Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan setiap 10 liter larutan

Larutan penyangga merupakan larutan yang bisa mempertahankan pH, jika ditambahka asam atau basa kuat. PH Sendiri merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki suatu larutan. 

Terdapat dua jenis larutan penyangga, yakni larutan penyangga bersifat asam dan larutan penyangga bersifat basa. Dilansir dari salah satu buku kimia karya Unggul Sudarmo, disebutkan bahwa larutan penyangga merupakan sistem reaksi kimia yang terkadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan mempunyai pH tertentu.

Anda dapat menemukan lauran penyangga saat proses reaksi pemecahan protein dalam lambung oleh enzim peptidase, yang dapat berjalan dengan baik jika cairan lambung memiliki pH=3. Oksigen dapat dengan mudah terikat oleh butir-butir darah merah jika pH larutan tersebut berada pada kisaran angka tertentu. Oleh karenanya, diperlukan suatu sistem yang dapat memepertahankan nilai pH.

Peta Konsep Larutan Penyangga

Larutan penyangga dapat mempertahankan pH yang hasilnya berupa larutan penyangga basa dan larutan penyangga asam. Antara asam dan basa juga masih memiliki dua sub pembahasan masing-masing.

Larutan penyangga asam mengandung asam lemah dan basa konjugasi. Adapun larutan penyangga basa mengandung asam konjugasi dan basa lemah.

Larutan Penyangga Asam

Larutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi asam atau pH kurang dari 7 (pH<7). Untuk mendapatkan larutan ini, bisa dengan mencampurkan asam lemah dan garamnya, atau asam lemah berlebih dengan basa kuat.

Advertising

Advertising

Larutan penyangga asam dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya. Misalkan, dalam larutan penyangga asam yang mengandung asam asetat (CH3COOH) dan ion asetat (CH3COO-) terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : CH3COOH (aq) ↔CH3COO– (aq) + H+ (aq), maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan harga dari (H+) adalah:

Larutan Penyangga (Kelaspintar.id)

Larutan Penyangga Basa

Larutan penyangga basa adalah larutan yang berisi atas basa lemah dan asam konjugasinya. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mempertahankan pH pada kondisi basa yang mempunyai pH lebih besar dari 7 (pH>7). Larutan penyangga basa dapat diperoleh dengan mencampur basa lemah dengan garamnya atau basa lemah berlebih dengan asam kuat.

Larutan penyangga basa dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya. Misalkan dalam larutan penyangga basa yang mengandung ammonia (NH3) dan ion ammonium (NH4+), terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : NH3 (aq) + H2O (I) ↔NH4+ (aq) + OH– (aq), maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan harga dari (H+).

Baca Juga

Larutan Penyangga dalam Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari larutan penyangga dapat memberikan sejumlah manfaat, baik untuk manusia hingga tumbuhan. Berikut manfaat larutan penyangga:

1. Larutan Penyangga dalam Air Ludah

Kadar pH dalam mulut harus mencapai 6,8 agar tidak merusak email gigi. Kendati demikian, makanan yang masuk ke dalam mulut dapat mempengaruhi tingkat keasaman tersebut.

Untuk mempertahankan pH, air ludah akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat yang mampu menetralkan asam sisa-sisa makanan.

2. Larutan Penyangga dalam Darah

Darah manusia memiliki 7,4 pH dalam kondisi normal. PH tersebut tidak boleh turun ataupun naik. PH tersebut juga dipertahankan larutan penyangga yang terdapat dalam darah, seperti larutan penyangga hemoglobin, larutan penyangga karbonat, dan larutan penyangga fosfat.

3. Larutan Penyangga sebagai Penyeimbang pH Tanaman

Tanaman yang dipelihara dengan sistem hidroponik memerlukan kadar pH air tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi hal itu, tanaman perlu ditambahkan larutan penyangga.

Proses Kerja Larutan Penyangga

Larutan penyangga memiliki komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga mampu mengikat adun ion H+ maupun ion OH-. Penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut cara kerja larutan penyangga:

Larutan penyangga asam

Adapun cara kerja pada larutan penyangga ini, mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut:

  • Pada penambahan asam
    Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Di mana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)

  • Pada penambahan basa
    Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk cairan. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ mampu dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan susutnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan cairan.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

  • Larutan penyangga basa
    Adapun cara kerjanya mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut:

Pada penambahan asam

Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Di samping itu, penambahan ini menyebabkan susutnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan cairan.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Aturan PH Larutan Penyangga

Larutan penyangga asam
Mampu digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:

[H+] = Ka x a/valxgataupH = p Ka - log a/g

dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah

a = banyak mol asam lemahg = banyak mol basa konjugasiLarutan penyangga basa

Mampu digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut:

[OH-] = Kb x b/valxgataupOH = p Kb - log b/g

pH = 14 - pOH

dengan, Kb = tetapan ionisasi basa lemah

b = konsentrasi basa lemah
g = konsentrasi asam konjugasi

WAHAI ANAK IPAAABATU AKUUUU, TOLOOONG, AKU NEWBIE SMAABARU AJA MASUK KEMAREN DAH KELABAKAN SAMA KIMIA ​

Cara mendisains dan menganalisis penyelidikan ilmia pada makluk hidup dan lingkungannya

mohon dibantu kk sepat singkat dan jelas aja kk mohon kk​

Contoh soal ipa kelas 8 tentang kecepatan atau kelajuan 25 soal

Contoh teks laporan percobaan "kandungan protein pada tempe" ​

please di jawab ya bentar lagi mau di kumpul ​

Faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pendidikan di australia adalah

Hitung massa garam apabila 100 gram campuran garam dan air juka di ketahui kadar garam tersebut 25 persen

maaf ini di jawab sama caranya ya ok yang bales ganteng / cantik ​

sebutkan nama alat sama fungsinya yang lengkap ​

Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara mencampurkan 10 mL larutan CH₃COOH 0,5 M dengan 10 mL larutan CH₃COONa 0,5 M, bila kedalam campuran tersebut ditambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M Jika Ka CH₃COOH = 10⁻⁵, maka terjadi perubahan pH dari     menjadi

Penjelasan:

Diketahui:  Volume CH₃COOH = 10 mL

                   Molaritas CH₃COOH = 0,5 M

                   Volume CH₃COONa = 10 mL

                   Molaritas CH₃COONa = 0,5 M

                   Volume HCl = 1 mL

                    Molaritas HCl = 0,1 M

                    Ka CH₃COOH = 10⁻⁵

Ditanya: Nilai pH sebelum dan sesudah penambahan...?

Jawab:

Larutan Penyangga atau disebut juga dengan Larutan Buffer atau Dapar merupakan Sistem larutan yang dibuat untuk dapat mempertahankan pH atau agar tidak terjadi perubahan pada pH secara signifikan akibat dari penambahan asam atau basa ataupun pengenceran yang dilakukan.

Secara umum terdapat 2 jenis larutan penyangga yaitu:

1. Larutan Penyangga Asam

Merupakan Larutan penyangga yang terdiri dari komponen pasangan Asam dan Basa Konjugasinya

atau

Ketika terjadi reaksi antara Asam lemah dan Basa kuat, maka Asam lemah akan tersisa dan Basa kuat akan habis bereaksi seluruhnya

2.  Larutan Penyangga Basa

Merupakan Larutan penyangga yang terdiri dari komponen pasangan Basa dan Asam Konjugasinya

atau

Ketika terjadi reaksi antara Asam kuat dan Basa lemah, maka Basa lemah akan tersisa dan Asam kuat akan habis bereaksi seluruhnya

Maka berdasarkan penjabaran diatas, Larutan penyangga pada soal tergolong sebagai larutan penyangga Asam karena terdiri dari komponen asam lemah dan basa konjugasinya.

pH Larutan sebelum penambahan  

  Campuran yang terdiri dari CH₃COOH dan CH₃COONa merupakan campuran yang bersifat penyangga Asam, karena mengandung Asam Lemah CH₃COOH disertai basa Konjugasinya yaitu CH₃COONa.

Maka untuk mengetahui nilai pH sebelum penambahan, kita hitung berdasarkan rumus pH Penyangga Asam, yaitu:

Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan setiap 10 liter larutan

Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan setiap 10 liter larutan

maka kita mulai hitung dari nilai mol masing-masing komponen penyusun penyangga tersebut, yaitu:

Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan setiap 10 liter larutan

maka

Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan setiap 10 liter larutan

sehingga:

mol CH₃COOH = 0,5 M x 10 mL

mol CH₃COOH = 5 mmol

dan

mol CH₃COONa = 0,5 M x 10 mL

mol CH₃COONa = 5 mmol

Selanjutnya maka nilai [H⁺] nya yaitu:

[H⁺] = 10⁻⁵ . (5 mmol / 5 mmol)

[H⁺] = 10⁻⁵ . 1

[H⁺] = 10⁻⁵ M

maka

pH = - log 10⁻⁵

pH = 5

Jadi, pH larutan penyangga tersebut sebelum pencampuran adalah 5

pH Larutan setelah penambahan 1 ml HCl 0,1 M

Ketika terjadi penambahan HCl, maka yang bereaksi adalah komponen basa konjugasinya yaitu CH₃COONa.

Sesuai persamaan reaksi berikut:

CH₃COONa +  HCl  ==>  CH₃COOH  +  NaCl

Selanjutnya kita hitung mol HCl yang bereaksi terlebih dahulu, yaitu:

mol HCl = 0,1 M x 1 mL

mol HCl = 0,1 mmol

Reaksi yang terjadi pada campuran setelah penambahan, yaitu:

            CH₃COONa   +     HCl      ==>     CH₃COOH  

Awal:       5 mmol          0,1 mmol                5 mmol    

Reaksi   - 0,1 mmol      - 0,1 mmol              + 0,1 mmol

----------------------------------------------------------------------------------------   +

Sisa         4,9 mmol              -                         5,1 mmol  

Karena setelah penambahan HCl, campuran masih terdiri atas CH₃COOH  sebagai asam dan CH₃COONa sebagai Basa konjugasinya, maka campuran masih bersifat Larutan Penyangga Asam, sehingga perhitungan nilai pH nya yaitu:

[H⁺] = 10⁻⁵ . (5,1 mmol / 4,9 mmol)

[H⁺] = 10⁻⁵ . 1 ,04

[H⁺] = 1,04 x 10⁻⁵ M

maka

pH = - log 1,04 x 10⁻⁵

pH = 5 - log 1,04

Jadi, pH larutan penyangga tersebut setelah pencampuran 1 mL larutan HCl 0,1 M adalah 5 - log 1,04.

Demikian perhitungan pH Larutan penyangga Asam sebelum dan sesudah penambahan larutan Asam.

Pelajari soal-soal Larutan Penyangga Lainnya melalui link berikut:

Larutan Penyangga dan penambahan Asam, Basa, dan Pengenceran

brainly.co.id/tugas/10164542

Menghitung Massa Garam Komponen Penyangga

brainly.co.id/tugas/2368326

Konsep Larutan Penyangga

brainly.co.id/tugas/9707103

 Selamat belajar dan Tetap Semangat!!!

#AyoBelajar

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Detail Jawaban

Kelas             : XI

Mapel           : KIMIA

BAB               : Larutan Penyangga

Kode              : 11.7.7.

-------------------------------------------------------------------------------------------------