Mengapa abad pertengahan disebut abad kegelapan

Zaman kegelapan merupakan sebuah zaman antara runtuhnya Kekaisaran Romawi dan Renaisans atau munculnya kembali peradaban lama. Di saat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman Kekaisaran Romawi. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama katolik.

Mengapa abad pertengahan disebut abad kegelapan

Petrarch

Istilah ini menggunakan citra terang-versus-kegelapan tradisional untuk membandingkan "kegelapan" pada zaman itu (dengan tidak adanya catatan) dengan periode "terang" sebelumnya dan kemudian (banyaknya catatan).  Konsep "Zaman Kegelapan" berasal pada tahun 1330-an dengan cendekiawan Italia Petrarch , yang menganggap abad-abad pasca-Romawi sebagai "gelap" dibandingkan dengan cahaya zaman kuno klasik .   Ungkapan "Zaman Kegelapan" sendiri berasal dari bahasa Latin saeculum obscurum , yang pada awalnya diterapkan oleh Caesar Baronius pada 1602 ke periode yang kacau pada abad ke-10 dan ke-11.  Konsep tersebut kemudian menjadi ciri seluruh Abad Pertengahan sebagai masa kegelapan intelektual antara kejatuhan Roma dan Renaissance ; ini menjadi sangat populer selama Zaman Pencerahan abad ke-18.

Ketika pencapaian-pencapaian zaman menjadi lebih dipahami pada abad ke-18 dan ke-20, para sarjana mulai membatasi sebutan "Abad Kegelapan" ke Abad Pertengahan Awal (abad ke-5 - 10),    dan sekarang para sarjana juga menolak penggunaannya dalam periode ini.  Mayoritas cendekiawan modern menghindari istilah ini sama sekali karena konotasinya negatif, menganggapnya menyesatkan dan tidak akurat.    Makna yang merendahkan tetap digunakan,    biasanya dalam budaya populer yang sering salah menandai Abad Pertengahan sebagai masa kekerasan dan keterbelakangan.  

  • "Dark Ages" in Encyclopædia Britannica Online.
  • "Decline and fall of the Roman myth" by Terry Jones.
 

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Kegelapan_(historiografi)&oldid=19483304"

Mengapa abad pertengahan disebut abad kegelapan

Mengapa abad pertengahan disebut sebagai Abad Kegelapan?

  1. Karena adanya doktrin gereja mendominasi pada saat itu
  2. Karena adanya pertentangan antara mandor dan buruh
  3. Karena zaman itu orang-orang Eropa masih jauh dengan ilmu pengetahuan
  4. Karena tidak ada kepintaran mengelola bahan baku yang telah disediakan oleh alam
  5. karena terdampak konflik antar daerah di Eropa

Jawaban: C. Karena zaman itu orang-orang Eropa masih jauh dengan ilmu pengetahuan.

Dilansir dari Ensiklopedia, mengapa abad pertengahan disebut sebagai abad kegelapan karena zaman itu orang-orang eropa masih jauh dengan ilmu pengetahuan.

Baca Juga  Yang termasuk sifat terpuji di bawah ini kecuali?

Mengapa abad pertengahan disebut abad kegelapan

Istilah “Abad Kegelapan” (Dark Age) terutama umum digunakan oleh para sejarahwan abad ke-19.

Istilah ini terutama merujuk pada periode antara masa klasik Yunani dan Romawi hingga pertengahan abad ke-11.

Masa itu disebut sebagai diselimuti ‘kegelapan’ karena dianggap tidak terdapat banyak dokumentasi sejarah atau penemuan arkeologi yang bisa menjelaskan apa yang terjadi pada masa itu.

Seiring dengan pemahaman yang lebih dalam beserta ditemukannya berbagai bukti sejarah baru, periode yang dulu dianggap sebagai abad penuh kegelapan tidak lagi segelap masa sebelumnya.

Itu sebab, istilah abad kegelapan hampir tidak pernah lagi digunakan oleh sejarahwan modern.[]

Abad pertengahan merupakan salah satu periode sejarah terpanjang di Eropa, bersama Zaman Klasik dan Zaman Modern. Masa ini dimulai sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 Masehi, sampai dengan permulaan penjelajahan dunia pada abad ke-15. Abad pertengahan juga memiliki konotasi negatif yang dikenal dengan “Abad Kegelapan”, di mana hal ini merujuk pada stagnansi peradaban Eropa selama ratusan tahun.

Perkembangan abad pertengahan dibagi menjadi tiga yaitu awal, puncak, dan akhir. Bangsa Eropa mencatatkan banyak peristiwa penting pada masa ini, banyak diantaranya merupakan ketidakpuasan yang melahirkan Abad Pencerahan atau Aufklarung.

Latar Belakang

Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 disepakati para sejarawan sebagai permulaan dari abad pertengahan. Tidak ada satupun imperium yang mampu menggantikan Romawi yang pernah menguasai seluruh Laut Tengah. Kekaisaran Bizantium yang masih bertahan pun hanya bisa mengendalikan kekuasaannya di Balkan dan Anatolia.

Munculnya kekuatan baru seperti Orang Islam di selatan berbanding terbalik dengan Eropa yang tidak memiliki kiblat kekuasaan besar. Bangsa Eropa memasuki masa transisi yang diisi dengan instabilitas, absolutisme feodal dan gereja, serta kualitas hidup yang rendah.

Ciri-Ciri Abad Pertengahan

Abad Pertengahan merupakan peralihan Eropa dari zaman klasik menuju masa yang baru. Sehingga terdapat beberapa perubahan dan karakteristik unik yang berubah seiring dengan perkembangan zaman pertengahan. Beberapa ciri-ciri penting yang dimiliki oleh peradaban Eropa pada masa ini adalah :

  • Meluasnya praktek kristenisasi di tengah masyarakat;
  • Jatuhnya populasi Eropa akibat kelaparan dan wabah;
  • Menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat instabilitas politik dan ekonomi;
  • Tumbuhnya semangat kebangsaan yang memunculkan negara-negara baru;
  • Feodalisme muncul menjadi tatanan sosial yang banyak dipergunakan;
  • Munculnya banyak konflik misalnya negara, bangsa, atau agama;
  • Berkembangnya sistem ekonomi manorial;
  • Terhambatnya ilmu pengetahuan akibat feodalisme dan gereja sebelum akhir Abad Pertengahan;

Perkembangan Abad Pertengahan

I. Awal Abad Pertengahan (±Abad 5-10 M)

Masuknya Eropa ke dalam Abad Pertengahan dimulai dengan penyesuaian diri terhadap hilangnya kekuasaan besar Romawi. Periode ini dianggap sebagai kegelapan Eropa pasca Zaman Klasik. Kota-kota besar kehilangan penduduk yang bermigrasi untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Hal ini berdampak pada lesunya aktivitas perekonomian yang sebelumnya ramai berlangsung.

Selain itu, pada masa ini, kekuatan lembaga gereja menguat dan meletakkan Alkitab sebagai sumber rujukan utama masyarakat. Sehingga membatasi munculnya karya ilmiah dan kesusasteraan yang dapat menjadi sumber pembaharuan.

Pada periode ini, Bangsa Eropa dihadapkan pada kebangkitan Umat Islam yang menaklukkan banyak wilayah di Mediterania sejak abad ke-7. Kesusasteraan dan keilmuan juga berkembang pesat di Cordoba yang dikuasai oleh Islam, meninggalkan kebanyakan wilayah Eropa. Salah satu peristiwa penting dari masa ini adalah berdirinya Kekaisaran Romawi Suci oleh Karel yang Agung pada tahun 800, monarki penting Eropa yang berdiri sampai tahun 1806.

II. Puncak Abad Pertengahan (±1001-1300 M)

Abad Pertengahan pada periode ini mencapai puncak peradabannya. Eropa mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan, sehingga berdampak positif pada perkembangan perekonomian dan politik. Meskipun terjadi beberapa invasi seperti Viking dan Bangsa Mongol, kekuasaan Eropa tumbuh secara sehat di banyak wilayah. Sementara gereja yang kuat masih menyerukan Perang Salib melawan Islam memperebutkan Yerusalem.

Bibit negara-bangsa baru seperti Inggris, Perancis, Hungaria dan Jerman mulai muncul pada masa ini. Selain itu, ilmu pengetahuan mulai sedikit mendapat tempat di publik, misalnya Albertus Magnus dan Thomas Aquinas yang membangkitkan filsafat khas Aristoteles dan Cicero.

Mengapa abad pertengahan disebut abad kegelapan

III. Akhir Abad Pertengahan (±1301-1500 M)

Periode terakhir dari Abad Pertengahan yang didominasi oleh bencana besar bagi Bangsa Eropa dalam berbagai bidang. Black Death dan Black Famine menghancurkan demografi dan perekonomian Eropa, hal ini diperparah dengan konflik seperti Perang Seratus Tahun antara Perancis dan Inggris. Kejayaan pada periode sebelumnya dalam waktu singkat runtuh termasuk kekuasaan Gereja yang terlibat dalam Skisma Barat.

Secara kolektif, bencana ini memunculkan pemberontakan dari kalangan petani di Inggris dan Perancis. Menurut sejarawan, Krisis Abad Pertengahan Akhir adalah fase terburuk sekaligus titik balik bangsa Eropa dalam memasuki Zaman Modern atau Renaisans.

Akhir dari Abad Pertengahan sendiri memiliki banyak pendapat dari sejarawan. Beberapa diantaranya Pelayaran Kolombus (1492), Penaklukan Konstantinopel (1453), Penaklukan Granada (1492), atau Reformasi Gereja (1517). Perbedaan ini dikarenakan upaya-upaya kebangkitan Eropa tidak terjadi secara bersamaan di Eropa. Sejarawan sendiri memiliki pandangan masing-masing terhadap dampak dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Peristiwa-peristiwa Penting di Abad Pertengahan

A. The Black Death dan Great Famine

Kualitas hidup yang rendah adalah salah satu dari hal yang Bangsa Eropa rasakan pada Abad Pertengahan. Pada abad ke-14, kedua peristiwa ini mengakibatkan populasi Eropa turun hingga setengahnya. Black Famine (1315-1317) merupakan bencana kelaparan yang melanda sebagian besar Eropa, sementara Black Death (1347-1350) adalah wabah pes menewaskan lebih dari 20 juta jiwa. Populasi binatang-binatang ternak yang mati juga mengakibatkan guncangan terhadap ekonomi. Kedua krisis ini membawa keruntuhan demografi dan instabilitas politik-ekonomi.

B. Perang Salib

Perang Salib adalah rangkaian pertempuran yang berlangsung antara tentara Katolik dan Islam. Berlangsung sejak abad ke-11 sampai abad ke-17 Masehi, gereja Katolik menjadi motor utama yang memaksa penguasa-penguasa beragama Katolik untuk membebaskan Yerusalem dari tangan Islam. Hal ini merupakan peristiwa penting yang menandai betapa kuatnya organisasi gereja pada Abad Pertengahan.

C. Magna Carta

Piagam yang disahkan dikeluarkan di Inggris pada tahun 1215, sebagai langkah awal terbentuknya hukum konstitusional. Magna Carta membatasi kekuasaan raja dan penegak hukum dalam menjalankan kekuasaannya. Di tengah kuatnya feodalisme, Magna Carta adalah salah satu langkah penting dalam mewujudkan supremasi hukum.

D. Perang Seratus Tahun

Perang ini adalah serangkaian konflik antara Wangsa Valois (Perancis) dan Wangsa Plantagenet (Inggris) antara 1337-1453. Konflik ini dilatarbelakangi oleh sengketa wilayah dan perebutan pengaruh pasca bencana demografi yang melanda pada abad ke-14. Konflik ini dipandang sebagai pertempuran terpenting dalam sejarah Abad Pertengahan. Menjadi penanda peralihan menuju Abad Penjelajahan dan Renaisans.

E. Perjalanan Marco Polo

Marco Polo adalah seorang saudagar Venesia yang menulis catatan perjalanan penting dari Eropa ke Tiongkok melalui jalur sutera pada 1271-1295. Bukunya memberi gambaran informasi mengenai dunia timur yang menjadi misteri bagi bangsa Eropa. Catatan mengenai megahnya dunia timur menginspirasi banyak negara mengirimkan penjelajah dunia, terutama setelah Konstantinopel direbut pada 1453.

F. Penaklukan Konstantinopel

Pasukan Turki Utsmani menyerbu Konstantinopel pada tahun 1453, menaklukkan kota bersejarah bagi Eropa dan Gereja Katolik. Kekalahan ini membuka mata Eropa atas ketertinggalannya dari dunia timur yang semula masih menjadi misteri. Peristiwa ini menjadi titik balik kebangkitan Eropa dalam Abad Penjelajahan dan Renaisans.

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI