Memperkirakan dan mengetahui kapan akan terjadi ovulasi adalah salah satu cara agar Anda dapat segera hamil. Faktanya, peluang untuk hamil akan sampai pada puncaknya di masa ovulasi. Oleh sebab itu, pasangan yang sedang menjalankan program hamil disarankan untuk berhubungan intim di masa subur, tepatnya saat ovulasi berlangsung. Show
Untuk memastikan program hamil Anda sukses, Anda perlu mengetahui bagaimana proses ovulasi terjadi setiap bulannya. Berikut penjelasan lengkapnya. Apa yang dimaksud ovulasi?Masa paling subur dalam siklus haid disebut sebagai ovulasi. Faktanya, wanita memiliki peluang hamil paling besar saat ovulasi terjadi. Ovulasi adalah proses di mana telur dikeluarkan oleh ovarium dan akan diam di tabung fallopi. Pembuahan akan terjadi oleh sperma dan telur di tabung fallopi. Inilah yang disebut sebagai ovulasi. Telur hanya dapat dibuahi oleh sperma saat ovulasi, sehingga penting sekali bagi pasangan program hamil untuk berhubungan selama ovulasi terjadi. Mengetahui kapan terjadinya ovulasi juga bermanfaat bagi Anda yang ingin terhindar dari kehamilan. Telur yang dikeluarkan dari ovarium hanya dapat bertahan selama 24 jam. Apabila setelahnya masih belum ada sperma yang berhasil membuahi telur, maka telur akan pindah ke rahim dan terjadilah menstruasi. Cara menghitung tanggal ovulasiSebelum mengetahui kapan persisnya ovulasi terjadi, Anda perlu memahami proses dimulainya ovulasi. Tubuh akan mengeluarkan hormon FSH pada hari ke-6 hingga ke-14 dari siklus haid. Hormon inilah yang akan membuat telur matang dan siap untuk dikeluarkan oleh ovarium. Setelah siap, tubuh akan mengeluarkan hormon LH yang menstimulasi terjadinya ovulasi. Ovulasi hanya akan berlangsung sekitar 24 jam, maksimal 36 jam setelah hormon LH dikeluarkan. Tanggal terjadinya ovulasi adalah tanggal yang berhubungan dengan siklus haid. Walaupun rata-rata siklus haid berlangsung sekitar 28 hari, namun ada saja wanita yang memiliki siklus haid berbeda-beda. Umumnya, siklus haid bisa berlangsung mulai dari 21 hingga 45 hari. Faktor-faktor seperti umur, genetik, stres, dan gaya hidup dapat memengaruhi panjangnya siklus haid, sekaligus memengaruhi ovulasi. Pada dasarnya, ovulasi terjadi di pertengahan siklus haid. Memang tidak menentu, namun ini akan membantu Anda dalam menentukan masa subur. Misalnya siklus haid Anda berlangsung selama 28 hari, maka ovulasi diperkirakan terjadi pada hari ke-14. Namun, bisa saja ovulasi dimulai dengan lebih cepat dari tanggal perkiraan. Masa subur vs ovulasiPerbedaan mendasar dari masa subur dan ovulasi adalah durasinya. Masa subur berlangsung sekitar 6 hari, termasuk 5 hari sebelum ovulasi terjadi. Sedangkan ovulasi hanya terjadi selama sehari saja. Secara garis besar, ovulasi masuk ke dalam masa subur. Masa subur sendiri biasanya terjadi sekitar 12 hingga 16 hari sebelum siklus haid berikutnya dimulai, sesuai dengan prediksi terjadinya ovulasi. Masa subur berlangsung lebih lama dari ovulasi karena umur sperma hanya bisa bertahan hidup sekitar 5 hari saja. Dalam jangka waktu tersebut, sperma yang masuk melalui cervix tetap memiliki peluang untuk membuahi telur saat ovulasi walaupun Anda berhubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi terjadi. Adanya masa subur juga dapat membantu Anda untuk memanfaatkan masa ovulasi dengan lebih akurat. Jika terjadi kesalahan dalam menghitung, maka telur yang dikeluarkan saat ovulasi tidak dibuahi sperma. Dengan berhubungan saat masa subur, Anda dan pasangan memastikan bahwa telur tetap dibuahi dan akhirnya terbentuk zigot yang akan berkembang menjadi janin. Tanda-tanda terjadinya ovulasiSelain dengan mencatat siklus haid dan menggunakan kalkulator masa subur, ada cara lain untuk mengetahui kapan terjadinya ovulasi. Tanda-tanda fisik terjadinya ovulasi adalah munculnya bercak darah, nyeri pada payudara, gairah seksual meningkat, dan sakit di area perut. Tentu saja setiap tubuh akan mengirimkan sinyal yang berbeda-beda, namun Anda dapat mulai memperhatikan tanda-tanda ini. Sakit di area perut biasanya akan terasa mirip dengan sakit yang diderita selama menstruasi berlangsung. Hal ini disebabkan oleh keluarnya telur dari ovarium. Selain itu, biasanya akan keluar lendir berwarna putih atau transparan tak berbau dari mulut vagina saat tubuh memasuki masa subur. Terakhir, suhu tubuh di pagi hari setelah bangun tidur cenderung lebih tinggi saat puncak ovulasi. Anda bisa mulai mengecek temperatur tubuh saat masa subur dimulai. Itulah penjelasan mengenai ovulasi dan cara-cara untuk memperkirakan kapan ovulasi terjadi. Anda juga bisa memanfaatkan kalkulator masa subur seperti kalkulator ruangmom dan alat pengecek ovulasi yang bisa dibeli di apotik atau dokter kandungan. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Baca juga: Penting Tahu! Ini Cara Program Hamil yang Benar
Istilah ovulasi pasti sudah sangat sering didengar terutama bagi para wanita. Pengertian ovulasi sangat erat kaitannya dengan masa subur wanita. Normalnya, wanita akan mengalami menstruasi, yakni proses keluarnya darah melalui vagina yang menandakan rahim mulai dipersiapkan untuk mendapatkan kehamilan apabila terjadi pembuahan. Nah, agar proses pembuahan berhasil, pasangan seringkali disarankan untuk melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur. Lalu, apa sebenarnya pengertian ovulasi? Bagaimana mengetahui tanda-tanda ovulasi? Untuk mengetahuinya lebih detail, simak pembahasannya pada artikel berikut ini. Pengertian Ovulasi dan ProsesnyaPenting bagi setiap pasangan mengetahui masa ovulasi, agar dapat menentukan kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual sehingga dapat segera hamil. Secara ringkas, pengertian ovulasi dapat diartikan sebagai sebuah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi. Di dalam ovarium terdapat sekitar 15-20 sel telur matang. Di antara telur yang matang tersebut, telur yang paling matang akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi, lalu tuba falopi akan membawa telur ke rahim. Setelah dikeluarkan, sel telur tersebut dapat bertahan setidaknya hingga 24 jam, sedangkan sel sperma yang ada di dalam vagina dapat bertahan hingga 7 hari. Dalam proses terjadinya kehamilan, sel telur dan sel sperma harus bertemu pada jangka waktu tersebut. Agar terjadi pembuahan, maka setiap pasangan suami-istri bisa melakukan hubungan seks pada saat ini atau sebelumnya, karena wanita memiliki masa subur sekitar enam hari. Jadwal terjadinya ovulasi pada setiap wanita bisa berbeda-beda, tergantung dari siklus menstruasi. Secara normal, siklus menstruasi berkisar antara 25-30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Secara garis besar, masa ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Seorang wanita yang memiliki siklus 28 hari, maka kemungkinan masa ovulasinya adalah hari ke-14. Namun, bisa saja siklus menstruasinya berubah. Hal ini mungkin saja terjadi, misalnya karena kenaikan atau penurunan berat badan, stres, kualitas tidur yang buruk atau olahraga yang dijalani terlalu berat. Tanda-tanda OvulasiPada dasarnya, masa ovulasi menunjukkan tanda-tanda tersendiri. Sehingga, meskipun siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda, namun melalui tanda-tanda berikut ini akan memudahkan wanita untuk mengetahui masa ovulasinya. 1. Suhu Basal TubuhSuhu basal tubuh (suhu tubuh saat beristirahat) yang meningkat 0.5 derajat Celcius merupakan salah satu tanda dari proses ovulasi pada wanita. Untuk mengukur suhu basal tubuh sebaiknya dilakukan di pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur.. 2. Keluarnya Lendir EncerKeluarnya lendir leher rahim atau lendir serviks bisa menjadi pertanda wanita sedang dalam masa subur. Selain itu, lendir juga menjadi lebih cair sehingga memudahkan masuknya sperma ke dalam tuba falopi untuk bertemu sel telur. Sehingga, setiap pasangan bisa melakukan hubungan seks pada masa paling subur yaitu ketika lendir tersebut terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah dan memanjang tidak putus bisa sampai 10 cm. 3. Merasa Lebih BergairahUmumnya, seorang wanita akan merasa lebih bergairah ketika masa ovulasi. Selain itu, secara alami tubuh akan mengeluarkan wangi yang berbeda tanpa disadari sehingga terlihat lebih menarik bagi pasangan. 4. Sakit Pada Bagian PerutRasa sakit yang terjadi pada bagian perut bisa menjadi tanpa ovulasi. Beberapa wanita merasakan sakit pada bagian ovarium yaitu perut bagian pada masa ovulasi. Selain terasa sakit di bagian bawah perut, rasa sakit sakit itu juga bisa muncul pada salah satu punggung pada saat ovulasi. Dan juga keluar sepercik darah merah. Itulah informasi mengenai ovulasi. Mulai dari pengertian ovulasi, proses terjadinya ovulasi, hingga tanda-tanda ovulasi. Pada dasarnya, ovulasi ini berkaitan erat dengan masa subur pada wanita. Setiap pasangan juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman terkait dengan proses ovulasi dengan lebih baik. |