Perhatikan qs Al- a la ayat 18 berikut yang di maksud shuhuf dalam ayat tersebut adalah

Jakarta -

Allah SWT menurunkan wahyu yang kemudian dicatat dalam bentuk suhuf. Suhuf ini diturunkan kepada beberapa nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Siapa saja?

Suhuf atau sahifah adalah wahyu yang diterima oleh nabi-nabi dan rasul Allah SWT yang dikumpulkan dan dicatat dalam bentuk semacam lembaran kertas, kulit onta, daun, dan sebagainya. Kumpulan suhuf yang disusun kemudian dinamakan sebagai kitab.

Suhuf diturunkan kepada para nabi jauh sebelum diturunkannya Al Quran kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana termaktub dalam surat Al A'la ayat 18-19.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ - ١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ - ١٩

Artinya: "Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa." (QS. Al-A'la: 18-19).

Hudarrohman dalam bukunya Rukun Iman menjelaskan, suhuf berisikan tentang petunjuk, rahmat, dan penerang bagi kehidupan manusia. Setiap umat muslim wajib mempercayai adanya suhuf yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 4 sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Artinya: "dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." (QS. Al Baqarah: 4).

Nabi Penerima Suhuf

Disebutkan dalam sebuah riwayat, ada 4 nabi yang menerima suhuf. Hadits ini berasal dari Abu Dzar ra. dia bertanya kepada Rasulullah SAW: "Berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan?" Rasulullah menjawab:

مِائَةُ كِتَابٍ وَأَرْبَعَةُ كُتُبٍ أُنْزِلَ عَلَى شِيثٍ خَمْسُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى أَخْنُوخَ ثَلَاثُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ عَلَى مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ التَّوْرَاةُ والإنجيل والزبور والقرآن

Artinya:"Ada 104 kitab. Diturunkan kepada Nabi Syits 50 suhuf, diturunkan kepada Nabi Idris 30 Suhuf, diturunkan kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf, diturunkan kepada Nabi Musa sebelum taurat 10 suhuf. Allah juga menurunkan Taurat, Injil, dan Al Quran." (HR. Ibnu Hibban).

Sementara itu, dalam buku 'Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jammah' karya Idik Saeful Bahri disebutkan terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait jumlah suhuf dan penerimanya. Disebutkan bahwa Allah SWT juga menurunkan suhuf kepada Nabi Adam AS sejumlah 10 suhuf. Sehingga, jumlah suhuf keseluruhan ada 110.

Menurut pendapat di atas, berikut nabi yang menerima suhuf beserta jumlah suhuf yang diterimanya:

1. Nabi Adam: 10 suhuf 2. Nabi Syits: 50 suhuf3. Nabi Idris: 30 suhuf4. Nabi Ibrahim: 10 suhuf

5. Nabi Musa: 10 suhuf

Itulah para nabi penerima suhuf. Para nabi yang menerima suhuf tidak wajib menyampaikan kepada umatnya.

(nwy/nwy)

Jakarta -

Allah SWT menurunkan wahyu dalam bentuk suhuf melalui para rasul yang diutusNya. Lantas, apa arti dari suhuf tersebut?

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII yang ditulis oleh Aris Abi Syaifullah dkk, arti suhuf atau sahifah adalah wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul Allah SWT yang dikumpulkan dan dicatat dalam bentuk semacam lembaran kertas, kulit onta, daun, dan sebagainya

Sebagai gambaran, lembaran wahyu Allah tersebut berbentuk seperti brosur kecil pada masa kini. Sementara itu, kumpulan suhuf yang telah disusun inilah kemudian dinamakan sebagai kitab.

Suhuf sudah lebih dulu diturunkan kepada para nabi, jauh sebelum diturunkannya Al Quran kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana termaktub dalam surat Al A'la ayat 18-19,

(18) إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ
(19) صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

Bacaan latin: 18. Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā 19. ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā

Artinya: "Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, "(yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa."

Wahyu-wahyu Allah SWT yang diterima para Rasul mengalami perbedaan. Sebab bentuk wahyu yang diturunkan olehNya disesuaikan dengan perkembangan zaman saat itu.

Siapa saja Nabi yang menerima Suhuf?

Adapun daftar nabi dan rasul yang menerima suhuf beserta jumlah suhuf yang diterimanya masih ada perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Menurut Idik Saeful Bahri dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jammah, ada juga yang menyebutkan bahwa Allah SWT menurunkan suhuf kepada Nabi Adam AS sejumlah 10 suhuf. Sehingga, jumlah suhuf keseluruhan ada 110.

Namun, pendapat lainnya menyatakan suhuf hanya berjumlah 100 dengan rincian nabi penerima dan jumlahnya adalah sebagai berikut:

  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Syits A.S berjumlah 50 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Idris A.S berjumlah 30 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim A.S berjumlah 50 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Musa A.S berjumlah 10 suhuf

Daftar yang menerima suhuf tersebut didasarkan pada sebuah riwayat hadits. Hadits tersebut menyebutkan ada sebanyak 104 wahyu Allah yang diturunkan dalam bentuk suhuf dan kitab. Dari Abu Dzar RA dia bertanya kepada Rasulullah SAW,

"Berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan?"

Rasulullah menjawab,

مِائَةُ كِتَابٍ وَأَرْبَعَةُ كُتُبٍ أُنْزِلَ عَلَى شِيثٍ خَمْسُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى أَخْنُوخَ ثَلَاثُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ عَلَى مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ التَّوْرَاةُ والإنجيل والزبور والقرآن

Artinya:"Ada 104 kitab. Diturunkan kepada Nabi Syits 50 suhuf, diturunkan kepada Nabi Idris 30 Suhuf, diturunkan kepada Nabi Ibrahim 10 suhuf, diturunkan kepada Nabi Musa sebelum taurat 10 suhuf. Allah juga menurunkan Taurat, Injil, dan Al Quran." (HR. Ibnu Hibban).

Demikianlah penjelasan tentang arti suhuf adalah lembaran wahyu Allah seperti kertas dan nama-nama rasul penerimanya. Gimana, detikers? Sudah paham bukan?

Simak Video "Sakralnya Prosesi Jamasan Kitab Daun Lontar Kuno Tiap 1 Suro"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/erd)

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الۡاُوۡلٰىۙ

Inna haazaa lafis suhu fil uulaa

Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

Dasar-dasar ajaran agama samawi adalah sama, yaitu mereka yang beriman, beramal saleh, ingat kepada Allah, membersihkan diri dari dosa, dan memilih kehidupan akhirat akan berbahagia. Sebaliknya, mereka yang memilih jalan kekafiran dan hidup berlumur dosa akan celaka. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yang diturunkan sebelum Al-Qur’an,

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa apa yang disampaikan-Nya kepada Nabi Muhammad tentang perintah dan larangan, janji anugerah dan peringatan adalah sama dengan apa yang telah terdapat di dalam kitab Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Dengan demikian, Nabi Muhammad hanya mengingatkan kembali kepada agama-Nya yang terdahulu yang telah dilupakan oleh manusia. Agama yang ada itu telah diubah oleh tangan-tangan manusia, dirusak oleh hawa nafsu dan adat istiadat nenek moyang mereka sehingga telah menyimpang dari yang sebenarnya. Firman Allah: Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu. (asy-Syu'ara'/26: 192-196)

Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya). (asy-Syura/42: 13)

Daftar Isi > Al-A'la > Al-A’la 18

إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ

Arab-Latin: Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā

Artinya: Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

« Al-A'la 17 ✵ Al-A'la 19 »

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Terjemah Arti Tafsir Surat Al-A’la Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’la Ayat 18 dengan text arab, latin dan artinya. Ditemukan kumpulan penjelasan dari banyak pakar tafsir terkait isi surat Al-A’la ayat 18, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

18-19. Sesungguhnya apa yang dikabarkan kepada kalian dalam surat ini termasuk apa yang maknanya terpatri pada shuhuf shuhuf yang diturunkan sebelum al-qur’an, Yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa.

📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

18. Sesungguhnya apa yang Kami sebutkan kepada kalian berupa perintah-perintah dan berita-berita ini termaktub dalam kitab-kitab yang telah Kami turunkan sebelummu.

📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

18-19. Penjelasan tentang kemenangan bagi orang yang menyucikan diri itu, orang-orang kafir yang lebih memilih kehidupan dunia, serta kebaikan dan kekekalan itu ada di akhirat; merupakan peringatan-peringatan jelas yang tercantum dalam kitab-kitab sebelum al-Qur’an; yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, karena hal ini merupakan kebenaran yang sama-sama berasal dari Allah Yang telah menciptakan dan menyempurnakan penciptaan-Nya.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah18. إِنَّ هٰذَا (Sesungguhnya ini) Yakni kemenangan yang didapatkan oleh orang yang membersihkan dirinya dan seterusnya sebagaimana yang telah disebutkan. لَفِى الصُّحُفِ الْأُولَى (benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu)

Yakni tercantum di dalamnya.

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Ini semua adalah keberuntungan bagi orang-orang yang senantiasa mensucikan hatinya dan senantiasa sholat. Bagi mereka kehidupan akhirat lebih baik daripada dunia seisinya. Keterangan ini juga terdapat dalam kitab-kitab yang turun sebelum Al-quran

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya ini terdapat dalam lembaran-lembaran yang terdahulu} kitab-kitab terdahulu yang diturunkan sebelum Al-Qur'an

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 HAyat 18-19

“Sesungguhnya ini,” yang disebutkan untuk kalian dalam surat yang penuh berkah ini berupa hal indah dan berita-berita bagus “benar-benar terdapat dalm kitab-kitab terdahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa,” keduanya adalah rasul paling mulia setelah Muhammad . Semua perintah-perintah diatas terdapat dalam seluruh syariat karen berguna untuk dunia dan akhirat. Perintah-perintah tersebut merupakan maslahat diseluruh waktu dan tempat.

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ إِنَّ هَٰذَا } Perkara yang telah kami sampaikan kepadamu dalam surah ini { لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ } telah kami sebutkan didalam kitab-kitam sebelum kitab ini ( Al-Qur'an ) datang.

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى (18) صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى (19) " Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." إِنَّ هَذَا "sesungguhnya ini" Maknanya: Apa-apa yang disebutkan tentang manusia bahwa ia lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada akhirat, dan melupakan akhirat, dan juga apa-apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini berupa pelajaran-pelajaran لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى " benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,." Maknanya: yang terdahulu sebelum umat ini صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى " Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." Yaitu lembaran-lembaran yang dibawa oleh Ibrahim dan Musa 'alaihimassholaatu wassalaam, di dalamnya terdapat peringatan peringatan yang dapat melembutkan hati, dan memperbaiki keadaan-keadaan, Kita memohon kepada Allah Ta'ala agar menjadikan kita termasuk orangorang yang diberikan kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat, dan yang dilindungi dari siksa api neraka, sesungguhnya Dia MakaPemberi lahi Mahadermawan.

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-A’la ayat 18: 18-19. Allah tutup surat ini dengan nasihat-nasihat yang memiliki keutamaan yang tinggi yang tersebut dalam surat ini, yang juga telah disebutkan dalam lembaran-lembaran yang telah lalu, yang telah diturunkan kepada Ibrahim dan Musa, yang syariat menganjurkannya karena kesempurnaan (isinya) dan maslahat bagi seorang hamba di dunia maupun di akhirat.

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni beruntungnya orang-orang yang menyucikan dirinya dan bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia, atau yang disebutkan dalam surah yang penuh berkah ini berupa perintah-perintah dan berita-berita yang baik.

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’la Ayat 18

18-19. Dasar-dasar ajaran agama samawi adalah sama, yaitu mereka yang beriman, beramal saleh, ingat kepada Allah, membersihkan diri dari dosa, dan memilih kehidupan akhirat akan berbahagia. Sebaliknya, mereka yang memilih jalan kekafiran dan hidup berlumur dosa akan celaka. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yang diturunkan sebelum Al-Qur'an, yaitu kitab-kitab ibrahim dan musa. Kedua nabi ini sangat disegani oleh para pengikut agama samawi. Nabi ibrahim menerima sepuluh suhuf, sedangkan nabi musa menerima taurat

GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Demikianlah beraneka penjelasan dari kalangan ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-A’la ayat 18 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Dapatkan pahala jariyah dengan mengajak membaca al-Qur'an dan tafsirnya. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Perhatikan qs Al- a la ayat 18 berikut yang di maksud shuhuf dalam ayat tersebut adalah

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Alhamdulillaah, kini semakin mudah membaca Al-Quran dengan tafsirnya. Tinggal klik link yang berwarna biru, pilih surat dan ayat yg mau dibaca, maka akan keluar tafsir lengkapnya.

*Klik » tafsirweb.com/start*

Dapatkan pahala jariyah dengan share info berharga ini


Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah: