Mengapa dalam kata mempertaruhkan memperluas dan mentertawakan fonem p dan t tidak luluh

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 17 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Mengapa dalam kata mempertaruhkan memperluas dan mentertawakan fonem p dan t tidak luluh

Kita cari tahu apa saja contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-', yuk! (Pexels)

Bobo.id - Sebelumnya, kita sudah mencari tahu contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya luluh ketika diberi awalan 'me-'. 

Nah, sekarang kita cari tahu apa saja contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-'

Materi ini ada pada Buku Bahasa Indonesia: Lihat Sekitar untuk SD Kelas IV, Kurikulum Merdeka. 

Sebelum cari tahu kunci jawabannya, kita cari tahu dulu apa itu kata imbuhan, yuk!

Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar. Kata imbuhan bisa ditambahkan di awal, akhir, di tengah, atau gabungan di antara ketiganya tadi.

Kata yang diberi imbuhan akan membentuk kata baru yang berhubungan dengan kata dasar yang ditambahkan.

Selain kata dasar yang berawalan huruf /k/, /p/, /t/, dan /s/, huruf lainnya berarti tidak luluh ketika diberi awalan 'me-'.

O iya, selain ada yang huruf pertama kata dasarnya luluh dan tidak luluh ketika diberi awalan ''me-, awalan 'me-' juga bisa berubah bentuk menjadi 'men-', 'mem-','menge-', atau 'meny-', tergantung dari kata dasarnya. 

Berikut contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-': 

1. Mengayun, kata dasar: ayun.

2. Mendayung, kata dasar: dayung. 

Baca Juga: 15 Contoh Kata yang Huruf Pertama Kata Dasarnya Luluh Ketika Diberi Awalan 'Me-'


Page 2

Mengapa dalam kata mempertaruhkan memperluas dan mentertawakan fonem p dan t tidak luluh

Kita cari tahu apa saja contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-', yuk! (Pexels)

3. Melirik, kata dasar: lirik.

4. Meraih, kata dasar: raih.

5. Melatih, kata dasar: latih.

6. Membuat, kata dasar: buat. 

7. Mendayu, kata dasar: dayu.

8. Menjaga, kata dasar: jaga. 

9. Menggapai, kata dasar: gapai.

10. Mendapat, kata dasar: dapat.

11. Menggonggong, kata dasar: gonggong.

12. Merobek, kata dasar: robek.

13. Membatu, kata dasar: batu.

Baca Juga: Contoh Penggunaan Kata Sambung Pemiripan dan Pertentangan: Seperti, Bagaikan, Bak, Tapi, Sedangkan, dan Namun


Page 3

Mengapa dalam kata mempertaruhkan memperluas dan mentertawakan fonem p dan t tidak luluh

Kita cari tahu apa saja contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-', yuk! (Pexels)

14. Membimbing, kata dasar: bimbing.

15. Melaju, kata dasar: laju. 

Perubahan Imbuhan 'Me-'

Berikut contoh-contoh bagaimana perubahan imbuhan ini ketika bertemu kata dasar yang berbeda-beda, yuk!

1. Awalan ‘Me-’

Jika imbuhan 'me-' diimbuhkan ke kata dasar yang huruf pertamanya berawalan /l/, /m/, /n/, /r/, /w/, dan /y/, maka bentuknya tidak berubah. 

Contohnya: melihat, meminum, menyanyi, merawat, mewangi, dan meyakin[i].

2. Awalan 'Men-'

Jika imbuhan 'me-' diimbuhkan ke kata dasar yang huruf pertamanya berawalan  /c/, /d/, /j/, dan /t*/, maka bentuknya berubah menjadi 'men-'

Contohnya: mencuci, mendengar, menjemput, dan menulis*. 

3. Awalan 'Mem-'

Jika imbuhan 'me-' diimbuhkan ke kata dasar yang huruf pertamanya berawalan /b/, /f/, /p*/, dan /v/, maka bentuknya berubah menjadi 'mem-'

Contoh: membuka, memfoto, memegang*, memprogram, dan memveto.

4. Awalan 'Meng-'

Jika imbuhan 'me-' diimbuhkan ke kata dasar yang huruf pertamanya berawalan /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k*/, /o/, dan /u/, maka bentuknya berubah menjadi 'meng-'Contoh: mengayun, mengekor, menggali, menghalau, menginjak, mengupas*, mengkristal, mengobrol, dan mengundang. 

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Kata Umum dan Khusus, Materi Kelas 3 SD Tema 5


Page 4

Iveta Rahmalia Rabu, 7 September 2022 | 12:00 WIB

Mengapa dalam kata mempertaruhkan memperluas dan mentertawakan fonem p dan t tidak luluh

Kita cari tahu apa saja contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-', yuk! (Pexels)

Dari contoh perubahan imbuhan tadi, coba teman-teman perhatikan tanda bintang (*). Contoh kata yang diberi tanda ini, huruf awal kata dasarnya tidak ada. 

Contoh:

Huruf /s/ pada “siram” tidak ditemukan pada kata “menyiram”.

Begitu pula huruf /p/, huruf /k/, dan /t/. Huruf-huruf ini luluh jika ditambah awalan ‘me-’.

Nah, itulah contoh-contoh kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan 'me-'. Adakah kegiatan sehari-harimu yang diawali dengan kata imbuhan 'me-'?

Sumber Buku: Bahasa Indonesia: Lihat Sekitar untuk SD Kelas IV, Penulis: Eva Yulia Nukman, Cicilia Erni Setyowati

----

Kuis!

Apa saja contoh kata yang diberi imbuhan 'meng-'?

Petunjuk: cek di halaman 2!

Lihat juga video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.


Page 5

Liputan6.com, Jakarta Barangkali sebagian besar dari kamu sudah tahu bahwa kata dasar yang berawalan huruf k, p, t, dan s akan luluh jika mendapat awalan "meng-" atau "peng-". Hal ini berlaku setara, baik kata itu disertai akhiran ataupun tidak.

Yuk, perhatikan contoh di bawah ini:

karang --> mengarang, pengarang

pungut --> memungut, pemungut

tolong --> menolong, penolong

simpan --> menyimpan, penyimpan

Salah satu contohnya, yakni kita dengan mudah menerima kata "karang" menjadi "mengarang", "pungut" menjadi "memungut", "tolong" jadi "menolong", dan "simpan" jadi "menyimpan".

Namun, apakah kasus yang sama akan berlaku untuk kata "pesona"? Kata dasar "pesona", seperti kita ketahui, berasal dari huruf /p/. Seturut aturan di atas, seharusnya kata ini jika diberi imbuhan "meng-" menjadi luluh, yakni "memesona" dan bukan "mempesona". Namun, banyak yang tidak sepakat dengan aturan ini karena merasa jadi aneh.

Di sisi lain, memang ada pendapat yang mengatakan bahwa kata dasar yang terdiri atas tiga suku kata, seperti "pesona", "peduli", dan "sejahtera", atau berupa kata yang merupakan serapan dari bahasa asing, misalnya "sukses", "seleksi", atau "koleksi" dikecualikan.

Namun, sebagian besar ahli bahasa berpendapat hal itu bisa dikecualikan. Artinya, jika ingin ikut aturan yang baik dan benar, kata berimbuhan yang benar adalah "memesona" dan bukan "mempesona".

Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa seluruh kata yang memiliki kata dasar berawalan huruf k, p, t, dan s mengalami peluluhan. Pengecualian dilakukan jika ada kendala budaya, seperti pada kata "mengaji" dan "mengkaji" atau "pengajian" dan "pengkajian".

Kata "mengaji" dan "pengajian" sudah memiliki makna yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan. Adapun kata "mengkaji" dan "pengkajian" cenderung lebih dekat maknanya dengan aktivitas keilmuan. Oleh karena itu, keduanya dibiarkan menyimpang dan tetap sama-sama dipandang sebagai bentuk yang baku.

Sumber: Lembar Informasi Kebahasaan Nomor 11, November 2016, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia.