Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

26 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Ferdinand Magellan (bahasa Portugis: Fernão de Magalhães, IPA: [fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ]; bahasa Spanyol: Fernando de Magallanes, IPA: [ferˈnando ðe maɣaˈʎanes]; c. 1480 – 27 April 1521) yaitu seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Keliruku).

Magelhaens yaitu orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Lautan Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang berhaluan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, sesudah mengelilingi bumi.

Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka bisa mengadakan komunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang anggar-anggar 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tidak diketahui. Dan mereka benar-benar berusaha sendirian.

Tergolong sbg prestasi navigasi yang paling berani sepanjang saat, pelayaran Magelhaens adalah tonggak sejarah Ratus tahun Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan kepada memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.

Latar Belakangan

Keluarga Magelhaens yaitu keluarga bangsawan, maka, menurut budaya setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sbg ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain memperoleh pendidikan, ia berusaha bisa secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, ang baru kembali dari Amerika sesudah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah (Indonesia) yang menjadi buah bibir. Beberapa waktu selanjutnya, Fernando muda bercita-cita kepada merasakan sendiri desau kibaran layar diterpa angin serta semburan cairan laut pada wajahnya di samudera yang masih perawan.

Sungguh menyedihkan, tuan dari Fernando, Raja John, dibunuh pada tahun 1495 dan Pangeran Manuel, yang bertambah berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena argumen tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang saat itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya kepada melaut. Tetapi sewaktu Vasco da Gama kembali dari India membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah-limpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal kepada membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Sesudah itu, ia berlayar bertambah jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer yang lain.

Selama suatu pertikaian di Maroko pada tahun 1513, Magelhaens merasakan cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia mempersilakan Manuel kepada menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa luhurnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens sehingga selanjutnya ia hidup dalam kemiskinan meskipun masih menyandang gelar bangsawan.

Pada saat paling susah dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka berdua membahas prosedur mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, menempuh el paso—sebuah selat yang menurut kabar angin yaitu perlintasan pintas menempuh Amerika Selatan—dan selanjutnya menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.

Magelhaens sekarang paling berhasrat kepada melaksanakan apa yang gagal dilaksanakan Columbus—menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakin bertambah pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia melaksanakan apa yang Columbus sendiri lakukan beberapa tahun sebelumnya—ia mempersilakan dukungan raja Spanyol.

Dengan peta membuka lebar, Magelhaens menyajikan argumennya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang paling berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh sah sebenarnya mempunyai di wilayah Spanyol, bukan Portugal.

Charles diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua kepada diperbaiki dan diadakan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai melakukan pekerjaan. Tetapi karena upaya-upaya licik Raja Manuel kepada menyabot proyek tersebut, dibutuhkan bertambah dari satu tahun sampai armada tersebut yang belakang sekalinya siap kepada pelayarannya yang bersejarah.

Keberangkatan

Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar sampai yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah kepada perbaikan dan mengisi perbekalan. Selanjutnya mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang yaitu Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara lebih dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan kepada melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.

Pelayaran tersebut sekarang telah memakan waktu enam kali bertambah lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Lautan Atlantik yang pertama kali—dan belum tampak satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan berhasrat pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat gerakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.

Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian masyarakat lokal yang kuat dan berbadan luhur. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berfaedah kaki luhur. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah cairan, makan ikan, dan mempunyai paruh seperti gagak", Tentu saja tidak lain tidak bukan yaitu anjing laut dan pinguin.

Daerah lintang kutub cenderung merasakan badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin yang belakang sekalinya, armada itu merasakan korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya bisa diselamatkan dari kapal yang karam itu. Sesudah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah aliran laut yang membeku dan tidak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang lebih dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran cairan hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan diketahui sbg Selat Magelhaens! Namun, San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan berbelit selat itu dan kembali ke Spanyol.

Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di selang tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar menempuh selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, sah mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.

Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik

Sesudah menempuh lima ahad, mereka berlayar menuju sebuah lautan yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya Pasifik. Pria-pria itu memanjatkan doa, menyanyikan himne, dan merayakan penaklukan itu dengan menembakkan meriam. Tetapi kebahagiaan mereka berumur pendek. Mereka dihadang bencana yang bertambah hebat daripada yang sudah-sudah, karena perairan ini ternyata bukan laut kecil yang mereka bayangkan—laut ini seolah-olah tidak berujung, dan mereka lebih lapar, lebih lemah, dan lebih banyak yang sakit.

Antonio Pigafetta, seorang Italia yang tangguh, menciptakan semacam jurnal. Ia menulis, "Hari Rabu, tanggal dua puluh delapan November 1520, kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan . . .Kami hanya makan biskuit busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk dampak kotoran tikus di atasnya . . . dan kami minum cairan yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi . . . , abuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang bisa kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan cairan jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat dampak kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal 6 Maret 1521.

Tetapi di sini, karena bentrok dengan masyarakat pulau, mereka hanya berhasil memperoleh sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal 16 Maret, mereka melihat Filipina. Akhirnya, yang belakang sekalinya semua pria ini memperoleh makanan yang adun, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan daya mereka.

Kematian

Sbg pria yang paling religius, Magelhaens mengajak banyak masyarakat lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang lebih kurang 1.500 masyarakat pribumi, dengan kepercayaan bahwa senapan busur, senapan lawas, dan Allah akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sebanyak bawahannya tewas. Magelhaens berusia lebih kurang 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh bayangan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari selanjutnya, lebih kurang 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.

Sewaktu Magelhaens tewas, ia mempunyai di daerah lebih kurang yang berkaitan dengan yang tidak asing. Sedikit ke arah selatan terletak Kepulauan Rempah dan ke arah barat, Malaka, tempat ia pernah berjuang pada tahun 1511. Seandainya, sebagaimana diperkirakan oleh beberapa sejarawan, ia berlayar ke Filipina sesudah pertempuran di Malaka, maka sesungguhnya ia telah mengelilingi bola bumi—meskipun, tentu saja, tidak dalam sekali perlintasan. Ia telah mencapai Filipina dari timur dan barat.

Pelayaran Pulang

Karena sekarang banyak awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin kepada berlayar dengan tiga kapal, sah mereka menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke sasaran terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, sesudah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.

Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko menempuh rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa beristirahat kepada mengisi perbekalan adalah strategi yang mahal. Sewaktu mereka yang belakang sekalinya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berkekuatan yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak bisa dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos semua ekspedisi!

Nama Magelhaens Terus Dikenang

Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak memperoleh tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sbg pengkhianat. Sungguh menyedihkan, catatannya lenyap sewaktu ia meninggal, kemungkinan dibasmi oleh orang-orang yang akan dirugikan olehnya. Tetapi berkat Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan lebih kurang 5 anggota yang lain dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens memperoleh tempat dalam catatan sejarah dunia.

Pada waktunya, sejarah mengubah penilaiannya, dan matang ini nama Magelhaens memperoleh kehormatan yang selayaknya. Sebuah selat menyandang namanya, demikian juga Awan Magelhaens—dua galaksi yang kabur di sebelah selatan yang pertama kali dilukiskan oleh awaknya—dan pesawat ruang angkasa Magellan (nama Fernando de Magelhaens dalam bahasa Inggris, Ferdinand Magellan).

Sesungguhnya, "tidak mempunyai pelayaran manusia yang sedemikian penting sampai mendaratnya Apollo 11 di Bulan, 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam The Voyage of Magellan. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan anggota serta tidak berdekatan dengan Asia, sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada yang belakang sekali pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dinyatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi mempunyai bentuk bulat selaras dengan Alkitab yang ia percayai. Alkitab sendiri telah mencetuskannya bertambah dari 2.250 tahun. (Yesaya 40:22; bandingkan Ayub 26:7)

Selamat

Saat satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan sesudah menyilakan duduk perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang mempunyai di kapal pada permulaan keberangkatan. Di selang yang selamat, terdapat dua orang Italia, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sbg Kepala Pelayan. Ia melakukan pekerjaan dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya kepada menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini dikata dengan patronimik Latin yang akurat, yakni: "de Judicibus". Pada permulaannya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.

Referensi

  1. ^ Documents related to the questioning performed by the Spanish authorities after the 18 survivors of the voyage returned to Seville in 1522 report that de Judicibus was born in Savona, Italia.
  2. ^ A. Pigafetta, «Il viaggio di Magellano intorno al mondo», review by James Alexander ROBERTSON, Cleveland USA, 1906, Ed. Arthur Clark


edunitas.com


Page 2

Ferdinand Magellan
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
LahirFernão de Magalhães1480

Sabrosa, Kerajaan Portugal

MeninggalApril 27, 1521 (berusia 40–41)
Mactan, Cebu, Filipina
KebangsaanPortugal
Dikenal karenaMemimpin ekspedisi keliling dunia pertama.
Tanda tangan
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Ferdinand Magellan (bahasa Portugis: Fernão de Magalhães, IPA: [fɨɾˈnɐ̃w ðɨ mɐɣɐˈʎɐ̃jʃ]; bahasa Spanyol: Fernando de Magallanes, IPA: [ferˈnando ðe maɣaˈʎanes]; c. 1480 – 27 April 1521) yaitu seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan meladeni Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Keliruku).

Magelhaens yaitu orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Lautan Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang berhaluan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya sukses kembali ke Spanyol pada tahun 1522, sesudah mengelilingi bumi.

Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat mengadakan komunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang agak 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berusaha sendirian.

Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang saat, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Ratus tahun Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan kepada memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.

Latar Belakangan

Keluarga Magelhaens yaitu keluarga bangsawan, maka, menurut budaya setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain memperoleh pendidikan, ia berusaha bisa secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, ang baru kembali dari Amerika sesudah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah (Indonesia) yang menjadi buah bibir. Beberapa waktu selanjutnya, Fernando muda bercita-cita kepada merasakan sendiri desau kibaran layar diterpa angin serta semburan cairan laut pada wajahnya di samudera yang masih perawan.

Sungguh menyedihkan, tuan dari Fernando, Raja John, dibunuh pada tahun 1495 dan Pangeran Manuel, yang bertambah berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena argumen tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya kepada melaut. Tetapi sewaktu Vasco da Gama kembali dari India membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah-limpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal kepada membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Sesudah itu, ia berlayar bertambah jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer yang lain.

Selama suatu pertikaian di Maroko pada tahun 1513, Magelhaens merasakan cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia mempersilakan Manuel kepada menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa luhurnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens sehingga selanjutnya ia hidup dalam kemiskinan meskipun masih menyandang gelar bangsawan.

Pada saat paling susah dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka berdua membahas prosedur mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, menempuh el paso—sebuah selat yang menurut kabar angin yaitu perlintasan pintas menempuh Amerika Selatan—dan selanjutnya menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.

Magelhaens kini paling berhasrat kepada melakukan apa yang gagal dilaksanakan Columbus—menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakin bertambah pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia melakukan apa yang Columbus sendiri lakukan beberapa tahun sebelumnya—ia mempersilakan dukungan raja Spanyol.

Dengan peta membuka lebar, Magelhaens menyajikan argumennya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang paling berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh aci sebenarnya mempunyai di wilayah Spanyol, bukan Portugal.

Charles diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua kepada diperbaiki dan diadakan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai melakukan pekerjaan. Tetapi karena upaya-upaya licik Raja Manuel kepada menyabot proyek tersebut, dibutuhkan bertambah dari satu tahun sampai armada tersebut belakang suatu peristiwanya siap kepada pelayarannya yang bersejarah.

Keberangkatan

Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar sampai yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah kepada perbaikan dan mengisi perbekalan. Selanjutnya mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang yaitu Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara lebih dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan kepada melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.

Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali bertambah lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Lautan Atlantik yang pertama kali—dan belum tampak satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan berhasrat pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.

Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian masyarakat lokal yang kuat dan berbadan luhur. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berfaedah kaki luhur. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah cairan, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", Tentu saja tidak lain tidak bukan yaitu anjing laut dan pinguin.

Daerah lintang kutub cenderung merasakan badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin belakang suatu peristiwanya, armada itu merasakan korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Sesudah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah aliran laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang lebih dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran cairan hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan diketahui sebagai Selat Magelhaens! Namun, San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan berbelit selat itu dan kembali ke Spanyol.

Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di selang tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar menempuh selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, aci mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.

Pencobaan yang Hebat di Samudera Pasifik

Sesudah menempuh lima ahad, mereka berlayar menuju sebuah lautan yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya Pasifik. Pria-pria itu memanjatkan doa, menyanyikan himne, dan merayakan penaklukan itu dengan menembakkan meriam. Tetapi kebahagiaan mereka berumur pendek. Mereka dihadang bencana yang bertambah hebat daripada yang sudah-sudah, karena perairan ini ternyata bukan laut kecil yang mereka bayangkan—laut ini seolah-olah tak berujung, dan mereka lebih lapar, lebih lemah, dan lebih banyak yang sakit.

Antonio Pigafetta, seorang Italia yang tangguh, menciptakan semacam jurnal. Ia menulis, "Hari Rabu, tanggal dua puluh delapan November 1520, kami . . . memasuki Laut Pasifik, dan selama tiga bulan dua puluh hari kami belum mengisi perbekalan . . .Kami hanya makan biskuit busuk yang telah menjadi remah, dan penuh dengan belatung, dan berbau busuk dampak kotoran tikus di atasnya . . . dan kami minum cairan yang berwarna kuning dan berbau busuk. Kami juga makan kulit sapi . . . , abuk gergaju, dan tikus-tikus yang masing-masing berharga setengah keping emas, tetapi tidak banyak yang dapat kami tangkap". Jadi, seraya angin segar terus menerpa layar mereka dan cairan jernih menyelusup di bawah ujung geladak mereka, pria-pria ini tergeletak sekarat dampak kudis. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal 6 Maret 1521.

Tetapi di sini, karena bentrok dengan masyarakat pulau, mereka hanya sukses memperoleh sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal 16 Maret, mereka melihat Filipina. Akhirnya, belakang suatu peristiwanya semua pria ini memperoleh makanan yang adun, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan daya mereka.

Kematian

Sebagai pria yang paling religius, Magelhaens mengajak banyak masyarakat lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang lebih kurang 1.500 masyarakat pribumi, dengan kepercayaan bahwa senapan busur, senapan lawas, dan Allah akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sebanyak bawahannya tewas. Magelhaens berusia lebih kurang 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh bayangan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari selanjutnya, lebih kurang 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.

Sewaktu Magelhaens tewas, ia mempunyai di daerah lebih kurang yang berkaitan dengan yang tidak asing. Sedikit ke arah selatan terletak Kepulauan Rempah dan ke arah barat, Malaka, tempat ia pernah berjuang pada tahun 1511. Seandainya, sebagaimana diperkirakan oleh beberapa sejarawan, ia berlayar ke Filipina sesudah pertempuran di Malaka, maka sesungguhnya ia telah mengelilingi bola bumi—meskipun, tentu saja, tidak dalam sekali perlintasan. Ia telah mencapai Filipina dari timur dan barat.

Pelayaran Pulang

Karena sekarang banyak awak pelayaran itu tinggal sedikit, tidak mungkin kepada berlayar dengan tiga kapal, aci mereka menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke sasaran terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, sesudah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.

Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko menempuh rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa beristirahat kepada mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka belakang suatu peristiwanya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berkekuatan yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos semua ekspedisi!

Nama Magelhaens Terus Dikenang

Selama bertahun-tahun, Magelhaens tidak memperoleh tempat semestinya dalam sejarah. Disimpangkan oleh laporan para kapten yang memberontak, orang-orang Spanyol menodai reputasinya, mengatakan bahwa ia seorang bengis dan tidak becus. Orang Portugis mencapnya sebagai pengkhianat. Sungguh menyedihkan, catatannya hilang sewaktu ia meninggal, kemungkinan dibasmi oleh orang-orang yang akan dirugikan olehnya. Tetapi berkat Pigafetta yang gigih—salah seorang dari 18 navigator yang selamat itu—dan lebih kurang 5 anggota yang lain dalam ekspedisi tersebut, nama Magelhaens memperoleh tempat dalam catatan sejarah dunia.

Pada waktunya, sejarah mengubah penilaiannya, dan matang ini nama Magelhaens memperoleh kehormatan yang selayaknya. Sebuah selat menyandang namanya, demikian juga Awan Magelhaens—dua galaksi yang kabur di sebelah selatan yang pertama kali dilukiskan oleh awaknya—dan pesawat ruang angkasa Magellan (nama Fernando de Magelhaens dalam bahasa Inggris, Ferdinand Magellan).

Sesungguhnya, "tidak mempunyai pelayaran manusia yang sedemikian penting sampai mendaratnya Apollo 11 di Bulan, 447 tahun kemudian", demikian tulis Richard Humble, dalam The Voyage of Magellan. Mengapa pelayaran Magelhaens sedemikian penting? Pertama, ia membuktikan bahwa Amerika bukan anggota serta tidak berdekatan dengan Asia, sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus. Kedua, pada yang belakang sekali pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional. Dan terakhir, sebagaimana dinyatakan penulis sains Isaac Asimov, ia memperlihatkan bahwa bumi berpotongan bulat bersesuaian dengan Alkitab yang ia percayai. Alkitab sendiri telah mencetuskannya bertambah dari 2.250 tahun. (Yesaya 40:22; bandingkan Ayub 26:7)

Selamat

Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan sesudah menyilakan duduk perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang mempunyai di kapal pada awal keberangkatan. Di selang yang selamat, terdapat dua orang Italia, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia melakukan pekerjaan dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya kepada menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini dikata dengan patronimik Latin yang akurat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten.

Referensi

  1. ^ Documents related to the questioning performed by the Spanish authorities after the 18 survivors of the voyage returned to Seville in 1522 report that de Judicibus was born in Savona, Italia.
  2. ^ A. Pigafetta, «Il viaggio di Magellano intorno al mondo», review by James Alexander ROBERTSON, Cleveland USA, 1906, Ed. Arthur Clark


edunitas.com


Page 3

Ferrari adalah suatu produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi yang berbasis di Maranello, Italia. Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada tahun 1929, sbg "Scuderia Ferrari", perusahaan yang mensponsori para pembalap dan membuat mobil balap sebelum pindah ke produksi kendaraan komersial yang dikenal sbg Ferrari pada tahun 1947. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah berpartisipasi paling lama dalam alam balap, terutama di Formula Satu, di mana telah sukses akbar.

Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan produksi mobil independen pada 1946, dan kemudian menjadi Ferrari S.p.A., dan sekarang diduduki oleh grup Fiat. Perusahaan ini bermarkas di Maranello, tidak jauh Modena, Italia.

Ferrari juga ikut serta dalam kompetisi Formula Satu. Salah satu pembalapnya yang terkenal adalah juara alam tujuh kali Michael Schumacher.

Di Indonesia, Ferrari dimiliki oleh PT Langgeng.

Daftar pokok

  • 1 Model ketika ini
  • 2 Lihat juga
  • 3 Pranala luar
  • 4 Pustaka

Model ketika ini

California458 ItaliaFF458 SpiderF12berlinettaLaFerrari
  • Grand tourer
  • V8
  • konvertibel
  • Grand tourer
  • 4WD shooting-brake
  • V12
  • Mobil sport
  • V8
  • konvertibel
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Lihat juga

Pranala luar

Pustaka


edunitas.com


Page 4

Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Artikel ini mengandung teks berbahasa Tionghoa. Tanpa dukungan multibahasa, Anda mungkin akan melihat tanda tanya, tanda kotak, atau karakter lain selain dari karakter yang dimaksud.

Festival Qingming (hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节; pinyin: qīng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa sebagai bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan nasihat Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), biasanya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi Matahari. Dalam terminologi Matahari, Festival Qīngmíng adalah pada ahad dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu sebagai orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan untuk orang-orang sebagai berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.

Pengenalan

Festival ini juga dikenal dengan sejumlah nama lain:

  • Hari Seluruh Arwah
  • Festival Bersih Terang
  • Festival Ziarah Kuburan
  • Hari Menyapu Kuburan
  • Hari Peringatan Musim Semi

Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang adalah terjemahan yang paling umum dalam merumuskan 'Qīngmíng 清明'.

Sebagai orang Tionghua, hari ini merupakan suatu hari sebagai mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan bermacam asesoris, sebagai persembahan untuk nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting untuk kebanyakan orang Tionghua, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari Qīngmíng 清明. Juga pada waktu Qīngmíng 清明, orang memainkan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang memainkan adalah memainkan layang-layang (dalam bermacam bangun-bangun binatang, atau karakter dari Opera Cina).

Sesuai catatan, warga Tionghua di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan juga beberapa kawasan di Indonesia juga melanjutkan praktik dari kebiasaan ini.

Hari Hanshijie 寒食节, sehari sebelum Qīngmíng 清明, diciptakan oleh Chong'er (重耳), Bangsawan Wen dari negara Jin (晋) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu 春秋), manakala dia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan sahabat tidak memihaknya, Jie Zhitui 介之推 (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan keinginan akan membikin Jie Zhitui kembali untuknya. Pada hari Hanshijie 寒食节, orang tidak diijinkan memakai api sebagai memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Dan pada kenyataannya, 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie 寒食节 dikombinasikan dengan Festival Qīngmíng 清明..... dan kemudian mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.

Latar belakangan

Festival Qīngmíng 清明 sendiri diciptakan oleh Kaisar Xuanzong (唐玄宗) pada tahun 732 (Dinasti Tang). Dengan argumen apa? Sebab orang Cina lawas mengadakan upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit. Dalam usaha sebagai menurunkan biaya tersebut, Kaisar Xuanzong (唐玄宗) mengumumkan penghormatan tersebut cukup diterapkan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng 清明.

Jie Zhitui

Pada mulanya, tradisi Cengbeng dicetuskan oleh putra mahkota Chong Er dari Dinasti Tang. Suatu hari karena difitnah oleh salah seorang selir raja, Chong Er terpaksa melarikan diri ke gunung bersama para pengawalnya. Kelaparan karena tidak membawa bekal makanan, salah seorang pengawal bernama Jie Zhitui memotong babak badannya dan memasaknya sebagai sang putra mahkota supaya tidak mati kelaparan. Mengetahui pengorbanan pengawal setianya itu, Chong Er merasa sedih, tetapi Jie menghibur sang putra mahkota dan berkeinginannya supaya tetap teguh bertahan sampai Chong Er dapat kembali ke istana dan merebut tahta dari selir raja yang sudah memfitnahnya.

Tiga tahun lamanya mereka bertahan hidup dalam kelaparan di gunung sampai akibatnya sang selir berpulang. Sepasukan tentara menjemput Chong Er sebagai kembali ke istana, masa itu dia melihat Jie Zhitui mengemasi sebuah tikar tua ke atas kuda. Chong Er mentertawakannya dan berkeinginan Jie sebagai membuang tikar itu, tetapi Jie menolaknya dan berkata,”...hanya penderitaan yang dapat abdi untuk bersama paduka, bukan kemakmuran...”. Jie berpamitan untuk Chong Er sebagai tetap tinggal di gunung bersama ibunya.

Setelah Chong Er kembali ke istana, dia bermaksud mengundang Jie Zhitui, tetapi Jie tidak sukses ditemukan. Chong Er memerintahkan tentara sebagai membakar hutan digunung itu supaya Jie segera keluar menemuinya. Yang terjadi malah sebaliknya, mereka menemukan Jie Zhitui mati bersama ibunya dibawah pohon willow. Chong Er sangat sedih melihat pengawal setianya itu malah mati karena hasratnya. Sejak itu Chong Er memperingati hari itu sebagai hari Hanshi. Pada masa peringatan Hanshi ini, kaisar tidak mengijinkan siapapun menyalakan api sebagai memasak, sehingga peringatan ini juga dikenal dengan sebutan Perayaan Makanan Dingin.

Kaisar Xuanzong

Sedangkan tradisi peringatan Cengbeng sendiri sebenarnya dicetuskan oleh kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang pada tahun 732. Kaisar masa itu menilai kebiasaan warganya terlalu sering melaksanakan upacara untuk pada leluhur dan berbiaya mahal sehingga seringkali menyusahkan mereka sendiri. Kaisar menitahkan sejak masa itu upacara untuk para leluhur cukup diterapkan pada menengah musim semi atau Cengbeng saja.

Dinasti Qing

300 tahun yang lalu pada masa pemerintahaan Dinasti Qing (1644 – 1911), tradisi peringatan Hanshi digabungkan dengan upacara Qingming (Cengbeng), lama kelamaan peringatan Hanshi mulai memudar dan tinggal tradisi Cengbeng yang bertahan sampai sekarang sebagai salah satu upacara penting untuk warga tionghoa diseluruh alam.

Di beberapa negara di Asia, peringatan Cengbeng diasumsikan sangat penting berfaedah dan diperingati sebagai hari libur nasional selama beberapa hari. Selain perayaan Tahun Baru Imlek, Cengbeng adalah tradisi penting untuk warga tionghoa, karena pada masa inilah seluruh babak keluarga bersama-sama menjadi satu himpunan bersama menghormat dan memperingati leluhur mereka.

Literatur

清明時節雨紛紛 / 清明时节雨纷纷 / qīng míng shí jié yǔ fēn fēn

路上行人欲斷魂 / 路上行人欲断魂 / lù shàng xíng rén yù duàn hún

借問酒家何處有 / 借问酒家何处有 / jiè wèn jiǔ jiā hé chù yǒu

牧童遙指杏花村 / 牧童遥指杏花村 / mù tóng yáo zhǐ xìng huā cūn


edunitas.com


Page 5

Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Artikel ini mengandung teks berbahasa Tionghoa. Tanpa dukungan multibahasa, Anda mungkin akan melihat tanda tanya, tanda kotak, atau karakter lain selain dari karakter yang dimaksud.

Festival Qingming (hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节; pinyin: qīng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa sebagai bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan nasihat Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), biasanya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi Matahari. Dalam terminologi Matahari, Festival Qīngmíng adalah pada ahad dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu sebagai orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan untuk orang-orang sebagai berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.

Pengenalan

Festival ini juga dikenal dengan sejumlah nama lain:

  • Hari Seluruh Arwah
  • Festival Bersih Terang
  • Festival Ziarah Kuburan
  • Hari Menyapu Kuburan
  • Hari Peringatan Musim Semi

Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang adalah terjemahan yang paling umum dalam merumuskan 'Qīngmíng 清明'.

Sebagai orang Tionghua, hari ini merupakan suatu hari sebagai mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan bermacam asesoris, sebagai persembahan untuk nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting untuk kebanyakan orang Tionghua, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari Qīngmíng 清明. Juga pada waktu Qīngmíng 清明, orang memainkan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang memainkan adalah memainkan layang-layang (dalam bermacam bangun-bangun binatang, atau karakter dari Opera Cina).

Sesuai catatan, warga Tionghua di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan juga beberapa kawasan di Indonesia juga melanjutkan praktik dari kebiasaan ini.

Hari Hanshijie 寒食节, sehari sebelum Qīngmíng 清明, diciptakan oleh Chong'er (重耳), Bangsawan Wen dari negara Jin (晋) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu 春秋), manakala dia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan sahabat tidak memihaknya, Jie Zhitui 介之推 (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan keinginan akan membikin Jie Zhitui kembali untuknya. Pada hari Hanshijie 寒食节, orang tidak diijinkan memakai api sebagai memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Dan pada kenyataannya, 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie 寒食节 dikombinasikan dengan Festival Qīngmíng 清明..... dan kemudian mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.

Latar belakangan

Festival Qīngmíng 清明 sendiri diciptakan oleh Kaisar Xuanzong (唐玄宗) pada tahun 732 (Dinasti Tang). Dengan argumen apa? Sebab orang Cina lawas mengadakan upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit. Dalam usaha sebagai menurunkan biaya tersebut, Kaisar Xuanzong (唐玄宗) mengumumkan penghormatan tersebut cukup diterapkan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng 清明.

Jie Zhitui

Pada mulanya, tradisi Cengbeng dicetuskan oleh putra mahkota Chong Er dari Dinasti Tang. Suatu hari karena difitnah oleh salah seorang selir raja, Chong Er terpaksa melarikan diri ke gunung bersama para pengawalnya. Kelaparan karena tidak membawa bekal makanan, salah seorang pengawal bernama Jie Zhitui memotong babak badannya dan memasaknya sebagai sang putra mahkota supaya tidak mati kelaparan. Mengetahui pengorbanan pengawal setianya itu, Chong Er merasa sedih, tetapi Jie menghibur sang putra mahkota dan berkeinginannya supaya tetap teguh bertahan sampai Chong Er dapat kembali ke istana dan merebut tahta dari selir raja yang sudah memfitnahnya.

Tiga tahun lamanya mereka bertahan hidup dalam kelaparan di gunung sampai akibatnya sang selir berpulang. Sepasukan tentara menjemput Chong Er sebagai kembali ke istana, masa itu dia melihat Jie Zhitui mengemasi sebuah tikar tua ke atas kuda. Chong Er mentertawakannya dan berkeinginan Jie sebagai membuang tikar itu, tetapi Jie menolaknya dan berkata,”...hanya penderitaan yang dapat abdi untuk bersama paduka, bukan kemakmuran...”. Jie berpamitan untuk Chong Er sebagai tetap tinggal di gunung bersama ibunya.

Setelah Chong Er kembali ke istana, dia bermaksud mengundang Jie Zhitui, tetapi Jie tidak sukses ditemukan. Chong Er memerintahkan tentara sebagai membakar hutan digunung itu supaya Jie segera keluar menemuinya. Yang terjadi malah sebaliknya, mereka menemukan Jie Zhitui mati bersama ibunya dibawah pohon willow. Chong Er sangat sedih melihat pengawal setianya itu malah mati karena hasratnya. Sejak itu Chong Er memperingati hari itu sebagai hari Hanshi. Pada masa peringatan Hanshi ini, kaisar tidak mengijinkan siapapun menyalakan api sebagai memasak, sehingga peringatan ini juga dikenal dengan sebutan Perayaan Makanan Dingin.

Kaisar Xuanzong

Sedangkan tradisi peringatan Cengbeng sendiri sebenarnya dicetuskan oleh kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang pada tahun 732. Kaisar masa itu menilai kebiasaan warganya terlalu sering melaksanakan upacara untuk pada leluhur dan berbiaya mahal sehingga seringkali menyusahkan mereka sendiri. Kaisar menitahkan sejak masa itu upacara untuk para leluhur cukup diterapkan pada menengah musim semi atau Cengbeng saja.

Dinasti Qing

300 tahun yang lalu pada masa pemerintahaan Dinasti Qing (1644 – 1911), tradisi peringatan Hanshi digabungkan dengan upacara Qingming (Cengbeng), lama kelamaan peringatan Hanshi mulai memudar dan tinggal tradisi Cengbeng yang bertahan sampai sekarang sebagai salah satu upacara penting untuk warga tionghoa diseluruh alam.

Di beberapa negara di Asia, peringatan Cengbeng diasumsikan sangat penting berfaedah dan diperingati sebagai hari libur nasional selama beberapa hari. Selain perayaan Tahun Baru Imlek, Cengbeng adalah tradisi penting untuk warga tionghoa, karena pada masa inilah seluruh babak keluarga bersama-sama menjadi satu himpunan bersama menghormat dan memperingati leluhur mereka.

Literatur

清明時節雨紛紛 / 清明时节雨纷纷 / qīng míng shí jié yǔ fēn fēn

路上行人欲斷魂 / 路上行人欲断魂 / lù shàng xíng rén yù duàn hún

借問酒家何處有 / 借问酒家何处有 / jiè wèn jiǔ jiā hé chù yǒu

牧童遙指杏花村 / 牧童遥指杏花村 / mù tóng yáo zhǐ xìng huā cūn


edunitas.com


Page 6

Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Artikel ini mengandung teks berbahasa Tionghoa. Tanpa dukungan multibahasa, Anda mungkin akan melihat tanda tanya, tanda kotak, atau karakter lain selain dari karakter yang dimaksud.

Festival Qingming (hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节; pinyin: qīng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa sebagai bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan nasihat Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), biasanya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi Matahari. Dalam terminologi Matahari, Festival Qīngmíng adalah pada ahad dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu sebagai orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan untuk orang-orang sebagai berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.

Pengenalan

Festival ini juga dikenal dengan sejumlah nama lain:

  • Hari Seluruh Arwah
  • Festival Bersih Terang
  • Festival Ziarah Kuburan
  • Hari Menyapu Kuburan
  • Hari Peringatan Musim Semi

Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang adalah terjemahan yang paling umum dalam merumuskan 'Qīngmíng 清明'.

Sebagai orang Tionghua, hari ini merupakan suatu hari sebagai mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan bermacam asesoris, sebagai persembahan untuk nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting untuk kebanyakan orang Tionghua, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari Qīngmíng 清明. Juga pada waktu Qīngmíng 清明, orang memainkan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang memainkan adalah memainkan layang-layang (dalam bermacam bangun-bangun binatang, atau karakter dari Opera Cina).

Sesuai catatan, warga Tionghua di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan juga beberapa kawasan di Indonesia juga melanjutkan praktik dari kebiasaan ini.

Hari Hanshijie 寒食节, sehari sebelum Qīngmíng 清明, diciptakan oleh Chong'er (重耳), Bangsawan Wen dari negara Jin (晋) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu 春秋), manakala dia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan sahabat tidak memihaknya, Jie Zhitui 介之推 (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan keinginan akan membikin Jie Zhitui kembali untuknya. Pada hari Hanshijie 寒食节, orang tidak diijinkan memakai api sebagai memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Dan pada kenyataannya, 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie 寒食节 dikombinasikan dengan Festival Qīngmíng 清明..... dan kemudian mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.

Latar belakangan

Festival Qīngmíng 清明 sendiri diciptakan oleh Kaisar Xuanzong (唐玄宗) pada tahun 732 (Dinasti Tang). Dengan argumen apa? Sebab orang Cina lawas mengadakan upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit. Dalam usaha sebagai menurunkan biaya tersebut, Kaisar Xuanzong (唐玄宗) mengumumkan penghormatan tersebut cukup diterapkan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng 清明.

Jie Zhitui

Pada mulanya, tradisi Cengbeng dicetuskan oleh putra mahkota Chong Er dari Dinasti Tang. Suatu hari karena difitnah oleh salah seorang selir raja, Chong Er terpaksa melarikan diri ke gunung bersama para pengawalnya. Kelaparan karena tidak membawa bekal makanan, salah seorang pengawal bernama Jie Zhitui memotong babak badannya dan memasaknya sebagai sang putra mahkota supaya tidak mati kelaparan. Mengetahui pengorbanan pengawal setianya itu, Chong Er merasa sedih, tetapi Jie menghibur sang putra mahkota dan berkeinginannya supaya tetap teguh bertahan sampai Chong Er dapat kembali ke istana dan merebut tahta dari selir raja yang sudah memfitnahnya.

Tiga tahun lamanya mereka bertahan hidup dalam kelaparan di gunung sampai akibatnya sang selir berpulang. Sepasukan tentara menjemput Chong Er sebagai kembali ke istana, masa itu dia melihat Jie Zhitui mengemasi sebuah tikar tua ke atas kuda. Chong Er mentertawakannya dan berkeinginan Jie sebagai membuang tikar itu, tetapi Jie menolaknya dan berkata,”...hanya penderitaan yang dapat abdi untuk bersama paduka, bukan kemakmuran...”. Jie berpamitan untuk Chong Er sebagai tetap tinggal di gunung bersama ibunya.

Setelah Chong Er kembali ke istana, dia bermaksud mengundang Jie Zhitui, tetapi Jie tidak sukses ditemukan. Chong Er memerintahkan tentara sebagai membakar hutan digunung itu supaya Jie segera keluar menemuinya. Yang terjadi malah sebaliknya, mereka menemukan Jie Zhitui mati bersama ibunya dibawah pohon willow. Chong Er sangat sedih melihat pengawal setianya itu malah mati karena hasratnya. Sejak itu Chong Er memperingati hari itu sebagai hari Hanshi. Pada masa peringatan Hanshi ini, kaisar tidak mengijinkan siapapun menyalakan api sebagai memasak, sehingga peringatan ini juga dikenal dengan sebutan Perayaan Makanan Dingin.

Kaisar Xuanzong

Sedangkan tradisi peringatan Cengbeng sendiri sebenarnya dicetuskan oleh kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang pada tahun 732. Kaisar masa itu menilai kebiasaan warganya terlalu sering melaksanakan upacara untuk pada leluhur dan berbiaya mahal sehingga seringkali menyusahkan mereka sendiri. Kaisar menitahkan sejak masa itu upacara untuk para leluhur cukup diterapkan pada menengah musim semi atau Cengbeng saja.

Dinasti Qing

300 tahun yang lalu pada masa pemerintahaan Dinasti Qing (1644 – 1911), tradisi peringatan Hanshi digabungkan dengan upacara Qingming (Cengbeng), lama kelamaan peringatan Hanshi mulai memudar dan tinggal tradisi Cengbeng yang bertahan sampai sekarang sebagai salah satu upacara penting untuk warga tionghoa diseluruh alam.

Di beberapa negara di Asia, peringatan Cengbeng diasumsikan sangat penting berfaedah dan diperingati sebagai hari libur nasional selama beberapa hari. Selain perayaan Tahun Baru Imlek, Cengbeng adalah tradisi penting untuk warga tionghoa, karena pada masa inilah seluruh babak keluarga bersama-sama menjadi satu himpunan bersama menghormat dan memperingati leluhur mereka.

Literatur

清明時節雨紛紛 / 清明时节雨纷纷 / qīng míng shí jié yǔ fēn fēn

路上行人欲斷魂 / 路上行人欲断魂 / lù shàng xíng rén yù duàn hún

借問酒家何處有 / 借问酒家何处有 / jiè wèn jiǔ jiā hé chù yǒu

牧童遙指杏花村 / 牧童遥指杏花村 / mù tóng yáo zhǐ xìng huā cūn


edunitas.com


Page 7

Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Artikel ini mengandung teks berbahasa Tionghoa. Tanpa dukungan multibahasa, Anda mungkin akan melihat tanda tanya, tanda kotak, atau karakter lain selain dari karakter yang dimaksud.

Festival Qingming (hanzi tradisional: 清明節; sederhana: 清明节; pinyin: qīng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa sebagai bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan nasihat Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), biasanya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi Matahari. Dalam terminologi Matahari, Festival Qīngmíng adalah pada ahad dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai Qīngmíng. Nama yang menandakan waktu sebagai orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan untuk orang-orang sebagai berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Di Korea, Qīngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.

Pengenalan

Festival ini juga dikenal dengan sejumlah nama lain:

  • Hari Seluruh Arwah
  • Festival Bersih Terang
  • Festival Ziarah Kuburan
  • Hari Menyapu Kuburan
  • Hari Peringatan Musim Semi

Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang adalah terjemahan yang paling umum dalam merumuskan 'Qīngmíng 清明'.

Sebagai orang Tionghua, hari ini merupakan suatu hari sebagai mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan bermacam asesoris, sebagai persembahan untuk nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting untuk kebanyakan orang Tionghua, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari Qīngmíng 清明. Juga pada waktu Qīngmíng 清明, orang memainkan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang memainkan adalah memainkan layang-layang (dalam bermacam bangun-bangun binatang, atau karakter dari Opera Cina).

Sesuai catatan, warga Tionghua di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan juga beberapa kawasan di Indonesia juga melanjutkan praktik dari kebiasaan ini.

Hari Hanshijie 寒食节, sehari sebelum Qīngmíng 清明, diciptakan oleh Chong'er (重耳), Bangsawan Wen dari negara Jin (晋) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu 春秋), manakala dia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan sahabat tidak memihaknya, Jie Zhitui 介之推 (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan keinginan akan membikin Jie Zhitui kembali untuknya. Pada hari Hanshijie 寒食节, orang tidak diijinkan memakai api sebagai memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Dan pada kenyataannya, 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie 寒食节 dikombinasikan dengan Festival Qīngmíng 清明..... dan kemudian mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.

Latar belakangan

Festival Qīngmíng 清明 sendiri diciptakan oleh Kaisar Xuanzong (唐玄宗) pada tahun 732 (Dinasti Tang). Dengan argumen apa? Sebab orang Cina lawas mengadakan upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit. Dalam usaha sebagai menurunkan biaya tersebut, Kaisar Xuanzong (唐玄宗) mengumumkan penghormatan tersebut cukup diterapkan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng 清明.

Jie Zhitui

Pada mulanya, tradisi Cengbeng dicetuskan oleh putra mahkota Chong Er dari Dinasti Tang. Suatu hari karena difitnah oleh salah seorang selir raja, Chong Er terpaksa melarikan diri ke gunung bersama para pengawalnya. Kelaparan karena tidak membawa bekal makanan, salah seorang pengawal bernama Jie Zhitui memotong babak badannya dan memasaknya sebagai sang putra mahkota supaya tidak mati kelaparan. Mengetahui pengorbanan pengawal setianya itu, Chong Er merasa sedih, tetapi Jie menghibur sang putra mahkota dan berkeinginannya supaya tetap teguh bertahan sampai Chong Er dapat kembali ke istana dan merebut tahta dari selir raja yang sudah memfitnahnya.

Tiga tahun lamanya mereka bertahan hidup dalam kelaparan di gunung sampai akibatnya sang selir berpulang. Sepasukan tentara menjemput Chong Er sebagai kembali ke istana, masa itu dia melihat Jie Zhitui mengemasi sebuah tikar tua ke atas kuda. Chong Er mentertawakannya dan berkeinginan Jie sebagai membuang tikar itu, tetapi Jie menolaknya dan berkata,”...hanya penderitaan yang dapat abdi untuk bersama paduka, bukan kemakmuran...”. Jie berpamitan untuk Chong Er sebagai tetap tinggal di gunung bersama ibunya.

Setelah Chong Er kembali ke istana, dia bermaksud mengundang Jie Zhitui, tetapi Jie tidak sukses ditemukan. Chong Er memerintahkan tentara sebagai membakar hutan digunung itu supaya Jie segera keluar menemuinya. Yang terjadi malah sebaliknya, mereka menemukan Jie Zhitui mati bersama ibunya dibawah pohon willow. Chong Er sangat sedih melihat pengawal setianya itu malah mati karena hasratnya. Sejak itu Chong Er memperingati hari itu sebagai hari Hanshi. Pada masa peringatan Hanshi ini, kaisar tidak mengijinkan siapapun menyalakan api sebagai memasak, sehingga peringatan ini juga dikenal dengan sebutan Perayaan Makanan Dingin.

Kaisar Xuanzong

Sedangkan tradisi peringatan Cengbeng sendiri sebenarnya dicetuskan oleh kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang pada tahun 732. Kaisar masa itu menilai kebiasaan warganya terlalu sering melaksanakan upacara untuk pada leluhur dan berbiaya mahal sehingga seringkali menyusahkan mereka sendiri. Kaisar menitahkan sejak masa itu upacara untuk para leluhur cukup diterapkan pada menengah musim semi atau Cengbeng saja.

Dinasti Qing

300 tahun yang lalu pada masa pemerintahaan Dinasti Qing (1644 – 1911), tradisi peringatan Hanshi digabungkan dengan upacara Qingming (Cengbeng), lama kelamaan peringatan Hanshi mulai memudar dan tinggal tradisi Cengbeng yang bertahan sampai sekarang sebagai salah satu upacara penting untuk warga tionghoa diseluruh alam.

Di beberapa negara di Asia, peringatan Cengbeng diasumsikan sangat penting berfaedah dan diperingati sebagai hari libur nasional selama beberapa hari. Selain perayaan Tahun Baru Imlek, Cengbeng adalah tradisi penting untuk warga tionghoa, karena pada masa inilah seluruh babak keluarga bersama-sama menjadi satu himpunan bersama menghormat dan memperingati leluhur mereka.

Literatur

清明時節雨紛紛 / 清明时节雨纷纷 / qīng míng shí jié yǔ fēn fēn

路上行人欲斷魂 / 路上行人欲断魂 / lù shàng xíng rén yù duàn hún

借問酒家何處有 / 借问酒家何处有 / jiè wèn jiǔ jiā hé chù yǒu

牧童遙指杏花村 / 牧童遥指杏花村 / mù tóng yáo zhǐ xìng huā cūn


edunitas.com


Page 8

Ferrari adalah suatu produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi yang berbasis di Maranello, Italia. Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada tahun 1929, sbg "Scuderia Ferrari", perusahaan yang mensponsori para pembalap dan membuat mobil balap sebelum pindah ke produksi kendaraan komersial yang dikenal sbg Ferrari pada tahun 1947. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah berpartisipasi paling lama dalam alam balap, terutama di Formula Satu, di mana telah sukses akbar.

Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan produksi mobil independen pada 1946, dan kemudian menjadi Ferrari S.p.A., dan sekarang diduduki oleh grup Fiat. Perusahaan ini bermarkas di Maranello, tidak jauh Modena, Italia.

Ferrari juga ikut serta dalam kompetisi Formula Satu. Salah satu pembalapnya yang terkenal adalah juara alam tujuh kali Michael Schumacher.

Di Indonesia, Ferrari dimiliki oleh PT Langgeng.

Daftar pokok

  • 1 Model ketika ini
  • 2 Lihat juga
  • 3 Pranala luar
  • 4 Pustaka

Model ketika ini

California458 ItaliaFF458 SpiderF12berlinettaLaFerrari
  • Grand tourer
  • V8
  • konvertibel
  • Grand tourer
  • 4WD shooting-brake
  • V12
  • Mobil sport
  • V8
  • konvertibel
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521
Pemimpin pelayaran Spanyol yang mencapai Indonesia pada tahun 1521

Lihat juga

Pranala luar

Pustaka


edunitas.com


Page 9

Ferrari adalah suatu produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi yang berbasis di Maranello, Italia. Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada tahun 1929, sebagai "Scuderia Ferrari", perusahaan yang mensponsori para pembalap dan membuat mobil balap sebelum pindah ke produksi kendaraan komersial yang dikenal sebagai Ferrari pada tahun 1947. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah berpartisipasi paling lama dalam alam balap, terutama di Formula Satu, di mana telah sukses akbar.

Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan produksi mobil independen pada 1946, dan kemudian menjadi Ferrari S.p.A., dan sekarang diduduki oleh grup Fiat. Perusahaan ini bermarkas di Maranello, tidak jauh Modena, Italia.

Ferrari juga ikut serta dalam kompetisi Formula Satu. Salah satu pembalapnya yang terkenal adalah juara alam tujuh kali Michael Schumacher.

Di Indonesia, Ferrari dimiliki oleh PT Langgeng.

Daftar pokok

  • 1 Model saat ini
  • 2 Lihat pula
  • 3 Pranala luar
  • 4 Referensi

Model saat ini

Lihat pula

Pranala luar

Referensi


edunitas.com


Page 10

Ferrari adalah suatu produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi yang berbasis di Maranello, Italia. Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada tahun 1929, sebagai "Scuderia Ferrari", perusahaan yang mensponsori para pembalap dan membuat mobil balap sebelum pindah ke produksi kendaraan komersial yang dikenal sebagai Ferrari pada tahun 1947. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah berpartisipasi paling lama dalam alam balap, terutama di Formula Satu, di mana telah sukses akbar.

Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan produksi mobil independen pada 1946, dan kemudian menjadi Ferrari S.p.A., dan sekarang diduduki oleh grup Fiat. Perusahaan ini bermarkas di Maranello, tidak jauh Modena, Italia.

Ferrari juga ikut serta dalam kompetisi Formula Satu. Salah satu pembalapnya yang terkenal adalah juara alam tujuh kali Michael Schumacher.

Di Indonesia, Ferrari dimiliki oleh PT Langgeng.

Daftar pokok

  • 1 Model saat ini
  • 2 Lihat pula
  • 3 Pranala luar
  • 4 Referensi

Model saat ini

Lihat pula

Pranala luar

Referensi


edunitas.com


Page 11

Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifier - Play - off zone Europe, 2002 FIFA World Cup Qualifier - Round Oceania Zone, 2002 FIFA World Cup Qualifiers - Group 1 European Zone, 2002 FIFA World Cup Qualifiers - Group 4 Zone Europe, 2004 Tiger Cup, 2004 Tsunami, 2005, 2005 Bali bombing, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Second round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup squads, 2006 Java earthquake, 2006 Lebanon war, 2010 FIFA Club World Cup, 2010 FIFA World Cup, 2010 FIFA World Cup Final, 2010 FIFA World Cup Qualifier, 2012 UEFA Europa League Final, 2012 UEFA Super Cup, 2013, 2013 Confederations Cup


Page 12

Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifier - Play - off zone Europe, 2002 FIFA World Cup Qualifier - Round Oceania Zone, 2002 FIFA World Cup Qualifiers - Group 1 European Zone, 2002 FIFA World Cup Qualifiers - Group 4 Zone Europe, 2004 Tiger Cup, 2004 Tsunami, 2005, 2005 Bali bombing, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Second round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup squads, 2006 Java earthquake, 2006 Lebanon war, 2010 FIFA Club World Cup, 2010 FIFA World Cup, 2010 FIFA World Cup Final, 2010 FIFA World Cup Qualifier, 2012 UEFA Europa League Final, 2012 UEFA Super Cup, 2013, 2013 Confederations Cup


Page 13

Tags (tagged): C Title of articles, Cabinet Development I, Cabinet Dwikora II, Cabinet Dwikora III, cabinet Halim, Cagliari, Cagliari Calcio, Cahkwe, Cai, Cali, California, California Gurls, californium, Cameron Jerome, Cameroon, Cameroon Football Federation, Cameroon national football team, Campo Grande, Campo San Martino, Campobasso, Campodarsego


Page 14

Tags (tagged): C Title of articles, Cabinet Development I, Cabinet Dwikora II, Cabinet Dwikora III, cabinet Halim, Cagliari, Cagliari Calcio, Cahkwe, Cai, Cali, California, California Gurls, californium, Cameron Jerome, Cameroon, Cameroon Football Federation, Cameroon national football team, Campo Grande, Campo San Martino, Campobasso, Campodarsego


Page 15

Tags (tagged): B Title of articles, Bacterium, Bacukiki West, Parepare, Badajoz, Badakhshan Province, Badung Strait, Baduy, Baekje, Baerum, Bai'at 'Aqabah First, Bai'at 'Aqabah Second, Baichung Bhutia, Baihakki Khaizan, Balfour (Disambiguation), Balfour Declaration of 1917, Balfour, Ulu Ogan Histories, Balhae, Ballon dOr, Balloon, Balloon Soap, Balochistan (Pakistan)


Page 16

Tags (tagged): B Title of articles, Bacterium, Bacukiki West, Parepare, Badajoz, Badakhshan Province, Badung Strait, Baduy, Baekje, Baerum, Bai'at 'Aqabah First, Bai'at 'Aqabah Second, Baichung Bhutia, Baihakki Khaizan, Balfour (Disambiguation), Balfour Declaration of 1917, Balfour, Ulu Ogan Histories, Balhae, Ballon dOr, Balloon, Balloon Soap, Balochistan (Pakistan)


Page 17

Tags (tagged): E Title of articles, Earth, Laweyan, Surakarta, earthenware, earthquake, Ease of Doing Business Index, East Minarti, East Morotai, Morotai Island, East Nusa Tenggara, East of England, Ebenezer Odunlami, Eber, Eberardo Villalobos, Eberardo Villalobos Schad, economy, Economy of Algeria, Economy of Bangladesh, Economy of Cambodia, Eddy Sabara, Ede (gemeente), Edelmiro Arevalo, Eden Ben Basat


Page 18

Tags (tagged): E Title of articles, Earth, Laweyan, Surakarta, earthenware, earthquake, Ease of Doing Business Index, East Minarti, East Morotai, Morotai Island, East Nusa Tenggara, East of England, Ebenezer Odunlami, Eber, Eberardo Villalobos, Eberardo Villalobos Schad, economy, Economy of Algeria, Economy of Bangladesh, Economy of Cambodia, Eddy Sabara, Ede (gemeente), Edelmiro Arevalo, Eden Ben Basat


Page 19

Tags (tagged): H Title of articles, hadith Qudsi, Hadjer-Lamis Region, Hadramaut, hadron, Halden, Half-Blood Prince, Half-Blood Prince (character), Hali, Hamengkubuwana VIII, Hamengkubuwana X, Hamengkubuwono I, Hamengkubuwono II, Han Chang Wha, Han Chang-wha, Han Dynasty, Han Empire Kingdom, Hannover (district), Hannover 96, Hanoi, Hanover


Page 20

Tags (tagged): H Title of articles, hadith Qudsi, Hadjer-Lamis Region, Hadramaut, hadron, Halden, Half-Blood Prince, Half-Blood Prince (character), Hali, Hamengkubuwana VIII, Hamengkubuwana X, Hamengkubuwono I, Hamengkubuwono II, Han Chang Wha, Han Chang-wha, Han Dynasty, Han Empire Kingdom, Hannover (district), Hannover 96, Hanoi, Hanover


Page 21

Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, Jacksen Tiago, Jackson Arley Martinez Valencia, Jackson Heights, Queens, Jackson Martinez, Jagiellonia Bialystok, Jagoba Arrasate, Jagorawi, Jaguares de Cordoba, jaipongan, Jair, Jair da Rosa Pinto, Jairo Arias, Jakarta newspaper, Jakarta Outer Ring Road, Jakarta Planetarium and Observatory, Jakarta police Kingdom


Page 22

Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, Jacksen Tiago, Jackson Arley Martinez Valencia, Jackson Heights, Queens, Jackson Martinez, Jagiellonia Bialystok, Jagoba Arrasate, Jagorawi, Jaguares de Cordoba, jaipongan, Jair, Jair da Rosa Pinto, Jairo Arias, Jakarta newspaper, Jakarta Outer Ring Road, Jakarta Planetarium and Observatory, Jakarta police Kingdom


Page 23

Tags (tagged): M Title of articles, MAA General Assurance, MAA Life, Maad Ibrahim, Maad Ibrahim Majid, machine, machine Embroidery, machine translation, machinist, Madrasah Islamiyah Adabiyah, Madrasah tsanawiyah, Madri, Madrid, Magico Gonzalez, Maginoong Takas, Magione, magma, Mahatma Gandhi, Mahayana, Mahayana Buddhism, Mahboub Jumaa


Page 24

Tags (tagged): M Title of articles, MAA General Assurance, MAA Life, Maad Ibrahim, Maad Ibrahim Majid, machine, machine Embroidery, machine translation, machinist, Madrasah Islamiyah Adabiyah, Madrasah tsanawiyah, Madri, Madrid, Magico Gonzalez, Maginoong Takas, Magione, magma, Mahatma Gandhi, Mahayana, Mahayana Buddhism, Mahboub Jumaa


Page 25

Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Padang TV, Padangbai, Padangbai, Manggis, Karangasem, Padangpanjang, painting, Pais Vasco, Pajang, Pajang, Benda, Tangerang, Pakubuwono IV, Pakubuwono IX, Pakubuwono V, Pakubuwono VI, Palestinian Football Federation, Palestinian National Authority, Palgrave Macmillan, Pali


Page 26

Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Padang TV, Padangbai, Padangbai, Manggis, Karangasem, Padangpanjang, painting, Pais Vasco, Pajang, Pajang, Benda, Tangerang, Pakubuwono IV, Pakubuwono IX, Pakubuwono V, Pakubuwono VI, Palestinian Football Federation, Palestinian National Authority, Palgrave Macmillan, Pali