Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Jakarta -

Kapak perimbas merupakan bagian dari peninggalan kebudayaan food gathering di zaman Paleolitikum. Rupanya, walau masih mengumpulkan makanan dan berburu, manusia purba di zaman Batu Tua juga membutuhkan dan menggunakan alat untuk melakukan kegiatan tersebut.

Kapak perimbas dan alat-alat di zaman Batu Tua masih berbentuk kasar. Alat-alat di zaman Paleolitikum dibuat dari batu, tulang, dan kayu. Hanya saja, alat-alat yang dibuat dari kayu sudah hancur, sehingga peninggalan dari batu dan tulang yang bisa ditemukan saat ini, seperti dikutip dari buku Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, M.Pd.

Kapak Perimbas

Kapak perimbas umumnya berbentuk setrika di antara alat paleolitikum lainnya. Salah satu sisi kapak perimbas melebar dasar, lalu kedua sisi vertikal bertemu di bagian tengah atas, tegak lurus terhadap sisi datarnya, dan menimbulkan irisan melintang segi tiga, seperti dikutip dari Modul Menelisik Prasejarah Sumatera Selatan oleh Dr. Hudaidah RMDM, M.Pd, dkk.

Kapak perimbas tidak mempunya tangkai, sehingga kapak ini digunakan dengan cara digenggam. Sedikit berbeda dengan kapak genggam, kapak perimbas memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari kapak genggam, seperti dikutip dari buku Presejarah Indonesia oleh Afran Diansyah, Flores Tanjung, dan Abdul Haris Nasution.

Kapak ini dibuat dengan cara memangkas salah satu sisi batu agar tajam, yang juga disebut dengan istilah pemangkasan monofasial. Kapak perimbas ditemukan di banyak tempat di Indonesia bersama tradisi alat-alat serpih. Biasanya, kapak perimbas ditemukan di tempat yang banyak mengandung batu-batuan bahan baku pembuatan kapak tersebut.

Kapak perimbas di Sumatera Selatan contohnya, ditemukan di bagian tengah goa dengan batu-batu andesit. Dari lokasi penemuannya, fungsi kapak perimbas saat itu adalah untuk membantu pembuatan alat-alat serpih dan pekerjaan berat seperti sebagai alat pemecah tulang. Kapak perimbas yang ditemukan di Sumatera Selatan tersebut tidak digunakan dalam perburuan binatang di zaman Paleolitikum Plestosen, melainkan digunakan dalam kehidupan di gua.

Fungsi Kapak Perimbas

Paleontolog Jerman-Belanda Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat-alat dari batu, termasuk kapak perimbas di Sunga Baksoka di dekat Punung, Pacitan Jawa Timur. Lokasi penemuan ini membuat kebudayaan batu awal di Indonesia ini juga disebut kebudayaan atau budaya Pacitan, seperti dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2013 oleh Edi Hernadi.

Von Koenigswald mendapati, batu-batu tersebut memiliki keruncingan berbeda sesuai fungsinya, yaitu sebagai berikut:

  • a. Menusuk binatang
  • b. Menggali tanah saat mencari umbi-umbian

Lokasi Penemuan Kapak Perimbas

Kapak perimbas banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Flores, dan Timor. Daerah Punung merupakan daerah yang terkaya akan penemuan kapak perimbas. Hingga saat ini, Punung menjadi tempat penemuan terpenting di Indonesia terkait alat-alat batu di zaman Paleolitikum.

Kapak perimbas menurut ahli digunakan oleh jenis manusia Pithecanthropus atau keturunannya di tengah berkembangnya budaya Pacitan. Sebagai informasi, Pithecanthropus dianggap sebagai pencipta budaya Pacitan. Pendapat ini sesuai dengan pendapat tentang umur budaya Pacitan yang diduga ada pada tingkat akhir Plestosen Tengah dan awal Plestosen Akhir.

Simak Video "Studi: Hanya 7% Populasi Dunia yang Punya DNA Unik 'Manusia Modern'"



(twu/lus)

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Hai RG Squad, di artikel sebelumnya sudah membahas tentang babak zaman prasejarah berdasarkan arkeologi dan berdasarkan geologi. Tentunya kita juga sudah tahu perkembangan bagaimana peradaban manusia itu terbentuk. Nah, kira-kira bagaimana bisa membuktikan semua itu? Padahal di masa itu belum ada tulisan-tulisan. Jadi tidak ada juga sumber-sumber berbentuk teks yang bisa dibaca. Jangan khawatir, ternyata banyak arkeolog dan geolog yang telah menemukan serta melacak keberadaan manusia pada zaman praaksara. Hal ini dilihat melalui adanya perkakas atau alat yang digunakan manusia pada masa itu. Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini ya!

Di Indonesia sampai hari ini masih sering lho ditemukan berbagai macam perkakas yang diperkirakan itulah benda yang pernah digunakan manusia purba. Berikut jenis-jenis alat dan penjelasannya:

1. Kapak Genggam

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Kapak genggam (sumber: upload.wikipedia.org)

Pertama adalah kapak genggam yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuknya masih sangat sederhana, ada satu bagian yang tajam yaitu hanya terdapat di satu sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara digenggam dan ditemukan di beberapa tempat, yaitu di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda (Lampung).

2. Alat Serpih

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Alat serpih (Sumber: satujam.com)

Kedua, adalah alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), serta Cabbenge (Flores).

3. Kapak Persegi

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali
Kapak persegi (Sumber: jurnalponsel.com)

Ketiga adalah kapak persegi, kapak ini merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.

4. Kapak Lonjong

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Kapak lonjong ( Sumber: satujam.com)

Keempat adalah kapak lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus. Kapak lonjong zaman praaksara pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

5. Menhir

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Menhir (Sumber: all-nationz.com)

Kelima adalah menhir yang merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah.

6. Dolmen

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Dolmen (Sumber: upload.wikipedia.org)

Keenam adalah dolmen yaitu meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan oleh manusia pra sejarah sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan.

7. Sarkofagus

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Sarkofagus ( Sumber: twitter.com)

Ketujuh adalah sarkofagus yaitu peti mati yang terbuat dari batu. Pasti tahu kan ya peti mati digunakan untuk apa, RG Squad?

8. Arca

Arca merupakan batu yang dibentuk hingga menyerupai makhluk hidup tertentu.

9. Bejana Perunggu

Kesembilan adalah bejana perunggu, bejana ini merupakan benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar Spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra.

10. Kapak Corong

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Kapak corong (Sumber: fixcomart.com)

Kesepuluh, sekaligus terakhir adalah kapak corong yang terbuat dari perungu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

Bagaimana RG Squad, kalian pernah melihatnya langsung? Jika belum, kalian bisa mengunjungi museum-museum prasejarah yang berada di Bandung, Sangiran, ataupun museum lainnya.  Kalian bisa belajar lebih banyak lagi dengan mengunjungi museum yang memiliki peralatan zaman praaksara. Selain itu, kalian juga bisa menonton video ruangbelajar kalau ingin tahu lebih banyak tentang penjelasannya lengkapnya.

Peralatan dari batu peninggalan masyarakat purba yang telah menetap adalah sebagai berikut kecuali

Referensi:

Gunawan, Restu. (2017) Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemendikbud RI.

Sumber foto:

Foto kapak genggam [daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Kapak_genggam (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Alat serpih [daring]. Tautan: https://satujam.com/alat-serpih/ (Diakses: 16 November 2020)

Foto Kapak persegi [daring]. Tautan: https://www.jurnalponsel.com/kapak-persegi/ (Diakses: 16 November 2020)

Foto kapak lonjong [daring]. Tautan: https://satujam.com/kapak-lonjong/ (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Menhir [daring]. Tautan: http://www.all-nationz.com/archives/1076442642.html (Diakses: 16 November 2020)

Foto dolmen [daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Dolmen (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Sarkofagus [daring]. Tautan: https://twitter.com/vabyo/status/380943085263269888?lang=es (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto kapak corong [daring]. Tautan: https://fixcomart.com/blog-detail/perkakas-and-otomotif/mengenal-peralatan-perkakas-manusia-purba-zaman-praaksara (Diakses: 16 November 2020)

Artikel terakhir diperbarui pada 16 November 2020.