Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan

Jakarta -

Pancasila lahir dari pemikiran para tokoh pejuang kemerdekaan pada tahun 1945 silam. Terdapat 5 dasar yang menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia, salah satunya dalam sila ke-2. Seperti apa bunyi sila ke-2?

Pancasila secara resmi dan sah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4. Dalam sejarah kemerdekaan, rancangan UUD 1945 dirumuskan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPK).

UUD 1945 kemudian ditetapkan dan disahkan sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia oleh PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk setelah BPUPKI dibubarkan.

Lantas, seperti apa bunyi sila ke-2 Pancasila?


Bunyi sila ke-2 adalah "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sila tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama.

Terdapat 10 butir pengamalan sila ke-2 yang berhasil dirumuskan oleh BPIP. Kesepuluh nilai yang terkandung antara lain sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Dikutip dari buku Pasti Bisa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV oleh Tim Tunas Karya Guru, berikut contoh pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:

Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Keluarga

1. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga.

2. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan.

3. Menerima hak sebagai anggota keluarga.

4. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.

Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Sekolah

1. Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.

2. Menolong teman yang mengalami kesusahan atau kesulitan.

3. Menerima hak sebagai seorang pelajar.

4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

Contoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Masyarakat

1. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM.

2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia.

3. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama.

4. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang.

Itulah beberapa contoh pengamalan bunyi sila ke-2 yang bisa diterapkan oleh para siswa.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(kri/nwy)

Sebagai makhluk sosial, Geng Sehat pasti membutuhkan dukungan dalam hidup. Entah itu dari keluarga atau teman terdekat yang selalu ada di samping Kamu untuk memberikan dukungan saat menghadapi masa-masa sulit. Ketika sahabat Kamu terlihat sedang berjuang menghadapi masalah atau mengalami kesehatan mental, mereka mungkin merasa sendirian. Jadi, dukungan teman seperti Kamu akan sangat penting, lho!

Tapi, bagaimana cara kita memberikan dukungan pada teman? Apa yang harus kita lakukan? Well, mungkin pertanyaan itu terlintas di pikiran Kamu saat ingin menolong teman yang sedang mengalami kesulitan. Hal yang wajar karena pastinya, Kamu ingin memberikan dukungan yang terbaik agar sahabatmu tidak lagi kesulitan.

Sebenarnya, mendukung teman yang  sedang kesulitan bisa menghadirkan dilema yang cukup berat, terutama jika apa yang Kamu lakukan justru menimbulkan masalah baru.

OK, sebagai teman, bisa dipastikan jika Kamu akan mendengarkan keluh kesah temanmu dan mencoba untuk membuatnya terhibur. Bahkan mungkin, Kamu memberi saran agar ia memberitahu masalah tersebut pada orang tuanya atau melakukan konsultasi dengan psikolog.

Terkadang, cara tersebut berhasil. Namun, tidak sedikit yang gagal karena teman yang sedang kesulitan itu hanya percaya Kamu saja dan mengandalkanmu untuk membantunya mengatasi masalah.

Tentu, berada di posisi tersebut akan membuat Kamu kesulitan. Bagaimana pun, tidak adil bagi Kamu untuk ditempatkan pada posisi menjadi satu-satunya orang yang mendukung orang lain. Kamu dapat melakukan yang terbaik untuk membantu temanmu itu.

Namun, pada akhirnya, Kamu tidak memiliki kekuatan untuk membuat orang lain merasa lebih baik, Gengs! So, biar Kamu gak bingung, inilah tiga hal penting untuk Kamu ketahui saat memberi dukungan pada teman yang membutuhkan bantuan.

Ketika temanmu berkata bahwa Kamu harus merahasiakan masalah, tanggapi dengan mengatakan: “Saya akan merahasiakan apa pun yang Kamu ceritakan, kecuali Kamu akan melukai diri sendiri, orang lain, atau bahkan disakiti seseorang.”  Jika berkata seperti itu, ada kemungkinan teman Kamu tidak akan memberitahu masalahnya. Namun, kalimat tersebut merupakan perlindungan diri Kamu, Gengs!

2. Fokus pada perasaan teman Kamu.

Jangan fokus pada hal buruk yang dikeluhkan teman Kamu. Sebaliknya, tanyakan hal yang ia lakukan beberapa waktu sebelumnya dan membuatnya bahagia. Atau, apa yang akan ia lakukan untuk kebahagiaan dirinya sendiri.

Jangan lupa untuk membicarakan tentang apa yang sudah kalian berdua lakukan dan rencana liburan bersama. Tidak masalah untuk memberi saran pada teman Kamu agar ia menikmati hidupnya, walaupun belum tentu ia dapat melakukannya.

3. Jaga diri sendiri dengan baik. Sebelum membantu teman, pastikan bahwa Kamu sudah menjaga diri sendiri dengan baik. Bagaimana pun, Kamu akan lebih mampu mendukung orang lain, entah itu keluarga atau sahabat apabila Kamu mampu menjaga diri sendiri. Karena itu, jaga terus dirimu baik-baik dan jadilah sahabat untuk dirimu sendiri, Gengs!

4. Ingatlah Bahwa Posisi Kamu Teman, Bukan Psikolog!

Saat memberikan bantuan pada teman yang sedang memiliki masalah, ingatlah bahwa posisi Kamu sebagai teman tidak sama dengan psikolog. Maka dari itu, ingatlah bahwa, membantu teman bukan berarti Kamu mencoba mendiagnosis masalah yang dihadapinya atau memberikan nasihat medis atau pengobatan.

Kamu juga tidak perlu membuat keputusan untuk teman Kamu, memecahkan semua masalah teman Kamu, memberitahu mereka untuk berhenti merasa seperti itu, atau meminimalkan perasaan mereka, apalagi Kamu tidak memahaminya.

Jadi, bagaimana Kamu bisa membantu teman yang sedang kesusahan tersebut? Inilah beberapa tips yang bisa Kamu lakukan, Gengs!

Beritahu Mereka Bahwa Kamu Khawatir. Jika Kamu mengkhawatirkan seorang teman, penting untuk memberitahu mereka perubahan apa yang terjadi padanya dan membuatmu khawatir. Tanyakan pada mereka apa yang terjadi tanpa membuat asumsi apa pun. Beberapa orang mengalami kesulitan untuk membicarakan masalah yang dihadapinya. Namun, tetap penting untuk menanyakan apa yang dapat Kamu lakukan untuk membantunya. Biarkan temanmu memberi tahu apa yang ia butuhkan.

Jadilah Pendengar yang Baik. Apabila teman Kamu mengalami sesuatu yang sulit atau membingungkan, dengarkan masalahnya tanpa menghakimi. Tahan keinginan untuk memberi nasihat. Sesekali, renungkan kembali apa yang Kamu dengar sehingga mereka tahu bahwa Kamu mendengarkan masalahnya. Ajukan pertanyaan daripada mengomentari masalahnya.

Berbagi Pengalaman. Jika Kamu pernah mengalami masalah seperti itu, Kamu mungkin memiliki lebih banyak informasi untuk mengatasi masalah itu. So, jangan segan untuk berbagi pengalaman dan informasi tersebut dengan teman Kamu. Dengan begitu, teman Kamu tidak akan merasa sendirian. Ingatlah bahwa setiap orang itu unik. Kamu bisa berempati dengan masalah yang dihadapi teman, namun tidak tahu persis apa yang ia rasakan.

heretohelp. Helping a Friend You’re Worried About

allwomenstalk. 8 Excellent Ways to Support a Friend in Trouble ...

Aware. My friend is in trouble, what do I do?

Neneng Asaniyah

Sudah lebih dari satu tahun Indonesia dan negara di dunia dilanda musibah. Musibah tersebut adalah pandemi covid-19. Adanya pandemi covid-19 ini telah memberikan dampak yang luar biasa bagi umat manusia. Salah satunya dalam dunia usaha, yang mana mengalami banyak kebangkrutan yang menyebabkan banyak sekali orang kehilangan pekerjaan. Selain itu, banyak sekali orang menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena perusahaan sudah tidak mampu menggaji mereka. Sehingga, banyak kepala keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam situasi seperti ini, tentu menjadi momentum yang sangat baik untuk mengulurkan tangan kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita.

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dianjurkan untuk saling membantu terhadap sesama manusia lain. Dengan membantu orang yang mengalami kesusahan dan membutuhkan bantuan, kita telah melakukan kewajiban sebagai umat muslim. Sebagaimana perintah Allah dalam (Q.S. al-Maidah[5]: 2) yang berbunyi:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2)

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. (Q.S. al-Maidah[5]: 2)

Dalam surah di atas disebutkan bahwa kita harus senantiasa tolong-menolong dalam hal kebaikan dan dilarang tolong-menolong dalam berbuat dosa. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa bermanfaat untuk orang lain dengan cara menolong orang yang sedang mengalami kesusahan. Dalam (Q.S. at-Taubah[9]: 71) juga terdapat perintah untuk tolong-menolong:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (71)

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha perkasa, Maha bijaksana”.(Q.S. at-Taubah[9]: 71)

Pada masa pandemi covid 19, banyak sekali orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Saat sebuah keluarga terpapar virus covid-19, mereka harus melakukan isolasi mandiri dan tidak bisa keluar rumah untuk membeli kebutuhan mereka. Pada saat itulah, sudah seharusnya kita yang dalam keadaan sehat membantu mereka dengan memberikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya ketika keluarga itu membutuhkan obat atau makanan, kita bisa memberikan sesuai kemampuan kita dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Selain mendapatkan pahala, memberikan bantuan kepada orang yang sedang membutuhkan juga akan memberikan rasa kesenangan sendiri, karena sudah bermanfaat bagi orang lain. Demikian juga orang yang kita tolong akan merasa senang karena kebutuhannya bisa terpenuhi.

Membantu orang lain bukan hanya dalam bentuk harta atau materi saja, tetapi bisa dalam bentuk tenaga dan fikiran. Hal ini dapat dicontohkan ketika keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri tersebut ingin membeli obat atau makanan tetapi kita tidak punya uang, kita bisa menolong untuk membelikan saja tetapi uang dari mereka. Ketika mereka sedang isolasi mandiri dan bingung harus melakukan apa, kita bisa memberikan nasehat atau perhatian kepada mereka agar mereka tetap tenang dan tidak merasa sendiri. Dengan kita memberikan dukungan, maka mereka akan merasa diperhatikan dan memiliki semangat untuk sembuh. Terkadang kita berfikir bahwa bantuan yang kita berikan kepada orang lain itu kecil, tetapi bisa jadi apa yang telah kita lakukan itu sangat berarti bagi orang lain. Untuk itu marilah kita biasakan untuk selalu membantu orang lain, meskipun dari hal kecil sekalipun.

Berikut manfaat tolong menolong antar sesama yang bisa kita dapatkan:

Kita akan dihargai dan dihormati oleh orang yang lain. Tetapi jika kita menolong orang lain, tidak boleh mengharapkan imbalan apapun kepada orang yang telah kita tolong. Kita harus ikhlas dalam memberikan bantuan kepada orang lain.

Dengan membantu orang lain, kita akan merasa lebih mampu dari orang yang membutuhkan, sehingga akan meningkatkan rasa syukur.

Dengan membantu orang lain, kita akan merasa bahagia karena sudah bermanfaat untuk orang lain.

  1. Meningkatkan kepedulian sosial

Ketika kita senang membantu orang lain, maka akan meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan terhadap orang yang membutuhkan bantuan.

  1. Menciptakan persaudaraan dan persatuan

Saling tolong menolong antar sesama dapat menumbuhkan rasa persaudaraan, karena  kita akan merasa saling membutuhkan satu sama lain. Selain itu, tolong-menolong juga dapat menciptakan persatuan, meskipun beda agama, suku dan ras.

Sikap saling tolong menolong dapat menumbuhkan kebaikan antar sesama. Dengan tolong-menolong, kita akan merasa saling membutuhkan, sehingga kita sama-sama akan melakukan kebaikan bersama[1].

Kesimpulan

Umat muslim sangat dianjurkan untuk saling tolong-menolong dalam hal kebaikan. Bantuan sekecil apapun yang dapat diberikan kepada orang lain bisa jadi sangat berharga untuk orang tersebut. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa harta saja, tetapi juga bisa berupa tenaga dan pikiran yang sesuai dengan kemampuan. Sebagai umat muslim, sudah seharusnya saling mengingatkan untuk kebaikan, agar sama-sama istiqomah di jalan Allah untuk menggapai syurga-Nya.

Maraji’:

[1] Indonesia, Allianz. 2019. Selain Pahala, Ini 6 Manfaat dari Berbagi dengan Sesama. https://www.allianz.co.id/explore/selain–pahala–ini-6-manfaat–dari–berbagi–dengan–sesama.html