Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI PENGGUNA, DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
Packaging Caliburn A2

Sebelumnya saya mau bilang bahwa status Caliburn A2 yang direview kali ini adalah punya temen saya. Kebetulan yang bersangkutan memberikan ijin kepada saya buat nyobain sekaligus me-review soal performanya. Dan sebenernya sudah lama sekali saya nyoba pod ini, hanya saja baru kesampaian menulis impressinya sekarang.

Langsung saja baca tulisan saya!

PRODUK BARU SEBAGAI PENERUS CALIBURN GEN 1

Dulu saya mengira bahwa Caliburn G merupakan penerus dari Caliburn gen 1 yang hadir dengan beberapa update soal coil, cartridge, kapasitas baterai, dan juga desainnya. Ternyata saya salah mengira. Caliburn G merupakan entitas baru dan tidak berkaitan dengan Caliburn gen 1. Justru si Caliburn A2 inilah yang menjadi penerus Caliburn gen 1.

Kok bisa begitu? Ya kalian lihat aja lah dari model cartridge-nya, keduanya menggunakan model yang sama yaitu non replaceable coil. Itu artinya ketika flavor yang dihasilkan sudah gak karuan kalian harus mengganti cartridge, berbeda cerita dengan Caliburn G yang tinggal ganti coil jika flavornya sudah tidak maksimal.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
Tampilan Caliburn A2

KONSEP DESAIN LAMA DENGAN SEDIKIT UPDATE

Masih mempertahankan konsep desain yang lama, model stick yang slim namun terdapat sedikit pembaharuan. Tepi body dibuat lebih melingkar dibandingkan dengan gen 1 yang memiliki lekukan bertingkat. Terasa lebih slim dan enak ketika digenggam tangan.

Dibagian atas body pod juga terdapat potongan berbentuk oval yang bertujuan sebagai juice window. Dengan adanya fitur ini, kita bisa melihat secara langsung apakah jumlah liquid didalam cartridge masih mencukupi atau tidak tanpa harus melepas cartridge dari pod nya. Fitur ini hanya terdapat pada bagian depan body pod saja.

Fitur ini buat saya gak begitu penting. Karena saya selalu cek sisa liquid secara berkala ketika menggunakan pod. Dan, buat saya potongan berbentuk oval ini justru merusak segi estetika dari A2. Idenya sudah bagus, tapi ketika eksekusi harusnya bisa dibuat dengan wujud yang lebih baik lagi.

Lubang airflow masih sama seperti Caliburn gen 1, dengan dua lubang pada sisi kiri dan kanan body. Airflownya tidak bisa dibilang sempit dan juga nge-loose tapi masih jauh kalah padet kalau dibangingkan dengan Xros Mini dan Uwell Neat 2.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
Sekilas Spesifikasi Caliburn A2

SPESIFIKASI YANG SEDIKIT BERBEDA

Pada Caliburn Gen 1, output watt nya ada pada 11w saat baterai pada posisi penuh sedangkan pada A2 output watt nya ada pada 15w. Artinya chip dari A2 mengalami sedikit perubahan hal ini saya rasa untuk menyesuaikan dengan cartridge-nya yang menggunakan coil mesh dengan resistensi 0,9 Ohm.

Soal kapasitas baterai, keduanya masih menggunakan baterai yang sama dengan kapasitas 520 mAh. Masalah ini sepertinya lebih didasari untuk mempertahankan wujudnya yang slim, karena kalau menggunakan kapasitas baterai yang lebih besar maka bentuk podnya juga akan menjadi lebih besa pula.

Untuk pengisian baterai-nya, A2 sudah dilengkapi dengan port Usb type C yang ada pada bagian bawah pod. Sayangnya, ketika kalian membeli pod ini tidak disertakan juga kabel Usb type C. Agak merepotkan, buat beberapa kalangan orang karena harus keluar biaya ekstra untuk membeli kabel.

FITUR TOMBOL & AUTO DRAW

Yang saya cermati dari kedua fitur ini, ketika di puff dengan menekan tombolnya terasa powernya sedikit lebih galak dibandingkan dengan auto drawnya. Auto Drawnya sendiri masih terbilang resposif dan tanpa delay tetapi terasa lebih santai.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
UN2 Mesh 0,9 Ohm Cartridge

CARTRIDGE UN2 MESH 0,9 Ohm

Konsepnya sama dengan cartride Caliburn gen 1 maupun Caliburn Koko gen 1, namun wujud, material, dan coil yang digunakan berbeda. Sekilas ketika melihat resistensi coilnya, saya jadi teringat dengan Uwell Neat 2 yang juga menggunakan mesh coil ber-resistensi 0,9 Ohm.

Mouthpiece A2 hadir dengan finishing glossy, sedangkan pada Caliburn gen 1 mouthpiecenya berfinishing matte. Keduanya sama sama terasa nyaman saat digunakan.

Yang jadi pertanyaan “Apakah bakal senasib seperti Caliburn G yang mouthpiecenya gampang rusak?”

Kalau saya lihat secara konstruksi, sepertinya mouthpiece A2 ini lebih bagus dari pada mouthpice Caliburn G. Bisa dibilang agak mirip dengan konstruksi mouthpiece nya Vaporesso Xross, yaitu dua pin plastik ramping yang terdapat pada bagian dalam sisi kanan dan kiri. Selama proses membukanya sesuai dengan yang digambarkan pada manual book, saya rasa tidak akan timbul masalah.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
Caliburn A2 + Paradewa Apple Zeus Salt 30mg

PERFORMA

Pada saat saya mencoba A2 ini, liquid nya saya menggunakan Paradewa Salt Apple Zeus 30mg. Kesan yang saya dapatkan bahwa saya tidak bisa menikmati flavor dari liquid ini dengan baik. Throat hit nya berasa terlalu over hingga menutupi inti dari penyajian rasanya sendiri.

Flavor apelnya terasa walaupun tidak begitu jelas apakah ini murni apel dalam bentuk buah atau apel yang sudah diproses menjadi wujud minuman. Dinginnya juga terasa medium buat lidah saya. Sekali lagi throat hit nya ganggu banget. Keseluruhan flavor liquid jadi gak bisa dinikmati dengan baik.

Usut punya usut, saya simpulkan bahwa output wattage nya yang 15w ini terlalu overpower buat coil 0,9 ohm. Saya bandingkan ketika menggunakan Neat 2 yang resistensi coilnya sama, liquid salt ber nicotine 30mg masih bisa dinikmati lebih baik. Neat 2 output wattage nya ada pada 12w, inilah yang menjadi pembeda diantara keduanya.

Saya sarankan, kalau seandainya kalian sudah membeli Caliburn A2 gunakan saja liquid freebase high nic Mtl / Pods Friendly atau Salt nic dengan kadar nicotine maksimal 25mg. 30mg keatas rasanya gak akan cocok dipakai di A2 ini.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
Lubang Airflow

REMBES & LEAKING

Pada saat saya mencoba pod ini, saya cermati ada rembes dari bagian bawah cartridge. Padahal cartridge yang saya gunakan masih dalam keadaan baru. Ada beberapa keluhan juga dari user yang saya terima dari DM instagram yang menyatakan cartridge mereka leaking parah. Entah apa penyebabnya.

Kalau banyak user yang mengalami masalah seperti ini, saya rasa besar kemungkinan ini adalah masalah quality control yang kurang diperhatikan dengan baik oleh pihak Uwell.

Kalian bisa komplain langsung ke Uwell soal masalah ini, bisa melalui email atau kontak langsund melalui dm akun instagram Uwell. Sertakan kronologis lengkap beserta bukti foto dan videonya.

Jangan komplainnya ke saya... saya cuman blogger dan user biasa, sama seperti kalian.

KESIMPULAN

BELI atau SKIP ? Kalau saya jelas skip. Buat saya masih jauh lebih baik Uwell Neat 2 dari segi performanya.

Saya ga begitu suka Juice Window di Caliburn A2 karena bagi saya gak penting dan merusak segi estetika pod nya. Dan powernya yang gak seimbang dengan resistensi coilnya buat saya ganggu banget untuk menikmati liquid Salt 30mg keatas.

Tapi buat kamu, para fans garis keras brand Uwell apalagi seri Caliburn dengan budget melimpah silahkan saja beli. Yang perlu kamu ingat bahwa beberapa user sudah komplain soal cartridge-nya yang bermasalah.

Pod ini dijual di kisaran Rp 250.000’an dan bisa lebih murah lagi kalau kamu beli di online marketplace. Untuk cartridge-nya dijual di harga Rp 40.000/pcs.

Sekian. Terimakasih Sudah Membaca.    

PROS :

  • Sudah menggunakan port Usb type C
  • Desain ramping
  • Body alumunium ringan
  • Fitur Autodraw tanpa delay
  • Terdapat tombol untuk puff sekaligus on/off device

  • Terlalu powerfull untuk salt nic 30mg keatas
  • Juice window yang bisa lebih baik lagi bentuknya
  • Tidak include kabel Usb type C
  • Quality control cartridge bermasalah
  • Rembes pada bagian bawah cartridge


Page 2

DISCLAIMER : REVIEW INI DIBUAT BERDASARKAN SUDUT PANDANG SAYA SEBAGAI

PENGGUNA, DAN DIBUAT SE-OBJEKTIF MUNGKIN.


Diakhir tahun 2020, Uwell mengeluarkan salah satu produknya yaitu CALIBURN G. Saya yakin para vapers Indonesia sudah familiar dengan nama pod Caliburn. Salah satu pod yang penjualanya masih laris manis di pasar Indonesia, sampai saat ini pun masih banyak dicari dan dibeli oleh para vapers. 

Dikenal sebagai pod yang mampu menghasilkan rasa enak, konsisten, dan umur cartridge yang cukup awet.

Tapi, itukan Caliburn yang lama. Apakah Caliburn G ini masih bisa meneruskan kesuksesan pendahulunya? Simak saja tulisan saya sampai habis.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan


HADIR DENGAN BENTUK YANG BARU

Caliburn G masih berwujud pod stick, namun berbeda dari pendahulunya. Kali ini Caliburn G memiliki bentuk yang sedikit lebih gendut karena memiliki kapasitas baterai yang sediki lebih besar pula, yaitu 690 mah. Material body masih menggunakan alumunium. 

Bagian depan dan belakang pada body pod juga memiliki lekukan yang cukup ergonomis sehingga nyaman untuk dipegang.

Bentuk, desain dan bahan dari tombol on/off nya juga berbeda dari Caliburn lawas, tombol pada Caliburn G berbentuk bulat dengan aksen gold trim pada bagian pinggirnya. 

Terdapat juga LED indikator baterai yang terletak dibagian bawah dekat tulisan CALIBURN. 

Airflow yang ada di pod ini pun berbeda, di Caliburn old terdapat dua lubang airlfow di sisi kanan dan kiri pod sedangkan pada Caliburn G hanya terdapat satu lubang airflow saja.

Dilengkapi dengan port Usb Type C, pengisian baterai diklaim lebih cepat. Untuk mengisi daya baterai dalam kondisi habis hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 45 menit. 

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
UN2 MESH COIL 0,8 Ohm 

MENGGUNAKAN OCC COIL

Dalam paket penjualannya, Caliburn G dibekali dengan dua buah mesh coil 0,8 Ohm dengan rentang watt 13-18. Ini berarti ketika rasa yang dihasilkan pod sudah tidak maksimal, kita hanya perlu membeli dan mengganti coilnya saja. 

Tidak seperti Caliburn lama yang harus membeli kartrid baru jika rasa sudah menurun. Terdapat pula coil dengan resistensi 1 Ohm yang dapat dibeli secara terpisah.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
SEAL KARET MERAH PORT REFILL LIQUID 

DESAIN CARTRIDGE DAN DRIP TIP BARU

Menyesuaikan dengan bentuk pod nya yang baru, cartridge dan drip tip nya pun hadir dengan bentuk yang baru pula. Masih dengan daya tampung liqdui sebesar 2ml. Drip tip nya terlihat sedikit lebih besar namun masih nyaman ketika digunakan.

Pada Caliburn G, port pengisian liquid kali ini diberi lapisan karet membran berwarna merah yang diklaim untuk meminimalisir over filling alias mengisi terlalu penuh hingga luber. 

Posisi port refill masih berada pada bagian atas cartridge.

Untuk membuka dan menutup drip tipnya kalian perlu memperhatikan user manual baik-baik. Harus sesuai dengan yang ada di user manual, salah sedikit bisa patah dan drip tip jadi kendor atau malah tidak bisa dipasang kembali.

Pada Cartridge terdapat tulisan ambang batas minimal sisa isi liquid. Perhatikan baik baik, jika liquid berada dibawah garis segera isi ulang liquid supaya coil tidak gosong. 

Isi liquid secukupnya, tidak usah terlalu berlebihan.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
PETUNJUK DUAL AIRFLOW

DUAL AIRFLOW RDTL DAN MTL

Caliburn G memiliki dua set up airflow yang bisa diatur dengan memutar posisi cartridge 180 derajat. Sama seperti model airflow yang digunakan oleh Voopoo Vinci R, Vinci 40w dan Vinci X.

Dibawah cartridge terdapat satu lubang airflow, jika letaknya sejajar dengan lubang airlfow yang ada di dekat konektor atomizer, airlfow terasa lebih plong cocok untuk kalian yang suka dengan style Restricted Direct To Lung. 

Sedangkan jika letak lubang airflow pada cartridge dengan lubang airflow didekat pin atomizer berjauhan, airlfow yang dihasilkan terasa agak sempit biasa digunakan untuk Mouth To Lung. 

Gak sempit – sempit banget, menurut saya hampir mirip dengan feel tarikan ketika menggunakan Caliburn KOKO lawas.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan


PERFORMA COIL 0,8 Ohm

Menurut saya coil 0,8 Ohm ini lebih pas untuk digunakan dengan liquid Pods Friendly atau liquid Freebase rasio PG VG 50 : 50 dengan kadar nikotin tinggi yang khusus digunakan untuk MTL’an 

(TIDAK UNTUK DIGUNAKAN DENGAN LIQUID FREEBASE NICOTINE DIBAWAH 9mg APALAGI  RASIO PG VG 70 : 30)

Untuk liquid Saltnic pun sebenarnya masih bisa, tapi saya rekomendasikan gunakan saltnic dibawah 25mg karena power dari pod ini ketika baterai masih penuh cukup galak. 

Jadi kalau kalian belum terbiasa dengan saltnic dengan kadar nicotine tinggi (apalagi saltnic creamy) pasti akan kaget, kliyengan dan tenggorokan terasa pedih.

Saat mencoba Caliburn G ini, saya menggunakan liquid Salt nicotine Banana Moon dengan kandungan nicotine sebesar 25mg. Setup airflow pada mode MTL. Rasa dari liquid ini terbaca dengan baik, layer soft cake dan rasa manis dari pisangnya mampu tersampaikan dengan baik ke lidah saya. 

Soal TH dan Nicotine Hit nya pun tersampaikan dengan baik. Pas banget sesuai ciri khas dari liquid yang satu ini. Nampol di tenggorokan dan pening asik dikepala. 

Sekali lagi, jangan ditiru kalau tidak dan belum terbiasa dengan saltnic berkadar nikotin tinggi!

Berbicara soal ketahanan coil, satu botol liquid salt nicotine Banana Moon kemasan 15ml baru habis setelah saya gunakan selama 24 hari. 

Tentunya dengan penurunan rasa yang cukup signifikan pada hari ke 15 keatas, rasa manis dan layer soft cake dari liquid mulai menurun cukup drastis. 

Kalau dibandingkan perihal ketahanan coil antara Cartridge Caliburn KOKO dengan Coil Caliburn G, menurut saya Caliburn G masih kalah sedikit dibandingkan dengan pendahulunya. 

Tapi perlu diingat bahwa soal ketahanan coil selalu dipengaruhi oleh jenis liquid dan cara pemakaian masing masing orang yang tentunya akan berbeda satu sama lain.

REMBES ?

Ada sedikit rembesan liquid dari bagian bawah coil. Mirip mirip dengan penyakit Caliburn & Caliburn KOKO pendahulunya. Tapi cuma sedikit. Gak luber parah. 

Ini terjadi setiap kali habis isi ulang liquid.

Setelah saya perhatikan lagi, masalah ini muncul ketika drip tip dilepas. Kemungkinan besar udara masuk dan memberi tekanan kedalam cartridge hingga menyebabkan liquid keluar dari bagian bawah coil. 

Satu satunya solusi adalah mempercepat proses refill liquid.

Artinya sebelum membuka drip tip pada cartridge Caliburn G, pastikan bahwa kalian sudah membuka tutup botol liquid terlebih dahulu sehingga mempersingkat proses pengisian liquid. Dibawah ini penjelasannya : 

  1. Buka tutup botol liquid 
  2. Lepas drip tip pada cartridge  
  3. Masukkan ujung botol liquid ke port refill dan isi liquid kedalam cartridge secukupnya
  4. Pasang kembali drip tip.

Ingat! 

Jika drip tip dibuka dan cartridge dibiarkan saja dalam rentang waktu yang cukup lama maka rembesan yang keluar dari bagian bawah coil juga akan semakin banyak!

Saya sarankan untuk kalian, setiap kali mengisi ulang liquid lepas cartridge dari pod dan mendiamkan dulu cartridge selama 5-10 menit alias tidak langsung di puff dan diberi alas tissue supaya kalau leaking parah tidak mengotori meja atau merembet kemana mana. 

Karena sepengalaman saya dalam menggunakan pod, setiap kali refill dan langsung dipuff pasti spitback dan rembes parah dari bagian bawah coil. 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DARI CALIBURN G

Diatas, saya sudah menyinggung masalah bentuk driptip yang baru. Gak ada masalah soal desain buat saya. Tapi masalahnya ada di dalam driptip nya. 

Ada dua buah plastik berbentuk seperti pengait pada sisi kiri dan kanan dalam driptip yang memiliki fungsi untuk menghubungkan driptip dengan cartridge. 

Seiring dengan berjalannya waktu, dan semakin seringnya kalian melakukan refill liquid, maka 2 pengait ini bisa jadi rusak dan patah seperti yang saya alami.

Perlu saya jelaskan bahwa saya mengikuti cara dan petunjuk untuk melepas driptip sesuai dengan yang ditulis dan digambarkan pada manual book.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
BAGIAN DALAM DRIPTIP PATAH SEBELAH

Entah saya yang mungkin saja sedang sial atau memang lagi dapat barang dengan kualitas yang kurang bagus.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan
SISI SEBELAH KIRI TAMPAK LEBIH TINGGI 

Apa masalah yang terjadi ketika drip tip rusak dan tidak terpasang secara sempurna ? Leaking parah dan Spitback! 

Kalau kamu mengalami leaking dan spitback cukup parah, coba cek dulu apakah driptip kalian terpasang dengan benar dan sempurna. 
Kalau misalkan driptip kalian ketika dipasang salah satu sisinya terlihat sedikit lebih tinggi maka bisa jadi kalian memiliki masalah yang sama dengan saya. 

Ini akibatnya ketika drip tip tidak bisa terpasang dengan sepurna, udara dapat dengan mudah masuk kedalam cartridge hingga menyebabkan spitback dan leaking parah.

Berapa lama cartridge pod caliburn bertahan


Satu satunya solusi adalah ganti cartridge baru! Memang tidak terdengar begitu solutif, apalagi untuk para vapers dengan budget yang mepet. Satu cartridge dijual dengan kisaran harga 35-40 ribu. 

Saya pernah menemukan salah satu toko di marketplace yang menjual driptip model clear untuk Caliburn G dan KOKO Prime, Cuma masalahnya berat di ongkir. Harga driptipnya saja 30 ribu sedangkan ongkos kirimnya ke daerah saya 28 ribu. 

Jujur saja, saya sudah beberapakali beli cartridge baru, masalah yang terjadi tetap sama! Pin patah! dan agak anehnya pada salah satu cartridge, pin-nya dalam kondisi yang masih bagus tetapi ketika dipasang tidak bisa rapet. 

Masalah ini jadi menghilangkan esensi bahwa "nge-pod harusnya simple dan tidak ribet".

Satu lagi masalah yang sama seperti pada Caliburn lawas dan Caliburn KOKO. Angin yang kencang bisa menembus bagian bawah pod, yaitu dari bagian port charging dan autodraw otomatis akan menyala. 

Ingat ya! Angin kencang , kalau cuma agin sepoi sepoi dan angin dari kipas saya rasa tidak akan jadi persoalan. 

Tapi ini bisa jadi masalah bagi para pengguna lanyard yang lupa mematikan podnya ketika berkendara naik motor. Karena cuaca akhir akhir ini tidak menentu dan kadang disertai angin yang kencang pula. 

KESIMPULAN

Kalau kamu pengguna Caliburn apalagi Caliburn KOKO lawas dan device mu masih berfungsi dengan baik tanpa kendala apapun, saya rasa kamu gak perlu membeli Caliburn G ini. Kecuali punya budget lebih. 

Jangan hanya berpatokan ataupun tertarik pada desain dan kapasitas baterai dari Caliburn G yang lebih besar. 

Toh nambahnya gak teralu banyak dari Caliburn lama.

Soal rasa, ini tergantung perspektif masing – masing. Buat saya pod ini termasuk enak. Enak aja, bukan rasa enak yang luar biasa untuk lidah saya. Menurut saya masih enak Caliburn KOKO lawas, dengan catatan bahwa saya menyatakan pendapat ini tanpa mencoba coil 1 Ohm nya. 

Bisa jadi rasa yang dihasilkan akan sangat berbeda dengan coil 0,8 Ohm nya. Siapa tahu kan...

Tapi buat kalian yang memang sedang mencari pod stick sebagai pendamping AIO & Mod, saya rekomendasikan untuk membeli pod ini. 

Dengan pertimbangan bahwa pod ini termasuk salah satu pod yang laris manis dipasaran Indonesia, pasti stock coil beserta cartridge aman dan hampir semua vapestore menjualnya.

Semoga apa yang saya tulis ini bisa membantu dan menjadi bahan pertimbangan ekstra untuk kalian yang masih mempertimbangkan apakah akan membeli pod ini atau tidak. 

Sudah menggunakan Usb Type CSistem Dual Airflow RDTL dan MTLCartridge dan Coil compatible dengan Caliburn KOKO PrimeTombol On/Off Solid tidak ringkih seperti Caliburn stick lawasTidak ada sisa kondensasi pada lubang drip tip


CONS
  • Kabel Usb Type C terlalu pendek
  • Kapasitas Baterai hanya bertambah sedikit
  • Terdapat sedikit rembesan pada bagian bawah coil setiap kali mengisi ulang liquid
  • Agak repot untuk melepas dan memasang drip tip
  • Hati hati ketika melepas driptip, ikuti arahan di manual book. Karena mudah rusak.

Baca juga tentang : REVIEW POD VAPORESSO XROS MINI | BUKAN SEKEDAR MINI

Terimakasih Sudah Membaca, Semoga Harimu Menyenangkan!