Mengapa sudut yang digunakan hanya 100 bagaimana jika sudut simpangan yang digunakan lebih dari 150

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA PRAKTIKUM KE-2 PERCOBAAN AYUNAN BANDUL SEDERHANA Tanggal Praktikum : 20 Maret 2018 Kelas : XI IPA Disusun Oleh Kelompok 1 : 1. Hadi Santoso 2. Jeremya Nixon Tobing 3. Muhamad Firmansa NIS. 2586 NIS. 2615 NIS. 2620 Guru Fisika : Anita Ekawati, S.Pd

LABORATORIUM FISIKA JURUSAN IPA SMA NEGERI 4 LAHAT Akreditasi A Jalan Raya Tanjung Payang Lahat Telp. 0731-326660 Website:http//sman4lahat.sch.id Email:[email protected]

LAHAT 2018 LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA Nama Ketua Kelompok Praktikan : Muhamad Firmansa Kelas : XI IPA 1 Tanggal Mengumpulkan Laporan Praktikum : 21 Maret 2018 Lahat, 21 Maret 2018 Disetujui dan Diterima Guru Fisika Ketua Praktikan Anita Ekawati, S.Pd Muhamad Firmansa NIP. NIS.2620 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA ini sebagai salah satu persyaratan nilai semester genap mata pelajaran Fisika. Makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Baslini, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri 4 Lahat, yang telah mengizinkan penulis menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, 2. Anita Ekawati, S.Pd selaku guru pembimbing dan guru mata pelajaran Fsika yang selalu memberikan motivasi, semangat serta pengarahan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan, 3. orang tua yang sangat menyayangi penulis dan selalu memberikan dukungan yang sangat besar dan mendoakan penulis, 4. teman-teman yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, 5. semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Lahat, 21 Maret 2018 Ketua Kelompok Praktikan Muhamad Firmansa NIS. 2620 GETARAN A. Tujuan Menghitung dan menentukan pengaruh panjang tali terhadap banyaknya getaran yang dihasilkan dari ayunan bandul sederhana. B. Alat dan Bahan 1. Tali 2. Beban 3. Stopwatch 4. Tiang Penyangga C. Dasar Teori Gerak bandul merupakan gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo kecil. Bandul sederhana atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa m yang tergantung pada suatu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan dan tali ini tidak dapat bertambah panjang. Pada gambar 1.1 merupakan bandul sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban bermassa m, gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali. Tegangan tali T disebabkan oleh komponen berat Fn = mg cos , sedangkan komponen mg sin πœƒ bekerja untuk melawan simpangan. mg sin πœƒ inilah yang dinamakan gaya pemulih (FT), gaya pemulih adalah gaya yang bekerja pada gerak harmonik yang selalu mengarah pada titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya. Jika bandul tersebut berayun secara kontinu pada titik tetap (0) dengan gerakan melewati titik ketimbangan C sampai ke berbalik ke B’ (B dan B’ simetris satu sama lain) dengan sudut simpangan πœƒo relatif kecil, maka terjadi ayunan harmonis sederhana. Mg Gambar 1.1 Gerak Bandul Sederhana Untuk menentukan osilasi bandul sederhana, kita harus bertolak dari persamaan gerak suatu partikel. Tinjau partikel berada di A. Partikel tersebut berpindah pada suatu busur lingkaran berjari-jari L = OA. Gaya yang bekerja pada partikel itu adalah berat nya (mg) dan tegangan tali T . Berdasarkan gambar 1, maka pada komponen tangensial dari mg terdapat gaya : Ft = -mg sin πœƒ ………………………………………………..…1) Tanda minus (-) pada persamaan (1) di atas menyatakan bahwa arah FT selalu melawan perpindahan yang dalam hal ini x = CA. Berdasarkan hukum II Newton tentang gerak, maka persamaan gerak pada arah tangensial memenuhi persamaan: F𝑇 = ma𝑇 …………………………………….………………(2) Dengan aT adalah percepatan partikel pada arah tangensial. Selama partikel berpindah sepanjang lingkaran berjari-jari L, maka berlaku : π‘‘πœ” Ι‘T = 𝐿𝛼 = 𝐿 ( 𝑑𝑑 ) = 𝐿(𝑑 2 πœƒ/𝑑𝑑 2 ) …………………….…..……….(3) Dengan mensubstitusi persamaan (3) ke (2) dan menyamakannya dengan persamaan (1), maka persamaan gerak partikel menjadi: mL(𝑑 2 πœƒ/𝑑𝑑 2 ) = -mg 𝑠𝑖𝑛 πœƒβ€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦..(4a) atau mL(𝑑 2 πœƒ/𝑑𝑑 2 ) +mg 𝑠𝑖𝑛 πœƒ = 0 π‘šπΏ(𝑑2 πœƒ/𝑑𝑑 2 ) π‘šπΏ 𝑑2 πœƒ 𝑔 + +[ ] 𝑠𝑖𝑛 πœƒ 𝑑𝑑 2 𝐿 π‘šπ‘” 𝑠𝑖𝑛 πœƒ π‘šπΏ =0 = 0…………... ……………………….…..4b) Agar bandul berayun secara kontinu, maka sudut simpangan πœƒ harus sangat kecil relatif terhadap panjang tali L. untuk πœƒ kecil , maka sin πœƒ β‰ˆ πœƒ , sehingga persamaan (4b) menjadi : 𝑑2 πœƒ 𝑔 +[ ] 𝑑𝑑 2 𝐿 πœƒ = 0…………………………………………….5) Persamaan diferensial (5) mewakili gerakan osilasi bandul harmonik sederhana (bandul otomatis) dengan frekuensi osilasi memenuhi persamaan: 𝑔 πœ” = [ ]………………………………………………..………..(6) 𝐿 Dengan πœ” adalah kecepatan sudut bandul rad/s, L adalah panjang tali bandul (m), dan g adalah percepatan gravitasi bumi di tempat melakukan percobaan (m/sΒ²). Sudut πœƒ dari persamaan (5) dapat dinyatakan dalam bentuk: πœƒ = πœƒ π‘π‘œπ‘ (πœ”π‘‘ + 𝛼) ……………………………………..…….(7) Yang merupakan penyelesaian diferensial (5). Jika persamaan (6) dinyatakan dalam bentuk periode (T) osilasi bandul sederhana tersebut dengan T = 2πœ‹ πœ” , maka diperoleh: 2 𝐿 T=2πœ‹βˆš ……………………………………………………………(8) 𝑔 Persamaan (8) menyatakan bahwa periode ayunan bandul sederhana hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dan tidak bergantung pada massa bandul dan sudut simpangannya. Dengan suatu pendekatan bahwa sudut simpanggan relatif kecil terhadap panjang tali, maka dengan mengubah bentuk persamaan (8) didapat suatu persamaan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi melalui pengukuran periode ayunan (T) berdasarkan variasi (L), yaitu: g= 4πœ‹Β² 𝑇² L ………………………………………… …………………(9) IV. Langkah Kerja dalam melakukan percobaan 1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pratikum serta mengecek keadaan alat apakah dalam keadaan baik, kemudian mengkalibrasi alat seperti neraca Ohaus dan stopwatch. 2) Menimbang massa masing-masing beban dengan menggunakan neraca Ohaus kemudian mencatat hasilnya. 3) Mengikat masing – masing beban dengan benang kemudian benang dipotong dengan menggunakan gunting sesuai dengan kebutuhan masing- masing beban. 4) Merangkai peralatan seperti gambar 1.2 di bawah ini: Gambar 1.2 Bandul Otomatis Keterangan : 100,00 gr ; beban 50,0 cm ; panjang tali 5) Dari keadaan yang sudah setimbang( gambar 1.2), bandul ditarik sehingga menyimpang dengan sudut sejauh 20ΒΊ terhadap titik kesetimbangan (dengan menjaga agar tali bandul tidak kendor saat ditarik) dan menyiapkan stop watch yang telah menunjukkan titik nol. 6) Bandul kemudian dilepaskan, secara bersamaan, stopwatch juga ditekan. Dan selanjutnya mengamati waktu yang diperlukan oleh bandul untuk melakukan 10 kali ayunan, Pada gambar 1.1 dapat diketahui bahwa 1 kali ayunan adalah gerak dari : B – A – B’ – A – B. kemudian hasilnya dicatat pada jurnal praktikum. 7) Mengulangi langkah 5 dan 6 sebanyak 5 kali percobaan 8) Pengambilan data pertama adalah dengan melakukan variasi terhadap panjang tali L, dengan mengganti panjang tali (L) yang semula 50,0 cm diganti menjadi 65,0 cm, 80,0 cm, dan 100,0 cm, 105,0 cm. dengan massa beban (m) yang digunakan sama untuk berbagai variasi panjang tali yaitu m = 100,00 gram. Dan mengulangi langkah –langkah 5 , 6 , dan 7 untuk masing – masing panjang tali. Hasilnya dicatat dalam tabel 1 pada jurnal pratikum yang telah dibuat. 9) Pada pengambilan data kedua, yang divariasikan adalah massa beban. Caranya adalah dengan mengulangi langkah –langkah 5 , 6 , dan 7 untuk massa beban 10,47 gram, 50,00 gram, dan 100,00 gram. Hanya saja pada langkah 5 sudutnya diubah menjadi 150 ,Tetapi panjang tali yang digunakan adalah sama untuk berbagai massa beban yaitu L = 40,0 cm. Hasilnya dicatat dalam tabel 2 pada jurnal pratikum yang telah dibuat. 10) Pada pengambilan data ketiga, yang divariasikan adalah sudut simpangan bandul. Caranya yaitu dengan mengulangi langkah 5 , 6 , dan 7 untuk = 30ΒΊ dan 60ΒΊ. Panjang tali dan massa beban yang digunakan sama untuk berbagai sudut simpangan yaitu L = 50,0 cm dan m = 100,00 gram. Hasilnya dicatat dalam tabel 3 pada jurnal pratikum yang telah dibuat. V. Data Hasil Percobaan Tabel 1 Data hasil percobaan variasi L, dengan m = 100,00 gram dan ΞΈ =20,0 ΒΊ Panjang Tali (cm) 50,0 65,0 Nomor Percobaan Waktu untuk 10 kali ayunan (detik) 1 10 2 10 3 11 4 11 5 10 1 11 2 12 3 11 4 12 80,0 100,0 105,0 5 11 1 12 2 13 3 13 4 14 5 13 1 14 2 14 3 15 4 15 5 14 1 15 2 15 3 14 4 15 5 15 Tabel 2 Data hasil percobaan variasi m, dengan L = 40,0 cm dan ΞΈ = 15,0 ΒΊ Massa (gram) 10,47 50,00 Nomor Percobaan 1 Waktu untuk 10 kali ayunan (detik) 7 2 7 3 7 4 7 5 7 1 11 2 11 3 11 4 11 5 11 1 14 2 14 100,00 3 14 4 14 5 14 VI. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam percobaan ini adalah dengan menganalisis data yang diperoleh dari hasil masing-masing variasi, yaitu data dari hasil variasi L, data dari hasil variasi m dan data dari hasil variasi ΞΈ. A. Data dari hasil variasi L 4πœ‹Β² Bentuk dari persamaan (9) : g = 𝑇² 𝐿 dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil variasi L, dengan mengubah persamaan ke bentuk lain, yaitu : 𝑇² = [ 4πœ‹Β² 𝑔 ] 𝐿 ………………………………………………………..(10) Persamaan 10 di atas adalah identik dengan persamaan analisis regresi linier sederhana: Y = a + bx …………………………………………………………….(11) Dimana bila di kaitkan dengan persamaan 10 maka nilai dari konstanta a adalah sama dengan nol (a = 0). Sehingga untuk menganalisis data ini digunakan teknik analisis regresi linier sederhana berdasarkan azas kuadrat terkecil. Dengan demikian persamaannya akan menjadi : Yi = bXi …………………..……………………………………………….(12) Dimana Yi dan Xi masing-masing menyatakan kuadrat periode dan panjang tali bandul pada pengukuran nomor ke-i. Sedangkan b sebagai konstanta memenuhi persamaan: b=[ 4πœ‹Β² 𝑔 ] ……………….…………………………………… ………….(13) Konstanta b dapat ditentukan dengan persamaan : b= 𝑁 βˆ‘(π‘‹π‘–π‘Œπ‘–)βˆ’(βˆ‘ 𝑋𝑖)(βˆ‘ π‘Œπ‘–) 𝑁 βˆ‘ π‘‹π‘–Β²βˆ’(βˆ‘ 𝑋𝑖)Β² ………………………………….. …………(14) Dalam hal ini N merupakan banyaknya variasi L dan TΒ². sedangkan Simpangan baku (βˆ†b) dapat ditentukan dengan persamaan: 𝑁 βˆ†b = Syβˆšπ‘ βˆ‘ π‘‹π‘–Β²βˆ’( ………………………………………………(15) βˆ‘ 𝑋𝑖)Β² dimana Sy adalah penduga terbaik untuk nilai βˆ†b terhadap garis lurus Yi = bXi yang dapat dihitung dengan persamaan: βˆ‘ 𝑋𝑖²(βˆ‘ π‘Œπ‘–)Β²βˆ’2 βˆ‘ 𝑋𝑖 βˆ‘(π‘‹π‘–π‘Œπ‘–) βˆ‘ π‘Œπ‘–+𝑁(βˆ‘ π‘‹π‘–π‘Œπ‘–)Β² 1 SyΒ²=π‘βˆ’2 [βˆ‘ π‘Œπ‘–Β² βˆ’ ] ...... ……(16) 𝑁 βˆ‘ π‘‹π‘–Β²βˆ’(βˆ‘ 𝑋𝑖)Β² Agar lebih mudah dalam menghitung Sy, Ξ”b, dan b maka dapat di bantu dengan membuat tabel kerja, seperti tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 No. Xi = Li Yi = TiΒ² XiYi XiΒ² YiΒ² 1 50 1 50 2500 1 2 65 1,21 78,65 4225 1,4641 3 80 1,69 135,2 6400 2,8561 4 100 1,96 196 10000 3,8416 5 105 2,25 236,25 11025 5,0625 βˆ‘ 400 8,11 696,1 34150 14,2243 Sedangkan besarnya percepatan gravitasi dapat dihitung dengan mengubah persamaan (13) ke bentuk yang lainnya, yaitu: αΈ‘= ( 4πœ‹Β² 𝑏 ) ………………………………………………… ……….(17) Dengan simpangan baku βˆ†g memenuhi persamaan: βˆ’4πœ‹Β² |βˆ†b ……………………………………………… ……….(18) βˆ’π‘Β² βˆ†g = | Maka hasil perhitungan besarnya percepatan gravitasi bumi hasil eksperimen dapat diusulkan sebagai berikut: g = (αΈ‘ + βˆ†g)(π‘š/𝑠²) …………………………………………...…….(19) Keterangan : g = percepatan grafitasi bumi yang diusulkan. αΈ‘ = nilai rata-rata percepatan gravitasi bumi yang dhitung dari persamaan (17) g βˆ†g = simpangan baku percepatan gravitasi bumi yang dipoleh dari perhitungan menggunakan persamaan (18) Kita mengetahui bahwa setiap melakukan pengukuran pasti selalu ada kesalahankesalahan. kesalahan tersebut dinamakan kesalahan relatif, dimana presentasenya dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut. KR = βˆ†π‘” Γ— 100% …………………………………………… ………(20) αΈ‘ Apabila KR besarnya lebih kecil dari 10 %, maka kesalahan tersebut masih dapat ditolelir. Keakuratan nilai g yang diperoleh dapat dibandingkan dengan nilai g standar dipermukaan bumi yaitu 9,8 m/sΒ². Keakuratan nilai g hasil percobaan dapat dihitung menggunakan persamaan: Keakuratan = |π‘”β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™βˆ’π‘”π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ| π‘”π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ Γ— 100%……………………(21) A. Data dari hasil variasi m dan ΞΈ. Data yang diperoleh dari dari hasil variasi m dan ΞΈ. dianalisis dengan menghitung harga dari variasi massa dan sudut dengan menggunakan persamaan: g= 4πœ‹Β²πΏ 𝑇² untuk masing-masing variasi, dengan pertama-tama kita cari nilai periode rata-rata (β‚Έ) dengan βˆ†T dapat dicari dengan menggunakan rumus: βˆ†T = √ βˆ‘ π‘‡π‘–Β²βˆ’π‘β‚ΈΒ² 𝑁(π‘βˆ’1) ……………………………………………………….(22) Sedangkan menghitung dengan menggunakan persamaan: αΈ‘= 4πœ‹Β² 𝑇² l ………………………………………………………………..(23) Menghitung standar deviasi percepatan gravitasi (Ξ”g) dengan menggunakan tingkat kepercayaan 100 % menggunakan persamaan: Ξ”g 𝑔 βˆ†T βˆ†L 𝑇 𝐿 =2| | + | |………………………………....………… …………(24) Sehingga hasil perhitungan besarnya percepatan gravitasi bumi di laboratorium dari hasil eksperimen dapat diusulkan ,yaitu : g = (αΈ‘ + βˆ†g)(π‘š/𝑠²) …………………………………………...… …(25) VIII. Pembahasan A. Penyimpangan-pnyimpangan dan kesalahan dalam praktikum Dari tabel hasil analisis data yang telah disajikan diatas dapat dilihat bahwa variasi massa m1 dan m2 menghasilkan nilai percevatan gravitasi yang berbeda, dan untuk massa m2 dan m3 menghasilkan percepatan gravitasi yang sama. Sedangkan untuk variasi sudut, antara ΞΈ1 dan ΞΈ2 juga menghasilkan nilai percepatan gravitasi yang berbeda. Apabila dilihat pada persamaan (9) yang ditulis : g = 4πœ‹Β² 𝑇² L Dapat disimpulkan bahwa percepatan gravitasi hanya dipengaruhi oleh panjang tali L dan periode (T). Sedangkan massa dan sudut ( untuk sudut yang ≀15ΒΊ) tidak berpengaruh. Dengan kata lain, berdasarkan dari percobaan yang dilakukan seharusnya nilai percepatan gravitasi untuk variasi massa (m1 , m2 ,m3 ) menghasilkan nilai yang sama, begitu pula untuk variasi sudut yang juga harus menghasilkan nilai yang sama. Disamping itu, nilai percepatan gravitasi yang telah diperoleh dari hasil percobaan tidak sesuai dengan nilai percepatan gravitasi standar, dimana percepatan gravitasi standar besarnya adalah 9,8 m/sΒ². Kita mengetahui bahwa setiap melakukan suatu pengukuran pasti terdapat kesalahan-kesalahan. Dimana ketidaksesuian dan ketidaktepatan hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut karena terjadi kesalahan-kesalahan tersebut. Kesalahankesalahan yang dimaksud adalah kesalahan umum, kesalahan sistematis dan kesalahan acak. Yang lebih rinci dijelaskan sebagau berikut. 1. Kesalahan Umum Kesalahan umum merupakan suatu kesalahan yang disebabkan karena kekeliruan manusia/personal. Kesalahan umum yang terjadi pada saat melakukan kegiatan pratikum adalah kesalahan dalam pembacaan skala alat ukur yang digunakan, yaitu kesalahan pembacaan neraca ohaus, kesalahan pembacaan stopwatch, kesalahan pembacaan skala busur derajat, kesalahan pembacaan skala penggaris. Disamping itu, kesalahan umum lain yang dilakukan adalah ketidaktepatan saat melepaskan bandul dengan stopwatch yang akan ditekan, juga kesalahan saat menentukan besarnya sudut yang digunakan ketika melakukan percobaan untuk variasi sudut, dimana sudut yang kami gunakan adalah cukup besar yaitu 300 dan 600. Seharusnya sudut yang digunakan adalah tidak lebih dari 200. Sehingga menyebabkan nilai percepatan gravitasi yang diperoleh tidak sesuai dengan nilai standar. 2. Kesalahan Sistematis Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan pratikum. Pada praktikum ini terjadi kesalahan sistematis, diantaranya pada saat pembacaan stop watch yaitu ketika ada angin yang berhembus,sehingga dapat mengganggu gerakan bandul. Disamping itu, pada saat pratikum statif yang digunakan mudah bergerak-gerak, sehingga mempengaruhi gerakan bandul. 3. Kesalahan-kesalahan acak yaitu kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak diketahui penyebabnya,atau kesalahan-kesalahan yang terjadi terlalu cepat sehingga pengontrolannya di luar jangkauan pengamat. B. Kendala – kendala saat pratikum maupun dalam menganalisis data 1. Kendala saat melakuan percobaan, dimana statif yang ada dan digunakan mudah untuk bergerak, sehingga data yang diperoleh tidak bagus. 2. Kendala kurang tepatnya menekan stopwatch pada saat bandul itu dilepas maupun saat ayunan bandul berakhir. 3. Kendala saat mengukur panjang benang yang telah diisi massa bandul agar tepat sesuai dengan panjang yang telah ditentukan pada pratikum 4. kendala saat mengukur sudut simpangan tali dari posisi setimbangnya. 5. kendala pengaruh angin yang sangat menggangu pada saat ayunan bandul tersebut berayun. 6. Kendala yang dialami saat menganalisis data ialah masalah pembulatan angka yang dilakukan untuk memenuhi aturan angka penting sehingga hasil akhir yang didapat kurang akurat. IX. Pertanyaan dan Jawaban a. Pertanyaan 1. Apakah perubahan panjang tali bandul dapat mempengaruhi percepatan gravitasi bumi? Mengapa? 2. Apakah perubahan massa bandul dapat mempengaruhi percepatan gravitasi bumi? Mengapa? 3. Apakah perubahan sudut simpangan bandul dapat mempengaruhi percepatan gravitasi bumi? Mengapa? b. Jawaban 1. Perubahan panjang tali bandul dapat mempengaruhi percepatan gravitasi bumi, hal ini dapat kita buktikan secara nyata dari persamaan 9), yaitu : g = 4πœ‹Β² 𝑇² L 1. Dari persamaan tersebut terlihat jelas bahwa besarnya percepatan gravitasi hanya dipengaruhi oleh panjang tali(L) dan periode (T). dimana L dan T memiliki suatu hubungan yaitu apabila L yang digunakan dalam pratikum semakin panjang, maka waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali putaran(T) akan lama. Begitu juga sebaliknya, apabila L yang digunakan dalam pratikum semakin pendek, maka waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali putaran(T) akan lebih singkat. 2. Perubahan massa bandul tidak mempengaruhi percepatan gravitasi bumi saat melakukan pratikum, karena dari persamaan 9) kita dapat mengetahui bahwa tidak ada keterkaitan atau hubungan antara percevatan gravitasi bumi dengan massa beban yang digunakan saat pratikum. Sehingga dapat kita katakan bahwa berapun massa beban yang digunakan tidak akan berpengaruh terhadap hasil percepatan gravitasi yang akan diperoleh. 3. Perubahan sudut simpangan bandul tidak mempengaruhi percepatan gravitasi bumi, hal ini juga dapat dibuktikan dengan persamaan 9), bahwa tidak ada keterkaitan atau hubungan antara percepatan gravitasi bumi dengan besarnya sudut simpangan yang digunakan saat pratikum X. Kesimpulan Berdasarkan dari kegiatan pratikum dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa besarnya percepatan gravitasi yang diperoleh dengan teknik bandul sederhana melalui tiga variasi( variasi panjang tali, variasi massa beban, dan variasi sudut simpangan, adalah sebagai berikut. 1. Untuk variasi panjang tali(L) diperoleh : 2 g (7,57 0,26) m/ s , dengan kesalahan relatif 3,43% dan keakuratan 22,76%. 2. Untuk variasi massa, m1 diperoleh : 2 g (9,31 0,15) m/ s , dengan kesalahan relatif 1,61% dan keakuratan 5,00%. m2 diperoleh : g (9,19 dengan kesalahan relatif 1,31% dan keakuratan 6,22%. m3 diperoleh : g 0,12)m/s2, (9,19 0,12)m/s2, dengan kesalahan relative 1,31% dan keakuratan 6,22%. 3. Untuk variasi sudut simpangan, ΞΈ1 diperoleh : g (8,98 0,09) m/s2, dengan kesalahan relatif 1,00% dan keakuratan 8,37% dan ΞΈ2 diperoleh : g 0,09) m/s2, dengan kesalahan relatif 1,04% dan keakuratan 11,53%. (8,67

DAFTAR PUSTAKA Suardika, Komang. 2010. Bandul Sederhana Jurusan Pendidikan Fisika. Universitas Pendidikan Ganesha.