Salah satu di antara perkembangan teknologi tersebut adalah mulai beralihnya kebiasaan membaca, dari buku konvensional menjadi buku elektronik atau lebih dikenal dengan istilah e-book. E-book merupakan sebuah software yang berkonsep buku dengan menyajikan format dan isi layaknya buku tulis konvensional, hanya saja dikemas dalam tampilan elektronik. Mungkin Anda dan si kecil selama ini termasuk yang telah merasakan manfaat keberadaan e-book ini. Apa saja keuntungan e-book dibandingkan buku biasa? 1. Lebih Praktis. Ingin membaca buku di mana saja? Dengan e-book, cukup nyalakan gadget yang bisa menyimpan puluhan hingga ratusan buku elektronik dengan mudah dalam satu perangkat saja. 2. Ramah Lingkungan. Jika buku cetak bisa menghabiskan banyak pohon untuk sumber kertas, e-book justru sangat hemat. E-book juga bisa disalin sebanyak yang Anda dan si kecil suka hanya dengan mengklik tombol copy di perangkat elektronik. 3. Tahan Lama. Berbeda dengan buku cetak yang makin lama bisa menguning dan rusak, e-book justru tahan lama, selama data kita tidak terserang virus. Dengan pemasangan software anti virus, maka e-book akan tetap bagus kondisinya meski bertahun-tahun. 4. Lebih Simpel. E-book dinilai lebih simpel dibawa dan disimpan, dibandingkan dengan buku cetak. Dengan format e-book, Anda dan si kecil tak butuh lagi tas besar untuk membawa beberapa buku atau rak buku berderet-deret untuk menyimpan koleksi buku. 5. Lebih Murah. E-book tidak perlu dicetak. Tidak heran kalau harganya bisa lebih murah. Selain itu ada beberapa e-book yang bisa kita peroleh secara gratis. Asyik! Baca Juga: Baca Buku di Perpustakaan Digital
TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk kelas IV SD/MI Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 2. Buku Tematik Terpadu kelas 4 Tema 2 ini berkaitan tentang Selalu Berhemat Energi. Sementara Subtema 2 berkaitan dengan materi Manfaat Energi. Dalam artikel, terdapat kunci jawaban halaman 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, dan 67 untuk Pembelajaran 2. Pembahasan Buku Tematik Tema 2 Kelas 4 ini hanya sebagai panduan bagi orang tua dalam membimbing anak belajar. Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5: Tema 5 Subtema 3 - Pembelajaran 5 (Halaman 134-137) Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 2 Subtema 1 Halaman 42 sampai 48 Berikut Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 Hal 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, dan 67: Kunci Jawaban Halaman 59 Mengapa Harus Menghemat Kertas? Kertas diproduksi dengan menggunakan mesin yang menghasilkan energi sangat besar. Bahan utama pembuatan kertas adalah pohon dan air. Untuk membuat 1 rim kertas berukuran A4 diperlukan 1 pohon yang usianya 5 tahun. Untuk menghasilkan satu lembar kertas dibutuhkan 2 gelas air. Amati di sekitarmu. Tulislah manfaat kertas yang sehari-hari kamu temui.
Rabu, 1 September 2021 | 10:30 WIB
Sebagai manusia, kita memiliki hak dan kewajiban dalam menggunakan barang di bumi, salah satunya kertas.
Bobo.id - Teman-teman apakah kamu sudah melakukan hak dan kewajibanmu hari ini? Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang didapatkan dan harus dilakukan oleh manusia. Hak merupakan sesuatu yang harus kita terima. Sedangkan, kewajiban merupakan hal yang harus dilakukan. Nah, dalam pelajaran kelas 4 SD tema 2, kamu akan mempelajari mengenai hak dan kewajiban terhadap penggunaan kertas. Kertas digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan, namun bukan berarti kita dapat menggunakannya dengan sembarangan. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Menjawab Pertanyaan dari Teks 'Ayo, Hemat Energi!' Inilah sebabnya kita juga berkewajiban untuk melakukan penghematan kertas. Pada buku tematik kelas 4 SD tema 2, kamu akan menemukan pertanyaan yang berbunyi "Tulis contoh-contoh pelaksanaan hak dan kewajiban secara seimbang dalam menggunakan kertas". Yuk temukan kunci jawabannya dari penjelasan berikut ini. 1. Hak dalam Penggunaan Kertas Berikut ini terdapat beberapa contoh pelaksanaan hak dalam menggunakan kertas, antara lain: - berhak menulis menggunakan media kertas. Page 2
Page 3
Sebagai manusia, kita memiliki hak dan kewajiban dalam menggunakan barang di bumi, salah satunya kertas.
Bobo.id - Teman-teman apakah kamu sudah melakukan hak dan kewajibanmu hari ini? Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang didapatkan dan harus dilakukan oleh manusia. Hak merupakan sesuatu yang harus kita terima. Sedangkan, kewajiban merupakan hal yang harus dilakukan. Nah, dalam pelajaran kelas 4 SD tema 2, kamu akan mempelajari mengenai hak dan kewajiban terhadap penggunaan kertas. Kertas digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan, namun bukan berarti kita dapat menggunakannya dengan sembarangan. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Menjawab Pertanyaan dari Teks 'Ayo, Hemat Energi!' Inilah sebabnya kita juga berkewajiban untuk melakukan penghematan kertas. Pada buku tematik kelas 4 SD tema 2, kamu akan menemukan pertanyaan yang berbunyi "Tulis contoh-contoh pelaksanaan hak dan kewajiban secara seimbang dalam menggunakan kertas". Yuk temukan kunci jawabannya dari penjelasan berikut ini. 1. Hak dalam Penggunaan Kertas Berikut ini terdapat beberapa contoh pelaksanaan hak dalam menggunakan kertas, antara lain: - berhak menulis menggunakan media kertas.
Apa itu E-Book? Secara sederhana E-Book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar. E-Book sendiri menjadikan teks dan gambar tersebut dalam informasi digital baik dalam format teks polos, *pdf, *jpeg, *lit dan *html. Berdasarkan jenisnya E-Book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping cakra padat (compact disk) dengan kapasitas sekitar 700MB, DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan E-Book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji (1). Perkembangan E-Book di Dunia Mahasiswa Indonesia Saat ini penggunaan media digital bukanlah sebuah barang mewah dan dapat dinikmati oleh banyak orang termasuk mahasiswa sehingga keberadaan E-Book bukanlah sesuatu yang asing lagi. E-Book dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat menjadi sebuah pilihan bagi para mahasiswadi Indonesia untuk dijadikan sarana pembelajaran menggantikan buku cetak konvensional. Salah satu keunggulan E-Book dibanding buku cetak adalah kepraktisan. Dengan E-Book, diharapkan para pelajar tidak perlu kesulitan jika ingin membawa buku dalam jumlah banyak. Selain itu E-Book juga lebih mudah didistribusikan dan lebih interaktif sehingga mendorong meningkatnya pengguna E-Book di kalangan mahasiswa. Sayangnya, untuk mengetahui struktur pasar E-Book di Indonesia memang agak sulit, karena pasarnya sendiri masih dalam tahap awal perkembangan. Dari sekian banyak pengguna E-Book di Indonesia, lebih banyak menggunakan penyedia layanan E-Book dari luar diandingkan dengan yang tersedia di Indonesia. Kendala dalam Perkembangan E-Book di Dunia Mahasiswa Indonesia Dalam perkembangannya, E-Book di dunia mahasiswa juga mengalami kendala seperti yang terjadi kepada para mahasiswa di Amerika Serikat. Harga dan kebiasaan atau cara belajar para pelajar adalah dua kendala utama bagi para mahasiswa di Amerika Serikat untuk mengadopsi atau menggunakan E-Book untuk menggantikan buku cetak. Di Indonesia sendiri, kendala lain yang timbul adalah kesulitan mahasiswa untuk memiliki atau mengakses media elektronik untuk membaca E-Book karena tingkat ekonomi yang lebih rendah dari Amerika Serikat sehingga media pembaca bentuk elektronik seperti laptop, notebook maupun tablet menjadi barang yang masih cukup mahal bagi sebagian bagi mahasiswa Indonesia. Hal ini semakin diperburuk dengan tingkat melek teknologi masih relatif belum merata di Indonesia bahkan di kalangan mahasiswa sendiri. Konsekuensinya tidak semua mahasiswa dapat mengakses internet untuk mendownload E-book. Jika lebih banyak buku yang diterbitkan melalui E-book tanpa tersedia versi buku cetaknya, maka informasi yang terdapat didalam E-book tidak akan dapat diakses oleh seluruh mahasiswa. Hanya kalangan yang akrab dengan internet yang dapat mengaksesnya. Harga adalah faktor penting lain bagi mahasiswa dalam membeli buku. Harga buku yang terlalu tinggi tentu akan menyulitkan mahasiswa untuk mendapatkannya. Hal ini bisa dilihat dalam praktek mahasiswa Indonesia yang membeli buku bekas dan buku kopian (buku yang difoto kopi) dengan harapan dapat mendapatkan buku dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan pendapat dari Tom Malek, Vice President of Learning Solutions for McGraw –Hill Higher Education, biaya cetak buku, biaya kertas, dan biaya penyimpanan hanyalah sebagian kecil dari biaya untuk membuat sebuah buku karena biaya yang paling dominan berasal dari penelitian dan bayaran bagi penulis. Hal ini berarti harga dari E-Book tidak akan jauh berbeda dengan buku cetak(2). Fakta di atas juga diperkuat sebuah survey yang menunjukkan bahwa E-Book yang laris terjual adalah E-Book dengan harga rendah, ketika harga diatas US$ 10, maka orang akan menjadi tidak nyaman (3). Dengan fakta-fakta diatas, maka dapat diperkirakan bahwa kondisi tersebut tidak akan memberikan keuntungan dan perubahan yang signifikan di Indonesia karena buku bekas dan buku kopian akan tetap menjadi lebih murah dan menjadi pilihan utama bagi mahasiswa Indonesia. Metode belajar mahasiswa yang terbiasa dengan buku cetak juga menjadi kendala dalam pengadopsian E-Book. Bagi kebanyakan mahasiswa, sepanjang hidup mereka, mereka belajar dengan buku cetak sehingga terbiasa dengan buku cetak. Ketika berganti dengan E-Book sangat besar kemungkinan para mahasiswa akan menjadi tidak nyaman. Kebiasaan mahasiswa untuk membuat catatan-catatan kecil ketika belajar, membaca dengan cepat dan berpindah dari satu bagian kebagian lain dengan cepat, atau menggaris bagian-bagian yang dianggap penting adalah bagian dari cara belajar para mahasiswa yang mungkin tidak dapat dilakukan di dalam E-Book(4). Memang dalam perkembangannya, banyak software yang memberikan fitur-fitur seperti di atas, akan tetapi tetap saja ada perbedaan. Alternatif Solusi Mengatasi Kendala Perkembangan E-Book di Dunia Mahasiswa Indonesia Belum meratanya tingkat penggunaan media pembaca bentuk elektronik seperti laptop, notebook dan tablet memang menjadi kendala dalam perkembangan E-Book di kalangan mahasiswa Indonesia. Diharapkan ke depan nya ada faktor pendukung lain yang membantu supaya penggunaan media pembaca bentuk elektronik lebih merata. Sebagai contoh dengan mengadakan program pemberian subisidi oleh perguruan tinggi terhadap penjualan laptop/notebook ke kalangan mahasiswanya. Tentunya program ini membutuhkan dukungan dari industri dan pemerintah sebagai pihak regulator. Mengenai faktor harga E-Book, bisa diambil sebuah solusi dengan menerapkan metoda penerbit McGraw-Hill untuk memasarkan E-Book di universitas dengan bekerja sama dengan universitas dan memasukkan E-Book ke dalam akun mahasiswa untuk menjadi sebuah paket dengan biaya sekolah sehingga dengan jumlah penjualan yang banyak maka diskon yang besar dapat diberikan(2). Metode ini berhasil dilakukan dan Mc-Graw-Hill telah bekerja sama dengan beberapa universitas di Amerika Serikat. Metode ini mungkin dapat diterapkan kepada mahasiswa di Indonesia karena dari segi fasilitas dan teknologi beberapa universitas besar di Indonesia sudah memadai. Akan tetapi, yang perlu dipertimbangkan adalah kenaikan biaya sekolah dan terkesan adanya pemaksaan pembelian buku oleh universitas. Kedua hal ini perlu dipikirkan secara matang agar tidak terkesan adanya konflik kepentingan oleh universitas, apalagi biaya pendidikan adalah hal yang cukup sensitif di Indonesia. Dari aspek metoda pembelajaran yang berbeda antara buku cetak dengan E-Book, diharapkan dengan terbiasanya mahasiswa sejak dini untuk membaca E-Book dapat membantu merubah kebiasaan belajar, tetapi hal ini memerlukan waktu yang lama untuk sebuah proses yang bersifat kebiasaan. Tingkat perkembangan software yang semakin cepat akan membuat perbedaan antara metode belajar dengan buku cetak dan E-Book akan semakin sedikit. Sehingga ke depan nya, mahasiswa akan semakin menyukai penggunaan E-Book dari pada buku cetak. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, E-Book telah berhasil menjadi sarana alternatif dalam proses pembelajaran mahasiswa di Indonesia. Dengan segala tren positif dan catatannya, keberadaan E-Book mulai dirasakan penting, karena aspek kepraktisan dan sangat cocok untuk sistem belajar tersebar atau sistem belajar jarak jauh. Namun yang terpenting adalah keberadaan E-Book di mahasiswa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dan minat baca para mahasiswa di Indonesia. Dibuat oleh: Alfian, Dyka Patriawardhani, Kurnia Dyputera dan Novendra (Kelompok 4, Kelas PW23-C) Untuk tugas mata kuliah System Information and Technology Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, 2012 Referensi
|