Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari

Dilihat 93,200 pengunjung

Adakah Sobat SMP di sini yang punya teman berbeda suku ataupun agama? Jika ada, kalian sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas.

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.

Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Bentuk keberagaman di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.

Keberagaman suku

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu, kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang dimiliki.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa. 

Keberagaman agama

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi antarumat beragama.

Keberagaman ras

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis. 

Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Keberagaman anggota golongan

Dalam masyarakat multikultural, keberagaman golongan bisa terjadi secara vertikal dan horizontal. Untuk vertikal, terdapat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Contohnya seperti status sosial, pendidikan, jabatan, dan sebagainya. Secara horizontal, biasanya anggota golongan setara dan tidak ada hierarki. Namun, hal ini mengakibatkan banyak yang merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan lainnya. Contohnya adalah agama, idealisme, adat-istiadat, dan sebagainya.

Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman

Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.

Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.

Referensi: Modul PPKN SMP Terbuka Keberagaman Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Tata Janeeta - Mehdi Zati. ©Instagram/tatajaneetaofficial

GAYA | 22 Januari 2019 04:00 Reporter : Tantri Setyorini

Merdeka.com - Pasangan yang berasal dari dua kebudayaan berbeda umumnya menghadapi kendala seputar cara menyikapi berbagai hal di dalam hidup. Masalah ini bahkan lebih berat lagi bagi pasangan yang berbeda kebangsaan.

Dengan kemajuan teknologi dan maraknya penggunaan aplikasi kencan online, hambatan jarak dan waktu jadi semakin tak berarti. Tapi masih ada perbedaan budaya yang menjadi rintangan besar bagi para pasangan beda bangsa.

Pasangan yang berasal dari negara berbeda, terutama jika rumpunnya juga berbeda menganut nilai-nilai yang berbeda. Bisa jadi bahkan berkomunikasi dan menyikapi bayak hal dengan cara yang berbeda pula. Perbedaan ini bakal semakin meruncing saat keluarga masing-masing mulai dilibatkan di dalam hubungan.

Bagaimana cara mengatasi perbedaan dalam hubungan di antara dua orang yang berbeda kebangsaan? Berikut ini beberapa saran yang bisa diterapkan, dilansir dari Barends Psychology Practice.

©Instagram/tatajaneetaofficial

2 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Vin Rana - Nita Sofiani. ©Instagram/vinrana

Pada sebuah hubungan di mana kedua belah pihak di dalamnya berasal dari kebudayaan yang berbeda, sangat umum untuk membela kebudayaan sendiri dan cenderung berasumsi tentang kebudayaan pasangan. Orang cenderung membela budayanya sendiri karena itu adalah bagian dari identitasnya. Sementara budaya pasangan merupakan sesuatu yang asing dan karenanya lebih mudah untuk berpikir negatif tentangnya.

Stereotip budaya merupakan sumber dari kesalahpahaman terbesar dalam hubungan antar budaya. Daripada menjadikannya sumber perdebatan, lebih baik kita fokus pada kepribadian, opini, dan nilai-nilai yang dipercayai pasangan secara independen.

©Instagram/vinrana

3 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Priyanka Chopra - Nick Jonas. ©2018 Vogue

Hidup dengan perbedaan melintang di antara Anda dan pasangan memang tak terhindarkan, namun Anda selalu punya pilihan untuk menghargai atau justru mempermasalahkan perbedaan itu.

Dalam beberapa hubungan beda bangsa, ada kalanya pasangan saling memendam pikiran negatif karena tidak setuju dengan gaya hidup atau cara pandang satu sama lain. Daripada membenci hal-hal ini, akan lebih konstruktif bagi hubungan jika Anda mencoba untuk memahami dari mana datangnya opini dan kebiasaan pasangan serta memahami kenyataan bahwa tak semua orang harus memiliki pendapat yang sama dengan Anda.

4 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Indah Kalalo dan suami. ©Instagram/indahkalalo

Kebudayaan pasangan adalah bagian dari hal-hal penting yang membentuk dirinya saat ini. Jika Anda ingin lebih mengenal pasangan, sebaiknya Anda juga mencari tahu tentang budaya tempatnya berasal dan berusaha untuk memahaminya.

©Instagram/indahkalalo

5 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Potret kehidupan Bayu Kumbara kini. © Instagram/bayukumbarapait

Dalam hubungan lintas budaya, perbedaan cara berkomunikasi bisa menjadi masalah besar. Masalah ini baisanya mulai muncul setelah beberapa bulan. Alih-alin bertengkar karenanya, cobalah untuk berdiskusi tentang perbedaan ini.

Coba cari tahu gaya komunikasi mana yang disukai pasangan dan lihat apakah kalian bisa berkompromi untuk menemukan pola komunikasi yang paling sesuai untuk kedua belah pihak. Saat bertengkar memang sulit untuk mengingat bentuk komunikasi yang sudah disepakati bersama. Di sinilah pentingnya saling mengingatkan agar argumentasi tidak keluar jalur.

© Instagram/bayukumbarapait

6 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Nadia Vega - Jorik Dozy. ©KapanLagi.com/Akrom Sukarya

Dalam hubungan lintas budaya, merupakan hal yang normal untuk saling kritik. Dalam beberapa kesempatan kritik ini lantas dimasukkan ke dalam hati dan membuat Anda atau tersinggung, terutama jika yang dibahas adalah kepercayaan atau cara kita dibesarkan.

Dalam hubungan lintas budaya, kritik terhadap budaya pasangan seringnya merupakan upaya untuk membela budaya mereka sendiri. Menanggapinya dengan marah hanya akan membuat pasangan lebih defensif dan perdebatan semakin sengit. Adu argumentasi seperti ini tidak akan menghasilkan apa pun.

Sebagai gantinya, cobalah untuk tidak menanggapinya secara berlebihan dan tanyakan kenapa pasangan bisa memiliki pendapat seperti itu tentang budaya Anda. Dengan cara ini Anda bisa menghindarkan konflik dan saling mengenal dengan lebih baik.

7 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Teuku Zacky dan istri. ©Instagram/ilmiraz

Hidup dengan pasangan tidak berarti Anda harus mengadopsi setiap kebiasaan, kepercayaan, atau ritual yang dia jalankan. Seringkali, dalam hubungan lintas budaya, ritual, dan kepercayaan begitu beragam sehingga tidak mungkin bagi Anda atau pasangan untuk mengadopsi semuanya.

Tak perlu memaksakan diri. Hal terbaik untuk dilakukan adalah memilih ritual, kebiasaan, dan kepercayaan yang bisa Anda terima dan menghargai unsur budaya yang tidak terlalu sesuai dengan Anda.

©Instagram/ilmiraz

8 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Potret kehidupan Bayu Kumbara kini. © Instagram/bayukumbarapait

Setiap orang memiliki ritme sendiri dalam suatu hubungan. Bagi sebagian orang, lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan elemen budaya baru dalam suatu hubungan, sedangkan untuk orang lain hal ini mungkin memerlukan waktu lebih lama. Jadi bersikap sabarlah dengan pasangan Anda. Beri waktu dan kesempatan pasangan Anda untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan menerimanya jika pasangan Anda tidak terbiasa dengan kebiasaan tertentu.

©Instagram/bayukumbarapait

9 dari 9 halaman

Mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran adalah salah satu contoh dari
Nadia Vega - Jorik Dozy. ©KapanLagi.com/Akrom Sukarya

Merencanakan masa depan dengan pasangan yang beda negara bisa menyulitkan. Budaya dapat berpengaruh besar pada perencanaan masa depan.

Dalam hubungan lintas budaya, penting untuk membicarakan rencana Anda untuk masa depan sehingga Anda tidak akan terkejut pada akhirnya. Bicaralah mengenai hal-hal krusial seperti budaya apa yang akan dipakai dalam pernikahan nanti, negara mana yang akan dipilih sebagai tempat menetap, berapa anak yang diinginkan, dan hal-hal lain yang berkaitan. Hal seperti ini mungkin tidak terlihat penting pada awalnya, tetapi setelah beberapa saat mungkin perbedaan pendapat ini bisa membuat Anda berdua terpisah. (mdk/tsr)

Baca juga:
Menurut Terapis, Ini 7 Tanda Pasangan Mulai Kehilangan Minat
5 Alasan Wanita Beri Sinyal Positif Tapi Lalu Cuma PHP
Kata Pakar, Ini 7 Perbedaan Wanita dan Pria dalam Memandang Hubungan
7 Masalah Umum dalam Pernikahan Beda Budaya
Menurut Penelitian, 7 Faktor Ini Menandakan Pernikahan Tak Bakal Langgeng