Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?

Surat Al Jumuah juga mempunyai banyak manfaat untuk umat Islam

Dok Istimewa

Surat Al Jumuah. Surat Al Jumuah juga mempunyai banyak manfaat untuk umat Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, —Surat Al Jumuah diturunkan setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Hal ini menjadikannya sebagai surah Madaniyah. 

Baca Juga

Surat ini terdiri dari 11 ayat, 180 kalimat, dan 576 huruf. Dan tentunya, ada banyak penjelasan dalam setiap ayatnya.   

Ada banyak pesan terkandang dalam surat Al Jumuah. Di antaranya dalam tiga ayat terakhir dari surat Al Jumuah menyebutkan kewajiban sholat Jumat. 

Selain anjuran tersebut, terdapat empat pelajaran yang diambil dari surat Al Jumah, sebagaimana dilansir laman aboutislam.net. Pesan itu antara lain terdapat dalam tiga ayat terakhir surat Al Jumuah yakni ayat 9-11: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ 

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 

Apabila sholat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.

Apabila (sebagian) mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera berpencar (menuju) padanya dan meninggalkan engkau (Nabi Muhammad) yang sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan.” Allah pemberi rezeki yang terbaik.”

Pertama, menguatkan kedudukan sunnah Nabi 

Tiga ayat terakhir surat Al Jumuah mungkin merupakan bukti terkuat tentang posisi dan peran sunnah. Ketika ayat-ayat itu diturunkan, baik sholat Jumat dan adzan untuk beberapa waktu ditetapkan sebagai ibadah agama.  

Di sini Alquran tidak mengatur keduanya. Itu hanya menegaskan apa yang sudah ada, memberikan panduan pendidikan dan etika lebih lanjut tentang mereka. 

Kedua, menyeimbangkan antara kebutuhan tubuh dan jiwa, materi dan roh, dan antara dunia ini dan akhirat.  

Segala sesuatu harus diberikan haknya, tetapi spiritualitas lebih diutamakan daripada yang lainnya. Selain itu, materi tidak lebih dari sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual. 

Keridhaan Allah SWT dan jannah-Nya (Surga) adalah tujuan perjuangan orang beriman. Mereka adalah akhir dari semua tujuan lainnya. 

Filosofi ini terangkum dalam ketiga ayat surat Al Jumuah tersebut. Allah SWT berfirman bahwa ketika adzan dikumandangkan untuk sholat Jumat sebagai salah satu kewajiban paling mendasar dalam Islam. 

Sebaliknya, mereka harus mempercepat shalat dan meninggalkan perdagangan. 

Ketiga, ayat kesepuluh surat Al Jumuah mengandung hikmah untuk melanjutkan tentang hubungan antara materi dan roh, dan antara keterlibatan duniawi dan spiritual.

Usai sholat Jumat, Allah SWT memerintahkan untuk kembali segera mencari rezeki di bumi Allah. Dan harus mengingat ketika mendapatkan nikmat tersebut adalah karunia Allah sehingga sudah sepatutnya bersyukur kepada Allah SWT. 

Keempat, ayat sembilan menyebutkan uang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 

Paradigma Islam adalah satu-satunya yang menjamin kesuksesan di kedua alam yaitu di dunia dan akhirat, seperti yang telah terjadi terbukti berkali-kali melalui sejarah. Itu karena sumbernya adalah Allah SWT yang memiliki rezeki yang terbaik. 

Sumber: aboutislam  

Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Hari Jumat menjadi salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam. Bahkan memiliki pembahasannya tersendiri dalam Al-Qur'an yakni pada surat Al-Jumu'ah ini.

Surat Al-Jumu'ah adalah golongan surat Madaniyah karena diturunkan di kota Makkah serta merupakan urutan ke-62 di Al-Qur’an. Penamaan demikian di ambil dari kata al jumu’ah yang terdapat pada ayat ke-9 di surat ini, yang artinya hari Jumat. Berikut bacaan arab dan latin surat Al-Jumu'ah beserta arti dan keutamaannya. Yuk, simak!

1. Surat Al-Jumu’ah ayat 1–11 beserta artinya

Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
ilustrasi sedang mengaji (pexels/Pok Rie)

Terdiri dari 11 ayat, surat ini dapat menjadi bacaan rutin setiap hari Jumat, selain surat Al-Kahfi. Berikut bacaan arab surat Al-Jumu’ah, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Yusabbihu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-ardil-malikil-quddụsil-‘azīzil-hakīm.

Artinya: "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Ayat 2

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Huwallażī ba’asa fil-ummiyyīna rasụlam min-hum yatlụ ‘alaihim āyātihī wa yuzakkīhim wa yu’allimuhumul-kitāba wal-hikmata wa ing kānụ ming qablu lafī dalālim mubīn.

Artinya: "Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

Ayat 3

وَّاٰخَرِيْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوْا بِهِمْۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُۙ

Wa ākharīna min-hum lammā yal-haqụ bihim, wa huwal-‘azīzul-hakīm.

Artinya: "Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Ayat 4

ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Zālika fadlullāhi yu'tīhi may yasyā', wallāhu żul-fadlil-‘azīm.

Artinya: "Demikianlah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar."

Ayat 5

مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Masalullażīna hummilut-taurāta summa lam yahmilụhā kamasalil-himāri yahmilu asfārā, bi'sa masalul-qaumillażīna każżabụ bi`āyātillāh, wallāhu lā yahdil-qaumaz-zālimīn.

Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

Ayat 6

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ هَادُوْٓا اِنْ زَعَمْتُمْ اَنَّكُمْ اَوْلِيَاۤءُ لِلّٰهِ مِنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Qul yā ayyuhallażīna hādū in za’amtum annakum auliyā'u lillāhi min dụnin-nāsi fa tamannawul-mauta ing kuntum sādiqīn.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai orang-orang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu orang yang benar.'"

Ayat 7

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهٗٓ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Wa lā yatamannaunahū abadam bimā qaddamat aidīhim, wallāhu ‘alīmum biz-zālimīn.

Artinya: "Dan mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim."

Ayat 8

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Qul innal-mautallażī tafirrụna min-hu fa innahụ mulāqīkum summa turaddụna ilā ‘ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn.

Artinya: "Katakanlah, 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.'"

Ayat 9

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya lis-salāti miy yaumil-jumu’ati fas’au ilā żikrillāhi wa żarul baī’, żālikum khairul lakum ing kuntum ta’lamụn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Ayat 10

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Fa iżā qudiyatis-salātu fantasyirụ fil-ardi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kasīral la’allakum tuflihụn.

Artinya: "Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung."

Ayat 11

وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Wa iżā ra'au tijāratan au lahwaninfaddū ilaihā wa tarakụka qā'imā, qul mā ‘indallāhi khairum minal-lahwi wa minat-tijārah, wallāhu khairur-rāziqīn.

Artinya: "Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, 'Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,' dan Allah pemberi rezeki yang terbaik."

Baca Juga: Urutan Surat dalam Al Qur’an Juz 7, Lengkap dengan Kandungannya

2. Kandungan surat Al-Jumu’ah

Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
ilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay/hashem islami)

Surat Al Jumu’ah menerangkan mengenai sifat orang munafik dan sifat buruk lainnya, seperti bersumpah palsu dan penakut, berdusta. Selain itu, surat ini pun menjelaskan tentang mengajak orang mukmin agar taat dan patuh pada ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Tidak lupa, diperintahkan juga untuk menafkahkan harta untuk menegakkan agama Islam sebelum ajal datang. Karena harta yang kita miliki hanyalah titipan semata, sehingga harus digunakan dengan bijak.

3. Keutamaan surat Al-Jumu’ah

Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
Pelajaran apa yang dapat diambil dari surat Al Jumuah ayat 10?
ilustrasi ibadah salat di masjid (unsplash.com/Siti Rahmanah Mat Daud)

Mengamalkan perintah yang termaktub dalam Al-Qur'an adalah kewajiban bagi tiap umat muslim. Tidak lain ditujukan agar semasa hidupnya dilimpahkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

Lebih daripada itu, tujuan mengamalkan perintah dalam Al-Qur'an yakni untuk memperkaya bekal di akhirat. Salah satu caranya yakni dengan mengimani surat Al-Jumu'ah ini yang mengandung beberapa keutamaan, yaitu:

  • Harta benda yang dimiliki diberkahi
  • Memeperoleh pahala kebaikan
  • Merupakan bagian dari kebiasaan rasul
  • Merupakan seruan untuk menunaikan shalat jum’at
  • Mempercayai Nabi SAW sebagai utusan Allah SWT
  • Sebuah peringatan Allah SWT kepada umatnya
  • Mengingatkan manusia akan kematian
  • Seruan mencari rezeki yang halal
  • Mendahulukan kewajiban kepada Allah SWT

Demikian bacaan surat Al-Jumu'ah ayat 1–11, lengkap beserta lafaz, arti, hingga keutamaan yang akan didapatkan bila mengamalkannya. Selain dibaca dan dipahami sendiri, kamu juga bisa mulai mengajarkan surat ini kepada si kecil agar kelak menjadi anak saleh dan salihah.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Tidak Mudah Melawan Orangtua, Berbakti!