Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu

pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu?

  1. Kedekatan dengan sumber air
  2. Kedekatan dengan binatang buruan
  3. Kedekatan dengan alam
  4. Kedekatan dengan hutan
  5. Kedekatan dengan anggota kelompok

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Kedekatan dengan sumber air.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu kedekatan dengan sumber air.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Kedekatan dengan sumber air menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. Kedekatan dengan binatang buruan menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Kedekatan dengan alam menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Kedekatan dengan hutan menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Kedekatan dengan anggota kelompok menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Kedekatan dengan sumber air

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu

Pola Hunian manusia purba memperlihatkan dua karakter khas hunian. Karakter tersebut meliputi?

  1. Hidup di perkotaan dan pinggiran sungai
  2. Hidup dialam terbuka dan pegunungan
  3. Hidup di perkotaan dan pedesaan
  4. Kedekatan dengan sumber air dan pegunungan
  5. Kedekatan dngan sumber air dan alam terbuka

Jawaban: E. Kedekatan dngan sumber air dan alam terbuka

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pola hunian manusia purba memperlihatkan dua karakter khas hunian. karakter tersebut meliputi kedekatan dngan sumber air dan alam terbuka.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Saat menguasai Indonesia, Jepang berusaha menguasai sumber daya alam Indonesia dengan tujuan? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Ada dua karakter khas hunian manusia purba, yaitu adanya kehidupan di alam terbuka dan ....

   A.   adanya binatang untuk diternak

   B.    adanya binatang untuk diburu 

   E.    kedekatan dengan sumber air

Dua karakter khas hunian manusia purba, yaitu adanya kehidupan di alam terbuka dan kedekatan dengan sumber air.



----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu

Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian purba yaitu
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi manusia purba membuat makanan

KOMPAS.com - Manusia purba mampu menciptakan pola hunian untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan dari keganasan kondisi alam. Pola hunian manusia purba pada masa prasejarah sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan penguasaan teknologi.

Dalam jurnal Pola Zonal Situs-Situs Arkeologi (1995) karya Subroto, manusia purba memilih lokasi pemukiman berdasarkan dua faktor utama, yaitu:

  • Faktor validitas lingkungan seperti ketersediaan air, adanya tempat berteduh dan kondisi tanah yang tidak terlalu lembab.
  • Faktor ketersediaan sumber makanan, baik berupa flora maupun fauna.

Pola Hunian masa Berburu dan Meramu

Karakteristik pola hunian manusia purba pada masa berburu dan meramu sangat tergantung dengan kondisi alam. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan mereka mengenai teknologi dan kebudayaan.

Manusia purba pada masa berburu dan meramu memiliki pola hunian yang berpindah-pindah (nomaden). Mereka mulai berpindah ketika sumber daya makanan yang terdapat di wilayah hunian mulai menipis.

Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba masa Praaksara

Selanjutnya mereka mencari wilayah baru yang potensial untuk dijadikan sebagai kawasan pemukiman.

Manusia purba pada masa berburu dan meramu biasanya memanfaatkan bentukan alam seperti gua, lembah sungai dan kawasan karst pantai untuk difungsikan sebagai pemukiman.

Pola Hunian masa Food Producing

Karakter pola hunian manusia purba pada masa food producing tidak terlalu bergantung pada alam. Manusia purba pada masa ini sudah mampu untuk menciptakan teknologi dan kebudayaan pertanian sederhana untuk menghasilkan bahan makanan secara mandiri.

Manusia purba pada masa food producing memiliki pola hunian yang menetap. Pada masa food producing, manusia purba sudah mampu membuat sistem irigasi untuk pertanian dalam tingkatan yang sederhana.

Baca juga: Sangiran, Tempat Penemuan Banyak Fosil Manusia Purba Indonesia

tirto.id - Sejarah kehidupan manusia purba pada zaman praaksara sudah memiliki jenis pola hunian. Masyarakat manusia purba pada masa awal menerapkan hunian dengan pola berpindah-pindah atau nomaden.

Ada dua jenis pola hunian manusia purba pada zaman praaksara, yakni tempat yang berdekatan dengan sumber air dan hidup di alam terbuka. Di sekitar sumber air tersebut terdapat banyak makanan, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ketika sumber makanan habis, mereka akan berpindah mencari tempat lain.

Taufik Abdullah melalui buku Indonesia dalam Arus Sejarah: Prasejarah Jilid 1 (2012) menjelaskan, pola hunian manusia purba di masa praaksara tersebut dapat

dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi lingkungannya.

Di Indonesia, beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo seperti situs Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, Ngandong, dan lainnya.

Baca juga:

  • Fosil Pithecanthropus Mojokertensis: Sejarah, Arti, Penemu, & Ciri
  • Arti Meganthropus Paleojavanicus: Sejarah, Penemu, Ciri, & Karakter
  • Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia?

Jenis Pola Hunian Manusia Purba

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia (2014) yang disusun Mestika Zed dan kawan-kawan, diterangkan bahwa pola khas hunian manusia purba dibagi menjadi dua karakter khas, yakni sebagai berikut:

1. Kedekatan dengan sumber air

Ketersediaan air bersifat pokok dalam kebutuhan makhluk hidup. Maka, di daerah yang dekat sumber air, akan ada banyak bahan makanan untuk manusia purba, seperti berbagai jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan.

2. Kehidupan di Alam Terbuka

Manusia purba cenderung hidup di dekat aliran sungai. Pola ini menunjukkan bahwa manusia purba hidup pada alam terbuka dan menerapkan pola nomaden atau berpindah-pindah.

Manusia purba juga memanfaatkan gua-gua sebagai tempat tinggal sementara alias tidak menetap dalam waktu yang lama. Ketika sumber makanan di sekitar mereka habis, maka akan mencari tempat tinggal yang baru, begitu seterusnya.

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), pada masa food-gathering atau masa berburu dan meramu, manusia purba sangat bergantung kepada kondisi alam.

Baca juga:

  • Sejarah Pithecanthropus Erectus: Penemu, Ciri, & Lokasi Ditemukan
  • Sejarah Fosil Homo Wajakensis: Penemu, Lokasi, dan Ciri-ciri
  • Sumber Sejarah Kerajaan Salakanegara: Letak, Keruntuhan, Raja-raja

Veni Rosfenti dalam Modul Sejarah Indonesia Kelas X (2012) mengungkapkan, perkakas yang digunakan oleh manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah batu utuh sederhana yang digunakan untuk memotong daging hasil buruan.

Sedangkan pada masa food-producing atau masa bercocok-tanam, mereka mulai hidup menetap. Kehidupan mulai terorganisir dan berkelompok di suatu tempat. Manusia purba mulai memproduksi makanan bahkan mulai mengenal norma dan adat yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan.

Baca juga:

  • Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga: Letak, Pendiri, & Masa Kejayaan
  • Sejarah Runtuhnya Kerajaan Kalingga, Peninggalan, Daftar Raja-Ratu
  • Sejarah Kerajaan Buleleng: Pendiri, Letak, Raja, & Peninggalan

Bukti-bukti Peninggalan

Ada beberapa bukti peninggalan kehidupan manusia purba di Indonesia pada masa awal dilihat dari pola huniannya, demikian dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).

Seorang arkeolog bernama Von Stein Callenfels pada 1928-1931 melakukan penelitian di Gua Lawat, Ponorogo, Jawa Timur. Di situs itu, ditemukan abris sous roche yakni gua yang berbentuk ceruk pada karang yang dipakai sebagai rumah atau tempat tinggal sementara oleh manusia purba.

Baca juga:

  • Sejarah Kemunduran Peradaban Islam: Faktor dan Penyebabnya
  • Sejarah Masjid Saka Tunggal Kebumen: Ciri Arsitektur & Filosofinya
  • Sejarah & Profil Sunan Gresik: Wali Penyebar Islam Pertama di Jawa

Kebudayaan abris sous roche ditemukan pula di beberapa daerah di Jawa Timur lainnya seperti Besuki dan Bojonegoro, juga di Sulawesi Selatan seperti di Lamocong.

Selain itu, ditemukan juuga sampah dapur atau kjokkenmoddinger. Ini merupakan tumpukan kulit kerang, siput, atau tulang ikan. Sampah dapur banyak ditemukan di pesisir pantai Sumatera.

Peninggalan beberapa hasil teknologi bebatuan juga ditemukan, seperti ujung panah, flake (alat-alat kecil dari batu), batu penggiling dan beberapa peralatan sederhana dari tanduk rusa.

Baca juga:

  • Masjid Menara Kudus: Sejarah, Pendiri, & Ciri Khas Arsitektur
  • Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang: Kronologi, Tokoh, Akhir
  • Sejarah Operasi Trikora: Latar Belakang, Isi, Tujuan, dan Tokoh

Baca juga artikel terkait MANUSIA PURBA atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/isw)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates