Mengapa dalam debat wajib menggunakan ragam bahasa ilmiah?

Buatkan puisi tentang lagu khas daerah jawa

Tolong buatkan puisi tentang lagu Umbul-umbul Belambangan"

Siapa pengguna oksigen paling besar

buatlah pidato dengan judul "pendidikan di masa pandemi" minimal 3-5 paragraf , TIDAK BOLEH MENCONTOH DARI GOOGLE ! ​

sebutkan contoh alat musik ritmis​

makna tata anem pada paragraf teserbut adalah jawab naya​

TOLONGG BANTUU KAKKK, NANTI SAYA FOLLOW KOK​

simpulan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah.​

membuat syair 4 baris tentang pahlawan

Pada saat jam terakhir pelajaran sekolah berakhir Ahmad bersiap-siap untuk pulang sekolah Ketika Ahmad sedang bersiap-siap untuk pulang sekolah Andi m … eminjam buku catatan Ahmad karena ada materi yang tidak selesai dicatat amat dengan ikhlas memberikan buku catatan kepada Andi karena berpikir Andi akan mengembalikan buku catatannya dengan baik Ahmad tidak pernah berburuk sangka kepada Andi yang ingin meminjam buku catatantuliskan 3 Moral dalam cerita diatas​

Menurut teman teman, bagaimana klasifikasi tentang ragam Bahasa Indonesia?

Terdapat berbagai jenis klasifikasi ragam bahasa, sebagai contoh antara lain: 1. Berdasarkan pokok pembicaraan: Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa jurnalistik Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa sastra 2. Berdasarkan media pembicaraan: Ragam lisan yang antara lain meliputi: Ragam bahasa cakapan Ragam bahasa pidato Ragam bahasa kuliah Ragam bahasa panggung Ragam tulis yang antara lain meliputi: Ragam bahasa teknis Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa catatan Ragam bahasa surat 3. Berdasarkan hubungan sosial antarpembicara: Ragam bahasa resmi Ragam bahasa akrab Ragam bahasa agak resmi Ragam bahasa santai

dan sebagainya.

Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurutpemakaian yang berbeda-beda, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicara (Bachman, 1990)

ada tambahan juga karena ragam bahasa sangat luas, yaitu: 1. Menurut pandangan penutur: a. Ragam daerah atau logat atau dialek b. Ragam pendidikan c. Ragam menurut sikap penutur: disebut langgam atau gaya. d. Idiolek 2. Menurut jenis pemakaian: a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan b. Ragam menurut sarananya c. . Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi) 3. Ragam bahasa ilmiah:

digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis.

Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan: 1. Ragam Bahasa Undang-Undang, yaitu bahasa yang digunakan dalam pembuatan undang-undang negara maupun sesuatu yang berkaitan dengan perundang-undangan, seperti UUD. 2. Ragam Bahasa Jurnalistik, bahasa yang digunakan dalam media massa, seperti reporter, majalah, dan koran. 3. Ragam Bahasa Ilmiah, bahasa yang digunakan dalam pembuatan suatu karya ilmiah

4. Ragam Bahasa Sastra, bahasa yang digunakan oleh seorang sastrawan untuk membuat sebuah sastra.

Ijin menjawab, Ajeng. Faktor penyebab terjadinya ragam bahasa, yaitu: 1) Latar belakang geografis dan sosial penutur, 2) Medium pembicaraan,

3) pokok pembicaraan.

izin menjawab , Faktor-faktor terjadinya variasi berbahasa yaitu (1) Faktor budaya, (2) Faktor status sosial, dan

(3) Faktor situasi berbahasa.

izinn menjawab. Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di Indonesia, yakni seperti di bawah ini, 1. Faktor Budaya Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya. 2. Faktor Sejarah Setiap daerah memiliki kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya 3. Faktor Perbedaan Demografi Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah. pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil. Selain Faktor tersebut ragam hahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

terima kasih

Izin menjawab Dyah, jadi yang menyebabkan adanya ragam bahasa itu ada dalam pemakaiannya yang berbeda-beda. Ada yang menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Karena, tentu kita saat berbicara dengan teman sebaya dan orang yang lebih tua itu berbeda.

Mohon maaf sebelumnya, izinkan saya bertanya kepada saudara Aggil. Dijelaskan bahwa terdapat ragam bahasa jurnalistik. Bisa tolong dijelaskan mengenai ciri dan contoh suatu bahasa tersebut bisa disebut sebagai ragam bahasa jurnalistik? Dan mengapa contoh tersebut masuk ke dalam kategori ragam bahasa jurnalistik? Sekian, terimakasih

baik saya akan menjawab pertanyaan agustina Bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa yang digunakan oleh wartawan dalam surat kabar, majalah, atau tabloid. Dengan demikian, bahasa jurnalistik yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat (pembaca) dengan ukuran intelektual minimal, sehingga mereka yang dapat membaca mampu mengetahui isinya. Bahasa jumalistik juga harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku contonya yaitu: Dalam menulis berita, wartawan mengacu pada formula 5W+1H, meliputi Siapa (Who) melakukan Apa (What), Kapan (When), di mana (Where), Kenapa (Why), dan Bagaimana (How). Dengan menggunakan bahasa jurnalistik, sebuah peristiwa, misalnya Aksi Demonstrasi, dapat disusun naskah beritanya sebagai berikut: Ratusan Mahasiswa Bandung berunjuk rasa, Selasa (11/7/2015), di depan Gedung Sate Jln Diponegoro Kota Bandung, untuk menuntut pemerintah tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi dilakukan setelah muncul kabar pemerintah akan menaikkan harga BBM bulan depan. Aksi berlangsung damai. Dalam contoh di atas, dalam penulisan unsur waktu, bahasa jurnalistik cukup menuliskan Selasa (11/7/2015), bukan pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2015.

Unsur tempat cukup ditulis di depan Gedung Sate Jln Diponegoro Kota Bandung, tanpa menuliskan bertempat di depan Gedung Sate.

Izin menjawab Agustina, menurut Rahardi (2010:7) bahwa, ciri-ciri ragam bahsa jurnalistik adalah komunikatif, spesifik, hemat, hemat kata, jelas makna, dan tidak mubazir atau tidak klise. Jadi, ragam bahasa jurnalistik ini tidak terbelit-belit dan langsung pada pokok permasalahannya. Biasanya ragam bahasa jurnalistik ini digunakan di kalangan pers, wartawan, narasumber yang dituangkan dalam media.

1. Ragam lisan

  1.       Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
2. Ragam Tulis
  1.       Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bawha ciri-ciri dari ragam tulis adalah sebagai berikut :

a. Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat, b. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna, c. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan

d. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu. 

Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan: 1. Ragam Lisan, suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Karena, dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan , mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide dari sang pembicara. Ciri-ciri ragam lisan: - Memerlukan orang kedua/teman bicara; - Tergantung situasi, ruang, dan waktu; - Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, namun memerlukan intonasi serta bahasa tubuh; - Berlangsung cepat; - Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu; - Kesalahan dapat langsung dikoreksi 2. Ragam Tulis, bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu: - Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; - Tidak tergantung kondisi, ruang, serta waktu; - Harus memperhatikan unsur gramatikal; - Berlangsung lambat; - Selalu memakai alat bantu; - Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;

- Hanya terbantu dengan tanda baca.

izin bertanya , pada poin kedua saudara menyebutkan harus memperhatiakn unsur gramatikal . Apa yang dimaksud dengan unsur gramatikal ? dan berikan contoh dari unsur tersebut !

Izin menjawab pertanyaan, Menurut Waridah (2008:293), makna gramatikal adalah makna jenis-jenis kata yang terbentuk setelah mengalami proses gramatikalisasi, seperti pemberian macam-macam imbuhan, reduplikasi/pembentukan jenis-jenis kata ulang, atau pemajemukan kata yang membuat kata dasar menjadi kata majemuk. Makna gramatikal sangat tergantung dari struktur jenis-jenis kalimat. Oleh karenanya, makna kata ini sering disebut sebagai makna struktural. Untuk lebih memahami makna gramatikal, berikut disajikan contoh makna kata gramatikal dalam bahasa Indonesia. 1. Jalan Makna dasar kata ini adalah tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan sebagainya. Setelah mengalami gramatikalisasi, maka bentuk dan makna kata ini berubah menjadi seperti berikut ini: Berjalan: kata jalan mengalami proses afiksasi atau pengimbuhan, dimana imbuhan yang diberikan pada kata ini adalah imbuhan awalan ber-. Setelah diberi imbuhan, makna kata ini pun berubah menjadi bergerak dari satu titik menuju titik lainnya. Jalan-jalan: kata dasar jalan mengalami proses reduplikasi atau pengulangan kata. Makna katanya pun berubah menjadi kegiatan berjalan yang bertujuan untuk bersenang-senang atau melepas penat.

Jalan keluar: kata dasar jalan mengalami proses pemajemukan kata dengan penambahan kata keliar di belakangnya. Setelah dimajemukkan, makna kata ini kini menjadi pintu keluar atau solusi.

izin bertanya Sefira, menurut jenis pemakaiannnya Bahasa Indonesia ada ragam Bahasa ilmiah dimana digunakan untuk menulis karya ilmiah, nah yang saya mau tanyakan selain kaidah kaidah umum Bahasa Indonesia apa saja ciri ciri kaidah yang digunaka dalam menyusun karya ilmiah? terimakasih

Izin menjawab Ani, ciri-ciri dalam menyusun karya ilmiah, yaitu mengacu pada teori, menggunakan bahasa yang lugas, logis, efisien, efektif, dan sistematif. Sedangkan, kaidah dalam menyusun karya ilmiah, yaitu menggunakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), penulisan menggunakan kalimat baku.

ijin menjawan pertanyaan ani, berdasarkan artikel yang saya baca, ciri-ciri kaidah yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah yaitu : 1. Reproduktif, artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. 2.Tidak Ambigu Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. 3. Tidak Emotif Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. 4. Menggunakan Bahasa Baku Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. 5. Menggunakan Kaidah Keilmuan Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. 6. Bersifat Dekoratif Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. 7. Terdapat Kohesi Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. 8. Bersifat Objektif Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

izin menjawab , ciri - ciri kaidah yan digunakan dalam menyusun karya ilmiah antara lain : Reproduktif. Tidak Emotif. Menggunakan Bahasa Baku. Menggunakan Kaidah Keilmuan. Bersifat Dekoratif. Terdapat Kohesi. Bersifat Objektif.

Menggunakan Kalimat Efektif.

Izin menjawab a) Bahasa dalam karya ilmiah bersifat formal dan obyektif. b) Bahasa dalam karya ilmiah termasuk ragam bahasa baku. c) Bahasa dalam karya ilmiah bukan suatu dialek. d) Bahasa dalam karya ilmiah lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan. e) Komunikasi gagasan dalam karya ilmiah harus secara lengkap, jelas, singkat, meyakinkan, tepat. f) Dalam karya ilmiah dihindari bahasa yang usang, kolot, dan basi . g) Dalam karya ilmiah dihindari kata-kata yang mubazir (redundant). h) Dalam karya ilmiah dihindari kalimat-kalimat mendua arti (bermakna ganda, ambigous) i) Dalam karya ilmiah lazim digunakan ragam pasif j) Kalimat-kalimat dalam karya ilmiah panjangnya sedang. k) Karya ilmiah lazim menggunakan gambar, diagram, tabel, dan analisis ilmu pasti

l) Tanda baca, lambang ilmiah, singkatan, rujukan, jenis huruf (besar, kecil, tegak, miring, tebal, tipis) dalam karya ilmiah sangat diperhatikan

Menurut pandangan penutur ragam bahasa dibagi menjadi 4 antara lain : a. Ragam daerah atau logat atau dialek: dikenali melalui tata bunyinya. b. Ragam pendidikan: meliputi ragam bahasa baku dan bahasa tidak baku. c. Ragam menurut sikap penutur: disebut langgam atau gaya. Bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara atau pembaca (umur dan kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi). d. Idiolek: ciri khas bahasa perorangan/individual. Menurut jenis pemakaian a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan: agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni, olahraga, dan sebagainya. b. Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan.

c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi): percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing.

Bahasa ilmiah harus: cendekia, lugas dan jelas.


Menambahkan, juga terdapat ragam bahasa ilmiah, yang digunakan dalam menulis sebuah karya ilmiah, baik lisan maupun tulisan. Bahasa ilmiah ini harus cendekia, lugas dan jelas. a. Cendekia: yakni mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

b. Lugas dan jelas: yakni menyampaikan gagasan secara langsung.

ijin bertanya mengenai ragam Bahasa Indonesia diklasifiksiakan menjadi beberapa nah menurut pandangan penutur yakni ada idiolek, apay ag dimaksud dari idiolek itu?terimakasih

izin menjawab, menurut saya idiolek dalam ragam bahasa adalah ragam
bahasa unik yang ada pada diri seorang individu.

Izin menjawab, menurut jurnal yang saya baca idiolek adalah variasi bahasa yang
bersifat perseorangan yang menentukan ciri khas seseorang.

izin menjawab, idiolek yaitu ciri khas bahasa perorangan/individual. Ragam ini merupaka ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut.

Ragam bahasa berdasarkan penuturnya yang disebut idiolek, yakni ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Misalnya, siapa yang berbicara, tujuan berbicara, status sosial penutur, dan berada di mana. Menurut konsep idiolek, setiap individu memiliki idiolek masing-masing atau sifat atau ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki orang lain. Perbedaan sifat ini, didasarkan oleh faktor fisik dan psikis. Faktor fisik didasarkan oleh bentuk alat-alat pembicaraan, sedangkan faktor psikis didasari oleh perbedaan temperamen, watak, intelektual, dan lain sebagainya (Aslinda dan Syafyahya, 2014:1—18).

Izin menjawab, idiolek adalah bentuk bahasa yang khas digunakan oleh seorang individu. Mudahnya itu bahasa yang hanya dipakai sesorang yang bisa berbeda dengan orang lain ( menjadi ciri khas). Idiolek juga merupakan bahasa yg unik disetiap individu

izin menjawab idiolek yaitu bila kita membandingkan bahasa seseorang dengan bahasa seseorang yang lain maka akan tampak setiap orang memiliki beberapa keistimewaan yang biasanya tidak dimiliki orang lain tetapi sama anggota bahasa.

misalnya ani suka berbicara ya kan sedangkan fira tidak suka bahasa dialek. setiap kelompok idiolek mempunyai persamaan yang khas dalam tat kata-kata,ungkapan dll. misalnya dalam bahasa melayu kita mengenal melayu jakarta, melayu medan,melayu ambon. dalam bahasa jawa yang dipakai orang surabaya dan semarang tentu berbeda.

Izin menambahkan mengenai topik Idiolek ini. Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara mengenai Idiolek ini misalnya: siapa yang berbicara, tujuan berbicara, status sosial penutur, dan berada di mana. Sekian, terimakasih

izin menjawab Idiolek merupakan ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut. Ideolek ini dipengarhuhi oleh latar belakang penutur.

Izin menjawab, menurut saya idiolek adalah ciri khas yang ada pada diri setiap individu dan menjadi ciri khas tersendiri.

izin menjawab , Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam idiolek berkenaan
dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, serta susunan kalimat

Izin menjawab, menurut KBBI idiolek : keseluruhan ciri perseorangan dalam berbahasa. Jadi idiolek merupakan ciri khas berbahasa dari perorangan / individu yang bisa membedakannya dengan individu lainnya.

izin menjawab Idiolek yaitu ciri khas bahasa perorangan/individual.
Menurut Chaer (1994: 55) idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep idiolek setiap orang mempunyai variasi bahasanya masing-masing yaitu berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan susunan kalimat yang paling dominan adalah warna suara, sehingga jika kita cukup akrab dengan seseorang hanya dengan mendengar suaranya bicara tanpa melihat orangnya kita dapat mengenali orangnya.

Izin menjawab Idiolek merupakan ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut. Idiolek ini dipengarhuhi oleh latar belakang penutur.

Contoh: Orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi atau akademisi akan sering mengatakan “perspektif” saat dia berbicara, dan kata atau frasa tersebut timbul karena kebiasanya menggunakan kata tersebut.

Izin menyimpulkan, pada dasarnya, ragam bahasa dibelah menjadi golongan penutur dan ragam bahasa menurut jenis pemakaian bahasanya. Dari sini kita bisa tahu ragam bahasa tertentu dengan menggunakan indikator daerah asal, pendidikan, dan sikap penuturnya. Sejak dulu, ragam daerah dikenal dengan sebutan dialek atau logat. Bahasa apapun yang tersebar secara luas dinamai sebagai logat. Masing-masing dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya, paling tidak oleh penutur dialek yang wilayahnya berdekatan. Namun, apabila dalam wilayah pemakaian bahasa itu masyarakatnya dipisahkan oleh faktor geografis maka secara perlahan logat itu akan banyak mengalami perubahan dan akhirnya akan menjadi bahasa yang sama sekali berbeda.

Terimakasih atas pertanyaannya pembuka nya saudara Faathira. Izinkan saya memberikan ringkasan terkait klasifikasi ragam bahasa Indonesia ini: 1. Menurut pandangan penutur • Ragam daerah atau logat atau dialek • Ragam pendidikan • Ragam menurut sifat penutur • Idiolek 2. Menurut jenis pemakaian • Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan • Ragam menurut sarana nya • Ragam yang mengalami gangguan percampuran 3. Ragam bahasa ilmiah

Harus lugas, cendekia, dan jelas

saya ingin bertanya kepada agustina
bagaimana cara kita menyikapi adanya culture shock keragaman bahasa tentunya bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?

Terimakasih atas pertanyaannya, baik saya akan mencoba menjabarkan bagaimana menghadapi culture shock terkait keragaman bahasa Indonesia. Berikut poin-poin yang dapat saya sampaikan: 1. Perbanyak literasi Literasi begitu penting ketika kita berbicara mengenai ragam bahasa Indonesia sendiri, karena dengan literasi kita dapat menambah kosakata baru yang belum kita ketahui. 2. Peka terhadap lawan bicara kita Sebelum berbicara dengan orang lain, kita harus mengamati terlebih dahulu orang yang akan kita ajak berbicara. Bisa dilihat dari segi usianya, status sosial, maupun jenis kelamin nya. Hal ini bertujuan agar topik pembicaraan bisa nyambung satu sama lain 3. Pembiasaan melakukan komunikasi Pembiasaan ini merupakan sarana dari implementasi hasil literasi dan kepekaan kita terhadap lawan berbicara.

Sekian, jawabannya semoga membantu. Terimakasih

Saya seyuju atas jawaban dari saudara Agustina. Dalam mengatasi culture shock keberagaman bahasa, kita perlu adanya literasi, karena dengan kita memperbanyak literasi tentunya kita akan lebih tahu tentang keberagaman bahasa yang ada serta dapat mempelajarinya serta dapat menambah kosa kata yang di miliki. Sehingga nantinya jika sewaktu waktu bertemu dengan orang dengan ragam bahasa yang berbeda, kita sudah tahu dan mengerti akan ragam bahasa yang berbeda tersebut dan dapat menyesuaikan dengan kosa kata yang sudah kita pelajari. Selanjutnya untuk dapat mengetahui lebih lanjut ragam bahasa tersebut, kita dapat melakukan pembiasaan komunikasi dengan orang orang dengan ragam bahasa serupa. Atau jika ingin menambah pengetahuan tentang ragam bahasa lainnya kita dapat melakukan pembiasaan komunikasi dengan banyak orang yang memiliki ragam bahasa yang berbeda beda, dan sebaiknya diawali dengan perbanyak literasi tentang ragam bahasa.

Terima kasih

izin menjawab, kita dapat menyikapinya dengan cari menambah wawasan tentang keragaman bahasa Indonesia selain itu juga kita dapat menyaring kebudayaan asing yang masuk ke dalam Indonesia dan memperdalam kebudayaan Indonesia sendiri.

Mohon maaf, ijin bertanya atas pernyataan dari saudara Agustina. Ragam bahasa menurut jenis pemakaiannya salah satunya yaitu ragam dari sudut pandang bidang atau pokok persoalan. Nah, yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksud dengan ragam dari sudut pandang bidang atau pokok persoalan? dan berikan contohnya!

Terima kasih

Ijin menjawab, Evi. Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian. Pada kehidupan sehari-hari masayarakat menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Hal ini dilihat dari lingkungan, agama, serta profesi yang masing-masing berbeda penuturnya. Perbedaan itu tampak jelas dalam pemilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tertentu. Seperti istilah dalam bidang kedokteran, hanya dapat dimengerti oleh kalangan tertentu. Maka dari itu, pemilihan kata

disesuaikan dengan kebutuhan sesuai bidang pemakaiannya.

Izin menjawab, Ragam bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok adalah pembicaraan Penguasaan
Ragam bahasa yang dipengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan, profesi, pengalaman. Contoh ragam bahasa agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni rupa, seni sastra. Setiap bidang tersebut mempunyai kekhasan di bidang kosa kata dan variasi tata bahasanya.

izin menjawab , ragam bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok Pembicaraan Penguasaan
Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan, profesi, pengalaman, bidang yang dimaksud ialah agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni rupa, seni sastra, olah raga, perundang-undangan, dan angkatan bersenjata. Setiap bidang tersebut mempunyai kekhasan di bidang kosa kata dan variasi tata bahasanya

maaf izin menjawab, ragam bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok Persoalan yaitu ragam bahasa yang dipengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan, profesi, pengalaman, bidang yang dimaksud ialah agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni rupa, seni sastra, olah raga, perundang-undangan, dan angkatan bersenjata.

izin bertanya maksud dari ragam yang mengalami gangguan percampuran memiliki maksud? dan contohnya apa? terimakasih

izin menjawab, ragam yang mengalami gangguan percampuran yaitu adanya percampuran unsur bahasa yang berbeda. contohnya seperti bahasa daerah dengan bahasa asing.

Izin menjawab, Ani. Ragam bahasa yang mengalami gangguan percampuran atau dalam kata lain bisa disebut interferensi berarti percampuran unsur bahasa yang berbeda misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing. Contohnya kata kursi berasal dari bahasa Arab, yaitu kursiyun. Kata kursiyun itu diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kursi yang biasa kita kenal dengan tempat duduk itu.

izin menjawab
maksudnya ragam ini ditandai dengan adanya proses pencampuran bahasa yang digunakan secara berdampingan sehingga muncul bahasa sleng. contoh : di kalangan pebisnis properti ada kata ruko: rumah toko

Izin menjawab, Ragam yang mengalami gangguan percampuran atau interferensi terjadi akibat penggunaan unsur bahasa lain, contohnya bahasa daerah dan bahasa asing

maaf izin menjawab, ragan bahasa yang mengalami gangguan percampuran adalah bahasa yang mengalami percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah yang tercampur dengan bahasa asing

izin bertanya kepada agustina menurut anda apabila dari ragam bahasa ilmiah ad lugas,cendekia, dan jelas apakah jika salah satu dari 3 itu hilang apakah msh ada ragam bahasa ilmiah atau tidak?jika ada atau tidak mohon jelaskan?

izin bertanya , seperti yang saudara sebutkan bahwa menurut pandangan penutur klasifikasi ragam bahasa indonesia dibedakan menjadi empat salah satunya adalah ragam daerah atau logat . Karena di Indonesia mempunyai berbagai macam daerah , saya ingin bertanya apakah yang menjadi pembeda anatara ragam bahasa yang terdapat di daerah Medan / suku batak , dengan di daerah sunda ?

Ijin menjawab, Deby. Bahasa Batak terkenal dengan logat yang langsung dikenali kebanyakan orang karena volume suara yang keras. Ciri khas orang batak ketika berbicara pasti terselip kata "bah" nya atau "Cocok Kali !".

Bahasa Sunda terkenal dengan logatnya yang mendayu dan halus

Izin menjawab Deby, pembeda yang bisa kita lihat langsung antara bahasa medan dengan bahasa sunda yaitu jika bahasa orang medan terkenal dengan intonasi dan tekanannya / logat penyampaian yang tinggi sehingga hal ini bisa memberi aksen tersendiri / khas. Misalnya dalam kata "mau apa ko ?", "Masak apa ko", dan "ko bilang apa tadi mau pigi ?" Nah kata "ko" ini terkesan ngegas karna penyampaian bukan karna penulisannya.

Sedangkan dalam intonasi bahasa sunda yaitu mengalun / seperti menyanyi. Dalam bahasa sunda juga ada kata "mah" yang dalam bahasa Indonesia bisa berarti "sih" misalnya dalam kalimat "Abdi mah teu terang" yang berarti "Saya sih, ngga tau"

izin menjawab,pembedanya ada di inotaasi dan ketegasan suara. Orang medan lebih menekan intonasi yang kuat dan tegas, sehingga sering kali dianggap kasar. Sedangkan orang sunda lebih lembut dan pelan , sehingga serring dianggap sebagai orang yang ramah.

Klasifikasi ragam Bahasa Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu: 1. Menurut pandangan penutur, dibagi menjadi ragam daerah, ragam pendidikan, ragam menurut sikap penutur, dan idiolek. 2. Menurut jenis pemakaian, dibagi menjadi ragam dari sudut pandangan bidang, sarananya, dan yang mengalami gangguan percampuran (interferensi).

3. Ragam bahasa ilmiah.

Izin bertanya saudara Ariana, terkait topik interferensi. Bisa tolong dicontohkan pemakaian bahasanya? Dan bagaimana tanggapan anda menghadapi persoalan interferensi bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari? Terimakasih

Izin menjawab, interferensi unsur bahasa terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya ialah interferensi morfologi. Pada umumnya siswa menggunakan awalan meN - dalam membentuk kata kerja aktif transitif tetapi karena adanya pengaruh kebiasaan BJ siswa menggunakan awalan N-. (1) Ndieng untuk membentuk kata dalam BI dieng (2) Ngantuk untuk membentuk kata dalam BI mengantuk (3) Nyusul untuk membentuk kata dalam BI menyusul Kata-kata di atas itu diterapkan oleh siswa dalam kalimat sebagai berikut: (1) “Pada hari minggu aku pergi ke ndieng dan kawah sekidang”. (2) “Waktu pelajaran saya ngantuk”. (3) “Ya, nanti aku tak nyusul”. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1, Nomor 2, November 2018 http://jom.untidar.ac.id/index.php/repetisi/

Tanggapan saya menghadapi persoalan interferensi bahasa adalah saya setuju -setuju saja jika interferensi tersebut digunakan dalam forum tidak resmi, tetapi sebaiknya kita menggunakan bahasa baku yang baik dan benar dalam forum resmi.

1. Menurut pandangan penutur a. Ragam daerah atau logat atau dialek b. Ragam pendidikan c. Ragam menurut sikap penutur d. Idiolek 2. Menurut jenis pemakaian: a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan b. Ragam menurut sarananya c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi)

3. Ragam bahasa ilmiah

Izin menjawab pencampuran bahasa yang digunakan secara bedampingan sehingga muncul bahasa sleng. Bahasa ini tidak layak digunakan sebagai bahasa baku. Ada bahasa sleng berdasarkan geogafi, misalnya bahasa orang Cirebon adalah pencampuran antara bahasa Jawa dan Sunda, ada juga bahasa sleng berdasarkan kepentingan tertentu(rahasia.sandi/praktis). Misalnya bahasa yang sering digunakan oleh kalangan tentara(kodam: komandan daerah) atau oleh kalangan property(ruko:rumah took)

Izin menjawab, menurut saya interferensi atau gangguang percampuran itu adalah adanya percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah yang tercampur dengan bahasa asing

izin menjawab adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur

bahasa lain yang dilakukan oleh penutur

Izin menjawab, Dinda. Ragam bahasa yang mengalami gangguan percampuran atau dalam kata lain bisa disebut interferensi berarti bahasa yang mengalami percampuran dari unsur bahasa yang berbeda misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing. Contohnya kata kursi berasal dari bahasa Arab, yaitu kursiyun. Kata kursiyun itu diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kursi.

izin menjawab , Interferensi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu interference yang berarti gangguan, rintangan, dan percampuran. Gangguan dalam hal ini dapat diartikan adanya hambatan dalam suatu proses yang disebabkan adanya rintangan yang berupa pencampuran sesuatu dalam suatu hal

izin menjawab, gangguan percampuran atau interferensi terjadi akibat penggunaan unsur bahasa lain, contohnya bahasa daerah dan bahasa asing

Mohon maaf kepada saudara Alva, bisa tolong dijelaskan mengenai contoh dari ragam bahasa menurut sikap penutur nya? Serta hal-hal apa saja yang harus diperhatikan diperhatikan seseorang ketika hendak melakukan komunikasi dengan orang lain
Terimakasih

Izin menjawab misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak berkomunikasi 1. Kontak Mata 2. Ekspresi Wajah 3. Postur Tubuh 4. Selera Berbusana. 5. Gunakan Kalimat Seefektif Mungkin. 6. jangan Mengungkapkan Pengulangan Ide/Pokok Bahasan 7. Jangan Berbicara Terlalu Lambat

8. Hindari Gumamam yang Terlalu Sering

Ijin menjawab, Agustina. Contoh ragam bahasa menurut sikap penutur adalah gaya bahasa ketika berbicara dengan dosen tentuk berbeda dengan gaya bahasa ketika kita berbicara dengan sahabat karib. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan komunikasi dengan orang lain adalah: 1. Kontak Mata. 2. Ekspresi Wajah. 3. Postur Tubuh. 4. Selera Berbusana. 5. Gunakan Kalimat Seefektif Mungkin. 6. Jangan Mengungkapkan Pengulangan Ide/Pokok Bahasan. 7. Jangan Berbicara Terlalu Lambat.

8. Hindari Gumamam yang Terlalu Sering.

Ijin menjawab, Fahmi. Ragam bahasa pendidikan adalah ragam bahasa yang diperoleh dari pendidikan formal yaitu kosa kata baku.

Ragam bahasa pendidikan adalah ragam bahasa yang diperoleh dari pendidikan formal yaitu kosa kata baku. Kosa kata baku adalah kosa kata yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bahasa baku atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang digunakan oleh penutur yang berpendidikan dianggap sebagai ragam bahasa Indonesia yang paling baik. Ragam bahasa ini dipakai oleh kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi

menurut saya ragam bahasa di Indonesia adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa indonesia. klasifikasi ragam bahasa: 1. Ragam menurut golongan penutur bahasa, terdiri atas : Ragam Daerah, dikenal dengan logat atau dialek.Ragam Pendidikan, terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak bakuSikap penutur, dikenal dengan langgam atau gaya. 2. Ragam menurut jenis pemakaian bahasa, terdiri atas :

Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan. Misalnya, ragam bahasa bidang politik (istilah khusus)Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan

Ragam Bahasa politik yang umum adalah bahasa yang bisa dipakai untuk mengelak atau lari bila ada serangan, bahasa kemenangan, bahasa yang menjamin pemakainya tidak akan pernah terpojokkan. Misalnya, untuk menghindar dari tudingan menaikkan tarif, pemerintah menggunakan istilah ‘penyesuaian tarif’. Untuk mengelak dari tuduhan melakukan pelanggaran, dikatakan ‘kesalahan prosedur’ (Kawulusan, 1998; Fatah, 1999).

izin menambahkan , ragam bahasa politik adalah jenis ragam bahasa berdasarkan topik pembahasan. Ragam bahasa politik bertujuan untuk kepentingan kekuasaan. Politikus dan penguasa memiliki pengaruh yang kuat dalam pengembangan bahasa di masyarakat

izin bertanya kepada saudara annisa itsna apa pengertian dari ragam bahasa berdasarkan pendidikan/ragam pendidikan?

izin menjawab, Ragam bahasa berdasarkan pendidikan adalah ragam bahasa yang diperoleh dari pendidikan formal yang meliputi ragam bahasa baku dan bahasa tidak baku.

saya ingin bertanya kepada Itsna
bagaimana jika ada pengaruh buruk dari luar yang menyinggung tentang ragam bahasa tentunya bahasa Indonesia, peran apa yang harus kita ambil untuk menyikapi hal tersebut?

Mohon maaf saudara Itsna, izinkan saya mengajukan pertanyaan. Menurut anda pernyataan berikut ini termasuk ke dalam logat atau Idiolek? Pernyataannya yakni "orang Jawa berbicara lemah lembut, orang Sumatera berbicara dengan nada tinggi" Dan sertakan alasan penjabaran atas jawaban saudara.

Terimakasih

izin menjawab menurut saya termasuk logat, karena setiap daerah memiliki logat nya atau cara berbahasanya sendiri-sendiri yang menimbulkan perbedaan berbahasa atau keunikan sendiri antara setiap daerah. logat sendiri memiliki ciri khas yang meliputi tekanan, intonasi dan panjang pendek nya bunyi bahasa yang membangun aksen yang berbeda-beda,

maaf izin bertanya mengenai ragam bahasa menurut sikap penutur itu bagaimana penjalasannya, dan seperti apa contohnya, terimakasih

izin mejawab, Ragam sikap penutur adalah ragam bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa terhadap orang yang diajak komunikasi.

izin menjawab ,Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Berikut ini klasifikasi ragam bahasa. 1. Ragam menurut golongan penutur bahasa, terdiri atas : Ragam Daerah, dikenal dengan logat atau dialek.Ragam Pendidikan, terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak bakuSikap penutur, dikenal dengan langgam atau gaya. 2. Ragam menurut jenis pemakaian bahasa, terdiri atas : Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan. Misalnya, ragam bahasa bidang politik (istilah khusus)Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan Karakteristik Ragam Bahasa Tulis Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir.

Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas, tidak menimbulkan tafsir ganda.

Ragam Bahasa Berdasarkan Wacana Ragam Ilmiah yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah seperti bahasa pada pidato, dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya. Ragam Populer yaitu bahasa yang digunakan dalam tulisan sehari-hari dan dalam pergaulan sehari-hari. Ragam Bahasa Baku Ciri Ragam Bahasa Baku : 1.Kemantapan dinamis 2.Kecendekiaan 3.Keseragaman 4.kaidah Ciri Struktur bahasa Indonesia Baku : 1.Lengkap secara morfologis 2.Lengkap secara struktur 3.Penggunaan jenis kata/diksi yang tepat 4.Penggunaan kalimat yang efektif

5.Keparalelan/kesejajaran

Izin menjawab pertanyaan dari annisa Itsna, kemantapan dinamis maksudnya yaitu kaidah atau aturan yang tetap.
Terimakasih

Izin menjawab kemantapan dinamis itu kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten.

izin menjawab yang dimaksud dengan kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang bersistem

Izin menjawab pertanyaan dari saudara Itsna, kemantapan dinamis dalam sifat ragam bahasa baku berarti bahasa baku mempunyai kaidah dan aturan yang tetap tetapi terbuka untuk perubahan yang sejalan dengan perkembangan masyarakat

izin menjawab pertanyaan dari itsna ragam bahasa Indonesia yang baku biasanya ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksud dengan kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang bersistem. Arti dari kemantapan itu sendiri adalah sesuai dengan sistem bahasa yang baku. Contoh : 1. Peng + kontrak = Pengontrak (bukan Pengkontrak) 2. Meng +suplai = Menyuplai (bukan Mengsuplai) 3. Peng + Kubur = Pengubur (bukan Pengkubur ) Sedangkan arti dari dinamis adalah tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem. Contoh : 1. Pentatar >< petatar 2. Penyuluh >< penyuluh

3. Penyepak bola >< pesepak bola

Izin menjawab, kemantapan dinamis di sini artinya mempunyai kaidah dan aturan yang tetap, tetapi cukup luwes atau terbuka untuk perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat. Arti kemantapan itu sendiri adalah sesuai dengan sistem bahasa yang baku. Contoh: meng+suplai= menyuplai (bukan mengsuplai) Sedangkan, arti dinamis adalah tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem. Contoh:

pentatar >< petatar

Izin menjawab, menurut saya kemantapan dinamis itu adalah sifat ragam bahasa baku yang memiliki kaidah dan aturan yang tetap (dinamis), tetapi tetap luwes sesuai perkembangan di masyarakat

izin menjawab
kemantapan dinamis itu kaidah dan aturan yang tetap, tetapi cukup luwes atau terbuka untuk perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat.

Ijin menjawab, Itsna. Kemantapan dinamis yakni kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten.

Maksud dari memiliki sifat kemantapan dinamis adalah bahwa bahasa itu memiliki kaidah atau aturan yang tetap, tidak dapat berubah setiap saat. Namun di sisi lain, kemantapan itu memiliki sifat yang tidak kaku, tetapi cukup luwes untuk memungkinkan menerima perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat. Misalnya, di bidang peristilahan muncul istilah pelanggan ‘orang yang berlangganan’ dan langganan ‘orang yang tetap menjual barang kepada orang lain’.

izin menjawab
Kemantapan dinamis: mempunyai kaidah dan aturan yang tetap, tetapi cukup luwes atau terbuka untuk perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat.

Izin menjawab kemantapan dinamis yaitu memiliki kaidah-kaidah yang kuat dan lengkap. Bisa berubah sesuai dengan keadaan dan sistem yang kuat.

izin menjawabKemantapan dinamis, mempunyai kaidah dan aturan tetap/tidak berubah
contoh: kata yang berlawanan ktsp bila diberi imbuhan akan luluh kecuali kluster(double konsonan) dan kata serapan

izin menjawab, kemantapan dinamis adalah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima adanya perubahan yang bersistem.

maaf izin menjawab, yang dimaksud dengan kemantapan dinamis itu kaidah dan aturan yang tetap, tetapi cukup luwes atau terbuka untuk perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat, selain itu maksudnya yaiitu konsisten atau tidak berubah setiap saat

izin menjawab , Kemantapan dinamis, yakni kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten.

Izin bertanya, yang dimaksud keseragaman dalam ciri bahasa baku itu seperti apa ya? Juga, mengenai bagaimana itu ciri bahasa baku lengkap secara morfologis?

Menurut saya, keseragaman dalam ciri bahasa baku itu adanya keseragaman kaidah tetapi bukan keseragaman bahasa. Dan mengenai ciri bahasa baku secara morfologis ada11, yaitu • memakai ucapan yang baku (tidak terpengaruh bahasa daerah) • memakai ejaan resmi • unsur bahasa daerah yang terbatas • memakai fungsi gramatikal • memakai konjungsi bahwa atau karena secara eksplisit dan konsisten • memakai awalan meng- atau ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten • memakai akhiran -lah -kah -pun (bila ada) secara konsisten • memakai kata depan yang tepat • memakai konstruksi sintetis • memakai pola aspek-pelaku-tindakan secara konsisten • menghindari pemakaian unsur2 leksikal yang terpengaruh bahasa dialek atau bahasa sehari hari

Mohon maaf kalau jawabannya masih salah🙏

izin menjawab Keseragaman. Di sini, istilah "baku" dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam. Proses penyeragaman bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.
ciri bahasa baku lengkp secra merfologis juga turut membentuk batasan-batasan pada kelas kata. Perlu dicatat, tujuan dari studi tentang kelas kata adalah untuk menjelaskan perilaku sesuatu yang abstrak, yakni kata, dalam satuan yang lebih besar, seperti frasa, klausa, atau kalimat.

izin bertanya teman-teman, untuk ciri struktur bahasa indonesia baku terdapat keparalelan/kesejajaran itu maksudnya gimana ya? dan berikan sedikit contohnya?

ciri struktur bahasa Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga harus menggunakan nomina. Contoh: Ibu memotong sayuran dan dimasukkan ke mangkuk. (Tidak sejajar)

Ibu memotong sayuran dan memasukkannya ke mangkuk. (Sejajar)

Ijin menjawab, Anisa. Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga harus menggunakan nomina. Contoh: Ibu memotong sayuran dan dimasukkan ke mangkuk. (Tidak sejajar)

Ibu memotong sayuran dan memasukkannya ke mangkuk. (Sejajar)

Ijin bertanya, Emmi. Pada poin ciri struktur bahasa Indonesia baku, terdapat ciri keparalelan/kesejajaran. Apa yang dimaksud dengan keparalelan/kesejajaran? Terima kasih

Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga harus menggunakan nomina.

izin menjawab , Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Misalnya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga harus menggunakan nomina.

izin bertanya. apa yang dimagsud dengan kemantapan dinamis dalam ciri ragam bahasa baku? kemudian tolong sebutkan contohnya

Izin menjawab, kemantapan dinamis, yakni kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten. contoh Peng + kontrak = Pengontrak (bukan Pengkontrak)

Ijin menjawab, Fani. Kemantapan dinamis, yakni kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten.

izin menjawabKemantapan dinamis, yakni kaidah-kaidah yang mantap, tidak dapat berubah setiap saat, dan kaidahnya harus konsisten.contohnya adalahSedangkan arti dari dinamis adalah tidak kaku dan dapat menerima perubahan yang berpola dan bersistem. Contoh : 1. Pentatar >< petatar 2. Penyuluh >< penyuluh 3. Penyepak bola >< pesepak bola 4. Penuduh >< tertuduh

5. Pendakwa >< terdakwa

Izin bertanya kepada saudara Emmi, terkait contoh dari tafsir ganda itu seperti apa? Serta bagaimana agar kita bisa menghindari pemakaian kata yang menimbulkan tafsir ganda tersebut?
Terimakasih

izin menjawan tafsir ganga adalah kata yang mangandung makna gandabisa berarti banyak atau satu.Agar kata tidak menimbulkan tafsir ganda, kata itu harus dibuat selengkap mungkin atau memanfaatkan tanda baca tertentu.

Ijin menjawab, Agustina. Tafsir ganda adalah kalimat yang mengandung makna ganda. Bisa berarti banyak, atau lebih dari 1 arti. Cara agar kita dapat menghindari pemakaian kata yang menimbulkan tafsir ganda adalah dengan memperhatikan diksi atau pemilihan kata yang benar sesuai dengan konteks kalimat.

menurut saya klasifikasi ragam bahasa indonesia terbagi menjadi 3 yaitu menurut pandangan penutur yang terbagi lagi menjadi ragam daerah atau logat yang di kenali melalui tata bunyinya, Ragam pendidikan meliputi ragam bahasa baku dan bahasa tidak baku, Ragam menurut sikap penutur biasaya disebut langgam atau gaya yang bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara atau pembaca, Idiolek yang memiliki ciri khas bahasa perorangan/individual. yang ke 2 yaitu menurut jenis pemakaian yang terbagi manjadi Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan: agama, politik, ilmu, teknologi, Ragam menurut sarannya yang terbagi menjadi ragam lisan dan tulisan, Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi) yaitu percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing. dan yang ke 3 yaitu ragam bahasa ilmiah digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis, Bahasa ilmiah harus: cendekia, lugas dan jelas. Cendekia yaitu secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama. Lugas dan jelas yaitu menyampaikan gagasan secara langsung

klasifikasi bahasa indonesia dibagi menjadi 3 yaitu 1. Menurut pandangan penutur Ragam daerah, ragam pendidikan, idiolek 2. Menurut jenis pemakaian 3. Ragam bahasa ilmiah

Cendekia, lugas dan jelas

Izin menjawab pertanyaan saudara Dinda, ragam bahasa ilmiah cendekia berarti bahasa ilmiah harus mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama

izin menjawab, bahasa cendekia diartikan sebagai bahasa yang mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat

Maksudnya adalah mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama. Misalnya, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya itu harus tampak secara jelas dalam kalimat yang mewadahinya. Contohnya: Pada era globalisasi informasi ini, dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama karena pengaruh budaya barat yang masuk ke Indoneisa.

Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan penggunaan kata.

Izin menjawab cendekia itu adalah secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

izin menjawab, ragam bahasa ilmiah Cendekia yaitu secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

izin menjawab
secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama

Izin menjawab, yaitu tepatnya mampu mengungkapkan hasi pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama, terimakasih

izin menjawab , Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan unutk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat.

Yang dimaksud ragam bahasa ilmiah cendekia ialah ragam bahasa tersebut secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

Izin menjawab dinda
ragam ilmiah bersifat Cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.

Klasifikasi ragam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua : 1) Menurut sudut pandangan penutur a. Daerah/Logat/Dialek yang dikenali dengan tata bunyi nya b. Ragam pendidikan : formal dan tidak formal c. Sikap penutur : kaku, resmi, adab, dingin, hangat 2). Menurut jenis pemakaian a. Menurut sudut pandang bidang atau pokok persoalan : agama, politik, teknologi, perdagangan seni rupa dll b. Menurut sarananya : lisan dan tulisan

c. Ragam yang mengalami gangguan prncampuran atau interferensi : prncampuran bahasa daerah maupun bahasa asing

klasifikasi ragam bahasa indonesia menurut penutur di bagi menjadi 4 : 1. Ragam daerah atau logat atau dialek 2. Ragam pendidikan 3. Ragam menurut sikap penutur 4. Idiolek Menurut jenis pemakaiannya dibagi menjadi 3 : 1. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan 2. Ragam menurut saranannya

3. Ragam yang mengalami gangguan percampuran

Izin menjawab, Dialek merupakan variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada pada daerah tertentu. Dialek dapat digunakan untuk membedakan tuturan dari sudut pandang kelas sosial dan kelompok yang berbeda dengan kelompok lain atau sebagia ciri regional dan dari daerah mana penutur berasal.
Sedangkan idiolek merupakan ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut,Ideolek ini dipengarhuhi oleh latar belakang penutur.

izin menjawab menurut jurnal yang saya baca Variasi bahasa idiolek, yakni variasi bahasa yang bersifat perseorangan.

Variasi bahasa dialek, yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada dalam satu tempat, wilayah atau area tertentu

Izin menjawab dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu sedangkan idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perseorangan yang menentukan ciri khas seseorang.

izin menjawab, perbedaan dari dialek dan idiolek yaitu dialek sendiri yang artinya variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai atau biasanya di sebut dengan logat setiap daerah, sedangkan idolek yaitu ciri khas bahasa perorangan atau individual.

izin menjawab perbedaan yang mendasar yaitu pada dialek adalah ragam atau variasi bahasa yang digunakan oleh anggota masyarakat yang berasal dari wilayah tertentu sedangkan idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam ini adalah ragam yang mencirikan individu tertentu.

izin menjawab, perbedaan mendasar antara dialek dengan idiolek, diolek itu sendiri adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan / ciri khas gaya bicara setiap orang. jika dialek adalah ragam bahasa yang memiliki perbedaan cara bicara (logat) setiap daerah untuk membedakan dari masyarakat lainya

Izin menjawab, menurut KBBI dialek berarti variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai (misalnya bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu tertentu) Sedangkan idiolek berarti keseluruhan ciri perseorangan dalam berbahasa.

Jadi perbedaan mendasarnya yaitu jika dialek berarti ciri khas yang berasal dari daerah tertentu, kelompok tertentu, atau kurun waktu tertentu. Sedangkan idiolek merupakan ciri khas berbahasa seseorang / perseorangan

Izin menjawab, variasi bahasa dialek yakni variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Sedangkan variasi bahasa dialek yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada dalam satu tempat, wilayah atau area tertentu.

maaf izin menjawab, perbedaannya yaitu, dialek merupakan ragam atau variasi bahasa yang digunakan oleh anggota masyarakat yang berasal dari wilayah tertentu yang dikenali melalui tata bunyinya. Sedangkan idiolek adalah ragam bahasa yang bersifat perseorangan atau individual yang mencirikan individu tertentu berbeda dengan individu yang lain.

izin menjawab , Dialek cakupanya lebih kecil dari bahasa karena bersifat variasi bahasa. Pada dasarnya dialek merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. sedangkan Idiolek merupakan ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut.

Dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. idiolek adalah bentuk bahasa yang khas digunakan oleh seorang individu.

Klasifikasi ragam bahasa indonesia di bedakan menjadi dua, yaitu : 1. Menurut pandangan penutur

2. Menurut jenis pemakaian

saya ingin bertanya kepada akhmad
coba berikan contoh dan penjelasan dari jenis pemaikaiannya, terima kasih.

izin berpendapat, menurut Chaer dan Agustina (2010 : 68-70) dalam sosiolinguistik : Perkenalan Awal. dijelaskan bahwa jenis pemakaian ragam bahasa ada 4 yaitu: 1. ragam bahasa sastra 2. ragam bahasa jurnalistik 3. ragam bahasa militer

4. ragam bahasa ilmiah

izin bertanya, menurut chaer dan agustina (2010 : 68-70) bahwa jenis pemakaian ragama bahasa ada 4, saya ingin bertanya terhadap point ke 3 yaitu ragam bahasa militer, ragam bahsa milter sendiri maksudnya gimana ? dan berikan contohnya

izin menjawab ragam bahasa militer itu adalah ragam bahasa yang bersifat ringkas dan tegas, sesuai dengan kehidupn militer yang penuh dengan kedisiplinan. contohnya adalah seperti bahasa yang digunakan dipenuhi dengan berbagai singkatan dan bebas dari keambiguan.

Ijin menjawab, Shefira. Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal.

Ragam bahasa Indonesia 1. Menurut pandangan penutur : a.) Ragam bahasa daerah/logat/dialek b.) Ragam bahasa pendidikan (yaitu baku dan tidak baku) c.) Menurut sikap penutur, yaitu disebut langgam / gaya (misalnya resmi, kaku, dingin, hambar, akrab, santai, hangat) yang tercermin dari kosa kata dan tata bahasanya. d.) Idiolek, yaitu ciri khas bahasa perorangan 2. Menurut jenis pemakaian : a.) Ragam dari sudut pandang bidang / pokok persoalan b.) Ragam menurut sarananya (bisa dari lisan / tulisan)

c.) Ragam yang mengalami gangguan percampuran / interferensi

3. Ragam bahasa Indonesia 

1. Menurut pandangan penutur : 

a.) Ragam bahasa daerah/logat/dialek

b.) Ragam bahasa pendidikan (yaitu baku dan tidak baku)

c.) Menurut sikap penutur, yaitu disebut langgam / gaya (misalnya resmi, kaku, dingin, hambar, akrab, santai, hangat) yang tercermin dari kosa kata dan tata bahasanya. 

d.) Idiolek, yaitu ciri khas bahasa perorangan

2. Menurut jenis pemakaian :

a.) Ragam dari sudut pandang bidang / pokok persoalan

b.) Ragam menurut sarananya (bisa dari lisan / tulisan)

c.) Ragam yang mengalami gangguan percampuran / interferensi

Bahasa ilmiah harus cendekia, lugas, dan jelas

Izin menjawab, klasifikasi ragam bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu 1. Menurut pandangan penutur a. Ragam daerah atau logat atau dialek yang dikenali melalui tata bunyinya. Ciri khasnhya meliputi tekanan, intonasi, panjang pendeknya bunti bahasa yang membangun aksen yang berbeda-beda b. Ragam pendidikan, meliputi ragam bahasa baku dan tidak baku c. Ragam menurut sikap penutur disebut dengan langgam atau gaya, ragam ini bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicaranya eperti umur dan kedudukan yang disapa d. Idiolek, ciri khas bahasa perorangan atau individual 2. Menurut jeni pemakaian a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan ; agama, politik, ilmu teknologi, pertukangan, perdagangan, seni, olahraga, dan sebagainya b. Ragam menurut sarananya ; ragam lisan dan tulisan c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi) ; percampuran unsur bahasa yang berbeda 3. Ragam bahasa ilmiah, digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis. Bahasa ilmiah harus cendekia, lugas dan jelas. Cendekia : secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

Lugas dan jelas :menyampaikan gagasan secara langsung.

Izin bertanya faktor apa saja sih yang menyebabkan keberagaman bahasa? Apakah perkembangan zama juga mempengaruhinya? Jika ia mengapa?

Izin menjawab, faktor penyebab terjadinya keragaman bahasa, 1. Latar belakang geografis dan sosial penutur, 2. medium pembicaraan, 3. pokok pembicaraan.

Perkembangan zaman tentu memengaruhi keberagaman bahasa. Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, generasi, dan atau sosial, bahasa yang digunakan semakin bervariasi, salah satu contohnya di era millenial sekarang, ragam bahasa atau variasi bahasa yang digunakan jauh berbeda dari era sebelumnya. Dimana dengan perkembangan teknologi informasi, variasi bahasa pun semakin banyak,ada bahasa gaul, bahasa daerah, dll. dengan cara interaksi yang berbeda-beda. Bahkan di zaman sekarang, dialek atau logat dari daerah tidak akan ketara lagi ketika kita menggunakan ragam bahasa lain dari daerah.

izin menjawab Ada beberapa faktor penyebab timbulnya keragaman bahasa yang ada di-Indonesia seperti halnya 1. Faktor Budaya Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia 2. Faktor Sejarah Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri - sendiri dan berbeda - beda. 3. Faktor Perbedaan Demografi Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar.

perkembangan zaman juga akan mempengaruhi karena dari zaman ke zaman banyak sekali berbagai bahasa sehingga kita sebagai generasi wajib melestarikan keragaman bahasa Indonesia ini

maaf izin menjawab, faktor yang menyebabkan adanya keberagaman bahasa yaitu. 1. Latar belakang geografis dan sosial penutur, 2. Faktor sejarah 3. Pokok pembicaraan 4. Faktor perbedaan demografi.

Perkembangan zaman tentu dapat memengaruhi adanya keberagaman bahasa yang ada di Indonesia, karena seiring berkembangnya zaman bahasa juga akan mengalami perkembangan, sampai saat ini juga terdapat berbagai macam bahasa di negara kita ini.

Izin bertanya, mengenai ragam menurut sikap penutur. di dalam bahasa Jawa ada yang di namakan bahasa krama, apakah itu termasuk dalam contoh ragam menurut sikap penutur?

izin menjawab , Faktor penyebab terjadinya variasi bahasa yaitu : 1) latar belakang geografis dan sosial penutur, 2) medium pembicaraan, 3) pokok pembicaraan. Kata Kunci: Variasi Bahasa; Dialek; Ragam santai. Bahasa sangat dibutuhkan dalam situasi dan kondisi apapun

Izin menjawab, menurut saya iya. Karena jika kita berbicara dengan orang tua, teman sebaya, dan yang lebih muda dari kita menggunakan sikap yang berbeda.

Izin bertanya kepada saudara Dinda. Mohon bisa diberikan contoh kalimat yang "cendekia" itu kalimat yang seperti apa? Terimakasih

izin menjawab Cendekia atau cendikia erat kaitannya dengan kepintaran atau kecerdasan, yang secara tepat mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama. Di dalam kehidupan sehari-hari ada dua versi pengucapan kata ini yang digunakan yaitu "cendekia" dan "cendikia". Kata yang benar dan baku adalah cendekia. Arti kata Cendekia menurut KBBI adalah: Tajam pikiran, gampang paham atau mengerti, cerdas, pandai. Cepat mengerti situasi dan cepat menemukan solusi. Terpelajar, kamu cerdik. cerdik cendekia. Turunan kata cendekia : Kecendekiaan artinya adalah perihal, tentang cendekia. Pencendekiaan artinya adalah proses, cara, atau perbuatan mencendekiakan. Mencendekiakan artinya adalah membuat jadi cendekia, menjadikan pintar. Contoh kalimat dengan menggunakan kata cendekia : -Haji Ahmad dikenal sebagai salah satu cerdik cendekia di kampung sebelah.

-Agus berusaha untuk mencendikiakan warga RT 9.

Ada beberapa jenis klasifikasi ragam bahasa, antara lain: 1. Berdasarkan cara pandang penutur terdapat ragam dialek, ragam pendidikan, ragam terpelajar, ragam resmi, ragam idiolek, dan ragam tak resmi. 2. Berdasarkan media terdapat raga bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. 3. Berdasarkan topik pembicaraannya terdapat ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa bisnis, ragam bahasa satra, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ekonomi.

Ada pula ragam bahasa politik dan ragam bahasa hukum.

Izin bertanya saudara Arifia, berdasarkan media bahasa itu maksud lisan dan tulis itu apa? Dan contohnya seperti apa?
Terimakasih

Ijin menjawab, ragam lisan merupakan ragam yang digunakan ketika berbicara secara langsung contohnya ragam bahasa cakapan, ragam bahasa pidato, ragam bahasa kuliah, dan ragam bahasa panggung. Yang kedua adalah ragam tulis yaitu ragam yang digunakan secara tertulis contohnya ragam bahasa teknis, ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa catatan, dan ragam bahasa surat.

Baik Arina, saya akan menjawab ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara lisan. Ragam bahasa ini ditandai dengan ciri-ciri, antara lain: 1. digunakan dalam percakapan; 2. tidak tunduk pad kaidah bahasa baku; 3. pemahaman makna dibantu oleh unsur lafal, intonasi, tekanan, jeda, dan lain-lain. Sedangkan, ragam bahasatulis adalah ragam bahasa yang digunakan untuk beromunikasi secara tertulis. Ragam bahasa ini ditandai dengan ciri-ciri yang berlawanan dengan ragam bahasa lisan. Contoh sederhananya, - Ulya bilang kita harus pulang sekarang. (ragam bahasa lisan)

- Ulya mengatakan bahwa kita harus pulang sekarang. (ragam bahasa tulis)

Klasifikasi ragam bahasa Indonesia itu ada 3, yang pertama menurut pandangan penutur, kedua menurut jenis pemakaiannya dan ketiga ada ragam bahasa ilmiah. Menurut pandangan penutur sendiri itu ada 4, yaitu ada ragam bahasa daerah atau logat dan dialek, ragam pendidikan, ragam menurut sikap si penutur dan juga idiolek. Dan yang menurut jenis pemakaiannya sendiri dibagi menjadi 3, yaitu dari sudut bidang atau pokok persoalan, menurut sarananya, dan ragam yang mengalami gangguan. Dan yang ketiga ada ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa ini digunakan untuk menulis karya ilmiah baik dalam bentuk lisan maupun tertulis

Klasifikasi ragam bahasa indonesia Menurut pandangan penutur: 1. ragam daerah 2. ragam pendidikan 3. ragam menurut sikap penutur (langgam) 4. idiolek Menurut jenis pemakaian: 1. ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan 2. ragam menurut sarananya

3. ragam yang mengalami gangguan percampuran

terimakasih alfani untuk pertanyannya
yang dimaksud dengan ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi) yaitu percampuran usur bahasa yang berbeda. Misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing

Klasifikasi Ragam Bahasa Indonesia 1. Menurut pandangan penutur - Logat / dialek. Contoh logat ngapak di daerah kebumen - Ragam pendidikan: meliputi ragam bahasa baku dan bahasa tidak baku - Ragam menurut sikap penutur: disebut langgam atau gaya. Bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara atau pembaca (umur dan kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi). - Idiolek: ciri khas bahasa perorangan/individual. 2. Menurut jenis pemakaian - Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan: agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni, olahraga, dan sebagainya. - Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan. - Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi): percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing. 3. Ragam bahasa ilmiah digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis.

Bahasa ilmiah harus: cendekia, lugas dan jelas.

Izin bertanya, klasifikasi ragam bahasa menurut padangan penutur terdapat ragam idiolek, bagaimana contoh dari ragam idiolek?

izin menjawab
Seperti misalnya orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi atau akademisi akan sering mengatakan “perspektif” saat dia berbicara, dan kata atau frasa tersebut timbul karena kebiasanya menggunakan kata tersebut.

Izin menjawab contoh dari penggunaan ragam bahasa lisan adalah pagi tadi ada orang jatuh tapi baik-baik saja dia.
sedangkan contoh ragam bahasa tulis adalah seseorang terjatuh pagi ini amun kondisinya baik.

izin menjawab contoh penggunaan ragam bahasa lisan : sudah dimakannya pizza itu sore tadi

contoh penggunaan ragam bahasa tulis : pizza itu telah ia makan sore tadi

Izin menjawab, contoh sederhananya - Semalam ada berita kecelakaan truk nabrak mobil. (ragam bahasa lisan)

- Kemarin malam, ada berita tentang kecelakaan truk yang menabrak mobil. (ragam bahasa tulis)

1. Ragam menurut golongan penutur: -Ragam Daerah, dikenal dengan logat atau dialek. -Ragam Pendidikan, terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku -Sikap penutur, dikenal dengan langgam atau gaya. 2. Ragam menurut jenis pemakaian bahasa: -Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan. -Ragam menurut sarananya -Ragam yang mengalami gangguan percampuran

3. Ragam bahasa ilmiah

izin menjawab atas pertanyaan Adinda, kata bahasa tidak baku yaitu penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidan berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan. Sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih santai dan tidak kaku. contohnya seperti: Aktif - Aktip Akuarium - Aquarium

Aluminium - Almunium

Izin menjawab, dari pegertiannya ragam bahasa tidak baku merupakan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan dan bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah, dan susunan kalimat yang tidak sesuai. Contoh bahasa tidak baku adalah cabe yang seharusnya ditulis cabai. Kata itu biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari yang memiliki arti yang sama, meski terlihat beda dengan bahasa baku

izin menjawab , kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut. Contoh : 1. abjad = abjat 2. advokat = adpokat 3. afdal= afdol

4. akhlak = ahlak

izin bertanya, ragam bahasa ilmiah itu yang seperti apa? apakah bisa dijelaskan definisi dan contoh penggunaanya?

Ragam bahasa Ilmiah adalah bahasa yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan yang mencakup berbagai macam disiplin ilmu. Contoh kalimat ragam bahasa ilmiah:

Pergeseran nilai-nilai budaya asli bangsa indonesai terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia.

izin menjawab , Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya
Misalnya saja Kimia, bidang ini memiliki segudang istilah yang belum tentu diketahui oleh fisikawan atau sastrawan yang notabene juga merupakan akademisi.

Klasifikasi ragam Bahasa Indonesia ada tiga yaitu: 1. Ragam bahasa menurut pandangan penutur 2. Ragam bahasa menurut jenis pemakaian

3. Ragam bahasa ilmiah

Menurut pandangan penutur terdapat ragam daerah/logat, ragam pendidikan, ragam penutur(gaya), dan idiolek. Menurut jenis pemakaiannya terdapat ragam dari sudut pandang bidang, ragam menurut sarananya, ragam yang mengalami gangguan pencampuran.

Menurut bahasa ilmiah digunakan dalam menulis karya ilmiah baik lisan maupun tulis. Karya ilmiah harus cendikia, lugas, dan jelas.

Ragam Bahasa dililihat dari penuturanya 1 ragam dialek 2 ragam terpelajar 3 ragam resmi 4 ragam tidak resmi Ragam Bahasa dilihat dari cara berkomunikasi 1 ragam lisan 2 ragam tulis Ragam Bahasa dilihat dari topik pembicaraan 1 ragam social 2 ragam fungsional 3 ragam jurnalistik 4 ragam sastra

5 ragam politik dan hukum

izin menjawab, Ragam fungsional yaitu ragam bahasa yg berkaitan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. ragam fungsional ada 3 yaitu ragam bahasa bisnis, ragam bahsa hukum, ragam bahasa sastra.

izin menjawab , ragam fungsional (profesional) adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lungkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya . Contoh: Ragam kedokteran, ada empat hal yg membuat seorang dewasa dapat kehilangan daya penglihatannya

izin berpendapat, ragam bahasa dibagi menjadi empat 1. dari segi penutur - idiolek- dialek - kronolek - sosiolek 2. dari segi pemakaian - ragam bahasa sastra - ragam bahasa jurnalistik - ragam bahasa militer - ragam bahasa ilmiah 3. dari segi keformalan - dalam situasi khidmat dan upacara resmi - resmi atau formal - santai atau kasual - akrab atau intim 4. segi sarana - lisan - tulis 

saya ingin bertanya kepada assaniyah
jelaskan masing-masing ragam bahasa dalam segi penutur dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

izin bertanya, dari segi penutur terdapat kronolek dan sosiolek, maksud dari kronolek dan sosiolek itu apa dan contohnya seperti apa?

izin menjawab , Sosiolek merupakan ragam bahasa yang dilihat dari status sosial penutur. Status sosial di sini berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalkan, ada orang berstatus sebagai pegawai bank atau kantoran, ada juga nelayan, pekerjaan bangunan, status sosial lainnya. Masing-masing mereka, saat berbicara, mengalami variasi satu sama lain.
Adapun kronolek lebih kepada variasi bahasa yang muncul karena pengaruh masa atau zaman. Kronolek ini lazimnya dipengaruhi oleh artis atau figur publik. Misalkan saja, akhir-akhir ini sering muncul ungkapan “zaman now”. Sebelumnya ada ungkapan “Sakitnya tuh di sini”, “Kacian deh loe”, dan lain-lain. Kepopuleran kosa kata ini tidak bertahan lama, karena begitu masuk zaman berikutnya, akan muncul ungkapan variasi baru untuk menyatakan sesuatu

Izin membantu menjawab mengenai apa itu kronolek dan sosiolek. Kronolek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat bahasa pada jangka waktu tertentu. Contohnya: akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah "zaman now", "generasi Z"

Sedangkan sosiolek adalah variasi bahasa yang terkait dengan suatu kelompok sosial tertentu. Contohnya: perbedaan penggunaan bahasa antara dokter dan pengacara. Sekian, semoga membantu. Terimakasih

Klasifikasi ragam bahasa Indonesia yakni : 1. Menurut pandangan penutur a. ragam daerah b. ragam pendidikan c. ragam menurut sikap penutur d. idiolek 2. menurut jenis pemakaian a. Ragam dari sudut pandangan b. ragam menurut sarannya

c. ragam yang mengalami gangguan pencampuran

Ragam sikap penutur adalah ragam bahasa yang digunakan oleh pemakai bahasa terhadap orang yang diajak komunikasi. Ragam ini juga dikenal dengan langgam atau gaya. Ragam ini bergantung pada sikap penutur/penulis terhadap lawan bicara/pembaca (Alwi et al., 2003:5). Ragam ini dipengaruhi oleh umur, kedudukan atau pangkat, keakraban, pokok persoalan, atau tujuan penyampaian informasi. Misalnya seorang anak yang bicara pada orang yang lebih tua.

Izin menjawab saudara Arifatul ragam bahasa menurut sikap penutur yaitu sikap penutur kepada orang yang diajak bicara contohnya resmi, kaku, dingin, hangat, akrab dan santai.

Izin menjawab, ragam menurut sikap penutur ini bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara atau pembaca (umur dan kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi).

Misalnya, kaku dan resmi, adab, dingin, hangat, akrab, santai (yang tercermin dalam kosa kata dan tata bahasanya)

izin menjawab, Ragam menurut sikap penutur biasaya disebut langgam atau gaya yang bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara atau pembaca.

izin menjawab yaitu berdasarkan umur, seharusnya yang lebih muda memakai bahasa yang sopan kepada yang lebih tua. Kurang lebih seprti itu

izin menjawab ragam menurut sikap penutur atau yang disebut langgam bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicaranya.

Izin menjawab, yaitu sesuai dengan sikap penutur terhadap lawan bicaranya atau pembaca. Seperti kita memakai bahasa baku saat kita berpidato, kita saat berbicara dengan guru/dosen, saat menulis surat lamaran pekerjaan, atau saat menulis berbagai wacana teknis misalnya makalah dan tesis

Ragam bahasa menurut beberapa media : 1. Media pembicaranya; - Ragam lisan - Ragam Tulis 2. Situasi pemakainya; - Ragam baku lisan - Ragam baku tulisan 3. Topik Pembicaraan - Lingkungan Agama - Lingkungan Pendidikan - Lingkungan Politik

- Lingkungan Ekonomi

Menurut saya, media chatting merupakan salah satu tempat yang kita gunakan untuk berkomunikasi. Karena ketika berkomunikasi kita menggunakan ragam bahasa sesuai dengan konteks pembicaraan.

Klasifikasi Ragam Bahasa Indonesia 1. Menurut pandangan penutur a. Ragam daerah atau logat atau dialek b. Ragam pendidikan c. Ragam menurut sikap penutur: disebut langgam atau gaya. d. Idiolek 2. Menurut jenis pemakaian a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan b. Ragam menurut sarananya: c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi): 3. Ragam bahasa ilmiah digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis.

Bahasa ilmiah harus: cendekia, lugas dan jelas.

Ragam bahasa yaitu bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium pembicaraan) Klasifikasi ragam bahasa Indonesia 1. Ragam menurut golongan penutur bahasa, terdiri atas : Ragam Daerah, dikenal dengan logat atau dialek.Ragam Pendidikan, terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak bakuSikap penutur, dikenal dengan langgam atau gaya. 2.  Ragam menurut jenis pemakaian bahasa, terdiri atas :

Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan. Misalnya, ragam bahasa bidang politik (istilah khusus)Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan

1. Menurut pandangan penutur yaitu ada 4: a. Ragam daerah atau logat atau dialek: dikenali melalui tata bunyinya. b. Ragam pendidikan: meliputi ragam bahasa baku dan bahasa tidak baku. c. Ragam menurut sikap penutur: disebut langgam atau gaya. Tergantung pada sikap soranng yang berbicara kepada lawan bicaranya berdasarkan umur. d. Idiolek: ciri khas bahasa perorangan 2. Menurut jenis pemakaian a. Ragam dari sudut pandangan bidangnya b. Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan. c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran : bahasa_bahasa yang berbeda bercampur 3. Ragam bahasa ilmiah Bahasa ilmiah harus: cendekia, lugas dan jelas. Cendekia: mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama.

Lugas dan jelas: menyampaikan gagasan secara langsung

1. Ragam menurut golongan penutur bahasa, terdiri atas : Ragam Daerah, dikenal dengan logat atau dialek.Ragam Pendidikan, terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak bakuSikap penutur, dikenal dengan langgam atau gaya. 2. Ragam menurut jenis pemakaian bahasa, terdiri atas :

Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan. Misalnya, ragam bahasa bidang politik (istilah khusus)Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan

Menurut pandangan penutur dibagi menjadi 4, yaitu: a. Ragam daerah atau logat atau dialek Cirinya adalah dari nada bicaranya, meliputi tekanan, intonasi, panjang pendeknya bunyi bahasa yang membangun aksen yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dan lain-lain. b. Ragam pendidikan Disebut langgam atau gaya. Terdiri dari Bahasa baku dan bahasa tidak baku. Perbedaan ini terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya manggil seharusnya memanggil, nyapu seharusnya menyapu. Bentuk kata dalam kalimat sering mengabaikan awalan yang seharusnya dipakai. c. Ragam menurut sikap penutur Pada ragam Bahasa ini digunakan oleh penutur dengan lawannya saat berbicara. Semakin formal jarak penutur dan kawan bicara akan semakin resmi dan semakin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. d. Idiolek

Merupakan ragam Bahasa ciri khas bahasa seseorang atau individual.

Menurut jenis pemakaian terdapat 3 ragam, yaitu: a. Ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan Agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni, olahraga, dan sebagainya. b. Ragam menurut sarananya Ragam lisan contohnya ragam bahasa cakapan, ragam bahasa pidato, ragam bahasa kuliah, dan ragam bahasa panggung. Yang kedua adalah ragam tulis (ragam bahasa teknis, ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa catatan, dan ragam bahasa surat). c. Ragam yang mengalami gangguan percampuran (interferensi)

Percampuran unsur bahasa yang berbeda, misalnya bahasa daerah dan atau bahasa asing.

Menurut ragam bahasa ilmiah bahasa yang digunakan harus cendikia yaitu digunakan secara tepat dan mampu mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, dengan pernyataan yang tepat dan seksama. Kemudian juga harus lugas dan jelas menyampaikan gagasan secara langsung. Ragam bahasa ilmiah digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik lisan maupun tulis.

Menurut saya klasifikasi ragam bahasa Indonesia: 1. Ragam menurut golongan penutur bahasa, terdiri atas : Ragam Daerah atau yang dikenal dengan logat atau dialek, Ragam Pendidikan yang terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku 2. Ragam menurut jenis pemakaian bahasa, terdiri atas : Ragam dari sudut pandang bidang/pokok persoalan.

Misalnya, ragam bahasa bidang politik (istilah khusus)Ragam menurut sarananya: ragam lisan dan tulisan

Izin membantu menjawab. Pertanyaan mengenai golongan penutur bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam beberapa poin. 1. Berdasarkan jenis kelamin Ada penutur bahasa laki-laki dan perempuan 2. Usia Terdapat usia anak-anak, remaja, dewasa 3. Pendidikan Kategori orang yang memiliki intelektual tinggi, serta kategori orang awam Sementara untuk pertanyaan mengenai contoh ragam daerah.

Kita tahu, bahwa Indonesia memiliki beragam pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tentu hal ini menimbulkan perbedaan akan ragam penggunaan bahasanya sendiri. Contoh di daerah Jawa, pisang dan gedang merupakan sebutan untuk buah yang sama. Namun, hal ini tidak berlaku di daerah Sunda. Gedang di Sunda adalah sebutan untuk buah pepaya. Sekian, semoga membantu. Terimakasih

Izin menjawab , dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988) dikemukakan beberapa penggolongan ragam bahasa. Pertama, ragam menurut golongan penutur bahasa dan ragam menurut jenis pemakaian bahasa. Ragam yang ditinjau dari sudut pandangan penutur terdiri atas: (1) ragam daerah, (2) ragam pendidikan, dan

(3) sikap penutur.

Izin menjawab, menurut saya perbedaan pengucapan orang Jawa Tengah dengan orang luar Jawa tengah itu saat pengucapan antara "d" dan "dh". Dalam penggunaan Bahasa Jawa dalam penggunaan "d" dan "dh" terkadang memiliki arti yang berbeda.

Izin menjawab, contoh pemakaian ragam bahasa daerah adalah ketika kita berada dalam suatu acara khusus daerah, misalnya Jawa Tengah, yang mana harus menggunakan bahasa Jawa. Contohnya lagi ketika kita mengikuti perlombaan seperti pidato, yang mengharuskan menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Izin menambahkan jawaban. Contoh pemakaian dari ragam daerah ini. Kita tahu bahwa di daerah Jawa Pisang dan Gesang itu buah yang sama. Namun, hal ini berbeda di masyarakat Sunda. Gesang dalam bahasa Sunda berarti buah pepaya. Jika sudah terjadi yang demikian, kita harus peka terhadap lawan bicara kita.

Sekian, terimakasih

izin menjawab Sifat Ragam Bahasa Baku/Standar a. Kemantapan dinamis : mempunyai kaidah dan aturan yang tetap, tetapi cukup luwes atau terbuka untuk perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat.

b. Kecendekiaan : sanggup mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di berbagai ilmu dan teknologi.

Izinkan saya bertanya kepada saudara Annisa. Bisa tolong berikan contoh penggunaan bahasa yang memiliki sifat cendekia? Terimakasih

Izin menjawab, ciri ragam bahasa baku ada 3 yaitu : 1. Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Di sini, baku atau standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.

2. Bersifat kecendekiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan satuan-satuan bahasa lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.

3. Keseragaman. Di sini, istilah "baku" dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam. Proses penyeragaman bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.

https://pelitaku.sabda.org/beberapa_ciri_bahasa_indonesia_baku

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Menurut saya, klasifikasi tentang ragam bahasa Indonesia yaitu Ragam Bahasa dari Segi Keformalan dalam Martin Joos (dalam Chaer dan Agustina, 2010: 70-72) membagi ragam bahasa menjadi lima macam sebagai berikut: a. Ragam baku yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat dan upacara-upacara resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan. b. Ragam resmi atau formal. c. Ragam usaha atau ragam konsultatif. d. Ragam santai atau ragam kasual

e. Ragam akrab atau ragam intim

izin bertanya
terkait poin 3, ragam usaha atau ragam konsultatif itu seperti apa ? dan contohnya bagaimana ?

Ragam bahasa usaha atau konsultatif ini, merupakan variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. Dapt dikatakan bahwa ragam ini merupakan ragam yang paling operasional. Yang tingkatannya berada antara ragam formal dan ragam santai.

Izinkan saya bertanya kepada saudara Amalia. Tanpa membuka KBBI, manakah penggunaan bahasa yang baik dan benar dari "media sosial" atau "sosial media"? Sertakan pula alasan anda! Apakah hal tersebut termasuk kedalam kategori ragam bahasa usaha?
Terimakasih

Izin menjawab, menurut artikel yang saya peroleh dijelaskan bahwa ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat atau pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Jadi, dapat dikatakan bahwa ragam usaha ini adalah ragam bahasa yang paling operasional. Wujud ragam usaha ini berada di antara ragam formal dan ragan nonformal.

Ragam bahasa Indonesia 1. Menurut pandangan penutur : a.) Ragam bahasa daerah/logat/dialek b.) Ragam bahasa pendidikan (yaitu baku dan tidak baku) c.) Menurut sikap penutur, yaitu disebut langgam / gaya (misalnya resmi, kaku, dingin, hambar, akrab, santai, hangat) yang tercermin dari kosa kata dan tata bahasanya. d.) Idiolek, yaitu ciri khas bahasa perorangan 2. Menurut jenis pemakaian : a.) Ragam dari sudut pandang bidang / pokok persoalan b.) Ragam menurut sarananya (bisa dari lisan / tulisan)interferensi 3. Ragam bahasa Indonesia 1. Menurut pandangan penutur : a.) Ragam bahasa daerah/logat/dialek b.) Ragam bahasa pendidikan (yaitu baku dan tidak baku) c.) Menurut sikap penutur, yaitu disebut langgam / gaya (misalnya resmi, kaku, dingin, hambar, akrab, santai, hangat) yang tercermin dari kosa kata dan tata bahasanya. d.) Idiolek, yaitu ciri khas bahasa perorangan 2. Menurut jenis pemakaian : a.) Ragam dari sudut pandang bidang / pokok persoalan b.) Ragam menurut sarananya (bisa dari lisan / tulisan) c.) Ragam yang mengalami gangguan percampuran / interferensi 3. Ragam bahasa ilmiah

Bahasa ilmiah harus cendekia, lugas, dan jelas

Izin bertanya, apa contoh dari bahasa idiolek?

izin menjawab
contohnya, orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi atau akademisi akan sering mengatakan “perspektif” saat dia berbicara, dan kata atau frasa tersebut timbul karena kebiasanya menggunakan kata tersebut.

Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988) dikemukakan beberapa penggolongan ragam bahasa. Pertama, ragam menurut golongan penutur bahasa dan ragam menurut jenis pemakaian bahasa. Ragam yang ditinjau dari sudut pandangan penutur terdiri atas: (1) ragam daerah, (2) ragam pendidikan, dan

(3) sikap penutur.

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media antara lain: - Ragam Lisan Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda. Ciri-ciri ragam lisan: Memerlukan orang kedua/teman bicara; Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu; Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh. Berlangsung cepat; Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu; Kesalahan dapat langsung dikoreksi; Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi. Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu' - Ragam tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ciri-ciri ragam tulis : Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu; Harus memperhatikan unsur gramatikal; Berlangsung lambat; Selalu memakai alat bantu; Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi; Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’

Izinkan saya bertanya kepada saudara Dini. Tanpa membuka KBBI, manakah penggunaan bahasa yang baik dan benar dari "media sosial" atau "sosial media"? Sertakan pula alasan anda! Apakah hal tersebut termasuk kedalam kategori ragam tulis atau ragam lisan?
Terimakasih