Mengapa kentang dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi

Ada berbagai pilihan makanan pengganti nasi yang dapat Anda konsumsi. Tak hanya kaya akan karbohidrat, jenis makanan ini juga mengandung beragam nutrisi lain yang baik untuk kesehatan. Yuk, ketahui apa saja jenis makanan pengganti nasi yang baik bagi tubuh.

Meski nasi sudah menjadi makanan pokok sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tetapi ada sebagian orang yang mengonsumsi makanan pengganti nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sehari-hari.

Mengapa kentang dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi

Selain dapat ditemukan dengan mudah, makanan pengganti nasi ini dinilai tidak kalah bergizi dan tergolong lebih aman, terutama bagi penderita diabetes.

Berbagai Pilihan Makanan Pengganti Nasi

Ada beberapa pilihan makanan pengganti nasi yang bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat dan dinilai lebih sehat untuk dikonsumsi, di antaranya:

1. Jagung

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, jagung bukanlah makanan asing. Jagung bahkan sudah menjadi santapan sehari-hari pengganti nasi yang dikonsumsi secara turun-menurun. Di dalam 100 gram biji jagung terdapat 86 kalori dan berbagai jenis vitamin B, seperti vitamin B1, vitamin B3, vitamin B5, dan vitamin B9 atau folat.

Selain itu, makanan pengganti nasi ini juga mengandung serat, magnesium, fosfor, dan vitamin C yang tentunya penting bagi tubuh. Bahkan, kandungan serat pada jagung diketahui lebih banyak daripada nasi dan dapat membantu Anda menurunkan kolesterol.

2. Kentang

Tak hanya kaya akan karbohidrat, kentang juga memiliki banyak nutrisi penting, mulai dari serat, protein, folat, vitamin B6, vitamin C, kalium, omega-3, omega-6, dan zat besi.

Kentang juga dikenal sebagai sumber serat yang baik, sehingga dapat memberikan efek kenyang lebih lama dan menekan nafsu makan yang tentunya bisa berdampak baik untuk mengontrol berat badan.

3. Singkong

Singkong merupakan salah satu jenis makanan pengganti nasi yang mudah ditemukan di Indonesia. Tanaman umbi ini mengandung beragam nutrisi yang tak kalah penting dari nasi, seperti serat, protein, vitamin B, vitamin C, magnesium, kalium, selenium, dan zat besi.

Bahkan, singkong juga dipercaya dapat mengobati dehidrasi, kelelahan, dan sepsis atau infeksi darah. Namun, hal-hal tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait efektivitasnya.

Meski demikian, singkong juga mengandung zat kimia glikosida sianogen yang dapat berubah menjadi sianida dalam tubuh. Oleh karena itu, singkong harus dibersihkan dengan benar dan dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi untuk mencegah keracunan sianida.

4. Ubi jalar

Makanan pengganti nasi yang satu ini dapat diolah dengan beragam metode, baik digoreng, direbus, dikukus, atau dicampur dengan bahan makanan lain. Ubi jalar termasuk dalam makanan yang kaya akan beta karoten. Selain itu, ubi jalar juga mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin C, kalium, dan serat yang tinggi.

Berkat kandungan nutrisi tersebut, ubi jalar bermanfaat untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL), menjaga kesehatan usus, meningkatkan fungsi otak dan penglihatan, serta mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.

Selain makanan yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa makanan pengganti nasi lain yang bisa Anda konsumsi, mulai dari nasi merah, gandum, barley, hingga quinoa.

Mengonsumsi makanan pengganti nasi bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi menu makan harian yang sesuai dengan kondisi Anda.

Manfaat kentang tidak hanya sebagai pengganti karbohidrat berupa nasi, tetapi juga mampu menjaga kesehatan kadar gula darah, jantung, hingga perawatan kulit Anda. Kentang mengandung rendah kalori dan tapi tinggi protein dan vitamin. Namun, konsumsi kentang secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kanker.

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Manfaat kentang baik untuk tubuh

Selain nasi dan singkong, kentang adalah salah satu pengganti karbohidrat yang sering dipakai. Murah dan mudah untuk dimasak dengan berbagai jenis metode membuatnya sering dipilih oleh masyarakat. Kentang memiliki kandungan karbohidrat tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti nasi. Namun selain memiliki fungsi sebagai pengganti nasi, masih banyak manfaat kentang untuk kesehatan tubuh yang sayang untuk dilewatkan, lho.

Kandungan kentang yang tinggi nutrisi

Selain singkong dan ubi jalar, kentang juga bisa menjadi pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat. Kandungan karbohidrat pada kentang disimpan dalam bentuk pati, meski ada juga yang sebagian disimpan dalam bentuk gula. Sedangkan kandungan vitamin kentang didominasi oleh vitamin B.Selain kandungan kentang tinggi karbohidrat, dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), dalam 100 gram, kandungan gizi dalam kentang adalah:
  • Air: 83.4 gram
  • Kalori: 62 kkal
  • Protein: 2.1 gram
  • Lemak: 0.2 gram
  • Karbohidrat: 13.5 gram
  • Serat: 0.5 gram
  • Kalsium: 63 miligram
  • Fosfor: 58 miligram
  • Zat Besi: 0.7 miligram
  • Kalium: 396 miligram
  • Tembaga: 0.4 mikrogram
  • Seng: 0.3 mikrogram
  • Vitamin B1: 0.09 miligram
  • Vitamin B2: 0.10 miligram
  • Vitamin B3: 1 miligram
  • Vitamin C: 21 miligram
Kalori kentang rebus dalam 100 gram berkisar 87 kkal. Kentang juga mengandung komponen-komponen khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan, seperti polifenol yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Komponen ini ditemukan pada kulit kentang.Baca juga: Tingginya Kalori Kentang Goreng yang Harus Anda Waspadai

Manfaat kentang untuk kesehatan

Manfaat kentang yang utama adalah menjadi makanan sumber karbohidrat. Kandungan gizi kentang yang tinggi membuat jenis umbi-umbian ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Selain menjadi sumber karbohidrat, kentang juga memiliki banyak manfaat antara lain:Bagi Anda yang alergi gluten, kentang bisa dijadikan pengganti nasi yang tepat. Tidak hanya baik untuk penderita intoleransi gluten, orang yang mengalami penyakit celiac yang sensitif terhadap gluten juga bisa mengonsumsi kentang.Kentang bisa menjadi sumber karbohidrat pengganti nasi yang tepat bagi kamu yang sedang diet menurunkan berat badan. Pasalnya, selain memiliki kalori yang lebih rendah, kentang juga dapat membuat Anda lebih kenyang sehingga mengurangi konsumsi makanan lainnya.Kentang memiliki protein yang dikenal sebagai potato proteinase inhibitor 2 (PI2) yang mampu mengurangi nafsu makan dan memicu produksi cholecystokinin (CCK) yang menimbulkan rasa kenyang.Manfaat makan kentang lainnya adalah melindungi organ jantung. Ini karena kentang mengandung vitamin C, vitamin B6, serat, dan potasium yang baik bagi kesehatan jantung. Di samping itu, mengonsumsi kentang membantu menurunkan kolesterol sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.Kentang memiliki jenis pati yang bernama resistant starch yang dapat mengurangi risiko resistensi insulin dan dapat digunakan untuk mengatur kadar gula darah. Penderita diabetes bisa mencoba mengonsumsi kentang untuk menjaga kadar gula darah.Anda bisa meningkatkan kandungan pati dalam kentang dengan merebusnya terlebih dahulu dan memasukkannya ke dalam kulkas semalam dan mengonsumsinya saat masih dingin.Kentang banyak mengandung zat kolin yang baik untuk kesehatan. Kolin membantu proses pembelajaran, memori, pergerakan otot, dan mengatur suasana hati.Tidak hanya itu, kolin juga berperan dalam penyerapan lemak, perkembangan otak pada masa awal, menyalurkan sinyal saraf, dan menjaga bentuk dari struktur sel.Selain kolin, manfaat kentang juga ditemukan pada kandungan antioksidannya. Kentang mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid, phenolic, dan carotenoid yang mampu menangkal radikal bebas.Pati dalam kentang juga dapat menjaga kesehatan pencernaan karena tidak bisa diproses dalam tubuh dan akan diarahkan ke usus besar untuk dijadikan sumber makanan untuk bakteri baik dalam perut.Kalsium, zat besi, magnesium, zinc, dan fosfor dalam kentang mampu menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan tubuh. Namun, perlu diketahui bahwa konsumsi fosfor berlebih dan kalsium yang kurang dapat mengurangi kepadatan tulang yang memicu osteoporosis.Manfaat lainnya dari kentang adalah membantu proses metabolisme tubuh karena adanya kandungan vitamin B6. Vitamin B6 dikenal sebagai zat yang berguna untuk proses pemecahan protein dan karbohidrat menjadi asam amino dan glukosa.Kentang ternyata mengandung vitamin C juga. Vitamin C sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi tubuh.Menurut ahli, kentang yang belum dikupas lalu ditumbuk hingga halus dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan kulit termasuk luka bakar.Selain mengurangi gatal dan peradangan kulit, penelitian juga menjelaskan bahwa kentang dapat mengurangi jerawat dan kutil jika digunakan dalam bentuk masker pada kulit berminyak.Asam alfa lipoat, enzim yang dikandung kentang, dapat meningkatkan fungsi otak atau kognitif secara keseluruhan. Para ahli seringkali menyatakan kalau enzim ini dapat mengontrol gejala Alzheimer.Selain itu, manfaat kentang yang satu ini juga datang dari kandungan zinc, fosfor dan vitamin B kompleksnya.Manfaat kentang selanjutnya datang dari kandungan tryptophan. Senyawa alami ini dipercaya dapat membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak.Tidak hanya itu, manfaat kalium yang terdapat dalam kulit kentang juga bersifat menenangkan bagi otot, sehingga Anda dapat tidur lebih tenang dan berkualitas.Baca juga: Beragam Manfaat Kentang Merah yang Baik untuk Kesehatan

Efek samping makan kentang yang perlu diwaspadai

Meskipun jarang terdengar, tetapi di balik manfaat kentang bagi kesehatan terdapat efek samping yang bisa mengganggu kesehatan. Kentang mengandung potasium sehingga perlu dihindari oleh penderita penyakit ginjal yang memiliki kesulitan menyaring potasium dalam tubuh.Selain itu, jangan memasak kentang hingga lebih dari 120 derajat celcius, karena pada suhu demikian, kentang akan menghasilkan senyawa acrylamide yang berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker, masalah reproduksi, dan saraf.Tidak hanya dari cara memasak, Anda juga harus menghindari mengonsumsi kentang yang sudah bertunas atau yang berwarna kehijauan. Dalam kondisi tersebut, kentang mengandung senyawa solanine yang mampu menimbulkan gangguan peredarah darah dan pernapasan, diare, sakit kepala, dan kram otot.Apabila Anda mengonsumsi obat penyakit jantung berupa penghalang beta atau beta-blocker, maka Anda perlu membatasi konsumsi kentang, karena obat beta-blocker dapat meningkatkan kadar potasium dalam darah.Baca juga: Cara Merebus Kentang Agar Nutrisinya Tidak Hilang

Pesan dari SehatQ

Nah, itu dia beragam manfaat kentang beserta risikonya. Nikmati kentang dengan cara yang benar dan dapatkan manfaatnya.Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar khasiat kentang dan jenis umbi lainnya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

makanan sehathidup sehatpola hidup sehat

Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/benefits-of-potatoes
Diakses pada 5 Desember 2019
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/280579.php
Diakses pada 5 Desember 2019
Journal of Medicinal Plants Studies. www.plantsjournal.com/vol1Issue1/Issue_jan_2013/3.pdfDiakses pada 23 Juli 2020Food NDTV. https://food.ndtv.com/food-drinks/benefits-of-potatoes-14-incredible-benefits-of-this-super-vegetable-that-you-may-not-have-known-1773642
Diakses pada 11 September 2020

Manfaat ikan tenggiri baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental serta melindungi tubuh dari risiko penyakit. Kandungan gizi ikan tenggiri terdiri dari omega-3 dan bermacam asam amino yang baik untuk tubuh.

12 Jul 2021|Larastining Retno Wulandari

Minum air harus 8 gelas sehari? Ternyata itu isapan jempol belaka. Anda juga masih percaya dengan produk-produk detoks, yang sayangnya belum terbukti kebenarannya. Ada beberapa mitos kesehatan lain, yang mungkin masih Anda dan keluarga yakini hingga sekarang.

Nutrisi otak, seperti kolin, senyawa polifenol, dan kafein, bisa didapatkan dari berbagai makanan sehat. Makanan untuk otak pun tak sulit dicari, kopi juga termasuk, lho!

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Farahdissa