Proses pengawetan dengan menambahkan mikroorganisme yang menguntungkan

KOMPAS.com  - Banyak makanan fermentasi dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Salah satu yang terkenal di Indonesia adalah tempe.

Baca juga: Lihat Proses Buat Tempe Lebih Dekat di Rumah Tempe Indonesia

Fermentasi adalah salah satu teknik kuno untuk pengawetan makanan.

Proses ini masih digunakan sampai sekarang untuk menghasilkan beragam makanan atau minuman, seperti tempe, sauerkraut (asinan kubis), acar, wine, yoghurt, kefir, kimchi, keju, hingga kombucha.

Dalam artikel Kompas.com tayang Senin (2/11/2020), makanan fermentasi bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: 5 Manfaat Makanan Fermentasi untuk Kesehatan

Bahkan faktanya, makanan fermentasi sering kali lebih bergizi daripada yang tidak difermentasi.

Makanan yang telah difermentasi berbeda dengan makanan basi. Makanan yang telah melewati proses fermentasi merupakan makanan yang layak dikonsumsi. 

Proses fermentasi pada makanan 

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dengan menggunakan keadaan yang disebut dengan tanpa udara atau oksigen. Istilah ini sering disebut anaerobik.

Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.

Alkohol atau asam berfungsi sebagai pengawet alami dan bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi.

Proses pengawetan dengan menambahkan mikroorganisme yang menguntungkan
Shutterstock/naito29 Ilustrasi kimchi

Fermentasi juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan yang dikenal sebagai probiotik.

Probiotik sendiri telah terbukti bisa meningkatkan fungsi kekebalan serta kesehatan pencernaan dan jantung.

Itulah sebabnya, dalam proses fermentasi, gula adalah salah satu bahan paling umum yang digunakan dalam proses fermentasi.

Biasanya agar proses fermentasi berlangsung diperlukan adanya mikroorganisme yang akan membantu memecah glukosa menjadi alkohol atau asam.

Baca juga: Sayuran Fermentasi dari Asia, Ada Kimchi dan Pao Cai

Salah satu mikroorganisme yang penting dalam proses fermentasi adalah ragi. Jenis ragi sangat banyak, tapi yang sering dijadikan bahan sebagai proses fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae.

Dalam proses fermentasi, ragi jenis ini lah yang nantinya akan memecah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Published by Charlie Davidson on 07/31/2019

Teknik Pengawetan Makanan yang Paling Sering Digunakan Agar Tahan Lama

  1. Pendinginan.
  2. Pengalengan.
  3. Pemanasan.
  4. Pengasapan.
  5. Pengeringan.
  6. Pengasinan.
  7. Pemanisan.

Bagaimana pengawetan makanan dengan cara fermentasi?

Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam. Alkohol atau asam berfungsi sebagai pengawet alami dan bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi.

Bagaimana cara melakukan pengawetan makanan secara biologi?

Pengawetan secara biologi menggunakan mikroorganisme yang melakukan aktifitas yang dapat membantu makanan agar awet. Contoh pengawetan secara biologi adalah fermentasi ini, di mana mikroorganisme menguntungkan ditambahkan ke makanan, yang kemudian akan mengurai makanan agar lebih awet.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengawetan daging dengan pemanasan?

Pemanasan adalah pengawetan makanan dengan cara dipasteurisasi hingga suhu 121°C, misalnya madu. Pengasapan adalah pengawetan makanan dengan cara meletakkan makanan di dalam sebuah wadah lalu diasapi dari bawah, misalnya ikan.

Bagaimana cara mengawetkan makanan selain disimpan di kulkas?

Jika ingin mengawetkan makanan secara tahunan, Anda memerlukan metode pengawetan makanan lainnya. Ingin membuat makanan lebih tahan lama dan bisa disimpan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun?…10 Cara Mengawetkan Makanan

  1. Pendinginan.
  2. Pengalengan.
  3. Pengasapan.
  4. Pengeringan.
  5. Pemanasan.
  6. 6. Pengasinan.
  7. 7. Pemanisan.
  8. Penguburan.

Apa saja manfaat dari pengawetan makanan?

Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial. Bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet juga diharapkan dapat mengganggu kondisi optimal pertumbuhan mikrob.

Makanan apa aja yg di fermentasi?

Berikut makanan fermentasi dari Indonesia:

  • Tempe. Makanan kaya protein in merupakan salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yang telah mendunia.
  • 2. Tapai singkong. Tapai ingkong merupakan camilan fermentasi yang bahan dasarnya, yaitu ubi kayu atau singkong.
  • Peuyeum.
  • 4. Brem.
  • Terasi.
  • 6. Tauco.
  • 7. Oncom.
  • 8. Dadiah.

Berapa lama proses fermentasi?

Lama fermentasi memberikan perbedaan yang sangat nyata sehingga menghasilkan kandungan protein kasar yang berbeda pada masing-masing perlakuan dengan hasil terbaik pada lama fermentasi 72 jam.

Apa saja pengawetan biologi?

Pengawetan biologi adalah teknik yang menambahkan mikroorganisme untuk membantu makanan lebih awet. Pengawetan secara biologi terdiri dari tiga jenis, yaitu fermentasi bakteri, peragian, dan fermentasi enzim. Fermentasi bakteri contohnya pada pembuatan olahan susu, seperti keju dan yoghurt.

Apa itu pengawetan secara biologi?

➡pengawetan secara biologis adalah cara atau metode yang digunakan untuk mengawetkan sesuatu berdasarkan cara alami atau menggunakan mikroorganisme lainnya.

Apa perbedaan antara sterilisasi dan pasteurisasi?

Perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi kedua yaitu sterilisasi melibatkan pemanasan makanan antara kisaran suhu 110 ° C hingga 120 ° C, sedangkan pasteurisasi melibatkan pemanasan antara 70 hingga 80 ° C. Sifat-sifat makanan dapat sangat berubah dengan proses sterilisasi, namun tidak dengan proses pasteurisasi.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses pengawetan?

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.

Bagaimana cara pemanasan makanan?

Pemanasan makanan secara sederhana biasa dilakukan dengan tujuan membu.nuh kuman penyakit, mencegah pembusukan yang disebabkan oleh mikroba, dan menambah selera makan. Sistem pemanasan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pasteurisasi dan sterilisasi.

Bagaimana cara mengawetkan makanan dengan cara pengasapan?

Metode mengawetkan makanan dengan cara pengasapan juga cukup populer. Jenis makanan yang paling sering diawetkan dengan metode pengasapan adalah ikan. Namun, daging sapi dan daging babi juga bisa diasapi hingga menjadi bacon. Makanan akan diletakkan dalam sebuah tempat, lalu diasapi dari bawah.

Bagaimana cara mengawetkan makanan dengan metode pengalengan?

Pada zaman dahulu, cara mengawetkan makanan dengan metode pengalengan belum ditemukan. Nenek moyang kita menyimpan makanan dengan cara menjemur makanan tersebut hingga benar-benar kering. Metode pengawetan makanan ini bernama pengeringan.

Bagaimana cara menyimpan makanan dengan cara menjemur?

Nenek moyang kita menyimpan makanan dengan cara menjemur makanan tersebut hingga benar-benar kering. Metode pengawetan makanan ini bernama pengeringan. Teknik ini mengacu pada prinsip bahwa mikroorganisme penyebab pembusukan makanan dapat berkembang dalam tempat yang lembab, basah, dan memiliki kadar air yang tinggi.