawa, suku Sekayu jarang berpindah-pindah ke tempat yang jauh. Keinginan untuk lebih maju dan mencari keberuntungan mereka lakukan hanya sampai di ibukota propinsi. Suku Sekayu yang tinggal di Palembang menduduki sektor-sektor pekerjaan yang penting, mulai dari guru besar/dosen universitas, ahli riset, hartawan dan pengembang lahan, pekerja galangan dan penarik becak. 11. Suku Rawas Suku ini terletak di wilayah propinsi Sumatera Selatan, tepatnya di sekitar dua aliran sungai Rawas dan sungai Musi bagian utara. Suku ini menempati wilayah di Kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Muararupit, di Kabupaten Musi Rawas. Bahasa Rawas masih tergolong ke dalam rumpun melayu. Di wilayah ini banyak terdapat kebun karet rakyat. 12. Suku Banyuasin

Suku ini terutama tinggal di kab. Musi Banyuasin yaitu di kec. Babat Toman, Banyu Lincir, Sungai Lilin, dan Banyuasin Dua dan Tiga. Umumnya mereka tinggal di dataran rendah yang diselingi rawa-rawa dan berada di daerah aliran sungai. Sungai terbesar adalah sungai Musi yang memiliki banyak anak sungai. Mata pencaharian pokoknya adalah bertani di sawah dan ladang. Mereka masih percaya terhadap berbagai takhyul, tempat keramat dan benda-benda kekuatan gaib. Mereka juga menjalani beberapa upacara dan pantangan.

siang siang gini liat curug maung jadi pengen mandi

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

 artmoggo

siang siang gini liat curug maung jadi pengen mandi

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

Monggo gan, ape lg hari minggu ngadem disino enak gan, bnyak bidadari yg ngadem jg disono.

maaf gan ada kabar klo suku semendo itu ndak cocok klo digabung dgn orang lampung, atau emang tidak hanya orang lampung, karna setau ane orang semendo wataknya keras, sama wataknya keras jg orang lampung
nice share gan

 roxer

maaf gan ada kabar klo suku semendo itu ndak cocok klo digabung dgn orang lampung, atau emang tidak hanya orang lampung, karna setau ane orang semendo wataknya keras, sama wataknya keras jg orang lampung
nice share gan

oke Gan qt share dulu disini, ini hanya sekedar mitos tanpa pembuktian ilmiah yang bertanggung jawab... secara garis besar memang iya gan, Suku semendo, Lematang (Lahat) , Besemah (pagar Alam). terkenal keras baik dari segi ucapan maupun tingkah laku! hal ini berbanding lurus dengan tingkah laku pola suku lampung yang keras, terus khusus orang semendo mereka agak kuran sreg dengan suku jawa ( No Rasis) karena menurut teman yang berasal dari suku semendo , Orang dari suku jawa mereka suka manis di mulut tapi lain di hati ( maaf lagi bukan rasis, hanya menyampaikan cerita dan bukan penelitian ilmiah)

memang hal ini setau ane ndak ada penelitiannya gan, hanya omongan orang tua dahulu, ataupun sanak kerabat.. no rasis, n sara. karna ane lampung tulen jd ane cuma denger2 aj..tanpa ada pembuktian btw ane sering khilaf nyamain orang palembang dan orang ogan, krn msh satu provinsi sih, tapi emang menurut mereka orang ogan berbeda dgn palembang,.ternyata suku2

 roxer

memang hal ini setau ane ndak ada penelitiannya gan, hanya omongan orang tua dahulu, ataupun sanak kerabat.. no rasis, n sara. karna ane lampung tulen jd ane cuma denger2 aj..tanpa ada pembuktian btw ane sering khilaf nyamain orang palembang dan orang ogan, krn msh satu provinsi sih, tapi emang menurut mereka orang ogan berbeda dgn palembang,.ternyata suku2

iya gan emang beda, ogan juga kalo mau di pecah2 lagi masih banyak kok gan, ada Ogan Dayo, Kisam , Diaji banyak pokony Gan. terus mitos lagi yang ane dapt , lafal pengucapan juga tergantung aliran sungai di daerah tersebut, contohnya ane yang ngomongya cepat, volume besar mirip kaya aliran sungai lematang yang cepat, deras dan lebar gan.

 pangeranserelo

iya gan emang beda, ogan juga kalo mau di pecah2 lagi masih banyak kok gan, ada Ogan Dayo, Kisam , Diaji banyak pokony Gan. terus mitos lagi yang ane dapt , lafal pengucapan juga tergantung aliran sungai di daerah tersebut, contohnya ane yang ngomongya cepat, volume besar mirip kaya aliran sungai lematang yang cepat, deras dan lebar gan.


yg ajib2 di palembang ini cewek2nya putih2 cantik, tapi pemarah
Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah
sepertinya yg menonjol dr peranakan chinanya cmiiw

 roxer


yg ajib2 di palembang ini cewek2nya putih2 cantik, tapi pemarah

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah
sepertinya yg menonjol dr peranakan chinanya cmiiw

Cantik itu relatif, kalo ente pgn cwek yg cantik sm putih, cb main ke daerah pg alam gan, atau gk ke daerah Ranau kn dkt sm lampung gan.

 pangeranserelo

Cantik itu relatif, kalo ente pgn cwek yg cantik sm putih, cb main ke daerah pg alam gan, atau gk ke daerah Ranau kn dkt sm lampung gan.

kampung ane liwa gan, deket2 ranau, emang cakep2 tapi udah tau sifat2nya. btw agan orang mana no rasis n sara

Ane tinggal di daerah Lahat gan, monggo gan kalo ada waktu travel ke tempat ane! Sbg bahan refrensi traveling nonton aja Mytrip myadventure, skrg lg shootinh di Kota ane gan.

curug maung keren juga gan

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

Wah jadi kangen pengen ke muara enim..Hehe..Dulu sering nyebrangin s.Lematang n penasaran ama bukit jempol itu, tapi sayang keburu pulang ke jawa..

 agisulton

curug maung keren juga gan

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

Yoii gan, tim Mytrip Myadventure udh pernah mampir kesana!

 punkfajar

Wah jadi kangen pengen ke muara enim..Hehe..Dulu sering nyebrangin s.Lematang n penasaran ama bukit jempol itu, tapi sayang keburu pulang ke jawa..

Wahhh, muara enimny dimna gan? Ane di Lahat! Bener2 bocah petualang klo pernah nyebrngin sungai lematang, bukit itu keren gan! Yg jd ava ane itu

 pangeranserelo

Wahhh, muara enimny dimna gan? Ane di Lahat! Bener2 bocah petualang klo pernah nyebrngin sungai lematang, bukit itu keren gan! Yg jd ava ane itu

d ujan mas gan..

 punkfajar

Yoii gan, ujan mas lg banjir buah duku

Ane Suku PENESAK gan, Marga DANAU... Pedamaran.

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah
Tiap tiap suku asli di Sumsel pasti punya puyang... coba absen puyang agan agan semuanya yoksiapa tau masih satu jurai

Puyang ane Puyang Sekampung, Selebar Utang, Tanjung Tetak, Seberanak...( 9 Sakti)

 pangeranserelo

iya gan emang beda, ogan juga kalo mau di pecah2 lagi masih banyak kok gan, ada Ogan Dayo, Kisam , Diaji banyak pokony Gan. terus mitos lagi yang ane dapt , lafal pengucapan juga tergantung aliran sungai di daerah tersebut, contohnya ane yang ngomongya cepat, volume besar mirip kaya aliran sungai lematang yang cepat, deras dan lebar gan.

kalo ane, orangtua dari suku ogan yg cara pengucapan enya kyk orang malaysia, setau ane orang ogan itu termasuk daerah pemulutan, pampangan, TS memasukkan suku pegagan itu orang ogan, tapi kalo gak salah cara pengucapannya enya beda dgn suku ogan pemulutan dan pampangan yg menarik bahasa orang ogan ada yg mirip dgn bahasa jawa misal contoh kelambi = baju

Ane keturunan puyang sandang ogan komering ulu.. asli negeri batin.. kakek buyut ane terkenal dengan nama buyang tanding nama yg beliau terima setelah berkelahi dan mengalahkan harimau (panthera tigris sumatrae) serta beruang.. namun demikian bagi ane ini merupakan mitos turun temurun karena tidak dapat ditemukan adanya bukti tentang kebenaran ceruta tersebut meskipun cerita tersebut telah dikonfirmasi oleh seorang penduduk sepuh di negeri batin yang konon saat kecil pernah mendengar cerita dari orang tuanya yg mengetahui kejadian tersebut. kakek ane setelah menikah dengan nenek pindah membuka dusun baru yg diberi nama negeri batin baru. dari kakek, ane mendapat cerita bahwa beliau merupakan keturunan kesekian dari pangeran muhammad nur yang merupakan nenek moyang suku komering. pangeran muhammad nur sendiri memiliki garis keturunan dari raden kusen anak dari hasil pernikahan puteri campa yang telah diceraikan prabu brawijaya raja majapahit terakhir dan diserahkan kepada arya damar atau jaka dillah yg merupakan adipati palembang pada masa pemerintahan majapahit. arya damar sendiri merupakan salah seorang anak dari prabu brawijaya. pada masa runtuhnya majapahit, raden fatah raja kesultanan demak menugaskan raden kusen yang merupakan adik seibu dari raden patah utk menjadi adipati palembang dan kemudian menjadi kesultanan palembang. kebenaran cerita kakek saya sekali lagi tidak ada bukti ilmiahnya. karena beliau juga mendapatkan cerita dari kakeknya dan seterusnya.

dibalik semua itu ada beberapa teman forsup yang pernah mengatakan bahwa dr hasil penerawangan saya memang merupakan salah seorang keturunan majapahit yang ada di andalas. Wallahu alam bissawab.

Assalamu'alaikum.wr.wb Salam Sejahtera bagi kita semua Namaste

Rahayu

Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah


Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah
Setelah sekian lama kita tidak bersua dalam suatu agenda gathering akbar bersama2, maka Forum Supranatural, Spiritual dan Budaya, dan Forum Gemstone akan mengadakan GATHERING NASIONAL yang bertemakan " GUYUB RUKUN BERADAB SELALU " Sebagai ajang silaturahmi dan temu kasih dengan membuka kesempatan bagi warga forum untuk berinteraksi secara bebas baik dengan sesepuh Forum Supranatural, Spiritual, Budaya dan Gemstone sendiri. Tempat : Jakarta atau Depok ( tentative ) Tanggal : 10 Januari 2016 Waktu : 08:00 - 18.00 Mahar Peserta: Rp. 75,000 ,- *

segera daftarkan diri, Pendaftaran via thread ini dan akan diupdate di list peserta Gathering ini.

Peserta pembayar mahar sebelum H-3 ( 6 Januari 2016 ) acara berhak mendapatkan konsumsi ( lunch ), merhcandize dan kupon doorprize.

Rating puncak antusias temu silaturahmi kita tahun 2014 dihadiri oleh 600 Forsuper. Mari kembali kita pecahkan rekor terbaru sebagai bukti solidaritas, keguyuban, dan kerukunan forum tercinta ini.



Salah satu suku yang berada di provinsi sumatera selatan adalah

Wah cerita mengenai prabu brawijaya & puteri Champa, sama juga gan dengan di dusun ane. Bahkan Arya Damar sendiri merupakan salah satu Puyang di dusun ane. Setelah berdiskusi dgn beberapa org di SUMSEL, mereka juga 'pertalian' dengan yg namanya Raden kusen, Brawijaya, Arya Damar, dll. Tapi dimasa sebelum itu, tempat ane konon merupakan tempat pelarian bangsawan Sriwijaya setelah hancur oleh Majapahit. Katanya sih, DItempat ane merupakan salah satu kerajan yg juga besar.

 redbaron

Ane keturunan puyang sandang ogan komering ulu.. asli negeri batin.. kakek buyut ane terkenal dengan nama buyang tanding nama yg beliau terima setelah berkelahi dan mengalahkan harimau (panthera tigris sumatrae) serta beruang.. namun demikian bagi ane ini merupakan mitos turun temurun karena tidak dapat ditemukan adanya bukti tentang kebenaran ceruta tersebut meskipun cerita tersebut telah dikonfirmasi oleh seorang penduduk sepuh di negeri batin yang konon saat kecil pernah mendengar cerita dari orang tuanya yg mengetahui kejadian tersebut. kakek ane setelah menikah dengan nenek pindah membuka dusun baru yg diberi nama negeri batin baru. dari kakek, ane mendapat cerita bahwa beliau merupakan keturunan kesekian dari pangeran muhammad nur yang merupakan nenek moyang suku komering. pangeran muhammad nur sendiri memiliki garis keturunan dari raden kusen anak dari hasil pernikahan puteri campa yang telah diceraikan prabu brawijaya raja majapahit terakhir dan diserahkan kepada arya damar atau jaka dillah yg merupakan adipati palembang pada masa pemerintahan majapahit. arya damar sendiri merupakan salah seorang anak dari prabu brawijaya. pada masa runtuhnya majapahit, raden fatah raja kesultanan demak menugaskan raden kusen yang merupakan adik seibu dari raden patah utk menjadi adipati palembang dan kemudian menjadi kesultanan palembang. kebenaran cerita kakek saya sekali lagi tidak ada bukti ilmiahnya. karena beliau juga mendapatkan cerita dari kakeknya dan seterusnya.

dibalik semua itu ada beberapa teman forsup yang pernah mengatakan bahwa dr hasil penerawangan saya memang merupakan salah seorang keturunan majapahit yang ada di andalas. Wallahu alam bissawab.

© 2022 KASKUS, PT Darta Media Indonesia.
All rights reserved.