Ilustrasi Tahun Baru Islam Show
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Muharram atau bulan asyura merupakan salah satu bulan istimewa. Salah satu istimewaannya adalah bulan ini disebut sebagai bulan lebaran anak yatim. Pengurus Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan, A'wan Syuriah PWNU DIY mengatakan, Ustaz Beny Susanto mengatakan, karena pada bulan Muharram bulan suci dan mulia untuk mengamalkan kebaikan. "Dalam islam, pada tanggal 10 Muharram dikenal dengan Idul Yatama (hari raya anak-anak yatim). Maka sangat dianjurkan pada masa itu untuk menyantuni anak yatim," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Sabtu (15/08/2020). Hal ini pun dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً “Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“. Terkait “mengusap kepala anak yatim” dalam hadis di atas, sebagian ulama mengartikannya sebagai makna hakiki (mengusap kepala dengan tangan), dan sebagian lainnya mengartikan sebagai makna kinayah (kiasan). Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Jogja
Ilustrasi keistimewaan bulan Muharram /pixabay/chiplanay ZONABANTEN.com – Banyak keistimewaan di bulan Muharram. Bahkan salah satu keistimewaannya, sebagian umat Muslim mungkin ada yang menganggap bulan Muharram sebagai lebarannya anak yatim. Ya, ada anggapan bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari lebaran untuk anak yatim. Lantas apa yang mendasari hal itu dan bagaimana asal usulnya ? Baca Juga: Lirik lagu Cidro Dibawakan Oleh Didi Kempot Seperti dikutip dari Republika, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis memberi penjelasan. Kiai Cholil memaparkan, keidentikkan bulan Muharram dengan lebaran anak yatim didasarkan pada sebuah hadis yang disebut dalam kitab Tanbighul Ghafiliin. >"Penyebutan tanggal 10 Muharram sebagai lebaran anak yatim karena ada hadis yang disebutkan dalam kitab Tanbighul Ghafiliin. Man masaha yadihi ala ro'si yatiim yaum asyuro rofa'allah ta'ala bi kulli sya'rotin darojah," jelasnya. Baca Juga: Ironis, Pakai Kalung Anticovid tapi Terpapar Covid-19 Hadis tersebut menyampaikan, siapa yang menyantuni anak yatim pada hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram, maka derajatnya akan dinaikkan oleh Allah SWT. Namun, hadis itu dianggap dhaif atau lemah oleh para ulama. Sebagian ulama bahkan memberi penilaian bahwa hadis itu maudhu alias palsu. Sebab, di dalam sanad (jalur) hadisnya ada perawi yang kurang dipercaya.
Ilustrasi Hari Asyura disebut sebagai idul yatama atau hari lebaran anak yatim /Pixabay/ Rembang Bicara - Informasi mengenai maksud hari Asyura 10 Muharram diperingati pula sebagai Hari Raya atau Lebaran Anak Yatim (Idul Yatama) dapat dibaca di dalam artikel ini. Hari Asyura 10 Muharram merupakan hari istimewa dalam bulan Muharram dan kalender hijriyah secara keseluruhan. Sebab di dalam hari Asyura terdapat berbagai macam peristiwa dahsyat yang diciptakan oleh Allah Ta'ala dan juga peristiwa yang dialami oleh Nabi dan Rasul. Baca Juga: Catat 12 Amalan Sunnah Hari Asyura yang Pahalanya Berlipat Ganda, Ada Menambah Nafkah Keluarga dan Mandi Suro Dalam kitab Ianatut Thalibin, di antara peristiwa dahsyat tersebut adalah Allah Ta'ala menciptakan dunia dan menciptakan Arsy-Nya. >Begitu dahsyat hari Asyura sehingga beramal di hari Asyura dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Ta'ala. Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada hari Asyura yaitu bersedekah dan mengusap kepala anak yatim. Sehingga dari amalan tersebut muncul penyebutan lain untuk hari Asyura sebagai Idul Yatama atau hari rayanya anak yatim bani Adam. Baca Juga: Tata Cara Berpuasa di Bulan Muharram Sesuai Beragam Versi Ulama Salaf: Puasa 1 Suro Serta Tasu'a dan Asyuro
10 Muharam seringkali disebut sebagai lebaran anak yatim, kenapa demikian? pada 10 Muharam umat islam disunahkan untuk berpuasa dan juga di sunahkan untuk memberi santunan kepada anak yatim, 10 Muharam merupakan hari yang istimewa terdapat sejarah Nabi yang sangat berharga. 10 Muharram 10 Asyuro telah banyak dilakukan oleh para umat mukmin untuk memberikan santunan kepada Anak Yatim Piatu serta mengusap kepalanya, Allah subhanahu wa ta'ala akan memberikan pahala serta megangkat derajat kepada siapa yang telah menyantuni Anak Yatim Piatu. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة Arinya : Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang di usap satu derajat. Hadits diatas sanadnya dari Habib bib Abi Habib, Abu Muhammad, para ulama' menyatakan bahwa hadits tersebut adalah matruk (hadits yang ditinggalkan). Untuk menyantuni Anak Yatim Piatu tidak perlu menunggu tanggal 10 Muharram/10 asyura, untuk beramal tidak perlu menunggu setahun sekali, sebagai umat mukmin berusahalah untuk dapat menyantuni Anak Yatim Piatu disetiap saat.
Anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal wafat oleh ayahnya ketika ia masih kecil (belum baligh/dewasa), sedangkan anak Yatim piatu adalah seorang anak yang ditinggal wafat oleh ayah dan ibunya, sehingga ia tidak lagi memiliki orang tua. Nabi Muhamad shallallahu alaihi wasallam, ketika masih berada didalam kandungan ibunya Siti Aminah beliau telah ditinggal wafat oleh ayahnya, kemudian setelah beliau dilahirkan dan pada usia 6 tahun beliau ditinggal wafat oleh ibunya. Rasullullah SAW telah menjadi Anak Yatim sejak beliau dilahirkan, beliau menjadi Anak Yatim Piatu setelah berusia 6 tahun karena ibunya telah wafat, kemudia Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tinggal bersama kakeknya. Keutamaan Menyantuni Anak YatimAgama islam mengajarkan hal yang sangat mulia, untuk mengasihi dan menyantuni anak yatim ataupun yatim piatu dan barang siapa yang melaksanakan hal tersebut juga akan mendapatkan kedudukan yang mulia baik di dunia maupun di syurga kelak. Pahala menyantuni Anak Yatim Piatu begitu besar, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Mendapat kedudukan yang tinggi di SurgaOrang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan pahala yang besar dan juga mendapatkan kedudukan yang tinggi di surga sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :أَنَا وَكاَفِلُ الْيَتِيْمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا” وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى Artinya: "Kedudukanku dan orang yang mengasuh anak yatim disurga seperti kedua jari ini atau bagaikan ini dan ini".( beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya). (HR.Bukhari; Abdul mufrod no.133)Orang yang memberikan santunan kepada anak yatim akan mendapatkan kemuliaan serta dilapangkan rizkinya. Allah SWT akan mengganti harta yang telah dinafkahkan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Saba' ayat 39 : قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ Katakanlah : "Sesungguhnya tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (QS. Saba' :39) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
ﻣَﻦْ ﺿَﻢَّ ﻳَﺘِﻴْﻤًﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺑَﻮَﻳْﻦِ ﻣُﺴْﻠِﻤَﻴْﻦِ ﻓِﻲْ "Barang siapa yang mengikut sertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk syurga (HR. Abu ya'la dan Thobroni, shihih At Targhib, Al-Albany :2543) Diriwayatkan oleh Abu Darda' radhiallahu anhu beliau berkata:
ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَ ﺳَﻠَّﻢَ ﺭَﺟُﻞﻳَﺸْﻜُﻮْ ﻗَﺴْﻮَﺓَ ﻗَﻠْﺒِﻪِ, ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﺗُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﻠِﻴْﻦَ 3. Orang yang menyantuni anak yatim derajatnya akan di angkatDerajat orang yang memberi santunan kepada anak yatim akan di angkat oleh Allah Subhanahu wata'alaAllah SWT akan mengankat derajat orang yang menyantuni anak yatim Sebagaimana Hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِى الْجَنَّةِ , وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى , وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلاً Artinya : Saya dan orang-orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga." Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit". (HR. Bukhari no. 5304)4. Minum Mata Air SyurgaBagi umat mukmin yang memiliki amal baik dan menyantuni Anak Yatim Piatu, Allah SWT akan memberikan kenikmatan disyurga serta dapat meminum air yang bersumber dari mata air syurga. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Ihsan ayat 5, 6 dan 8: إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًاSesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (yaitu) mata air (dalam Syurga) yang dari padanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (QS.Al-Insan : 5, 6, 8) Orang-orang yang menyantuni Anak Yatim / Anak Yatim Piatu, menyayanginya, serta berbuat baik kepada Anak Yatim maka termasuk kedalam orang yang beriman kepada Allah SWT Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 177 : لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janajinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan da dalam peperangan, Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 177) Menyantuni Anak Yatim Piatu begitu besar pahalanya, dan masih banyak pahala besar lainnya yang dapat meningkatkan derajat manusia baik didunia maupun diakherat kelak, menyantuni Anak Yatim Piatu tidak perlu menunggu waktu 10 Muharram 10 Asyura, memberikan santunan kepada Anak Yatim dapat dilakukan setiap saat itu lebih utama. 10 Muharam disebut lebaran anak yatim,kenapa?Dalam tradisi islam telah banyak dilakukan untuk memberi santunan kepada anak yatim pada 10 muharram banyak umat islam mengunjungi tempat anak-anak yatim untuk memberikan santunan dan berbagi kebahagiaan kepada anak yatim, dihari 10 muharam itu anak yatim menerima banyak santunan, dan terlihat bahagia, sehingga muncul istilah hari lebaran anak yatim Selain itu di hari 10 Muharam / 10 asyura disunahkan menunaikan puasa, dan disunahkan untuk memberi santunan kepada anak yatim, hal tersebut juga bisa menjadi alasan Kenapa 10 Muharam disebut lebaran anak ,dalam istilah jawa juga dikenal dengan bodo suro (lebaran suro).
Kitab Al-adab; Abdul Mufrod Kitab Syarhu shahihi Muslim (16/141) Kitab Faidhul Qadiir (5/503) Hadits Riwayat Bukhari Muslim Hadits riwayat. Abu ya'la dan Thobroni, shihih At Targhib, Al-Albaniy :2543 Terjemah Al-Qur'an
Gambar hanya sebagai ilustrasi dan referensi |