Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). TEMPO/Jacky Rachmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi dengan Amerika Serikat. Banyak mahasiswa Amerika yang semakin tertarik mempelajari pengetahuan seni, budaya, dan bahasa dari Indonesia.Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Djoko Santoso, bentuk kerja sama kedua negara itu nantinya akan saling timbal balik. Jadi perjanjian itu nantinya mengalir dari kedua belah pihak. Selain beasiswa, kerja sama pendidikan juga akan berbentuk pertukaran dosen dan penelitian bersama. "Tidak seperti dulu, kita saja yang meminta bantuan," kata Djoko, seusai penandatanganan perjanjian Join Council on Higher Education Partnership Rabu, 18 April 2012 . Nantinya, kata dia, kedua negara akan saling melakukan transfer pengetahuan dan informasi. Indonesia, kata dia, akan memfokuskan pada transfer pengetahuan di bidang sains, teknologi permesinan, dan ekonomi bisnis.Sementara Amerika Serikat, menurut Bernard Burrola, akan meminta transfer pengetahuan mengenai seni, budaya, dan bahasa dari Indonesia. "Banyak mahasiswa kami yang mengambil program tersebut," kata Burrola. Jadi kerja sama itu ia nilai akan semakin meningkatkan pengetahuan dan arus informasi mahasiswa asal Amerika Serikat yang tengah mengkaji budaya Indonesia. Pemerintah kedua negara, kata Djoko, menargetkan peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Amerika Serikat dan sebaliknya hingga dua kali lipat dalam empat tahun mendatang. Pekan ini, Joint Council akan mengkoordinasikan pertemuan antara perwakilan dari 13 universitas dari Amerika Serikat dan 16 perguruan tinggi dari Indonesia. Tujuannya untuk mendiskusikan peluang program kerja sama dan pertukaran staf dan mahasiswa. Rencananya, delegasi dari Amerika Serikat akan menemui sekitar 75 perwakilan dari pusat pendidikan dan universitas di Indonesia."Peningkatan jumlah mahasiswa dari kedua negara hanya salah satu tujuan," kata Direktur Eksekutif Joint Council untuk Indonesia. Berikutnya ia menargetkan kerja sama kedua negara akan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang lebih luas."Kami yakin kerja sama ini akan membantu mencapai tujuan-tujuan itu," kata Direktur Eksekutif Joint Council untuk Amerika Serikat pada kesempatan yang sama. Joint Council merupakan organisasi bilateral yang bertujuan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan tinggi.Ke depannya, kata Djoko, pemerintah akan menyediakan investasi untuk beasiswa ke luar negeri. Dia juga mengundang staf akademik dari Amerika Serikat untuk mengajar di Indonesia. Setidaknya terdapat 98 dosen asal Indonesia yang akan dibiayai untuk melanjutkan S-2 dan S-3 di Amerika Serikat.RAFIKA AULIA New York (ANTARA News) - Walikota St Louis, Amerika Serikat, menetapkan tanggal 12 Maret setiap tahun sebagai "Hari Pertukaran Seni Budaya AS-Indonesia". Penetapan itu dilakukan menyusul meningkatnya hubungan seni budaya antara seniman Amerika di St Louis dan seniman Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Ketetapan yang dikeluarkan oleh Walikot St Louis, Francis Slay, itu dikemas dalam bentuk Proklamasi yang dibacakan oleh Wakil Walikota St Louis, Josh Wiese, baru-baru ini, demikian keterangan yang diungkapkan Konsulat Jenderal RI di Chicago, Selasa. Proklamasi berisi ketetapan "Hari Pertukaran Seni Budaya AS-Indonesia" disampaikan kepada Konsul Jenderal RI di Chicago, Beny Bahanadewa, saat pembukaan pameran lukisan "US-Indonesian Artist Abroad Exhibition" di Studio Art Dimension, St Louis, Missouri, akhir pekan lalu. Pameran yang dibuka oleh Konjen RI Chicago, Walikota St Louis, dan CEO Art Dimension, Davide Weaver, tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, antara lain pejabat pemerintahan, wakil lembaga-lembaga seni, para seniman dan masyarakat setempat.Pameran bersama lukisan dan karya seni para seniman Amerika dan Indonesia itu merupakan tindak lanjut "St Louis Artists Study Abroad", yaitu program tahunan kunjungan seniman AS ke Indonesia. "US-Indonesian Artist Abroad Exhibition" kemudian menjadi salah satu ajang bagi para seniman AS untuk memamerkan hasil karya mereka yang terinspirasi budaya Indonesia serta lukisan karya beberapa pelukis ternama Indonesia, seperti Mario Blanco dan Cubung, serta sejumlah seniman di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Menjelang acara pembukaan, para pelukis AS dan Indonesia berkesempatan mendemonstrasikan kepiawaian mereka melukis di hadapan para undangan dan menghasilkan 10 karya lukis. Karya lukis hasil kolaborasi itu kemudian dilelang untuk mengumpulkan dana pendukung bagi program pertukaran seniman Amerika Serikat dan Indonesia tahun kedua, yang kini dikemas dengan nama ?US-Indonesian Artists Study Abroad 2011?. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan penampilan kelompok Angklung KJRI Chicago, permainan Angklung Interaktif serta demo masakan Indonesia. Pada hari kedua pameran diputar Film Indonesia berjudul "Colour of Love", yang menceritakan kisah nyata kehidupan pelukis terkenal Antonio Blanco yang pindah dan menetap di Bali.Konjen RI Beny Bahanadewa menilai hubungan persahabatan dan kerjasama di bidang seni budaya tersebut merupakan sumbangan penting dalam upaya meningkatkan dan memperkuat hubungan Indonesia dan AS, khususnya dalam kerangka "US-Indonesia Comprehensive Partnership". (K-TNY/A020)Editor: Aditia Maruli Radja Jakarta, 15 Desember 2021 --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken, menandatangani memorandum saling pengertian (MSP) Indonesia-Amerika Serikat di bidang pendidikan. Penandatanganan MSP tersebut berlangsung di Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta (14/12).Penandatanganan MSP Indonesia-Amerika Serikat di bidang pendidikan dilakukan di sela-sela kunjungan Menteri Luar Negeri AS ke Indonesia pada 13-14 Desember 2021. MSP tersebut akan menjadi payung besar kemitraan kedua negara serta diharapkan dapat memperkuat kerja sama pendidikan yang sedang berjalan. Adapun penjajakan kerja sama dan penyusunan MSP di bidang pendidikan itu sendiri telah berlangsung sejak tahun 2019.Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyambut baik peningkatan dan penguatan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat yang telah berlangsung lama. Kolaborasi kedua negara melalui penguatan kerja sama ini diharapkan dapat mendukung suksesnya program Merdeka Belajar. “Mengejar kemajuan butuh kolaborasi semua pihak. Akselerasi Merdeka Belajar – Kampus Merdeka akan lebih cepat dengan bergerak bersama,” ungkap Mendikbudristek.Menteri Nadiem mengungkapkan harapannya agar MSP RI-AS di bidang pendidikan dapat menjadi dasar kerja sama ke depan serta memayungi berbagai kerja sama yang tengah berjalan. “Lingkup kerja sama ini berpotensi dalam mendukung program Merdeka Belajar, seperti Kampus Merdeka, berbagai kerja sama university-to-university, program beasiswa, kerja sama riset, pertukaran dan peningkatan kapasitas peserta didik, guru, dosen, dan tenaga kependidikan, pengembangan bahan pembelajaran dan asesmen pendidikan, promosi pengajaran bahasa, serta peningkatan hubungan antar institusi pendidikan, termasuk vokasi,” ujarnya.Diterangkan Mendikbudristek, melalui penandatanganan kerja sama ini, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat memperkuat kerja sama dalam bentuk: (1) Pertukaran staf akademik, dosen, pelajar dan guru; (2) Fasilitasi beasiswa gelar dan non-gelar; (3) Peningkatan program-program pengajaran bahasa; (4) Mendukung pengembangan profesional yang sudah berlangsung, termasuk kesempatan-kesempatan pelatihan bagi guru dan staf pendidikan; (5) Fasilitasi hubungan individu antar sekolah, lembaga pendidikan kejuruan, lembaga pelatihan guru, termasuk pengaturan belajar di luar negeri dan kemitraan sekolah; (6) Mendukung pengembangan manajemen dan kepemimpinan institusi pendidikan; (7) Pertukaran informasi, publikasi ilmiah, dan pakar; serta (8) Pengembangan materi kurikulum, penilaian pendidikan, program, dan publikasi bersama.Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan dukungannya atas kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat di bidang pendidikan. “Kita berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama konkret yang saling menguntungkan dan saling menghormati. Dengan banyaknya shared values yang dimiliki oleh kedua negara, diyakini kerja sama konkret kemitraan strategis akan terus menguat. Kita juga melakukan diskusi mengenai penguatan kerja sama pada pendidikan vokasi,” ujar Retno.Sejarah kerja sama Pendidikan RI-AS diawali dengan penandatanganan America--Indonesia Educational and Cultural Agreement between the Government of the United States of America and the Government of the Republic of Indonesia pada 15 Juli 1992 oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Ali Alatas, dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia, John C. Monjo. Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiLaman: kemdikbud.go.id Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram: instagram.com/kemdikbud.riFacebook: facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RIPertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id#MerdekaBelajarSumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 786/sipres/A6/XII/2021Penulis : pengelola web kemdikbudEditor : Dilihat 2421 kali |