Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa

Posted on May 04, 2020 20:16

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa

Mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung internet dan hal tersebut merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan oleh semua pemilik bisnis. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa Anda harus memanfaatkan pemasaran online.

1. Menyediakan Kesempatan yang Sama untuk Semua Bisnis

Pemasaran online  memungkinkan semua skala bisnis untuk terjun ke dalamnya, baik itu perusahaan besar, usaha menengah, maupun usaha kecil. Bahkan pemasaran online bisa diterapkan oleh pemilik bisnis yang baru memulai bisnisnya.

Semua skala bisnis bisa memanfaatkan pemasaran online karena alat-alat yang diperlukan untuk pemasaran online mudah diperoleh siapa saja. Cukup berbekal laptop dan koneksi internet, Anda bisa menerapkan pemasaran online, dari content marketing sampai social media marketing.

2. Lebih Murah dan Lebih Efektif Dibanding Marketing Tradisional

Selain tidak membutuhkan alat-alat yang rumit, pemasaran online juga relatif lebih murah dibandingkan dengan marketing tradisional. Berdasarkan survey Gartner’s Digital Marketing Spend Report, pelaku usaha kecil menengah yang menerapkan pemasaran online bisa menghemat anggaran marketing hingga 40 persen.

Tidak hanya hemat, pemasaran online juga menghasilkan performa lebih baik dibanding marketing tradisional. Survey dari Gartner juga menunjukkan 28 persen pelaku usaha kecil menengah berencana untuk memindahkan alokasi marketing tradisional ke pemasaran online. Perpindahan tersebut menunjukkan pemasaran online lebih efektif dibanding marketing tradisional.

3. Meningkatkan Revenue Secara Efektif

Dengan metode marketing yang lebih efektif, Anda juga bisa meningkatkan pendapatan lebih efektif. Berdasarkan laporan Google, pelaku bisnis yang memanfaatkan pemasaran online berhasil meningkatkan pendapatan 2.8 lebih besar dibanding bisnis yang hanya mengandalkan marketing tradisional.

4. Memungkinkan Anda Terhubung dengan Audiens Spesifik

Salah satu alasan terpenting mengapa harus segera beralih ke pemasaran online adalah Anda bisa menargetkan audiens yang spesifik. pemasaran online mampu mengumpulkan berbagai data penting, dari lokasi, usia, minat, hingga gender untuk menentukan target yang paling sesuai untuk kampanye marketing Anda.

5. Lebih Efektif untuk Pengguna Perangkat Mobile

Berdasarkan riset Google, sebanyak 94 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile. Mayoritas pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui smartphone karena lebih mudah dan lebih cepat diakses. Dengan bantuan pemasaran online, Anda dapat dengan mudah menjangkau konsumen melalui perangkat mobile, terutama media sosial.

6. Membangun Reputasi Brand

Reputasi bisnis di dunia maya sangat penting di era digital ini. Pemasaran online membantu Anda membangun reputasi yang baik melalui website, media sosial, hingga SEO. Menurut riset Adweek, sebanyak 81 persen konsumen melakukan riset online terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Hal ini berlaku baik untuk pembelian online maupun offline. Forbes melaporkan 82 persen konsumen melakukan riset online di toko fisik sesaat sebelum membeli barang di toko tersebut. Oleh karena itu, eksistensi Anda di dunia maya sangat penting dan Anda bisa mencapainya dengan pemasaran online.

Berikut ini langkah yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemasaran online :

1. SEO

Search Engine Optimization atau lebih sering disebut SEO adalah usaha untuk mengoptimasi website Anda agar lebih mudah ditemukan di hasil pencarian. Hasil pencarian di Google adalah sumber utama trafik bagi sebagian besar website. Namun, harus dipahami juga bahwa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil dari SEO. Jadi Anda harus sabar dan telaten dalam menerapkan teknik SEO.

2. Content Marketing

Content marketing adalah teknik marketing yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang relevan, penting, dan konsisten untuk menarik audiens dengan tujuan untuk mengonversi mereka menjadi konsumen.

Konten yang dibuat dan didistribusikan dalam content marketing bukan konten sembarangan. Terdapat dua elemen penting dalam content marketing. Pertama, konten harus memenuhi tiga syarat ini: penting, relevan, dan konsisten. Jadi, Anda tidak bisa sembarangan dalam membuat konten untuk content marketing. Konten harus memenuhi tiga syarat di atas. Anda harus membuat konten yang relevan dengan bisnis Anda. Relevan saja tidak cukup. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah konten tersebut penting atau tidak untuk diketahui target audiens. Buatlah skala prioritas berisi topik-topik yang relevan untuk target audiens. Urutkan dari yang terpenting hingga topik yang kurang penting.

3. Social Media Marketing

Social media marketing adalah kegiatan mempromosikan produk atau layanan di platform media sosial menggunakan strategi tertentu. Definisinya memang cukup sederhana, yaitu mempromosikan produk atau layanan di media sosial. Akan tetapi, inti sebenarnya dari social media marketing terletak pada strateginya.

Anda tidak bisa hanya sekadar membuat akun bisnis Anda di media sosial lalu membuat konten tanpa strategi. Diperlukan riset untuk menentukan kanal media sosial mana yang paling cocok untuk bisnis Anda. Anda juga harus menetapkan tujuan dan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilan strategi social media marketing Anda.

4. Pay Per Click

PPC adalah kependekan dari Pay Per Click, salah satu model internet marketing di mana pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target audiens. Sistem periklanan ini jamak digunakan oleh para perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Instagram.

Pay per click adalah model iklan yang cocok diterapkan saat ini, mengingat mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet. Selain itu, model iklan ini juga lebih efektif, lebih efisien, dan lebih ekonomis dibanding model iklan konvensional. Tersedia berbagai pilihan untuk membuat iklan PPC, dari Google Ads, Facebook Ads, hingga Instagram Ads.

5. Affiliate Marketing

Program afiliasi atau affiliate marketing bukan hal asing di dunia marketing. Sudah banyak perusahaan baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang menyediakan program afiliasi. Amazon, eBay, dan Rakuten adalah beberapa perusahaan penyedia program afiliasi dari luar negeri. Perusahaan Indonesia pun juga banyak yang menyediakan program afiliasi. Dengan affiliate marketing Anda bisa mengajak pelanggan reguler untuk mengiklankan produk Anda ke teman-teman atau followernya di media sosial.

6. Email Marketing

Email marketing adalah pengiriman pesan komersial seperti newsletter dan promosi melalui email. Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey and Company menunjukkan bahwa email marketing 40 kali lebih efektif untuk memperoleh konsumen dibandingkan Facebook dan Twitter. Efektivitas yang tinggi ini mungkin disebabkan perusahaan dapat menjangkau konsumen di area personal mereka, yaitu kotak masuk email.

Selain itu, 59 persen konsumen bersedia untuk menjadi berlangganan email marketing atau newsletter jika ada penawaran yang diberikan. Penawaran tersebut bisa berupa kupon atau diskon spesial. Menurut penelitian sebanyak 65 persen konsumen mendapatkan kupon diskon dari email marketing. Hal ini menunjukkan bahwa email marketing mendorong konsumen untuk berbelanja baik online maupun langsung ke toko.

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa
Photo by Alvaro Reyes on Unsplash

Membuat konten artikel untuk content marketing harus dilakukan secara rutin dan konsisten. Tuntutan seperti ini tentu cukup berat dilakukan bagi tim marketing perusahaan yang belum terbiasa untuk menulis. Itu sebabnya Anda sebagai content marketer harus memahami tahap-tahap yang harus dilakukan setiap menulis.

Tahap-tahap ini merupakan tahap yang bisa selalu menjadi panduan bagi para penulis konten untuk terhindar dari kebingungan dan kebuntuan saat menulis artikel untuk content marketing.

Tahap ini tidak hanya bermanfaat untuk proses produksi tetapi juga membantu manajerial konten agar lebih ramping dan ringkas. Sehingga tidak hanya efektif pada masa kampanye marketing tetapi juga efektif saat melakukan evaluasi kerja.

Nah, langsung saja apa saja tahap yang diperlukan saat menulis artikel untuk kebutuhan content marketing. Berikut ulasannya.

1. Tahap Ideation

Tahap ideation merupakan tahap pencarian ide yang sangat mendasar dalam membuat sebuah konten kreatif. Ide ibarat benih dari sebuah konten yang nantinya akan terus tumbuh dan berkembang.

Ada berbagai cara untuk mencari ide yang bisa Anda lakukan yakni seperti membaca referensi-referensi.

Jangan pernah membatasi diri untuk membaca informasi yang ada di internet maupun media cetak. Sebab kita tidak akan pernah tahu informasi mana yang akan bisa menjadi ide bagi konten yang akan diproduksi.

Sering-seringlah untuk mengunjungi situs-situs website dari bidang industri tempat Anda berkecimpung. Dengan begitu Anda akan sering menemukan berita-berita terbaru dan isu-isu terbaru.

Selain itu Anda juga perlu untuk mengamati bagaimana pesaing mengerjakan program marketingnya. Amati kemudian tiru dan modifikasi apa yang mereka lakukan. Dengan melihat pesaing, Anda akan mendapatkan referensi dan gambaran seperti apa respon pasar dan bagaimana efektifitas program yang dijalankan.

Saat Anda telah melihat respon pasar, itulah saat dimana Anda perlu untuk mendengarkan seperti apa aspirasi dari para konsumen dan pelanggan. Dengarkan keluhan-keluhan dari pengguna, dengarkan rasa keterikatan pelanggan pada brand.

Dengan mendengarkan pasar, Anda akan bisa menemukan ide-ide artikel content marketing dengan lebih efektif karena bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan maupun menampung saran dari luar perusahaan.

Selain akan membantu perusahaan memperbaiki produk, jasa maupun pelayanan, mendengar pasar juga akan bisa mempertipis jarak antara brand dengan pelanggan. Sehingga bisa membangun loyalitas di benak konsumen.

Cara lainnya adalah dengan melakukan melihat tren. Tren bisa dilihat melalui berbagai alat seperti Google Trend, ataupun mesin-mesin analisis kata kunci seperti Buzzsumo, Ahref Content Explorer, dan lain sebagainya. Sayangnya, sampai saat ini saya belum menemukan alat serupa yang tersedia secara lokal Indonesia.

Hal ini membuat saya terpikirkan untuk membuat alat analisis sendiri untuk pasar Indonesia. Semoga bisa terwujud.

2. Research

Tahap berikutnya setelah ideation adalah melakukan riset. Jangan merasa terintimidasi dulu dengan kata-kata riset. Riset bukan identik dengan para peneliti yang memiliki kemampuan literasi dan pengetahuan yang mendalam. Anda sebagai penulis konten pun bisa melakukannya sebatas untuk kebutuhan content marketing.

Riset dibutuhkan untuk memberikan data-data pendukung yang akan memperkuat argumentasi dalam artikel yang ditulis. Fungsinya tentu saja adalah untuk membangun kredibilitas dan reputasi perusahaan terkait dengan bidang yang dijalani.

Bayangkan bila sebuah brand tidak menguasai bidang industri yang sedang digeluti, calon konsumen tentu akan merasa tidak nyaman dan tidak percaya sepenuhnya. Padahal kepercayaan konsumen adalah hal yang harus dimiliki oleh sebuah brand.

Untuk menemukan data, Anda bisa melakukannya dengan berbagai cara. Seperti dengan mencari data-data dari lembaga survey ataupun laporan-laporan dari perusahaan terkait. Metode ini secara tidak langsung Anda juga akan menemukan siapa saja pemain dalam industri yang sama.

Selain menggunakan data dari pihak lain, Anda juga bisa menggunakan data primer yakni melakukan pencarian data secara mandiri. Pencarian data bisa dilakukan dengan membuat survey sendiri ataupun melakukan wawancara-wawancara pada tokoh-tokoh ahli di bidang bisnis Anda.

Manfaat dari melakukan pencarian data mandiri adalah, Anda bisa mengendalikan sepenuhnya digunakan untuk apa data yang telah terkumpul. Anda bisa menggunakannya untuk membuat laporan, atau hanya untuk analisis internal perusahaan.

Ada berbagai tools yang bisa mendukung aktifitas survey diantaranya seperti

a. Typeform

Typeform cukup terkenal dengan desain formulirnya yang menarik. Tidak hanya tampilannya, Typeform juga memiliki keunggulan dikemudahan mengisi. Desain yang menarik dan kemudahan mengisi akan membuat pengisi survey tertarik untuk mengisinya hingga selesai.

Saya sendiri menggunakan Typeform untuk beberapa keperluan. Fitur gratisnya lumayan bisa digunakan untuk survey kecil-kecilan.

b. Google Form

Formulir buatan Google adalah yang paling populer digunakan. Selain simpel, formulir ini juga menyimpan hasil survey langsung di Google Drive sehingga bisa dengan cepat diproses. Karena tidak ada pungutan biaya, Google Form bisa digunakan untuk mengumpulkan jumlah responden sebanyak mungkin.

Saya menggunakan Google Form untuk beberapa keperluan, namun bukan untuk survey.

c. Microsoft Form

Microsoft sebagai perusahaan yang fokus pada produktifitas pun tidak ingin ketinggalan dengan Google. Microsoft akhirnya meluncurkan alat formulir digital yang serupa dengan Google Form. Secara konsep, milik Microsoft sama persis dengan milik Google hanya saja secara tampilan dan tata letak relatif lebih rapih dan indah dipandang.

Karena masih baru, dan belum banyak yang familiar, saya belum pernah menggunakan formulir dari Microsoft ini.

— -

Selain tiga form tersebut, ada banyak lagi alat formulir digital lain yang bertebaran. Anda bisa menggunakan yang mana saja yang Anda suka. Tapi ingat, tujuan utamanya adalah untuk bisa mendapatkan data dari responden sebanyak mungkin.

Beberapa penyedia jasa formulir memberikan harga yang progresif berdasarkan jumlah responden yang bisa ditampung. Sementara lainnya, memberi harga berdasarkan fitur yang diberikan.

Pilih dengan cermat penyedia formulir mana yang bisa Anda gunakan. Pastikan biaya yang Anda butuhkan untuk melakukan survey tetap sesuai. Agar biaya pengumpulan data Anda tidak berlebihan.

Alat-alat untuk membuat form ini akan membantu Anda untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan konten yang kuat dan meyakinkan. Konten yang meyakinkan akan membuat Anda lebih dipandang dan dipercaya. Selain itu, konten yang memiliki data sering kali akan mudah ditemukan di mesin pencari.

Manfaat lain dengan memiliki data adalah, Anda bisa menggunakan data ini di banyak konten. Anda tidak boleh hanya terpaku dengan satu hasil data untuk satu konten. Tetapi pastikan data yang telah terkumpul bisa dikembangkan menjadi puluhan atau bahkan ratusan konten lainnya.

3. Planning

Ide telah ada, riset pun dilakukan maka semua bahan yang dibutuhkan untuk menulis artikel telah lengkap. Langkah selanjutnya sebelum menulis adalah perencanaan. Mengapa perencanaan? Karena dalam aktifitas marketing, menentukan langkah adalah hal yang penting dilakukan sebelum materi diproduksi dan didistribusikan.

Langkah-langkah ini kemudian akan memengaruhi bagaimana materi diproduksi. Misalnya seperti tentang siapa target market, ataupun seperti apa profil mereka.

Nah terkait perencanaan ini berikut adalah daftar yang harus direncanakan:

a. Kenali Pembaca

Mengenal pembaca adalah hal yang paling penting dalam content marketing. Ini merupakan tahap yang sama seperti bagaimana dalam bisnis Anda harus memahami pembeli atau pelanggan. Kita harus tahu karakter mereka, dan permasalahan apa yang dihadapi.

Dalam konteks content marketing, yang perlu dicari tahu adalah bagaimana data pembaca berkorelasi dengan kebutuhan bacaan yang mereka butuhkan. Informasi apa yang dicari, dan solusi apa yang diharapkan dari bacaan tersebut.

Cara mengetahui pembaca adalah dengan membuat data demografi. Data demografi ini umumnya berisi tentang usia, jenis kelamin, dan penghasilan. Ada pula yang menambahkan data lain seperti status pernikahan, tingkat pendidikan terakhir, dan juga tempat tinggal.

Data tentang demografi tersebut bisa Anda yang menentukan, dengan asumsi bahwa karakter pembaca yang memiliki demografi tersebut benar-benar akurat. Mengapa? Karena dengan telah mengetahui karakter berdasarkan demografi, Anda telah bisa menentukan target market dengan jelas.

Umumnya dalam tahap membuat data konsumen konten Anda perlu membuat sebuah persona. Persona merupakan ilustrasi bagaimana profil seseorang yang akan mengonsumsi konten yang telah Anda buat untuk mereka.

Tips!

Untuk membuat persona dengan mudah, Anda bisa menggunakan tools seperti milik Hubspot ini.

Dengan tergambarnya sebuah persona dari pembaca, Anda akan bisa mengira bagaimana cara berkomunikasi melalui konten dengan mereka. Bagaimana gaya bahasanya, bagaimana wawasannya, dan juga apa yang mereka butuhkan.

Hal ini akan sangat memengaruhi bagaimana materi content marketing yang akan Anda buat.

b. Kanal distribusi

Saluran atau kanal distribusi konten juga perlu Anda rencanakan sejak awal. Sebagaimana dijelaskan pada bagian mengenal pembaca, Anda perlu mengetahui di mana para pembaca konten Anda berada. Apakah mereka lebih banyak menemukan konten melalui email? Apakah mereka banyak menemukan konten melalui sosial media? Atau mereka banyak menemukan konten melalui website? Dan sebagainya.

Perjelas dan temukan di saluran mana mereka berada, kemudian distribusikan konten melalui saluran tersebut berdasarkan waktu yang tepat.

c. Pencapaian marketing

Setelah menentukan saluran distribusi, Anda perlu menentukan apa saja pencapaian marketing yang Anda butuhkan. Dalam content marketing hukum pemasaran akan tetap berlaku sama, bahwa sebelum menjadi konsumen, audiens memiliki beberapa tahap dan level.

Tahapan tersebut sering disebut dengan customer journey, marketing funnel dan sebutan-sebutan lain yang sebenanya secara inti adalah sama. Yakni audiens akan melalui tahapan-tahapan sebelum akhirnya melakukan konsumsi, baca atau pembelian.

- Awareness

yakni tahap menyadari bahwa ada brand, ada produk, ada jasa. Mereka sekadar mengetahui. Sekadar tahu. Tujuan marketing di tahap ini adalah seperti menjangkau lebih banyak pasar potensial atau memperlihatkan produk pada lebih banyak orang. Inti dari tahap ini adalah memberi ekspos pada produk atau jasa agar dikenal.

Konten di bagian ini harus mampu untuk menarik perhatian banyak orang.

- Consideration

tahap setelah mengetahui adalah, mereka mulai bertanya-tanya, mulai mengingat, mulai mempertimbangkan apakah brand tersebut bisa memberikan solusi pada kebutuhannya. Target marketing di bagian ini adalah seperti berapa banyak orang yang mulai melakukan tindakan (membandingkan harga, bertanya, menelepon, bertanya pada teman, mencoba, dan sebagainya.)

Konten di tahap ini harus mampu untuk memberi informasi, dan meyakinkan orang untuk melakukan tindakan.

- Purchase

selanjutnya setelah mempertimbangkan dan mempelajari sebuah brand, produk atau jasa pembaca mulai berani untuk memutuskan untuk menjadi konsumen produk atau pengguna jasa. Target marketing di bagian ini adalah seperti memberi nilai lebih sehingga bisa memberikan rasa puas.

Konten di tahap ini harus bisa untuk memberikan kesan bahwa barang atau jasa yang diberikan benar-benar bernilai dan sepadan dengan harga yang dikeluarkan.

- Advocate

tahap terakhir adalah ketika pembaca konten telah menjadi konsumen atau pengguna, mereka akan berpotensi untuk menjadi pengadvokasi atau pemberi saran. Tentu syaratnya adalah ketika mereka membeli, kemudian mengonsumsi atau menggunakan konten yang kita buat, mereka merasa puas dan kebutuhannya terpenuhi.

Konten di bagian ini harus bisa untuk membuat para pengguna produk atau jasa merasa mereka telah menjadi bagian dari kelompok orang yang puas menggunakan solusi yang brand Anda berikan. Dengan merasa menjadi bagian dari kelompok, mereka akan mulai mau untuk menjaga kepuasannya dan mengajak orang lain untuk merasakan kepuasan yang sama.

Untuk mempelajari secara lebih detail tentang tahap-tahap audiens dalam marketing ini, Anda bisa pelajari referensi tentang marketing funnel.

Anda perlu untuk menentukan tujuan marketing yang mana yang ingin lebih didapat. Apakah Anda masih berada di tahap memperkenalkan produk baru? Jika iya, Anda harus membuat tujuan marketing menjadi tahap awareness.

Jika tujuannya adalah untuk membuat pelanggan yang sudah ada menjadi loyalis dan penggemar setia, maka konten yang dibutuhkan adalah konten untuk tujuan membuat audiens loyal.

d. Tentukan jenis konten

Hal yang perlu dipahami adalah, setiap tahap dalam perjalanan konsumen di bagian sebelumnya membutuhkan konten yang berbeda-beda. Jenis konten untuk awareness tentu berbeda dengan konten untuk tahap consideration. Begitu juga konten advocate akan berbeda dengan konten bagian purchase.

Semua tahap ini memiliki konten dengan jenisnya masing-masing sehingga Anda perlu melihat kembali, tujuan marketing apa yang ingin dicapai. Setelah itu Anda akan bisa menentukan jenis konten.

Ada beberapa jenis konten yang bisa Anda buat berdasarakan tahapan marketing. Anda bisa membuat konten berdasarkan panduan ini.

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa

Namun ingat, setiap konten bisa digunakan kembali di tahap-tahap lain. Artikel misalnya, isinya sangat tergantung pada konten yang dibuat. Konten artikel bisa dibuat kembali dalam bentuk yang berbeda-beda seperti artikel studi kasus, artikel panduan dan sebagainya.

Hal yang terpenting dari jenis-jenis konten ini adalah, pastika konten yang Anda buat memang ditujukan untuk tujuan marketing yang telah ditentukan. Jika tujuan marketing adalah untuk mengubah audiens menjadi teryakinkan itu artinya konten harus mampu menjawab keraguan.

Titik keraguan ada berada di bagian condiseration. Audiens sudah mengenal, namun belum teryakinkan. Sehingga konten harus bisa memberikan bahwa calon pengguna atau pembeli bisa yakin terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Salah satu kontennya seperti saya jelaskan di atas adalah konten stusi kasus.

Setelah menentukan jenis konten, apa selanjutnya?

e. Kalender editorial

Kalender editorial bukanlah hal yang baru di dunia penerbitan. Namun di konteks content marketing, kalender editorial menjadi semakin penting karena umumnya tim untuk pengerjaan content marketing sangat terbatas dan momentum publikasi konten sangat berpengaruh pada kesuksesan kampanye.

Itu sebabnya kalender editorial perlu untuk dibuat dan disusun dengan baik sehingga tim bisa bekerja dengan optimal dan efektif.

Kira-kira apa saja yang dibutuhkan dalam kalender editorial? Dalam kalender editorial Anda perlu untuk menampilkan brief konten. Seperti apa isinya? Kira-kira seperti ini contohnya.

Bentuk brief bisa sangat beragam tergantung dengan bagaimana tim berkomunikasi satu sama lain dalam memproduksi sebuah konten. Jangan pernah terpaku dengan panduan yang ada, begitu juga jangan pernah terpaku dengan cara-cara yang sudah ada. Sebisa mungkin Anda harus membuat aturan dan alur yang fleksibel dan sesuai dengan gaya dari tim produksi yang Anda miliki saat ini.

Anda juga bisa menggunakan aplikasi manajemen projek untuk lebih mengatur bagaimana alur kerja tim Anda. Beberapa aplikasi diantaranya adalah Trello, Asana ataupun Basecamp. Aplikasi seperti ini sifatnya hanya menjadi alat bantu dan bukan inti pekerjaan. Sehingga jangan pula tergantung pada aplikasi. Jika tim memang lebih efektif tanpa aplikasi manajemen, maka lakukan saja.

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa
Contoh tampilan manajemen konten di Trello.

4. Penulisan

Nah, masuk ke tahap inti dari produksi content marketing. Bagi saya inti dari content marketing adalah tahap penulisan. Mengapa? Karena jantung dari content marketing adalah menulis konsep menjadi artikel yang mampu berkomunikasi. Itu artinya seluruh konten harus melalui proses penulisan yang baik.

Apakah ada content marketing yang tidak membutuhkan tulisan? Infografis membutuhkan naskah tulisan, iklan membutuhkan copywriting yang efektif dan cermat, konten video membutuhkan naskah untuk bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Konten audio pun membutuhkan naskah agar perbincangan tidak melantur, sehingga fokus.

Saya kira kita harus sepakat bahwa setiap konten membutuhkan tulisan. Sehingga artikel menjadi bagian sentral yang bisa dianggap sebagai inti utama dari konten-konten lain yang nantinya akan digunakan untuk content marketing.

Namun tentu saja tentang bagaimana membuat tulisan, kita bisa berbeda pendapat.

Menurut saya Anda sebagai brand yang telah menentukan target market harus mampu untuk membuat tulisan yang memiliki gaya sesuai dengan target market yang Anda target. Misalnya, Anda menargetkan anak-anak muda maka artikel yang ditulis haruslah santai atau sesuai dengan bahasa mereka.

Berbeda lagi jika Anda menargetkan pasar kalangan senior yang kerap hidup dalam lingkungan yang formal dan resmi. Maka bahasa dan topik yang diperbincangkan haruslah formal dan mendalam dengan bahasa-bahasa yang mungkin cukup asing dikenal.

Perhatikan benar-benar target pasar Anda sehingga Anda bisa benar-benar tahu tulisan apa yang cocok untuk mereka.

Dalam penulisan konten, Anda harus memperhatikan perencanaan yang telah Anda buat sebelumnya. Sehingga konten yang dibuat bisa benar-benar efektif dan memiliki dampak pemasaran yang telah ditentukan.

Untuk mempermudah tahap, Anda bisa mengikuti alur produksi berikut ini:

a. Tentukan topik
b. Buat kerangka artikel
c. Tentukan berapa banyak kata yang ingin dicapai
d. Mulai menulis

Tidak semua penulis membutuhkan alur produksi seperti itu. Namun bagi Anda yang baru mulai untuk menulis konten artikel, alur tersebut cukup membantu proses kerja Anda sehingga lebih rapi dan efisien.

5. Editing

Setelah selesai membuat artikel yang diinginkan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan tahap terakhir dalam produksi adalah editing atau sunting. Bagian sunting sangat penting karena tahap ini akan menentukan apakah konten yang telah kita tulisa layak untuk diterbitkan atau tidak.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap editing diantaranya adalah:

a. Tata bahasa

Sebagaimana saya jelaskan di atas, bahasa harus sesuai dengan target market yang ditentukan. Anda harus bisa menulis artikel yang memiliki bahasa konsisten dari awal artikel hingga akhir. Jangan sampai di awal Anda menggunakan bahasa anak muda yang gaul, yang informal, kemudian di pertengahan sampai akhir Anda menggunakan bahasa formal yang kaku dan serius.

b. Salah ketik

Salah ketik meski sepele, jangan sampai terjadi dalam naskah. Kita harus benar-benar pastikan bahwa artikel yang telah diterbitkan minim salah ketik sehingga pembaca tidak kebingungan dan tidak merasa bahwa materi yang mereka baca dibuat dengan serampangan. Sebab jika itu terjadi, reputasi brand sebagai penerbit konten bisa rusak.

c. Perhatikan judul

Judul artikel harus bisa menarik perhatian. Saat ini brand harus bersaing dengan jutaan artikel konten lainnya yang bertebaran di internet. Sehingga brand harus mampu untuk membuat artikel yang menarik bagi pembaca agar mereka mau membacanya.

Anda juga harus berhati-hati untuk tidak menggunakan judul yang hanya mencuri perhatian namun artikel tidak memiliki isi. Bahkan jangan sampai Anda menggunakan click bait yang menipu. Benar, Anda akan mendapatkan banyak klik, namun brand Anda bisa tercoreng karena dianggap tidak terpercaya.

d. Call to action

Seruan aksi atau call to action merupakan pembeda antara artikel jurnalisme dengan artikel content marketing. Dalam tujuan marketing, tentu saja tujuan komersial merupakan inti utamanya. Sehingga diperlukan seruan aksi yang efektif agar pembaca mau untuk melakukan sesuatu sesuai arahan brand.

Tanpa adanya call to action, konten artikel yang telah dibuat tentu akan sia-sia saja. Sebab pembaca hanya akan menganggapnya sebagai bacaan biasa sama seperti lainnya.

Perhatikan benar call to action yang ingin disematkan dalam artikel. Pastikan seruan aksi yang digunakan telah sesuai dengan target marketing yang ingin dicapai.

e. Materi interaktif

Membuat konten artikel bukan berarti seluruh naskah hanya berisi teks. Dalam dunia digital seperti saat ini, penyajian materi konten bisa sangat interaktif. Anda jangan terpaku hanya menulis teks tetapi juga harus memasukkan gambar, ilustrasi, audio atau bahkan video untuk membuat konten artikel Anda menarik.

Selain membantu pembaca untuk tetap meneruskan baca, materi interaktif dalam artikel juga akan membantu dalam hal optimalisasi mesin pencari. Itu sebabnya, Anda harus benar-benar perlu untuk menyematkan materi interaktif.

f. Tautkan referensi terkait

Membuat konten tentu sangat sulit dilakukan tanpa mendapatkan referensi-referensi. Seperti yang saya jelaskan di atas, data adalah salah satu aspek penting dalam artikel content marketing. Sehingga saat Anda menggunakan data-data atau informasi yang telah ada sebelumnya, akan sangat bijak jika Anda menyantumkannya dalam artikel.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap sunting tersebut akan membantu memoles artikel konten yang telah dibuat menjadi lebih baik dan berkualitas. Sehingga Anda jangan sampai mengabaikan proses editing.

6. Distribusi

Setelah Anda memproduksi artikel untuk content marketing. Tugas selanjutnya adalah mendistribusikan konten yang telah dibuat. Tanpa distribusi ibarat Anda telah memproduksi barang, namun tidak disalurkan ke konsumen maka tidak akan ada yang mengonsumsinya atau menggunakannya.

Jika tidak ada yang menggunakan, maka bisnis tidak akan berjalan. Dan Anda akan berhenti memproduksi karena tidak ada lagi sumber daya yang digunakan untuk produksi secara berkelanjutan.

Distribusikan konten artikel Anda sesuai dengan perencanaan yang telah Anda buat. Lihat kembali bagian kanal distribusi. Apakah kanal tersebut sesuai dengan konten artikel yang Anda buat.

Pertimbangkan kembali apakah kanal tersebut bisa maksimal jika digunakan untuk distribusi konten artikel Anda.

Konten dengan panjang 3.000 kata lebih seperti yang saya tulis ini tentu tidak cocok jika disajika melalui Instagram misalnya. Juga tidak cocok untuk disajikan melalui kanal Telegram. Kanal yang cocok adalah website atau blog. Kemudian sosial media bisa berfungsi sebagai promotor yang menyebarkan konten secara lebih luas.

Anda harus merencanakan distribusi jauh-jauh sebelum konten selesai diproduksi. Agar saat penayangan artikel, Anda tidak lagi kebingungan harus melakukan apa. Apalagi jika artikel yang dibuat sangat sensitif dengan waktu atau momen. Jangan sampai Anda ketinggalan momen sehingga konten yang Anda telah buat malah kadaluarsa dan tidak relevan.

Namun jika konten artikel Anda tidak sensitif waktu, Anda bisa mendistribusikannya berulang-ulang kali di periode tertentu. Neil patel pun menyarankan hal ini karena konten yang tidak sensitif waktu akan tetap relevan selama informasi yang disajikan masih cocok dengan kondisi

7. Ukur Hasil

Tahap terakhi adalah, mengukur hasil. Mengetahui hasil yang diperoleh dari konten artikel sangatlah penting karena akan menentukan apakah Anda perlu untuk memproduksi kembali konten artikel serupa atau tidak.

Dengan melihat angka ukuran seperti berapa jumlah orang yang klik? berapa jumlah orang yang membaca? berapa lama orang menghabiskan waktu untuk membaca? berapa banyak orang yang membagikan konten? Maka Anda bisa melihat seperti apa dampak dari konten artikel yang telah Anda buat.

Apa sajakah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum konten didistribusikan dan mengapa
Sumber: Content Marketing Institute

Alat ukur keberhasilan juga akan bisa memperkirakan berapa investasi yang harus dikeluarkan untuk mencapai target marketing yang diinginkan. Ingat content marketing adalah tentang mencapai tujuan marketing. Sehingga Anda harus bisa melihat bagaimana content marketing memberikan dampak pada bisnis Anda.

Kesimpulan

Content marketing memiliki tahapan-tahapan yang sama seperti produksi konten pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada tujuannya yakni untuk mencapai target marketing yang telah ditentukan.

Anda sebagai pemilik brand juga harus memahami bahwa content marketing adalah bagian dari skema marketing, sehingga dampak yang dihasilkan bukanlah tentang meningkatkan jumlah penjualan secara langsung melainkan untuk membuat brand bisa selalu berkomunikasi dan dekat dengan pelanggan.

Singkatnya, content marketing adalah sebuah marathon, bukan lari jarak dekat yang bisa menghasilkan dampak dalam waktu yang singkat. Content marketing lebih tentang bagaimana Anda tetap dipercaya dan hadir setiap pelanggan membutuhkan Anda.

Jadi, teruslah membuat konten artikel setiap saat, ulangi proses-proses di atas bila Anda percaya bahwa content marketing memang memberikan dampak pada bisnis Anda. Untuk mempelajari lebih detail tentang content marketing, Anda bisa menuju artikel ini.

Terima kasih telah membaca. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.

Artikel ini merupakan bagian dari publikasi TEKNOIA Creative. Untuk Anda yang tertarik untuk mendapatkan update seputar content marketing setiap minggu, bisa follow TEKNOIA di Medium.com. Ikuti juga TEKNOIA di channel Telegram.