Metode yang digunakan untuk mengontrol harga secara langsung pada sistem monopoli adalah

Untuk nama sebuah permainan papan, lihat Monopoli (permainan).

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana sebuah penjual tunggal menguasai pasar atau monopolis, berkuasa untuk menentukan harga, dan tidak punya barang sejenis yang hampir sama. Pada pasar monopoli, tidak terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah perusahaan. Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal. Monopolis mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga.[2]

Metode yang digunakan untuk mengontrol harga secara langsung pada sistem monopoli adalah

Masa kolonialisme Belanda di Indonesia adalah salah satu contoh adanya monopoli ekonomi, yaitu apa yang dilakukan oleh Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC) terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara.[1]

Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

Kata monopoli berasa dari bahasa Yunani monos yang artinya sendiri dan polein yang berarti penjual. Dari akar kata tersebut kemudian monopoli diartikan secara sederhana sebagai suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang menawarkan atau memasok suatu barang atau jasa tertentu.[3]

Pasar monopoli muncul karena pemusatan sumber daya ekonomi pada satu pelaku usaha atau penjual. Pemusatan tersebut memicu penguasaan sarana produksi dan pemasaran terhadap barang atau jasa jenis tertentu.[4] Selain itu, pasar monopoli dapat timbul karena telah ditetapkan oleh undang-undang. Pemerintah dapat memberikan hak kepada suatu perusahaan untuk menjual suatu produk tertentu, misalnya seperti PT Pos Indonesia yang diberi hak monopoli  oleh pemerintah untuk menjual benda-benda pos dan sejenisnya. Selain itu, penggabungan dari berbagai perusahan untuk menghimpun modal dalam jumlah besar guna memproduksi suatu barang dengan teknologi canggih dapat memicu timbulnya pasar monopoli. Pasar monopoli juga bisa hadir karena adanya hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan tertentu untuk diproduksi.[5]

Pasar monopoli merupakan pasar yang ciri-cirinya sangat berlawanan dengan pasar persaingan sempurna. Ciri- ciri dari pasar monopoli, yaitu:[6]

  1. Hanya terdapat satu produsen dalam pasar
  2. Tidak memiliki barang pengganti yang mirip (close substitute)
  3. Terdapat hambatan bagi perusahaan lain untuk bisa masuk ke dalam pasar
  4. Produsen bertindak sebagai penentu harga (price maker)
  5. Promosi tidak diperlukan.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa produsen pada pasar monopoli memiliki kekuatan untuk mengontrol harga dan kuantitas barang di pasar sehingga dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang monopolis dapat memperoleh keuntungan diatas normal.

  • oligopoli
  • monopsoni
  • oligopsoni
  • persaingan
  • KPPU
  • (Indonesia) Sejarah Permainan Monopoli penuh Kontroversi

  1. ^ Media, Kompas Cyber. "Latar Belakang VOC Mampu Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-10-26. 
  2. ^ Wulandari, Trisna (02-07-2021). "Pasar Monopoli: Pengertian dan Ciri-Ciri Pasar Monopoli serta Monopolis". detikedu. Diakses tanggal 2021-11-23.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  3. ^ Anggraini, Anna Maria Tri (2016-05-13). "Aspek Monopoli Atas Cabang Produksi yang Menguasai Hajat Hidup Orang Banyak Berdasarkan Hukum Persaingan Usaha". Jurnal Hukum PRIORIS. Fakultas Hukum, Univestitas Trisakti. 2 (4): 202. ISSN 2548-6128.  Lebih dari satu parameter |pages= dan |page= yang digunakan (bantuan)
  4. ^ Idhom, Addi M. (18-11-2021). "Contoh Pasar Monopoli di Indonesia & Penjelasan Pengertiannya". tirto.id. Diakses tanggal 2021-11-23.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  5. ^ Mulachela, Husen (2021-10-05). "Pasar Monopoli: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Dampaknya - Nasional Katadata.co.id". katadata.co.id. Diakses tanggal 2021-11-23. 
  6. ^ Marliani, Leni Evangalista (2017-11-03). "Analisis Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2015". Prosiding Seminar Nasional Darmajaya. Lembaga Penelitian, Pengembangan Pembelajaran & Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya. 1 (1): 525. ISSN 2598-0246.  Lebih dari satu parameter |pages= dan |page= yang digunakan (bantuan)

 

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasar_monopoli&oldid=19456261"

Metode yang digunakan untuk mengontrol harga secara langsung pada sistem monopoli adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Metode yang digunakan untuk mengontrol harga secara langsung pada sistem monopoli adalah

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. rate-of-return
  2. point of sales
  3. inventory trun over
  4. price-capping
  5. legacy order
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Ilustrasi metode penetapan harga produk. Foto: Pixabay

Penetapan harga produk merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan pelaku bisnis. Penentuan tersebut diperoleh setelah produsen menghitung biaya produksi. Dengan memperkirakan tiap pengeluaran dengan tepat, produsen dapat mencegah potensi merugi dan mampu meraup untung optimal dari harga produk yang ditetapkan.

Salah satu strategi pemasaran sebuah produk yang paling penting adalah penetapan harga. Tidak hanya membawa keuntungan bagi produsen, penentuan harga juga berdampak terhadap konsumen maupun stabilitas perekonomian.

Mengutip buku Manajemen Pemasaran: UMKM dan Digital Sosial Media oleh Miguna Astuti, dkk., harga merupakan faktor atas dari sebuah permintaan pasar. Suatu harga dapat memengaruhi pangsa pasar dan posisi perusahaan dalam arus persaingan bisnis.

Berdasarkan sudut pandang konsumen, harga menjadi salah satu unsur penentu keputusan membeli sebuah produk. Tidak hanya itu, harga dapat menjadi parameter konsumen untuk mengukur kualitas dan manfaat produk secara objektif.

Lebih dari itu, penentuan harga juga dapat berperan sebagai regulator perekonomian. Dalam artian, harga dapat memengaruhi laba, bunga sewa, dan tingkat upah pekerja di suatu negara.

Tujuan Penetapan Harga Produk

Menurut buku Manajemen Pemasaran: UMKM dan Digital Sosial Media oleh Miguna Astuti, dkk., secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:

  1. Target penjualan dan pengembalian investasi bisa tercapai

  2. Salah satu senjata persaingan dengan kompetitor di bidang serupa

  3. Salah satu pembentuk citra di masyarakat

  4. Mendukung konsistensi kegiatan penjualan sebuah perusahaan

Metode Penetapan Harga Produk

Mengutip buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, metode penetapan harga secara teoritis dapat dilakukan menggunakan tiga pendekatan, antara lain:

1. Permintaan dan penawaran

Penetapan harga berdasarkan permintaan adalah metode yang berfokus pada faktor produk yang memengaruhi selera konsumen. Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, produsen menentukan harga keseimbangan (equilibrium price).

Cara menentukan harga keseimbangan, yakni dengan mencari harga yang mampu dibayar oleh konsumen dan harga yang diterima oleh produsen. Dengan demikian jumlah yang diminta setara dengan jumlah yang ditawarkan.

Metode ini ditentukan dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan. Metode ini biasanya dilakukan dengan mark up pricing dan break even analysis.

Metode ini dilakukan dengan merumuskan harga sebuah produk yang dipasarkan menggunakan variabel-variabel tertentu. Misalnya, variabel yang memengaruhi pasar dan harga sesuai kondisi di lapangan. Di antaranya kondisi politik, persaingan, sosial-budaya, dan sebagainya.

Untuk memaksimalkan penentuan harga, terdapat strategi-strategi yang perlu dipahami. Siasat tersebut dapat menjadikan penjualan produk menjadi efektif dan efisien.