Sebutkan beberapa bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba terhadap sistem koordinasi

Bahaya narkoba bukan hanya pada perilaku dan kondisi psikis penggunanya. Narkoba juga bisa membahayakan kesehatan tubuh secara umum, bahkan bisa menimbulkan gangguan yang sifatnya permanen pada beragam organ tubuh.

Berawal dari rasa penasaran dan kesenangan sesaat, banyak pengguna narkoba yang justru terjebak dalam jeratan obat-obatan terlarang ini. Rasa kecanduan tersebut seiring waktu dapat merusak kesehatan mental dan fisik atau bahkan keselamatan diri penggunanya.

Sebutkan beberapa bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba terhadap sistem koordinasi

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui bahaya narkoba sehingga tidak tergoda untuk mencoba atau bahkan menggunakannya. `

Beragam Efek yang Muncul dari Penggunaan Narkoba

Setelah digunakan atau dikonsumsi, narkoba akan larut dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Berbagai efek akan dialami oleh penggunanya, tergantung jenis, dosis, dan lamanya pemakaian narkoba.

Ada beberapa efek yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba, di antaranya:

Efek stimulan

Beberapa jenis narkoba dapat mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari biasanya, misalnya ekstasi, kokain, dan amfetaminatau flakka.

Alhasil, penggunanya seakan-akan memiliki tenaga ekstra, merasa lebih kuat dan lebih aktif, serta tidak mudah lelah, terutama saat melakukan kegiatan atau aktivitas fisik yang berat.

Efek halusinogen

Halusinasi merupakan efek yang ditimbulkan oleh sebagian besar jenis narkoba, termasuk ganja, ekstasi, dan LSD.

Pengguna narkoba jenis ini seolah-olah melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata. Hal inilah yang menyebabkan narkoba terkadang disebut juga obat psikedelik.

Efek depresan

Beberapa jenis narkoba, seperti putaw, heroin, dan ganja, bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Hal ini membuat penggunanya merasa lebih rileks, mengantuk, napas melambat, tekanan darah menurun, dan detak jantung melemah.

Efek adiktif

Hampir semua jenis narkoba, terutama heroin, kokain, dan putaw, menyebabkan kecanduan (adiksi) pada penggunanya. Efek ini membuat penggunanya selalu ingin menggunakan narkoba tersebut.

Risiko dan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh

Berbagai efek yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba berkaitan erat dengan risiko terjadinya gangguan kesehatan bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul:

1. Gangguan fungsi otak

Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, daya ingat dan konsentrasi menurun, serta kesulitan untuk mengambil keputusan yang benar.

Hal ini dikarenakan penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat memicu perubahan pada sel saraf dalam otak, sehingga menyebabkan gangguan pada bagian otak yang mengendalikan kemampuan berpikir dan komunikasi.

2. Dehidrasi

Beberapa jenis narkoba, seperti ekstasi, dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan penggunanya mengalami kejang, serangan panik, halusinasi, nyeri dada, dan perilaku agresif.

3. Bingung dan hilang ingatan

Kandungan berbagai zat di dalam narkoba, seperti gamma-hidroksibutirat dan rohypnol, dapat menimbulkan efek kebingungan dan hilang ingatan. Bahkan, penggunanya juga dapat mengalami gangguan koordinasi gerakan tubuh dan penurunan kesadaran.

4. Halusinasi

Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping berupa halusinasi, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, serta paranoid.

Selain itu, mariyuana juga dapat menyebabkan gangguan mental berupa depresi dan gangguan kecemasan.

5. Kejang dan kematian

Penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal dengan sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.

6. Gangguan kualitas hidup

Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar ia akan mengalami kecanduan. Seiring waktu, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.

Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat, seperti gelisah, sulit tidur, nyeri otot, dan perasaan ingin kembali mengonsumsi narkoba.

Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat mengganggu kualitas hidup penggunanya. Misalnya, berurusan dengan lingkungan sosial dan pihak kepolisian akibat mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli narkoba.

Selain itu, infeksi HIV atau hepatitis B juga bisa mengincar pengguna narkoba, terutama mereka yang menggunakan narkoba dalam bentuk suntik.

Tanda dan Gejala Kecanduan Narkoba yang Perlu Diwaspadai

Telah dijelaskan sebelumnya, narkoba dapat menimbulkaan efek kecanduan yang membuat penggunanya semakin terjebak dalam jeratan narkoba. Seseorang yang mengonsumsi atau sudah kecanduan narkoba umumnya akan menunjukkan tanda dan gejala berikut ini:

  • Halusinasi
  • Sakau
  • Perubahan suasana hati
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan libido
  • Perubahan perilaku

Orang yang menunjukkan berbagai gejala di atas, perlu segera mendapatkan pertolongan. Semakin cepat orang tersebut ditangani, semakin cepat pula proses pemulihannya.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, orang yang mengalami kecanduan narkoba dapat mengalami kondisi berikut:

  • Penurunan kesadaran
  • Henti napas
  • Kejang
  • Serangan jantung
  • Gangguan psikologis
  • Overdosis

Mencegah dan Mengatasi Bahaya Narkoba

Cara paling tepat agar terhindar dari bahaya narkoba adalah dengan tidak mengonsumsinya sama sekali. Namun, jika Anda atau kerabat Anda sudah terlanjur mengonsumsi narkoba, terlebih jika sudah menjadi pecandu, penanganan dalam bentuk rehabilitasi sangatlah diperlukan.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional sudah menyediakan layanan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Berikut ini adalah tahap rehabilitasi narkoba yang biasanya diberikan kepada orang yang sudah telanjur kecanduan narkoba:

Pemeriksaan

Dokter atau terapis akan memeriksa kondisi Anda. Mereka akan melihat sejauh mana Anda mengalami kecanduan, efek samping yang sudah dialami, dan kemungkinan mengalami depresi.

Jika ada masalah tersebut, dokter atau terapis akan memberikan obat-obatan untuk meghilangkan efek-efek tersebut.

Detoksifikasi

Selama menjalani tahap detoksifikasi, Anda akan diminta untuk berhenti mengonsumsi narkoba. Saat melalui tahap ini, kemungkinan besar Anda akan merasa mual dan tubuh pun terasa sakit karena kehilangan zat yang biasa dikonsumsi.

Anda juga akan merasa gelisah dan tertekan akibat tidak ada asupan obat yang biasanya menenangkan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya akan memberi penanganan dalam bentuk obat-obatan.

Hal yang penting untuk Anda lakukan adalah selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi dan konsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses pemulihan selama proses detoksifikasi ini.

Stabilisasi

Setelah kedua tahap tersebut berhasil dilalui, berbagai terapi akan Anda jalani dalam tahap stabilisasi. Pada tahap ini, Anda akan diberikan resep obat untuk membantu pemulihan dalam jangka panjang.

Tahap ini juga mencakup pemikiran tentang rencana kehidupan dalam jangka panjang dan kestabilan mental Anda.

Dukungan dari orang sekitar, baik keluarga maupun teman dekat, sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan Anda. Tak hanya memberi Anda semangat, mereka juga dapat mendampingi Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Bahaya narkoba tidak hanya berdampak buruk pada kualitas hidup, tetapi juga kesehatan fisik dan mental penggunanya. Oleh karena itu, jangan sesekali mencobanya dengan alasan apa pun. Narkoba bukanlah jawaban atas masalah, melainkan justru dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.

Bila Anda atau orang terdekat sudah terlanjur mengalami kecanduan narkoba, berkonsultasilah ke psikiater untuk menjalani pemeriksaan, termasuk pemeriksaan kondisi fisik untuk mengantisipasi bahaya narkoba terhadap kesehatan tubuh.

Selain memberikan penanganan untuk mengatasi ketergantungan narkoba, psikiater juga akan memberikan rujukan kepada dokter spesialis lain bila narkoba sudah menimbulkan gangguan pada kesehatan dan fungsi organ tubuh.

Pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi, antara lain membuat halusinasi, memacu otak untuk bekerja secara berlebihan, dan memengaruhi kerja dari sistem saraf.

Pembahasan

Pada saat sekarang ini, NAPZA tidak asing lagi bagi kita. Sebenarnya, NAPZA sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia medis atau bidang kesehatan. Namun, jika NAPZA disalahgunakan, maka akan menyebabkan masalah yang serius bagi kesehatan bahkan kematian.

NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat-Zat Adiktif. Apabila NAPZA dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menyebabkan kecanduan serta memengaruhi kejiwaan dan kesehatan penggunanya. NAPZA lebih dikenal dengan sebutan Narkoba atau Narkotika dan Obat-Obatan Berbahaya.

[1.] Depresan

Penyalahgunaan depresan akan membuat denyut jantung penggunanya melambat dan lebih tenang sehingga menimbulkan sensasi rileks dan mengalihkan stress akibat suatu pikiran. Beberapa contoh dari depresan, seperti heroin, morfin, dan valium.

[2.] Halusinogen

Dampak dari penyalahgunaan halusinogen, yaitu membuat penggunanya menjadi berhalusinasi atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Beberapa contoh dari halusinogen, seperti LSD, Magic Mushroom, dan ekstasi.

[3.] Stimulan

Apabila stimulan digunakan secara tidak wajar akan menyebabkan denyut jantung meningkat dan membuat saraf lebih peka sehingga penggunaannya akan merasa lebih bersemangat dan bahagia. Beberapa contoh dari stimulan, seperti amphetamin, kokain, dan sabu.

  • Dampak Penyalahgunaan NAPZA

[1.] Membuat Penggunanya Berhalusinasi

Seperti yang telah kita bahas di atas, penyalahgunaan NAPZA akan menyebabkan seseorang melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Walaupun efek ini tidak dirasakan secara langsung, namun akan memiliki jangka waktu yang panjang ketika terjadi pada penggunanya.

[2.] Memacu Otak untuk Bekerja Secara Berlebihan

Selain halusinasi, NAPZA juga akan memanipulasi cara berpikir dan perilaku seseorang sehingga tindakannya akan selalu berubah-ubah secara tak menentu. Hal ini dikarenakan NAPZA memaksa otak untuk bekerja secara berlebihan serta menyebabkan jantung berdebar cepat. Kadang penggunanya akan merasa bersemangat dan menjadi percaya diri, namun di lain waktu juga akan menimbulkan perasaan cemas dan gelisah.

[3.] Pengaruh pada Sistem Saraf

Penyalahgunaan NAPZA juga akan berdampak pada sistem saraf. Beberapa gangguan yang terjadi pada sistem saraf, seperti :

Gangguan Motorik

=> menyebabkan seseorang bergerak tanpa koordinasi sistem motorik.

Gangguan Otonom

=> menyebabkan seseorang bergerak di luar kendali atau tidak sesuai dengan keinginannya.

Gangguan Sensorik

=> menyebabkan seseorang kebas dan tidak melihat sesuatu dengan jelas.

Gangguan Vegetatif

=> menyebabkan seseorang berbicara di luar kendali.

______________________________

Kesimpulan

Jadi, pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi, antara lain membuat halusinasi, memacu otak untuk bekerja secara berlebihan, dan memengaruhi kerja dari sistem saraf. NAPZA akan menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan hingga menyebabkan kematian jika disalahgunakan.

______________________________

Pelajari Lebih Lanjut

1. Pengertian NAPZA dan jenis-jenisnya :

=> brainly.co.id/tugas/2997714

2. Jenis-jenis NAPZA berdasarkan efek yang ditimbulkannya :

=> brainly.co.id/tugas/139483

3. Penyebab ketergantungan akibat penyalahgunaan Narkoba :

=> brainly.co.id/tugas/16055194

______________________________

DETAIL JAWABAN

Kelas : 10

Mata Pelajaran : Kimia

Bab : 1 - Pendahuluan Ilmu Kimia

Materi : Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Kode : 10.7.1

Kata Kunci : Sistem Koordinasi

=== Semoga Membantu ===