Niat sholat sunnah sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya

Ilustrasi Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh, Foto: Pexels/Michael Burrows

Sebelum melaksanakan sholat subuh, kita dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh. Akan tetapi, tahukah kamu niat sholat sunnah sebelum subuh sebagai pelengkap ibadah tersebut? Jika belum, simak penjelasannya dalam artikel ini

Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh

Sebelum ke niat sholat sunnah sebelum subuh, ada baiknya kita pahami dahulu apa itu sholat. Menurut buku The Miracle of Night Shalat Tahajjud karya Ustadz Hasan Albany (2012:2), sholat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang Islam yang telah baligh. Para ulama pun tidak ada yang berselisih paham tentang hal itu. Menurut kesepakatan mereka, hukum mendirikan sholat adalah fardhu ‘ain. Maksudnya, wajib bagi setiap orang telah baligh dan bila ditinggalkan akan berdosa.

Sholat terdiri dari dua jenis, yakni sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat yang hukumnya fardhu ‘ain seperti pemaparan di atas adalah sholat wajib. Sholat wajib ini terdiri atas 5 waktu yakni subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya’.

Ilustrasi Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh, Foto: Pexels/Alena Darmel

Selain sholat wajib, terdapat sholat sunnah yang bila kita kerjakan akan mendapat pahala, namun bila tidak juga tidak apa-apa. Salah satu sholat sunnah yang cukup populer adalah sholat sunnah sebelum subuh. Sholat ini terdiri dari dua rakaat.

Berikut niat sholat sunnah sebelum subuh:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.

"Aku sengaja sholat sunnah Subuh dua rakaat karena Allah SWT."

Sholat sunnah sebelum subuh atau yang mempunyai nama lain sholat sunnah qobliyah subuh ini memiliki keutamaan yang sangat dahsyat. Hal ini dipaparkan dalam hadits populer yang berasal dari ‘Aisyah, yang mana Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim).

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah memberikan contoh kepada semua umatnya untuk selalu melakukan sholat sunnah dua rakaat sebelum subuh secara rutin. Hal ini seperti yang terdapat dalam hadits di bawah ini:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Subuh. Sebelum shalat Subuh dimulai, beliau dahului dengan dua rakaat ringan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikian artikel mengenai niat sholat sunnah sebelum subuh dan keutamaannya. Semoga semakin mendorong kita untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum subuh. (LOV)

Dua rakaat sebelum subuh memiliki keutamaan besar yang sangat rugi jika di tinggalkan, Sholat sunnah qobliyah subuh atau sebelum subuh ini sangat di anjurkan untuk di amalkan si setiap sebelum sholat subuh.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan qobliyah subuh atau sholat sunnah sebelum subuh. Dua Rakaat sholat sunnah sebelum subuh ini nilainya lebih baik daripada jagad seisinya sebagaimana pesan Rasulullah SAW berikut ini: Keutamaan dua rakaat sebelum subuh

“Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia seisinya.”

Walaupun begitu, hal yang harus diperhatikan juga yaitu, anjuran untuk tidak berlama-lama dalam sholat, mengingat predikatnya sebagai sholat sunnah sebelum subuh.

Untuk mengetahui informasi mengenai sholat sunnah sebelum subuh dan keutamaan, simak Keutamaan dua rakaat sebelum subuh yang dilansir dari merdeka.com berikut ini.

1. Bacaan Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh

Niat merupakan landasan dasar dalam setiap menjalankan aktivitas. Begitu juga dengan sholat sunnah sebelum subuh bisa kalian lafalkan sesuai dengan bacaan berikut:

“Ushalli sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyyatal lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat shalat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Taala.”

Bisa juga dengan niat shalat fajar sebagai berikut:

“Usholli sunnatas shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.”

Artinya: “Saya niat shalat sunnah subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Untuk tata cara pengerjaan sholat qobliyah subuh, serupa dengan saat kita melaksanakan sholat subuh.

Selanjutnya, terdapat alasan untuk tidak berlama-lama dalam menjalankan sholat sunnah sebelum subuh mengikuti Rasulullah SAW (liitba’I sunnatir rasul) yang cukup membaca surat Al-Kafirun dalam rakaat pertama (setelah Al-Fatihah) dan Al-Ikhlash (setelah Al-Fatihah) pada rakaat kedua. Atau membaca Alam Nasyrakh (surat Al-Insyirakh) pada rakaat pertama dan Alam Taro (Surah Al-Fiil) pada rakaat kedua.

Secara praktis, tersebut pula dalam Nihayatuz zain anjuran untuk membaca wirid khusus setelah dua rakaat sambil menunggu sholat subuh. Bacaan itu adalah (1) Ya Hayyu Ya Qayyum La Ilaha Illa anta, 40 kali. (2) Surat Al-Ikhlas, 11 kali (3) Surat Al-Falaq, 1 kali (4) Surat An-Nas, 1 kali dan (5) Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adhim, Asytaghfirullah, 100 kali.

2. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Keutamaan yang pertama adalah kebaikannya yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Keutamaan sholat sunnah sebelum subuh yang satu ini mungkin sudah banyak diketahui oleh kaum muslimin.

BACA JUGA :   Amalan Sunah Sholat Idul Adha Berserta Hadisnya

Jika kalian sudah tahu keutamaan ini, seharusnya sadar bahwa keutamaan sholat sunnah sebelum subuh saja sudah begitu besarnya, bagaimana dengan keutamaan shalat subuh itu sendiri?

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari sholat subuh,

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat isya dan sholat subuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Mengikuti Teladan Rasulullah

Keutamaan sholat sunnah sebelum subuh selanjutnya yaitu, sebagai usaha kita dalam mengikuti teladan dari diri seorang Rasulullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh kepada kita agar senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan sholat qobliyah subuh.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga sholat subuh. Sebelum sholat subuh dimulai, beliau dahului dengan dua rakaat ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).