Mengapa jantung berdetak sangat kencang ketika olahraga Apakah hubungannya dengan sistem pernapasan

Detak jantung normal dapat berubah-ubah sesuai aktivitas. Saat berolahraga, jantung akan berdetak lebih cepat seiring gerakan tubuh yang semakin intens. Nah, dengan mengetahui detak jantung yang normal saat olahraga, Anda pun dapat mencegah cedera yang dapat terjadi.

Meningkatnya detak jantung saat olahraga merupakan kondisi yang normal terjadi. Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk menyediakan cukup oksigen dengan cara meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pernapasan.

Mengapa jantung berdetak sangat kencang ketika olahraga Apakah hubungannya dengan sistem pernapasan

Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan tidak hanya dapat meningkatkan detak jantung, tetapi justru meningkatkan risiko terjadinya cedera, nyeri sendi dan otot, serta gangguan pernapasan.

Panduan Detak Jantung Normal Saat Olahraga

Detak jantung manusia umumnya bervariasi berdasarkan usia. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memperhatikan detak jantung normal, terutama saat sedang berolahraga.

Detak jantung normal dapat diketahui dari batas atas dan batas bawah. Batas atas digunakan untuk patokan detak jantung saat melakukan aktivitas atau olahraga dengan intensitas tinggi. Sementara itu, batas bawah adalah patokan detak jantung saat melakukan olahraga atau aktivitas dengan intensitas sedang.

Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Usia 25 tahun: 100–170 detak per menit
  • Usia 30 tahun: 95–162 detak per menit
  • Usia 35 tahun: 93–157 detak per menit
  • Usia 40 tahun: 90–153 detak per menit
  • Usia 45 tahun: 88–149 detak per menit
  • Usia 50 tahun: 85–145 detak per menit
  • Usia 55 tahun: 83–140 dekat per menit
  • Usia 60 tahun: 80–136 detak per menit
  • Usia 65 tahun: 78–132 detak per menit
  • Usia 70 tahun atau lebih: 75–128 detak per menit

Selain panduan di atas, Anda juga bisa memperkirakan batas maksimal detak jantung saat olahraga dengan rumus berikut ini:

220 – (usia Anda) = perkiraan batas maksimal detak jantung saat olahraga

Perhitungan di atas hanyalah sebagai perkiraan. Jika ingin mengetahui batas maksimal detak jantung, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung.

Dengan mengetahui detak jantung normal saat berolahraga, Anda akan lebih paham kapan harus mengurangi laju atau intensitas gerakan dan kapan harus meningkatkannya. Ini akan membantu Anda mendapatkan manfaat olahraga yang maksimal, karena tidak melakukannya secara berlebihan.

Cara Mengukur Intensitas Olahraga secara Manual

Setelah mengetahui angka detak jantung normal, Anda pun perlu lebih hati-hati saat berolahraga. Jika olahraga dilakukan di pusat kebugaran, Anda akan lebih mudah mengetahui detak jantung melalui monitor yang tersedia.

Jika melakukan olahraga di luar ruangan, Anda mungkin lebih sulit untuk mengetahui dengan jelas berapa detak jantung saat itu. Namun, Anda dapat mengetahui apakah olahraga yang dilakukan sudah terlalu berat dengan memperhatikan tanda-tanda berikut ini:

Olahraga intensitas sedang

Jika masih dalam batas sedang, Anda akan bernapas lebih cepat, tetapi tidak kehabisan napas dan masih bisa berbicara dengan lancar. Sekitar 10 menit berolahraga, tubuh pun akan mulai mengeluarkan keringat.

Olahraga intensitas berat

Jika olahraga yang dilakukan sudah mencapai intensitas berat, napas akan terasa cepat dan dalam. Anda akan sulit berbicara atau memerlukan waktu untuk mengatur napas sebelum akhirnya bisa berbicara.

Anda pun akan merasakan banyak keringat yang keluar dari tubuh meski baru beberapa menit berolahraga.

Olahraga intensitas terlalu berat dan terlalu dipaksakan

Jika memaksakan diri terlalu keras untuk berolahraga, Anda akan mengalami sesak napas, nyeri di beberapa bagian tubuh, atau tidak dapat bergerak sama sekali. Saat berada pada tingkat ini, kurangi intensitas olahraga secara bertahap.

Jika Anda baru saja mulai melakukan olahraga, cobalah untuk melakukan gerakan yang ringan agar tubuh tidak kaget dan tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan dan kondisi tubuh.

Mengenali dengan baik detak jantung normal saat berolahraga bisa membantu Anda dalam memperkirakan porsi dan jenis olahraga yang tepat bagi tubuh. Dengan demikian, manfaat olahraga pun bisa Anda dapatkan secara maksimal.

Jika ingin mengetahui detak jantung normal selama olahraga beserta jenis olahraga apa yang tepat dan sesuai kondisi Anda, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

Kondisi jantung berdebar setelah olahraga mungkin sering Anda alami. Kira-kira, penyebabnya apa ya?

Mengapa jantung berdetak sangat kencang ketika olahraga Apakah hubungannya dengan sistem pernapasan

Klikdokter.com, Jakarta Anda mungkin pernah merasakan jantung berdebar kencang setelah olahraga. Terutama usai Anda melakukan gerakan atau aktivitas dengan intensitas yang cepat dan berat. Sebenarnya, apa sih penyebab kondisi ini?

Metabolisme tubuh meningkat

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, jantung berdebar setelah olahraga memang kerap terjadi. Biasanya, saat berolahraga, metabolisme tubuh akan meningkat, yang membuat kerja jantung juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. 

Baca Juga

"Akibatnya, akan terjadi peningkatan suhu tubuh, berkeringat, serta denyut jantung meningkat. Bila Anda berolahraga terlalu berat, bisa saja muncul keluhan sesak napas karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak," ujar dr. Astrid. 

Di sisi lain, persiapan sebelum olahraga dan memilih jenis olahraga juga penting bagi jantung Anda agar tidak ‘kaget’. Dokter Astrid memberikan tips jantung Anda siap dipakai untuk berolahraga.

"Pastikan Anda melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, jika baru pertama kali olahraga dalam waktu lama, mulailah dengan olahraga intensitas ringan. Secara bertahap, Anda bisa meningkatkan intensitasnya. Kram otot bisa juga terjadi akibat tidak melakukan pemanasan sebelumnya," dr. Astrid menjelaskan.

Namun, jika sehabis berolahraga jantung Anda berdebar kencang, Anda jangan terburu-buru mendiagnosis secara sepihak sudah mengalami penyakit jantung. Semuanya membutuhkan pemeriksaan dokter.

"Kemungkinan, keluhan jantung berdebar setelah olahraga tersebut adalah respons tubuh normal disertai intensitas dan pola olahraga yang masih kurang baik," jelasnya.

Penyebab lain jantung berdebar

Tak hanya setelah olahraga, beberapa hal lain juga dapat menyebabkan jantung berdebar, antara lain:

Ini adalah penyebab paling umum dari jantung berdebar. Kafein dapat menstimulasi sistem saraf otonom yang merupakan sistem saraf involunter.

Saraf ini salah satunya mengontrol detak jantung. Anda pun dapat merasakan detak jantung yang lebih cepat usai konsumsi kafein, seperti teh dan kopi.

Kehilangan banyak cairan dalam tubuh ternyata dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi berat, Anda dapat merasa deg-degan, mulut kering, urine pekat dan berwarna gelap, serta kram otot.

Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan pada elektrolit tubuh dan menurunkan tekanan darah. Hal tersebut dapat menimbulkan stres pada tubuh yang memicu timbulnya detak jantung tidak normal.

Bila Anda merasa jantung seperti mau copot, terutama saat menghadapi suatu situasi, bisa saja yang Anda alami adalah serangan panik. Gejala lain yang sering menyertai serangan panik adalah gemetar dan berkeringat dingin.

Serangan panik tidak membahayakan, tapi dapat terasa sangat mencekam. Sementara itu, irama jantung yang tidak teratur (aritmia) juga terkadang dapat menyebabkan serangan panik. 

Sebagian besar anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Bila Anda mengalami anemia berarti tubuh Anda tidak cukup membuat sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan. 

Meskipun tidak selalu menimbulkan keluhan jantung berdebar, orang yang mengalami anemia —terutama yang kronis— dapat mengeluhkan detakan jantung yang lebih kencang.

Jantung berdebar setelah olahraga pada beberapa kasus adalah wajar, yang menandakan Anda jarang olahraga. Agar hal tersebut tidak terjadi, sebelum olahraga lakukan pemanasan selama beberapa menit. Atur juga intensitas olahraga, mulai dari yang ringan, sedang, hingga bertambah berat agar tubuh dan jantung tidak kaget.

[HNS/ RH]

Liputan6.com, Jakarta - Ketika usai berolahraga dengan gerakan dan intensitas yang cepat dan berat, kita seringkali merasakan jantung berdebar kencang. Sebagian dari kita mungkin akan langsung panik, takut kondisi tersebut memberikan sinyal ada yang tidak beres dengan tubuh kita.

Sebenarnya, apa sih penyebab kondisi ini?

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, jantung berdebar setelah olahraga memang kerap terjadi. Biasanya, saat berolahraga, metabolisme tubuh akan meningkat, yang membuat kerja jantung juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

"Akibatnya, akan terjadi peningkatan suhu tubuh, berkeringat, serta denyut jantung meningkat. Bila Anda berolahraga terlalu berat, bisa saja muncul keluhan sesak napas karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak," ujar dr. Astrid.

Di sisi lain, persiapan sebelum olahraga dan memilih jenis olahraga juga penting bagi jantung Anda agar tidak ‘kaget’. Dokter Astrid memberikan tips jantung Anda siap dipakai untuk berolahraga.

"Pastikan Anda melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, jika baru pertama kali olahraga dalam waktu lama, mulailah dengan olahraga intensitas ringan. Secara bertahap, Anda bisa meningkatkan intensitasnya. Kram otot bisa juga terjadi akibat tidak melakukan pemanasan sebelumnya," dr. Astrid menjelaskan.

Namun, jika sehabis berolahraga jantung Anda berdebar kencang, Anda jangan terburu-buru mendiagnosis secara sepihak sudah mengalami penyakit jantung. Semuanya membutuhkan pemeriksaan dokter.

"Kemungkinan, keluhan jantung berdebar setelah olahraga tersebut adalah respons tubuh normal disertai intensitas dan pola olahraga yang masih kurang baik," jelasnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca