Sakit perut pada anak disertai muntah

Sakit perut pada anak disertai muntah
Ilustrasi. Sakit perut pada anak kerap membuat orang tua khawatir, karena anak kerap sulit mengutarakan keluhan dengan jelas. (Foto: istockphoto/bernie_photo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sakit perut pada anak kerap membuat orang tua khawatir, karena anak kerap sulit mengutarakan keluhan dengan jelas. Karena itu, penting bagi orang tua mengetahui tanda-tanda sakit perut pada anak yang disebabkan banyak faktor, mulai dari hal sepele sampai ke masalah yang lebih serius.

Sakit perut pada anak biasanya menjadi pertanda ada gangguan kesehatan. Yang paling sering dialami adalah diare atau flu perut. Diare yang disebut juga muntaber ini merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang-buang air kadang disertai muntah.

Penyebab tersering sakit ini adalah infeksi virus yang akan sembuh dalam beberapa hari. Orang tua cukup memastikan anak mendapat banyak cairan melalui minum air putih.

Hal yang perlu diperhatikan jika anak mengalami demam tinggi, dehidrasi, ada darah di tinja atau muntahan anak, atau gejala tidak mereda, maka segera bawa ke dokter. Sebab pada beberapa anak bisa menimbulkan gangguan tumbuh kembang.

Sakit perut lain yang dialami anak adalah Gastroesophageal reflux disease (GERD) yang sering dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun kenyataannya GERD ini juga umum terjadi pada anak-anak dan bayi.

Pada anak yang lebih kecil, GERD sulit ditentukan, namun gejala yang biasanya timbul dapat berupa muntah diikuti dengan gejala lain seperti penurunan berat badan, rewel, sering menangis, menolak makan, atau adanya gangguan napas kronik.

Menurut Dokter Spesialis Gastrohepatologi Anak Mayapada Hospital Kuningan, dr. Eva Jeumpa, Sp. A (K), untuk anak yang lebih besar, keluhan GERD seringkali sama seperti yang dialami orang dewasa seperti muntah, mulut terasa asam, nyeri di perut bagian atas, dan sendawa berlebihan.

"Ada kalanya GERD muncul berulang terus-menerus, dan kurang responsif terhadap pengobatan hingga mengakibatkan anak sulit menelan. Perlu pemeriksaan diagnostik agar diketahui apa penyebab GERD berulang, salah satunya dengan endoskopi," ucapnya.

Ditambahkan dr. Eva, tes diagnostik ini dilakukan untuk memeriksa bagian dalam saluran cerna, dengan menggunakan tabung kecil fleksibel yang disebut endoskop. Alat ini memiliki cahaya dan lensa kamera di ujungnya, sehingga saluran cerna dapat terlihat dan sampel jaringan dari dalam juga dapat diambil untuk pengujian.

Selain diare dan GERD, satu sakit perut lainnya yang perlu diperhatikan orang tua saat anak-anak yang masih kecil miliki kebiasaan memasukkan benda ke dalam mulutnya. Bila benda asing tertelan melewati kerongkongan, namun tersangkut di lambung atau usus, gejala sakit perut, kembung, mual muntah hingga kehilangan nafsu makan dapat terjadi.

"Tindakan endoskopi dapat segera dilakukan untuk mengeluarkan benda asing yang tertelan," Lanjut dr. Eva.

Kemudian sembelit juga merupakan hal yang sering terjadi pada anak. Yang dimaksud dengan sembelit adalah BAB dengan frekuensi jarang.

Penanganan yang bisa dilakukan dengan memberikan makanan berserat seperti sayur dan buah, serta banyak minum. Bila sembelit sering terjadi atau disertai keluhan lain, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Segera periksakan anak ke dokter jika timbul keluhan sakit perut, karena penanganan yang tepat dapat kurangi risiko terjadinya komplikasi yang lebih berat," ujarnya.

Karena itu, jika sudah mengenali tanda-tanda sakit perut pada anak tersebut, terutama yang terindikasi serius, maka para orang tua perlu melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan seperti Pediatric Center Mayapada Hospital yang menyediakan layanan komprehensif untuk si kecil.

Layanan Pediatric Center Mayapada Hospital meliputi pemeriksaan kesehatan, deteksi dini dan vaksinasi, perawatan medis, tindakan bedah dan rehabilitasi, termasuk untuk kasus jantung, gangguan neurologis, pencernaan, kelainan tulang, dan kondisi lainnya.

Selain itu, tim Pediatric Center Mayapada Hospital juga terdiri dari dokter spesialis anak dengan subspesialisasi seperti konsultan gastroenterohepatologi anak, konsultan hematologi onkologi anak, konsultan neurologi anak dan konsultan jantung anak, serta dokter spesialis bedah anak dan dokter spesialis lain yang dapat menangani kasus keganasan atau kanker pada anak.

Tak perlu tunggu lama ketika anak mengalami gejala sakit. Jika memiliki pertanyaan, Anda dapat melakukan konsultasi melalui tautan https://mayapadahospital.com/askdoctor.

(rea/rea)

Keluhan sakit perut, mual dan muntah adalah hal yang sering terjadi pada anak. Sebagai orang tua, jangan dulu panik ketika anak sakit perut dan muntah-muntah.  Moms perlu memerhatikan gejala lain yang mungkin muncul selama anak sakit perut dan muntah-muntah.

Jika terdapat beberapa gejala lain, mungkin si kecil sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang menyebabkan anak sakit perut dan muntah-muntah. 

Gangguan kesehatan ini adalah yang paling umum terjadi pada anak, mungkin si kecil mengalami salah satunya.

1. Gastroenteritis

Penyakit ini juga sering disebut dengan flu perut. Disebabkan oleh rotavirus dan norovirus. Bisa juga disebabkan oleh bakteri E. coli atau salmonella. Umumnya jika anak mengalami flu perut akan menunjukkan gejala seperti:

  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Kram perut
  • Terkadang demam dan meriang
  • Berkeringat
  • Kehilangan selera makan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Moms hanya perlu menjaga tubuh anak tetap terhidrasi. Dalam beberapa hari kondisi akan membaik dengan sendirinya. 

2. Alergi makanan

Ada berbagai reaksi alergi makanan yang dapat muncul. Namun yang paling umum adalah menyebabkan anak sakit perut dan muntah-muntah. Selain itu, mungkin juga muncul gejala:

  • Sulit bernapas
  • Gatal-gatal
  • Batuk
  • Demam

Alergi dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Jika gejala tidak reda dalam beberapa hari, moms sebaiknya segera menghubungi dokter. 

3. Keracunan makanan 

Keracunan makanan adalah masalah yang paling umum menyebabkan sakit perut dan muntah. Selain itu, juga biasanya disertai gejala berupa diare dan demam. Keracunan umumnya disebabkan kontaminasi makanan, yang mengandung virus, bakteri, jamur atau karena racun bawaan. 

Keracunan umumnya akan reda dalam 2 hari. Selama itu moms usahakan untuk menjaga anak tetap terhidrasi dengan memberikan minum oralit dan air putih. Selain itu, memberi makanan yang ramah untuk perut, sampai kondisinya pulih kembali.

4. Penyumbatan usus

Pada anak-anak atau bayi muntah dan sakit perut bisa terjadi karena adanya penyumbatan di usus. Atau bisa juga karena masalah pencernaan lainnya seperti pyloric stenosis. Pyloric stenosis adalah kondisi langka pada bayi yang mengalami penyempitan usus.

Biasanya ini hanya terjadi pada bayi dan gejala yang paling umum adalah bayi sering muntah atau gumoh. Untuk mengetahui pasti mengenai penyakit ini, moms perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter anak. 

5. Cedera kepala

Pada anak-anak sering terjadi kecelakaan ringan yang diabaikan oleh orang tua. Misalkan terjatuh saat baru belajar berjalan atau kebiasaan anak memukul kepala. Dua hal itu ternyata dapat mengakibatkan cedera. 

Jika anak mengalami cedera kepala, ia bisa menunjukkan gejala perut mual dan muntah. Selain itu, anak juga bisa menunjukkan gejala:

  • Sakit kepala
  • Sulit berjalan
  • Bicara tidak jelas
  • Penglihatan kabur
  • Dan sulit untuk bangun

Jika gejala tersebut muncul, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

6. Pengaruh obat-obatan

Orang tua bisa saja lalai saat melakukan perawatan pada anak. Salah satunya memberikan obat-obatan tertentu dalam kondisi perut anak kosong. Ini dapat mengakibatkan sakit perut, mual dan muntah.

Beberapa obat yang dapat mengakibatkan anak sakit perut dan muntah-muntah antara lain:

  • Kodein
  • Eritromisin
  • Obat asma
  • Paracetamol
  • Ibuprofen

7. Anak sakit perut dan muntah-muntah karena mabuk

Melihat benda bergerak atau perjalanan menggunakan kendaraan tertentu dapat menyebabkan mabuk pada anak. Mabuk kemudian akan memicu sakit perut, mual dan juga muntah. Gejala lain yang mungkin timbul adalah:

  • Berkeringat
  • Kehilangan nafsu makan 
  • Tidak mau makan

Kondisi ini cenderung akan membaik ketika si kecil tidak lagi melihat pergerakan atau menyudahi perjalanan penyebab mabuk. 

8. Migrain menyebabkan anak sakit perut dan muntah-muntah

Dilansir dari Webmd, sekitar 10 persen anak usia sekolah pernah mengalami migrain. Migrain dapat menyebabkan mual dan muntah. Mual seringkali dirasakan juga sebagai sakit perut oleh anak. Selain itu, anak juga mungkin menunjukkan gejala sensitif pada sentuhan, suara dan bau. 

Jika hanya muncul satu dua kali moms bisa memberikan si kecil obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, jika migrain seringkali muncul, moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik. 

9. Stress

Anak bisa merasakan sakit perut, mual juga muntah saat dalam keadaan stres. Jika dalam kondisi sangat tertekan, biasanya anak juga akan menunjukkan emosinya dengan menangis. 

Jika muntah dan mual benar-benar disebabkan oleh stres, anak tidak akan menunjukkan gejala seperti demam atau diare. Moms bisa mengatasi stres pada anak dengan cara melonggarkan jadwal hariannya, meluangkan waktu untuk bermain hingga menyediakan waktu yang cukup untuk tidur. 

Yang perlu diperhatikan saat anak sakit perut dan muntah-muntah

Anak sakit perut dan muntah-muntah memerlukan bantuan medis segera jika menunjukkan gejala lainnya seperti:

  • Sakit perut berlangsung hingga satu minggu, meski sempat mereda
  • Sakit perut tidak membaik dalam 24 jam atau sakit terpusat di bagian perut kanan bawah
  • Muntah-muntah lebih dari 12 jam
  • Muntah darah atau ada darah di tinja
  • Perut kaku dan keras
  • Demam dengan suhu 38 derajat atau lebih
  • Nafsu makan memburuk selama lebih dari 2 hari
  • Diare lebih dari 2 hari
  • Kesulitan bernapas

Demikian beberapa gangguan kesehatan yang membuat anak sakit perut, mual dan juga muntah. Jika anak mengalami gejala lain yang mencurigakan, moms sebaiknya juga segera melakukan konsultasi pada dokter.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Apa obat sakit perut dan muntah pada anak?

Obat sakit perut anak secara medis.
Oralit. Obat sakit perut melilit pada anak ini akan diberikan ketika mereka mengalami diare, muntah dan dehidrasi. ... .
Pencahar. ... .
3. Simethicone. ... .
4. Antasida. ... .
Antidiare. ... .
6. Antibiotik. ... .
7. Paracetamol. ... .
8. Operasi usus buntu..

Sakit perut dan muntah pada anak gejala apa?

Jika anak mengalami muntah atau diare saat merasa sakit perut ada kemungkinan ia mengalami gastroenteritis (radang usus) yang disebabkan oleh infeksi virus (rotavirus, adenovirus, calicivirus dan astrovirus) atau bakteri (Salmonella, Shigella, Staphylococcus, Campylobacter atau E. coli).

Apa yg harus dilakukan jika anak mengeluh sakit perut?

Pertolongan Pertama yang Dapat Dilakukan di Rumah.
Kompres perut anak dengan air hangat..
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup..
Berikan Si Kecil banyak cairan bening seperti air putih yang didinginkan atau jus..
Bila sakit perut membuatnya tidak enak badan, jangan paksakan anak untuk makan..

Apa penyebab sakit perut dan muntah muntah?

Dua penyebab yang paling umum dari kondisi ini adalah flu perut dan keracunan makanan. Seperti halnya sakit perut atau perut kembung, muntah dapat menandakan sejumlah gangguan pencernaan. Guna memastikan penyebabnya, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.