Mengapa Australia dikenal sebagai penghasil susu dan daging terbaik di dunia

Tidak heran kalau permintaan sapi dalam negeri pun harus dipenuhi dengan mengimpor daging dari luar negeri. Biasanya sih Indonesia mendatangkan daging tersebut dari Australia seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Faktanya nih gak cuma Australia aja yang memproduksi daging dalam jumlah besar. Masih ada negara-negara lain yang total produksinya lebih tinggi dari Australia.

Ini 10 negara dengan produksi daging sapi terbesar di dunia

Bercermin dari data yang disampaikan, ada beberapa negara yang diketahui sebagai produsen daging terbesar di dunia. Nilai total produksinya gak tanggung-tanggung, ada yang tembus puluhan juta ton.

Berikut ini daftar negara yang produksi daging sapi terbesar di dunia tahun 2019.

NegaraTotal produksi daging sapi (ton)
Amerika Serikat12.440.000
Brazil10.200.000
UE-277.820.000
China6.575.000
India4.340.000
Argentina3.025.000
Australia2.200.000
Meksiko2.030.000
Pakistan1.820.000
Turkey1.400.000

Dari daftar di atas, kita bisa tahu kalau Amerika Serikat menjadi negara yang produksi paling besar. Total produksinya mencapai 12,44 juta ton. Jumlah ini tentu aja sangat besar, bahkan lebih besar ketimbang produksi daging Indonesia.

Ada 10 negara bagian di Amerika Serikat yang tercatat sebagai penyuplai daging sapi terbesar. Mulai dari Texas, Nebraska, Kansas, California, Oklahoma, Missouri, Iowa, South Dakota, Wisconsin, hingga Colorado.

Di posisi kedua ada Brazil yang produksi daging sapinya mencapai 10,2 juta ton. Wajar aja kalau negara Amerika Latin ini bisa produksi daging begitu besar. Soalnya jumlah sapi yang diternakan di Brazil mencapai 226 jutaan ekor.

Lebih mengejutkan lagi jumlah ternak sapinya tersebut lebih besar lho dari populasi penduduk di sana. Populasi penduduk Brazil tercatat mencapai 209 jutaan.

Begitu juga dengan Argentina yang ternyata memiliki jumlah sapi ternak lebih banyak dari penduduknya. Jumlah sapi di Argentina tercatat mencapai 53,51 juta ekor. Sementara populasi penduduk di sana mencapai 43,84 juta jiwa.

Buat mengurangi impor, berikut ini beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah

Sering defisitnya ketersediaan daging sapi dalam negeri emang bikin Indonesia bergantung pada impor daging. Persoalan ini coba diselesaikan Pemerintah dengan melakukan sejumlah upaya buat meningkatkan ketersediaan daging.

Nah, berikut ini adalah upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah seperti yang dikutip dari Indonesia.go.id.

  • Peningkatan populasi bibit induk sapi.
  • Mengembangkan kawasan peternakan dengan mendorong investasi.
  • Meningkatkan kapasitas pusat-pusat pembibitan ternak buat hasilkan bibit-bibit unggul.
  • Penambahan bibit induk sapi.
  • Melarang pemotongan sapi betina.
  • Melakukan inseminasi buatan.
  • Impor sapi indukan.

Itu tadi informasi mengenai negara-negara dengan produksi daging sapi terbesar di dunia. Semoga informasi barusan bermanfaat

Sumber : https://lifepal.co.id/media/penghasil-daging-sapi-terbesar-berasal-dari-10-negara-ini/

Mengapa Australia dikenal sebagai penghasil susu dan daging terbaik di dunia

Melakukan ekspor ke lebih dari 100 negara di dunia, reputasi Australia sebagai penghasil produk daging merah berkualitas tinggi yang tepercaya telah mengukuhkan beberapa daging merah terbaik di dunia. Terutama ini berkat sistem kami yang komprehensif dalam hal keamanan pangan, jaminan kualitas, dan kemampuannya untuk dapat dilacak dari peternakan hingga tersaji di piring makan.

Untuk mempertahankan reputasi ini, Meat and Livestock Australia (MLA) dan industri daging merah yang lebih luas telah menerapkan sejumlah program jaminan kualitas dan pelacakan. Implementasi sistem ini lebih jauh akan meningkatkan kemampuan industri agar bisa mendapatkan akses pasar yang lebih baik, serta hasil yang lebih baik pula di bidang sosial, kesejahteraan hewan, lingkungan, dan ekonomi. Sistem ini tidak hanya memungkinkan Australia memproduksi daging merah berkualitas tinggi, namun juga memberikan 'ketenangan pikiran' bahwa produk daging merah Australia dapat dipercaya dan dinikmati di mana pun daging itu dikonsumsi.

Melbourne -

Lembaga pemerhati dan peneliti industri daging dan ternak sapi, Meat and Livestock Australia (MLA), mencatat sudah tiga kali terjadi rekor jumlah daging dan ternak sapi yang diekspor Australia.

Negara-negara di Timur Tengah menjadi pasar vital bagi Australia, disusul dengan Amerika Serikat, China, dan Jepang.

Sementara di negara-negara kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina menjadi pasar tujuan utama pemasaran daging dan sapi hidup asal Australia.

Dalam situs resminya, MLA mencatat 74 persen produksi sapi di Australia diekspor di tahun 2014, meski di tahun-tahun selanjutnya jumlahnya diprediksi akan menurun hingga di kisaran 70 persen.

Menurut David Spencer, salah satu peternak asal Australia, salah satu kunci keberhasilan Australia sebagai eksportir daging sapi adalah produk sapi-sapinya yang berkualitas tinggi.

"Di kawasan Australia utara kita memproduksi sapi-sapi dengan kualitas tinggi, karena kami selalu menjaga keaslian keturunan sapi-sapi unggulan," ujar David saat ditemui di Royal Melbourne Show 2016 yang digelar di Melbourne Showgrounds.

Menurutnya, tak hanya itu, kawin silang dari bibit-bibit unggulan terus diupayakan agar dapat menghasilkan daging-daging berkualitas premium.

"Untuk mendapatkan daging yang berkualitas, kami serius menjaga keunggulan dari jenis-jenis sapi, bahkan bisa membutuhkan sampai 50 tahun untuk produksi daging yang sangat berkualitas," jelas David.

"Daging premium kini mendapat pengaruh dari jenis daging wagyu yang memilki marbling, atau serat-serat putih yang tersebar pada daging.

Mengapa Australia dikenal sebagai penghasil susu dan daging terbaik di dunia

Jenis daging 'Wagyu' dari Australia, yang memiliki lebih banyak 'marble' atau serat lemak putih. Foto: KoleksiAustralianWagyuAssociation.

Serat-serat ini sebenarnya adalah lemak yang baik bagi kesehatan, dibandingkan lemak pada daging biasa. Serat ini pun menciptakan sensasi gurih dan lumer di mulut.

"Harganya memang lebih mahal, tetapi semakin banyak orang-orang Asia yang sudah mengenal dan menggemari daging-daging empuk dengan kualitas premium, itulah alasannya peternak Australia harus menghasilkan produk daging dengan kualitas yang memenuhi kebutuhan."

Mengapa Sapi-sapi di Indonesia Terlihat Lebih Kurus?

Menurut laporan keluaran Departemen Industri Primer di negara bagian New South Wales, sapi dewasa memiliki berat rata-rata sekitar 750 kilogram.

Seperti yang terlihat dalam penjurian sapi-sapi di Royal Melbourne Show, hari Minggu (25/09). Sapi-sapi di Australia terlihat sangat besar dan gemuk.

Ketika ditanya mengapa sapi-sapi di Indonesia tidak memiliki karakter fisik yang sama, David mengatakan makanan bukan menjadi faktornya,

"Mungkin Anda [Indonesia] tidak memiliki dasar genetik yang kuat untuk sapi... belum lagi dengan turning over yang cepat, sehingga tidak menjaga keunggulannya," jelasnya.

Mungkin dikarenakan kebutuhan yang tinggi pula sehingga daging lebih banyak dipotong dengan cepat, ketimbang terus dikawinkan dan diternakan untuk mendapatkan kualitas yang baik.

"Di Australia, peternakan-peternakan yang ada itu luasnya besar dan cukup produktif dalam menghasilkan produk-produk unggulan, mungkin di Indonesia skalanya masih terbilang kecil," katanya.

Menanggapi soal kepemilikan asing dalam peternakan Australia, David menjelaskan pemerintah Australia harus bersikap terbuka, tapi tetap fleksibel.

"Asalkan masih memperkerjakan warga Australia, berinvestasi pada biaya operasional, dan membayar pajak, serta tidak tidak terlalu campur terlalu dalam untuk urusan teknis, saya rasa tidak ada masalah," tegasnya.

David mengaku jumlah kepemilikan asing di sektor peternakan Australia, seperti milik investor China, saat ini masih kurang dari 1 persen.

Saat ini, India masih menjadi negara pengekspor daging sapi terbesar di dunia, sementara Australia berada di urutan ketiga, setelah Brazil, menurut laporan USDA di tahun 2016.

(nwk/nwk)